Pasca masa skors

Pagi ini Rani sangat bersemangat sekali berangkat kerjanya setelah tiga harian ini bergelut dengan kasur,bantal,kasur bantal selama masa skors.Ia berjanji dalam hati untuk tidak terlambat lagi dan tidak membuat kesalahan lagi,ia tiba di tempat kerjanya sepuluh menit lebih awal dan langsung menuju ke mesin check clock.

Tak jauh dari tempatnya check clock ia melihat boss muda memperhatikan semua karyawan yang baru datang.

Jantung Rani berdetak sangat kencang ia takut kena damprat lagi sama si boss muda. Sejenak ia menenangkan diri dan mengatur langkah kakinya ketika melewati boss muda seraya menganggukkan kepalanya tanda memberi salam pada si boss muda.

Si boss muda melihatnya dengan acuh tak acuh.

"Kenapa sikap boss muda seperti itu ya,apa dia tidak suka sama aku karna aku sering membuat kesalahan?" Ranu bergumam sendiri dalam hatinya.

Tiba-tiba Maya menghampirinya dan berteriak dengan suara khasnya.

"Hai Ran! selamat datang kembali di dunia kita ha ha ha .....," selorohnya sambil tertawa kencang.

Rani tersenyum dan menyeret tangan Maya sambil berkata.

"Jangan keras-keras di belakang kita ada bisa muda yang sedang memperhatikan karyawan-karyawan yang baru datang," Rani berkata dengan sangat hati-hati.

"Ah kamu ini kenapa sih takut banget sama si boss muda,dia kan orangnya memang begitu sukanya marah-marah aja."

Rani menarik lengan Maya dan mengajaknya masuk ke dalam counter,ketika mereka lewat di hadapan boss muda Rani melihat dengan ekor matanya ternyata si boss muda memperhatikan ke arah mereka berdua.

"Pagi pak...," sapa Maya pada si boss muda dan Rani hanya menganggukkan kepalanya.

"Pagi!" jawab si boss muda dengan ketusnya.

Mereka pun kembali beraktivitas di counternya masing-masing.

...---------------...

Hari ini hari Sabtu malam Minggu.

Biasanya mall akan rame sekali karna banyak para muda mudi yang jalan-jalan dan nongkrong-nongkrong di sini.

Dan kebetulan juga hari ini Rani mendapat jadwal shift siang,jadi malam Minggu nya di mall aja.

"Hai Ran,hari ini kan malam Minggu dandan yang cantik dong! kan nanti banyak cowok-cowok yang datang ke mall kali aja ada yang nyangkut,ha ha ha......"

"Ah kamu Mau ada-ada aja."

"Ih Rani dibilangin kok gitu sih." kata Maya sambil memukul pundak ku.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam malam Mataku menyapu seluruh ruangan mall dan masih sepi belum begitu ramai pengunjung.

Di ujung Selasar sana aku melihat bapak Wicaksono pemilik mall ini sedang berjalan berkeliling mengawasi kondisi mall.

Dulu itu sering di lakukan sama pak Wicaksono sewaktu dia masih menjabat di sini .

Kali ini pak Wicaksono mengelilingi mall dengan di temani si boss muda yang tak lain adalah anaknya.

"Heh......,ketemu si boss muda lagi," desahku.

Lalu aku beranjak dari tempat aku berdiri dan menyibukkan diri dengan merapikan tiap lipatan-lipatan baju yang ada di rak.

"Rani!" terdengar suara pak Wicaksono memanggil namanya.

Bergegas Rani menghampiri asal suara itu.

"Iya pak," jawab Rani dengan sopan sambil menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana penjualan di counter mu?"

'Lumayan bagus pak," jawab Rani sambil tersenyum pada pak Wicaksono.

"Bagus!" kata pak Wicaksono lagi.

"Bram," pak Wicaksono memanggil si boss muda itu dengan sebutan Bram dan baru aku tahu ternyata nama si boss muda itu adalah Bram.

Bramantyo nama panjangnya.

"Iya pa." jawab si boss muda sambil mendekat ke arah kami berdua.

"Kamu tahu Bram,Rani ini adalah salah satu karyawan yang sangat rajin dan selalu ramah terhadap setiap customer dan banyak customer yang suka dengan cara pelayanan nya." Kata pak Wicaksono sambil melihat ke arah Rani.

Si boss muda mengernyitkan dahinya sampai- sampai kedua alisnya menumpuk jadi satu dan matanya menatap tajam ke arah Rani.

