Pagi ini Rani berkemas untuk segera meninggalkan rumah sakit, karena hari ini ibunya sudah boleh pulang setelah menjalani opname beberapa hari di rumah sakit.
Rani mengemasi semua barang- barang yang ada di kamar. Ibu Rani juga ikut membereskan barang-barang mereka.
"Ibu duduk saja di sana, biar Rani yang membereskan semua barang-barang nya," kata Rani pada ibunya.
"Gak apa-apa Ran, ibu capek tiduran terus selama ini."
"Ibu kan baru sembuh, jadi ibu gak boleh banyak bergerak dulu."
Kemudian Rani menuntun ibunya menuju sofa yang ada di pojok kamar. Ibu pun menurut apa yang di katakan Rani, ia duduk di sofa sambil memperhatikan Rani yang sedang beres-beres.
...----------------...
Di dalam kantor boss muda terlihat sendirian dan sedang memikirkan sesuatu.
"Sudah beberapa hari ini aku sangat sibuk sekali dengan pekerjaan kantor, apa kabarnya dengan Rani dan ibunya ya, sebaiknya aku pergi ke rumah sakit saja jenguk mereka," tiba-tiba boss muda jadi kepikiran sama Rani.
Kemudian boss muda keluar ruangan kantornya dan berjalan menuju mobilnya yang di parkir di depan pintu masuk karyawan.
Boss muda lalu masuk ke dalam mobilnya dan melaju meninggalkan mall.
Setibanya di halaman rumah sakit, boss muda langsung menuju ke kamar ibunya Rani.
"Permisi," kata boss muda sambil membuka pintu kamar dan masuk ke dalam.
Rani tidak asing dengan suara itu, ia menoleh pada boss muda.
"Bapak ngapain ke sini lagi?" kata Rani pada boss muda.
Boss muda terdiam mendengar pertanyaan Rani, ia merasa ada yang aneh dari pertanyaan Rani.
"Memangnya kenapa kalau saya kesini lagi?" boss muda balik bertanya pada Rani.
"Emmmm....gak apa-apa pak, cuma saya gak mau kalau nantinya ada orang yang gak suka dengan kehadiran bapak di sini," kata Rani sambil menunduk.
"Maksudmu! siapa yang gak suka?" tanya boss muda sambil menatap Rani.
Rani diam gak mau menjawab pertanyaan boss muda, ia gak mau mengatakan kalau ternyata orang yang gak suka dengan kehadiran boss muda jenguk ibunya Rani adalah Shella.
Lalu Rani pergi begitu saja meninggalkan boss muda yang tetap berdiri di situ.
Rani kembali mengemasi barang-barang yang mau di bawanya pulang.
Kemudian boss muda menghampiri Rani dan bertanya.
"Ibumu mau pulang hari ini?" tanyanya.
"Iya pak," jawab Rani
"Biar aku yang antar ibumu dan kamu pulang ke rumah," kata boss muda.
"Tidak. ..tidak ...tidak pak ...jangan !" kata Rani setengah berteriak seperti orang yang ketakutan.
Boss muda mengerutkan kedua alisnya, ia merasa sikap Rani aneh sekali hari ini.
"Kamu kenapa sih, Sampai segitunya nolak ajakan saya."
"Emmmm....bukan begitu pak, saya tidak mau merepotkan bapak terus," kilah Rani lalu berbalik hendak meninggalkan boss muda lagi.
Tapi secara tiba-tiba boss muda menarik tangan Rani sampai- sampai Rani menabrak tubuh boss muda dan wajah mereka saling berdekatan dan sangat dekat sekali.
Dada Rani berdegup sangat kencang ketika wajahnya berhadapan sangat dekat sekali dengan wajah boss muda.
Boss muda menatap mata Rani tajam-tajam seolah mencari tahu apa yang Rani sedang sembunyikan darinya.
"Jawab saya, siapa yang gak suka dengan kehadiran saya di sini?" tanya boss muda sambil tangan nya tetap memegang tangan Rani dengan kencang.
