Dylan arogan

Dengan langkah gontai Jelita memasuki rumah dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah menyebalkan calon madunya.

"Jeje, kamu dari mana saja? Aku mau curhat tau." Tanyanya seperti tak punya dosa sama sekali.

"Dari taman depan," Jawab Jelita menunjuk ke arah pintu utama "Tapi maaf yah Sha, aku kayaknya mau langsung tiduran di kamar, badan ku sakit semua, kayaknya aku meriang deh." Alasannya.

"Yaaah, begitu yah?" Shasha tampak kecewa "Baik lah, selamat beristirahat yah, moga kandungan mu sehat selalu." Perempuan itu mengusap perut Jelita yang masih rata.

"Iya, aamiin." Ucap Jelita datar. Lalu menaiki anak tangga menuju kamar tamu di lantai atas, setiap ada Shasha sudah pasti Brandon lebih memilih tidur dengannya, jadi Jelita yang sadar dengan sendirinya, lagi pula setelah tahu dirinya hanya di jadikan penampung bayi saja Jelita menjadi muak.

Jelita memasuki kamar lalu meletakkan kotak makan milik Dylan di atas nakas. Dia kemudian menjatuhkan tubuh ke atas ranjang empuknya, menatap langit-langit kamarnya.

Dan tiba-tiba saja Jelita teringat tetangga sebelah yang serba tahu itu, mungkin Dylan memang diam-diam mengamatinya dari rumahnya. Pada akhirnya wanita itu beranjak dari posisinya lalu berjalan menuju jendela besar yang memang tak pernah ia tutup dengan gorden, sejatinya Jelita termasuk orang yang menyukai terang.

"Apa dia memperhatikan ku dari sana? Kenapa dia tahu aku sering melamun di balkon kamar? Kenapa tepat di saat aku lapar dia datang memberi ku sushi?" Monolog nya bergumam.

"Apa sekarang ini dia melihat ku?"

Srrreekkk!!

Jelita menutup gorden kamar yang sudah lama sekali tak ia tutup "Jangan-jangan dia juga sering melihat ku begituan?" Pikir nya "What? Yang benar saja! Apa dia messum? Mengintip tetangganya begituan?!" Pikiran Jelita semakin bertamasya ke mana mana.

Ah sudah lah, biar saja, lagi pula yang dosa juga yang mengintip bukan yang di intip. Pikirnya kembali.

...🖋️................🖋️...

Sedang di kamarnya sendiri Dylan melepas smirk saat melihat gorden kamar di lantai atas tertutup "Kamu tahu Jeje, dengan menutup gorden kamar mu saja tidak akan cukup menutupi rahasia di hatimu yang sudah aku tahu semua." Gumamnya.

"Tuan muda." Sapa seseorang dari belakang tubuh Dylan berseru dia asisten personal laki-laki bule billionaire itu.

"Ada apa?"

"Tuan besar sakit, secepatnya Tuan muda di suruh datang membesuk nya." Ucap laki-laki itu menyampaikan.

Dylan Jackson tersenyum miring "Daddy tidak sakit, itu hanya alasannya saja, aku tetap tidak akan pernah mendatangi rumah itu lagi!" Tolak nya ketus.

"Tapi, Tuan muda, ..."

"Dia hanya mau aku bertemu dengan gadis pilihan nya! Sudah ku bilang, aku akan menikah dengan gadis yang aku sukai saja!" Jeda Dylan memotong ucapan Reno sang asisten.

"Tapi Tuan, perusahaan juga butuh raja baru, Anda yang seharusnya meneruskan bisnis Tuan besar bukan? Kau lah pewaris tunggal kerajaan Jack group!" Tanpa mengurangi rasa hormat laki-laki itu berucap demikian, mengingatkan Tuan arogannya.

"Aku tidak tertarik dengan perusahaan Daddy, suruh dia mewariskan nya pada anak tirinya saja." Ucap Dylan dengan wajah congkak.

"Daddy sudah memiliki putra selain diriku, biar saja dia yang akan meneruskan perusahaan nya, kenapa masih mencari ku? Aku tidak perlu warisan darinya, kau lihat, aku sudah kaya!" Cakap sombongnya lalu mengibas kan tangan.

"Pergi lah!" Usir nya.

"Huuff." Reno menghembus napas pendek, kebiasaan sekali Tuan muda nya mengusir sebelum dia berhasil menyampaikan semua maksud tujuannya.

...🖋️................🖋️...

Sementara itu di kamar bawah Brandon menatap tajam ke arah rumah Dylan, sepertinya laki-laki itu sedang mencoba mencari gara-gara dengannya, terlihat sekali dari caranya menghindar saat Brandon mendatanginya.

"Aku yakin, Dylan menyukai Jeje." Batinnya.

"Kamu kenapa Mas?" Dari belakang Shasha menepuk pelan pundaknya.

"......" Brandon bergeming dengan pikiran yang bergulat tak karuan. Sudah dari kecil laki-laki itu tak pernah membiarkan Jelita dekat dengan pria lain, mungkin juga itu alasan kenapa Jelita tak bisa berpindah ke hati yang lain.

"Mas, aku tanya. Kamu kenapa?" Ulang Shasha menggoyangkan lengan kekasihnya.