"Rajin apanya! karyawan kayak gini papa bilang rajin,kemarin aja dia udah terlambat dan waktu menata baju-baju di gantungan juga gak becus sampai-sampai jatuh d lantai,itu yang papa katakan rajin?" si boss muda balik bertanya pada pak Wicaksono.

"Ah kamu Bram kan cuma terlambat satu kali gak sampai berkali kali kan?" tanya pak Wicaksono sambil tertawa.

Kayaknya si boss muda gak suka dengan sikap pak Wicaksono yang terlalu memuji Rani.

Rani merasa dirinya sudah d cap sebagai karyawan yang tidak baik sama si boss muda.

Kemudian pak Wicaksono dan si boss muda berjalan kembali mengelilingi sekitar mall.

Dan malam Minggu ini mall nya sangat ramai sekali pengunjungnya. Rani merasa sangat kecapekan tangan nya sangat pegel sekali.

Sesampainya di rumah ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang saking lelahnya sampai-sampai ia lupa mengganti baju seragamnya karena ketiduran.

Ibu yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sembari mengelus kepala Rani dan menciumnya.

"Heh kamu!" bentak boss muda dengan sangat keras dan dengan muka yg geram.

"Saya pak," jawab Rani dengan takut seraya meletakkan tangan nya di dadanya.

"Iyya kamu ngapain kamu itu bengong aja d situ,di rapikan kek apa di tata itu barang- barang yang ada di counternya jangan bengong aja di pojokan situ!"

"I...i...i..iya pak,maaf." Rani menjawab sambil menundukkan kepalanya dalam- dalam ia takut melihat boss muda yang melotot padanya.

Rani bergegas merapikan baju baju yang ada di rak dan merapikan juga baju baju yang ada di gantungan.

Padahal tadi ia bengong karena memperhatikan wajah si boss muda dari kejauhan.

"Dan ternyata si boss muda itu tampan juga dan keren,pantesan banyak karyawan-karyawan cewek yang terkagum kagum padanya tapi sayangnya dia itu suka marah marah,apalagi sama aku salah sedikit saja pasti marahnya meledak ledak."

"Ran,rani.....bangun nak sudah siang ini sudah pukul tujuh lewat seperempat,nanti kamu terlambat kerjanya!"

Suara ibu yang terdengar sangat keras di kupingnya membuat Rani terkejut dan sontak saja ia terbangun dari tidurnya dan menghela napas panjang sembari berkata.

"Untunglah hanya mimpi,tapi dalam mimpi aja aku juga masih kena damprat sama si boss muda,aduh sampai kebawa mimpi segala gara gara sering kena marah sama si boss muda."

Akhirnya Rani beranjak drai tempat tidurnya dan bergegas keluar kamar untuk mandi.

Selepas mandi dan sarapan seperti biasa ia berpamitan sama ibunya seraya mencium tangan nya.

Rani menuju ke teras depan meraih sepedanya dan menaikinya tapi sebelum ia menjalankan sepedanya ia sempat berdoa dalam hati.

"Mudah mudahan kejadian yang aku alami di mimpi tadi gak aku alami lagi hari ini,jangan sampai." kata Rani dengan menghela napas panjang dan berlalu pergi menuju tempat kerjanya.

Terpopuler

Comments

Palgunadi Rata

Palgunadi Rata

Kak aku mau bilang ini pov nya 1 apa 3 ya? Karena kadang ada aku, kadang rani. Tapi ceritanya makin asyik kak. Lanjutkan baca ahhhhh

2021-11-30

0

Nur Haniah Hayu

Nur Haniah Hayu

dalam mimpipun si boss muda suka marah2

2021-11-02

0

Devi Gustafia

Devi Gustafia

wah semakin seru nih ceritanya ,lanjut dong kak ...

