Ibu Rani sakit

Pulang kerja ini Rani pingin cepet-cepet nyampe rumah, dari tadi pagi perasaanya gak enak.

Sesampainya di tempat parkir motor karyawan Rani langsung menuju ke arah motornya dan menaikinya lalu melaju dengan kecepatan kencang keluar meninggalkan area mall.

Setibanya di rumah ia langsung masuk ke dalam dan mencari ibunya.

Biasanya ibu duduk-duduk di ruang tamu menunggu kepulangannya,tapi kali ini ibu gak ada.

"Ibu...ibu..".teriak Rani sambil celingukan ke seluruh ruangan.

"Kemana ibu ya kok gak ada jawaban."

Kemudian Rani mencari ke ruang tengah di sana ibu gak ada lalu ia menuju ke dapur dan di sana ibu juga gak ada.

Rani semakin cemas kemudian matanya tertuju pada pintu kamar ibu yang tertutup rapat.

Sejurus kemudian Rani menuju kamar ibu.

Perlahan ia membuka pintu kamar,mata Rani menyapu ke seluruh ruangan kemudian ia mendapati ibunya tidur di atas ranjang dan berselimut tebal.

"Masih jam segini kok ibu sudah tidur?"

"Tumben,kok gak biasanya ya."

Lalu Rani berjalan menghampiri ranjang ibu,perlahan ia duduk di samping ibu dan dengan perlahan pula ia menyentuh tubuh ibunya.

Tiba- tiba Rani kaget ketika ia menyentuh kaki ibunya kakinya sangat panas sekali lalu Rani meraba seluruh tubuh ibu dan ternyata panas semua.

"Bu...ibu..." kata Rani sambil memegang kaki ibunya.

Ibu membalikkan tubuhnya dan membuka matanya,lalu ibu menatap Rani dan tersenyum.

"Kamu sudah pulang Ran?" tanya ibu.

"Iya Bu,baru saja nyampe rumah," jawab Rani.

"Ibu kenapa kok badan ibu agak panas,ibu sakit?" tanya Rani

"Enggak Ran,cuma ibu merasa agak pusing sedikit dan badan ibu meriang."

"Ibu sudah minum obat?" tanya Rani.

"Belum nak," kata ibu.

"Kalau begitu Rani ambilkan obat meriang dulu ya Bu,tapi sebelumnya ibu harus makan dulu terus minum obatnya."

"Iya," kata ibu menurut perintah Rani.

Kemudian Rani beranjak keluar dari kamar ibu dan mengambil obat lalu ia bergegas kembali lagi ke kamar ibunya dengan membawa sepiring nasi dan lauknya.

"Ibu makan dulu ya,biar Rani yang suapi

ibu duduk aja",kata Rani sambil menyuapi ibunya.

Ibu makan sedikit demi sedikit sampai nasinya habis.

"Sekarang minum obatnya ya Bu," Kata Rani sambil menyodorkan obat dan air minum pada ibunya.

"Nah sekarang ibu istirahat tidur lagi."

Rani kemudian menyelimuti tubuh ibunya dan perlahan ia keluar dari kamar ibunya.

"Mudah- mudahan ibu gak apa- apa."

Malam ini hati Rani gak tenang,ia kepikiran sama ibunya yang sedang sakit. Rani mencoba memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa tidur.

Berkali- kali Rani mencoba memejamkan matanya tapi tetap tak bisa tidur,akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar ibunya.

Ia berjalan menuju ke kamar ibunya.

Perlahan ia membuka pintu kamar kemudian ia melihat ibunya masih tertidur.

Lalu Rani beranjak menghampiri ibu dan ketika tepat berada di sampingnya,Rani memegang tubuh ibunya dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati tubuh ibunya semakin panas.

Rani bingung kemudian ia mengompres Kepala ibunya, berulang-ulang ia lakukan itu tapi tetap saja ibunya masih panas.

Tiba- tiba ibu bangun dari tidurnya dan kemudian muntah-muntah.

Rani semakin panik

"Bu...." kata Rani sambil memegangi tubuh ibunya.

Tubuh ibu semakin lemas dan panasnya bertambah tinggi.

Tanpa pikir panjang Rani langsung meraih ponselnya dan memesan grab.

Sepuluh menit kemudian mobil grab sudah tiba di depan rumahnya.

Rani langsung memapah tubuh ibunya yang sudah lemas tadi.

"Pak,agak cepat ya pak," perintah Rani pada sopir grab nya.

"Baik mbak," jawab si sopir grab.

"Tahan ya Bu,ini Rani sedang membawa ibu ke rumah sakit," kata Rani sambil memeluk tubuh ibunya.