Rani diam, ia tidak mau menjawab pertanyaan boss muda.
"Katakan! siapa yang gak suka dengan kehadiran saya di sini?" tanya boss muda dengan geram, karena Rani kekeh gak mau menjawab boss muda dari tadi.
"Enggak pak, gak ada," Rani mengelak.
"Jangan bohong! saya tahu siapa kamu, kamu orangnya gak mungkin berbohong."
"Sungguh pak, saya gak bohong," kata Rani meyakinkan boss muda.
"Kamu bisa bohongi orang lain, tapi tidak dengan saya, saya melihat kamu Seperti ketakutan, apa ada orang yang mengancam kamu?" tanya boss muda dengan nada kesal.
Rani diam ia tak menjawab pertanyaan boss muda.
"Oke, kalau kamu gak mau menjawab, sekarang kamu saya kasih pilihan, mau menjawab pertanyaan saya atau kamu harus membayar hutangmu yang kasbon kemaren sepuluh juta! sekarang juga!"
Rani terhenyak dia tidak mengira kalau boss muda akan mengancamnya seperti itu.
"Tak ada pilihan lain, aku harus jawab pertanyaan boss muda daripada aku di suruh melunasi hutang ku yang sepuluh juta kemaren, dapat uang darimana aku......," Rani bergumam dalam hati.
"Jawab ran! siapa orangnya?" kata boss muda dengan suara yang semakin meninggi.
Rani jadi bergidik mendengar suara bosa muda yang emosi.
"Mbak Shella pak," kata Rani spontan sambil menutupi mulutnya dengan tangan.
"Apa!" boss muda melotot.
"Shella!" pekiknya lagi.
"Iya pak, ternyata Mbak Shella itu calon istrinya bapak ya dan saya tidak mengetahui itu, pantesan saja pak kalau mbak Shella itu cemburu dan gak suka bapak sering-sering ke sini.
Maka dari itu pak saya gak mau bapak datang-datang lagi ke sini jenguk ibu saya karena saya juga gak mau mbak Shella sakit hati pak..
Tapi.....bapak jangan bilang-bilang mbak Shella ya kalau saya sudah ngasih tahu bapak, saya takut nanti di pecat sama mbak Shella pak..." kata Rani dengan wajah memelas.
Boss muda kemudian melepaskan tangan Rani dari cengkeraman nya dengan perlahan, ia kasihan melihat wajah Rani yang ketakutan.
"Kamu dengar ya! apa yang di katakan shella itu semua tidak benar, dia bukan calon istri saya!" kata boss muda dengan emosi lagi.
"Dan saya tidak suka sama Shella, karena saya sudah menemukan orang yang tepat buat saya yaitu kamu....!" kata boss muda sambil menatap Rani.
"Maksud bapak apa, saya jadi bingung,"
"Saya jatuh hati sama kamu Ran," suara boss muda mulai merendah sambil menatap Rani dalam-dalam.
Rani terdiam sejenak, ia tidak mengira boss muda akan mengatakan itu padanya.
Antara senang dan takut yang ia rasakan saat ini.
Senangnya karena boss muda ternyata mempunyai perasaan yang sama dengan nya tapi ia takut di depan sana shella menjadi ancamannya.
"Tidak pak saya tidak bisa menerima perasaan bapak terhadap saya, karena mbak Shella adalah orang yang tepat buat bapak, bukan saya!" kata Rani sambil berbalik.
Dengan sigap boss muda menarik tangan Rani dengan kencangnya dan seketika tubuh Rani menabrak tubuh boss muda lagi dan seketika itu juga boss muda memeluk Rani sambil berbisik di telinga Rani.
"Aku mencintaimu kamu Ran," dengan suara lirih boss muda mengatakan itu pada Rani.
Hati Rani berdesir perlahan, ada perasaan bahagia dan nyaman yang merasuki relung-relung hatinya dan sejenak ia juga merasakan adanya kehangatan dari pelukan boss muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Umi Zaidan
lanjut thor
2021-12-02
0
Nur Haniah Hayu
sip lanjut
2021-11-06
0