2021-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu dengan boss muda
2 Masa skors
3 Pasca masa skors
4 Jatuh di peluk boss muda
5 Teman-teman si boss muda
6 Panggilan dari boss muda
7 Teman cewek si boss muda
8 Pesta ulang tahun boss muda
9 Kedatangan Sandy
10 Ibu Rani sakit
11 Kas bon
12 Tertidur di mobil boss muda
13 Getar-getar di hati
14 Ibu Rani drop
15 Shella penasaran
16 Shella menemui Rani di rumah sakit
17 Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18 Antara bahagia dan takut
19 Trik boss muda
20 Trik boss muda part 2
21 Kemarahan shella
22 Kata sayang dari boss muda
23 Cemburu
24 Pijatan boss muda.
25 Shella panik
26 Kejutan untuk Rani
27 Cincin pertunangan
28 Cincin pertunangan part 2
29 Permainan Shella di mulai
30 Boss muda kaget
31 Galau
32 Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33 Perhatian Sandy dan amarah papa
34 Papa mendiamkan boss muda
35 Tes pack
36 Keputusan
37 Kemenangan Shella
38 Curiga
39 Curiga part 2
40 Menikmati malam berdua
41 Kabar buruk
42 Panik
43 Fitting baju
44 Fitting baju part 2
45 Tabrak lari
46 Hari pertama di rumah sakit
47 Bersitegang
48 Bermalam di rumah sakit
49 H-2
50 Pulang
51 Surat undangan
52 Hari H
53 Resepsi pernikahan
54 Malam pertama
55 Sakit
56 Terungkap
57 Terciduk
58 Kecewa
59 Pulang
60 Pamer kemesraan
61 Hari lahir
62 Terbongkar
63 Kelicikan
64 Eric pulang
65 Bingung
66 Menemui Carin
67 Geram
68 Pembuktian
69 Detik-detik lahiran
70 Surat cerai
71 Fitting baju pengantin
72 Tertidur lagi di mobil boss muda
73 Kepergian Sandy
74 Mengantar Sandy
75 Suatu tempat
76 Hari yang di tunggu
77 Malam pertama
78 Shella jealous
79 Marah
80 Morning sickness
81 Sebuah insiden
82 Menunggu hasil
83 Periksa
84 Helen sakit
85 Kesal
86 Merajuk
87 Rencana tujuh bulanan
88 USG
89 Was-was
90 Junior
91 Suka cita menyambut Junior
92 Akhir yang manis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bertemu dengan boss muda
2
Masa skors
3
Pasca masa skors
4
Jatuh di peluk boss muda
5
Teman-teman si boss muda
6
Panggilan dari boss muda
7
Teman cewek si boss muda
8
Pesta ulang tahun boss muda
9
Kedatangan Sandy
10
Ibu Rani sakit
11
Kas bon
12
Tertidur di mobil boss muda
13
Getar-getar di hati
14
Ibu Rani drop
15
Shella penasaran
16
Shella menemui Rani di rumah sakit
17
Kepulangan ibu Rani dari Rumah sakit
18
Antara bahagia dan takut
19
Trik boss muda
20
Trik boss muda part 2
21
Kemarahan shella
22
Kata sayang dari boss muda
23
Cemburu
24
Pijatan boss muda.
25
Shella panik
26
Kejutan untuk Rani
27
Cincin pertunangan
28
Cincin pertunangan part 2
29
Permainan Shella di mulai
30
Boss muda kaget
31
Galau
32
Perdebatan sengit Rani dan boss muda
33
Perhatian Sandy dan amarah papa
34
Papa mendiamkan boss muda
35
Tes pack
36
Keputusan
37
Kemenangan Shella
38
Curiga
39
Curiga part 2
40
Menikmati malam berdua
41
Kabar buruk
42
Panik
43
Fitting baju
44
Fitting baju part 2
45
Tabrak lari
46
Hari pertama di rumah sakit
47
Bersitegang
48
Bermalam di rumah sakit
49
H-2
50
Pulang
51
Surat undangan
52
Hari H
53
Resepsi pernikahan
54
Malam pertama
55
Sakit
56
Terungkap
57
Terciduk
58
Kecewa
59
Pulang
60
Pamer kemesraan
61
Hari lahir
62
Terbongkar
63
Kelicikan
64
Eric pulang
65
Bingung
66
Menemui Carin
67
Geram
68
Pembuktian
69
Detik-detik lahiran
70
Surat cerai
71
Fitting baju pengantin
72
Tertidur lagi di mobil boss muda
73
Kepergian Sandy
74
Mengantar Sandy
75
Suatu tempat
76
Hari yang di tunggu
77
Malam pertama
78
Shella jealous
79
Marah
80
Morning sickness
81
Sebuah insiden
82
Menunggu hasil
83
Periksa
84
Helen sakit
85
Kesal
86
Merajuk
87
Rencana tujuh bulanan
88
USG
89
Was-was
90
Junior
91
Suka cita menyambut Junior
92
Akhir yang manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!