Tepat pukul dua dinihari Rani dan ibunya tiba di ruang UGD rumah sakit.

Di ruang UGD inilah ibu Rani langsung di periksa oleh dokter.

Seusai dokter memeriksa ibunya, Rani buru- buru menghampiri dokter itu.

"Dok,bagaimana keadaan ibu saya," tanya Rani agak panik.

"Mbak siapanya?" tanya dokter.

"Saya anaknya dok," kata Rani.

"Begini mbak,karena ibunya mbak tadi sudah agak terlambat di bawa ke rumah sakit jadi ibunya harus di opname untuk beberapa hari."

"Baik dok," kata Rani tanpa pikir panjang lagi.

Tak lama kemudian seorang perawat datang menghampiri Rani dan ibunya kemudian membawa mereka menuju kamar tempat opname.

Sekarang ini jam menunjukkan pukul tiga dinihari,Rani sangat mengantuk dan lelah sekali hari ini.

Tapi ia harus tetap terjaga untuk menemani ibunya.

Tiba- tiba Rani menghela nafas dalam-dalam seolah ada beban yang menggelayut di hatinya.

"Aku dapat uang darimana ya untuk biaya perawatan ibu selama opname?"

"Uang tabunganku kemaren sudah habis buat bayar kontrakan."

Kembali Rani menghela nafas dalam-dalam lalu matanya tertuju pada wajah ibunya yang pucat pasi kemudian ia mengusap wajah itu sambil berkata.

"Rani akan lakukan apa pun asalkan ibu sehat kembali,besok Rani akan cari pinjaman uang untuk biaya opname ibu," kata Rani sambil menitikkan air mata.

Semalaman ini Rani tidak bisa memejamkan matanya,otaknya sedang berpikir keras untuk mencari pinjaman buat biaya ibu selama opname di rumah sakit.

"Besok pagi aku akan coba ke kantor,aku akan minta ijin pada boss muda untuk kas bon," kata Rani memantapkan hatinya.

"Mudah-mudahan di kasih sama boss muda."

...----------------...

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi.

Rani merasakan matanya sangat sepat sekali dan kepalanya agak pusing karena semalaman ia tidak tidur.

Setelah mandi ia bergegas menghampiri ibunya . Sejenak kemudian datang petugas pengirim sarapan pagi untuk pasien.

Rani mengambil sarapan itu dan kemudian menyuapi ibunya sedikit demi sedikit

"Ibu harus banyak makan,biar cepat sembuh kembali ya," kata Rani sambil menyuapi ibunya.

Ibu mengangguk dan tersenyum,wajahnya masih kelihatan pucat.

Setelah selesai memberi sarapan pada ibunya,Rani berpamitan.

"Ibu....Rani mau ke tempat kerja Rani dulu ya,Rani mau minta ijin beberapa hari untuk menjaga ibu di rumah sakit," kata Rani sambil memegang tangan ibunya.

"Nak....ibu pulang saja ya biar di rawat di rumah saja,ibu gak mau merepotkan kamu Ran," kata ibu.

"Enggak Bu,ibu harus di rawat di rumah sakit."

"Terus kamu dapat uang darimana untuk biaya ibu selama di rumah sakit?" tanya ibu khawatir.

Rani menghela nafas panjang,kemudian ia berkata lagi pada ibunya .

"Ibu gak usah mikirin soal biaya,ibu yang tenang aja di sini,ibu harus fokus sama kesembuhan ibu."

"Rani akan mencari pinjaman uang Bu,Rani akan mencoba pinjam pada bos muda mudah- mudahan di kasih Bu."

"Maafkan ibu ya nak,ibu sudah merepotkan kamu ," kata ibu dengan mata berkaca- kaca.

Dada Rani sesak rasanya mendengar penuturan ibu,air matanya hampir jatuh tapi sekuat tenaga ia menahan nya,supaya ibu tidak tambah sedih kalau melihat dirinya menangis.

"Ini belum seberapa Bu,di bandingkan pengorbanan ibu yang merawat dan membesarkan ku Sampai aku bisa jadi yang sekarang ini," gumam Rani dalam hati.

"Bu....Rani berangkat dulu ya."

"Iya nak,hati- hati di jalan ya," suara ibu masih lemah sambil menatap nanar ke Rani.

"Iya Bu,doakan ya Bu mudah- mudahan Rani nanti dapat pinjaman.

"Iya nak ,ibu pasti akan doakan."

Terpopuler

Comments

Emi Rolsan

Emi Rolsan

next

2021-12-23

0

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

next

2021-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!