Brandon menoleh datar "Gak papa, aku cuma sedikit capek saja." Sahut nya yang pada akhirnya menjawab demikian.

"Ya sudah kamu istirahat gih, aku kasih waktu kamu istirahat sebelum nantinya aku mau kamu mengantar ku belanja, kita sekalian beli hadiah buat Jeje Mas, ibu hamil harus selalu bahagia biar sehat selalu bayinya." Ujar Shasha tersenyum.

"Iyah." Lirih Brandon.

...🖋️................🖋️...

Detik berlalu begitu saja, kini senja mulai mencuat kan warna jingganya, sore ini Jelita sudah sangat lapar, sedari pagi ibu hamil itu tak mau keluar dari kamar tak juga makan apapun setelah memakan sushi dari Dylan. Tubuhnya sudah wangi karena baru saja dia mandi dengan segala treatment perawatan yang dia miliki. Gaun yang selalu ia kenakan tak pernah terlihat jelek meskipun harganya tidak terlalu mahal.

Dengan malasnya Jelita menuruni anak tangga tapi langkahnya terhenti bahkan sampai berputar haluan untuk menaiki anak tangga lagi saat melihat kemesraan suaminya bersama wanita lain di lantai bawah.

"Jeje." Baru saja menaiki tiga ambalan, suara berat sang suami memanggilnya.

Membuat wanita itu menoleh dengan raut terpaksa "Iya E'den." Sahut nya.

"Aku sama Shasha mau pergi belanja kamu ga papa kan di rumah sendiri? Sekalian aku mau beli sesuatu buat oleh-oleh Papi, besok malam kita ke rumah Papi yah, kita kasih tahu Papi tentang kehamilan mu." Brandon menatap Jelita dari lantai bawah.

"Iya, aku gapapa kok sendiri di rumah, ada mbok Mina ini, hati-hati yah." Ucap Jelita meskipun dogol di hatinya begitu menohok tapi begitulah sifat diam-diam Jelita yang suka sekali menyimpan pedihnya sendiri, selalu mengcover kesedihan dengan senyum manis di wajahnya.

"Dah Jelita." Shasha melambaikan tangan padanya seakan tak punya hati membawa suami dari ibu yang sedang hamil pergi.

Huuff! Jelita menatap nanar berlalunya punggung sepasang kekasih itu.

Tapi tiba-tiba saja Jelita teringat kotak milik Dylan yang belum ia kembalikan, Jelita pun kembali mendatangi kamar lalu mengambil kotak kosong tersebut dari nakas nya.

Kemudian turun lagi mendatangi dapur, di sana sudah ada Mina tengah sibuk bersih-bersih, entah apa yang wanita itu bersihkan seolah tak ada letih nya.

"Mbok," Sapa Jelita tersenyum.

"Iya Nyonya muda?" Jawab Mina.

"Bisa tolong cuci kan ini? Aku mau mengembalikan nya." Jelita menyodorkan kotak berwarna pink milik Dylan pada asisten rumah tangganya untuk kemudian di cuci.

"Baik Nyonya." Mina menerima lalu segera membawanya ke wastafel cuci piring "Memang nya ini punya siapa Nya?" Tanyanya penasaran.

"Punya tetangga sebelah, aku mau balikin sekarang juga." Jawab Jelita jujur.

"Oh tetangga sebelah, tetangga yang ganteng itu ya Nya?" Sambung Mina tersenyum sipu-sipu menatap majikannya.

"Hihi, memang Mbok naksir? Kok Mbok tahu dia ganteng?" Sela Jelita menyipitkan matanya curiga.

"Tadi pagi Mbok sempat lihat pas Nyonya muda ngobrol di taman depan." Mina terkekeh sambil menunduk malu-malu. Sepertinya wanita paru baya itu benar-benar naksir tubuh atletis dan wajah bule Dylan.

"Iya dia ganteng, tapi sayangnya dia mafia Mbok." Ucap Jelita terkikik.

"Hah? Mafia?"

Mereka tergelak renyah bersamaan, entah lah Dylan itu siapa, yang pasti Jelita sudah tidak membencinya lagi, dia justru merasa terhibur dengan adanya Dylan pagi tadi.

...🖋️..... Bersambung.....🖋️...

Jangan lupa like komen Vote nya

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

kasian jj dong thor,masa penderitaannya yg ada, kasih jj kesempatan memilih dan mengambil keputusan agar dirinya tdk tersiksa bathin yg selalu menyaksikan siaran langsung suaminya dg jalangnya di depan mata, biar orang tua ya mengetahui perbuatan anaknya yg sdh menzolomi isteri sahnya.

2024-07-12

0

Ning Suswati

Ning Suswati

jj jj nikmati aja kebodohanmu itu, dan nikmati siksaan bathin didepan matamu yg sangat2 bodoh, sdh tau suaminya membawa selinghannya terang2an di depan mata dan memakai kamar tidur suami sahmu, mana katanya orang kaya, masa orang tuangnya gk pernah mau mengunjungi anak dan mantunya, se kali2 dong biar tau yg sebenarnya apa kebejatan yg dilakukan anaknya

2024-07-12

0

Isti Rahayu

Isti Rahayu

gemes aku sama Jeje .Jeje aku pengen sabar kayak kamu bisa nyimpen rasa sakit di hati .♥️♥️♥️♥️♥️

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!