Saat Istri Terabaikan Berpindah Haluan
...Kali ini cerita ku sedikit berbeda dari cerita ku yang lain, akan terasa sedikit nyesek di bacanya. Terlepas dari masuk akal atau pun tidak, ini hanya halusinasi othor semata, sesuai judul Istri yang berpindah haluan, maka bagi anda yang kuat membaca ini, anda akan mendapatkan kepuasan batin di part part Tua. Sebelumnya visual dulu aku perkenalkan yaah....
...Brandon Dwi Pangga di panggil E'den oleh keluarga terdekat nya, berusia 25 tahun....
...Jelita Maharani akrab di panggil Jeje, berusia 21 tahun. Akan ada visual lainnya nanti tapi nyusul sesuai kebutuhan....
...♥️Ok let's get into the story♥️...
Hari ini hari pernikahan Tuan muda tampan dari perusahaan properti ternama yaitu GG group, Brandon Dwi Pangga, yah, dia lah yang akan mewarisi semua kekayaan Tuan besar Anson Dwi Pangga.
Nama mereka campuran Jawa yang ke luar luaran for your information nenek moyang mereka memang orang Jawa campuran Thailand.
Di dalam kamar pengantin, seorang gadis masih mengenakan gaun putih mahal rancangan desainer kondang, berdiri dengan beberapa pelayan yang ingin membantunya mengganti pakaian.
Resepsi pernikahan sudah selesai, maka gadis itu harus siap mengikuti ritual malam pertamanya, bibir gadis itu tersenyum manis membayangkan saat dirinya bersentuhan dengan pemuda seperti Brandon Dwi Pangga yang terkenal sangat tampan, sudah kaya tampan lagi, beruntung kamu Jelita, kalimat pujian yang selalu terdengar selama pertunangan mereka.
Suara langkah kaki terdengar mendekat pada tubuh perempuan yang baru saja melepas gaun pengantin nya, kini, Jelita hanya memakai kemben yang terlihat sangat menggoda, tapi sepertinya tidak bagi Brandon.
"Kalian keluar lah!" Brandon mengibaskan tangannya pada beberapa pelayan di sisi isterinya. Lalu keempatnya pun segera berlalu dari kamar tersebut dengan pandangan yang saling menatap satu sama lain, betapa pikiran kotor sang pelayan mulai bertengger di atas kepala mereka masing-masing, sebab sudah barang tentu esok hari nanti akan ada jejak sprei yang porak-poranda ulah sang Tuan muda.
Jelita menundukkan wajahnya, sedang tangannya meremas tepian celana pendek berbahan velvet yang ia kenakan, pipinya merona merah dengan detak jantung yang meningkat.
"Je, ..."
"Hmm?" Jelita mendekat mengenyampingkan rasa gugupnya.
"Aku mau bicara Je." Ucap Brandon.
"Iya ngomong ajah, apa?" Jelita duduk di sisi ranjang di ikuti oleh suaminya.
"Kita sahabat, dan selamanya kita akan tetap menjadi sahabat, kamu ingat kan janji kita dulu? Sebelum aku sekolah ke luar negeri?" Ujar Brandon.
"Iya, lalu?" Angguk Jelita mulai berkerut kening.
"Kamu harus tahu Je? Aku sudah punya pacar, dan aku sangat menyayangi nya, sangat mencintai nya, aku mau kamu menerima nya sebagai sahabat mu juga." Tutur Brandon mengaku.
"Pacar?" Jelita tersentak dengan penuturan suaminya "Kenapa kamu baru bilang?" Tanyanya kemudian.
"Aku tahu kamu pasti kecewa, tapi, alasan ku tidak bilang sebelumnya karena, aku takut kamu membatalkan pernikahan kita, aku pasti terancam di buang sama Papi kalo aku tidak menikahi mu." Jelas Brandon yang begitu menohok hati.
"Apa? Jadi kamu menikahi ku karena warisan saja E'den?" Tanya Jelita lagi dan lagi.
Brandon mengangguk "Lagi pula kamu juga tidak menyukai ku lebih dari teman atau sahabat kan Je? Aku tahu kau juga setuju kalau persahabatan kita akan abadi dengan hidup bersama seperti ini. Seperti janji kita, best friend forever!" Ucapnya lalu hening setelah itu, Jelita benar-benar tak mampu berkata apa-apa lagi, pernikahan yang dia impi impikan ternyata tak seindah ekspektasi nya, selama menjadi sahabat Brandon begitu baik apa lagi jika sudah menjadi suami, kenyataannya begitu miris.
"Je, kamu kenapa diam hum? Apa, kamu tidak setuju dengan ucapan ku? Apa jangan-jangan selama ini kau juga mengharapkan penyatuan kita benar-benar seperti suami istri pada umumnya?" Tanya Brandon.
"Emm, ..." Jelita masih belum bisa menyahut, terus bergumul dengan pikirannya sendiri.
"Jangan-jangan kamu menyukai ku sebagai seorang laki-laki? Bukan sebagai sahabat lagi?" Timpal Brandon penuh penekanan.
"T-tentu saja tidak!" Ceplos Jelita yang harus berkata bohong, sebab tidak mungkin Jelita mengaku bahwa dirinya sudah benar-benar mencintai Brandon dari masih sama-sama kecil sedang cintanya tidak terbalas.
"Bagus, berarti, kita sepakat, pernikahan kita, hanya sebatas penyatuan di balik hubungan sahabat sejati saja!" Sahut Brandon tersenyum.
"Iya. Sepakat." Lirih Jelita, sungguh, jika bicara tentang perasaan di dadanya seperti ada besi panas yang menerjang dan merobek robek jantung hatinya, begitu terasa sangat sakit.
Dua tahun berlalu, hari-hari Jelita lalui sebagai isteri seorang direktur. Menurut orang, rumah tangga mereka bahagia dan harmonis, Brandon Dwi Pangga memang terlihat begitu baik pada isterinya, Brandon sering menyempatkan waktu untuk pergi berbelanja dengan isterinya jalan-jalan saat weekend, ke restoran saat Jelita malas masak, keduanya sering menghabiskan waktu bersama saat Brandon libur.
Faktanya, orang-orang hanya melihat dari luarnya saja, pada kenyataannya adalah Brandon berbuat seperti itu karena Jelita sahabat terbaiknya, bukan karena isteri tercintanya.
"Jeje, ..."
Suara berat merdu yang mengalun indah memanggil gadis cantik yang kini keluar dari kamar miliknya dengan pakaian khas rumahan, celana pendek dan t-shirt putih yang juga pendek.
"Kamu udah sarapan belum?" Tanya Brandon menatap Jelita yang kini mendekati meja makan lalu gadis itu menggeleng "Belum, aku diet E'den." Jawab nya.
"Buat apa diet hum? Tubuh mu sudah indah begini, ngapain capek capek diet?" Brandon memang sering protes dengan kebiasaan Jelita yang suka sekali merawat diri, dia selalu bilang Jelita sudah cantik, seksi, menarik jadi tidak perlu menyiksa diri untuk tidak makan.
Namun, kenyataannya secantik apapun Jelita tetap saja ia tidak mendapat tempat di hati Brandon sebagai seorang istri, Jelita hanya seorang wanita yang di nikahi lalu di jadikan sahabat dan benar-benar sahabat sama seperti sebelum menikah.
"Kamu kenapa diam?" Brandon bertanya sembari menatap wajah cemberut isterinya.
"Gak papa, hari ini aku mau ke rumah Mamah Papah, sudah rindu mereka, boleh kan?" Jelita duduk di kursi sebelah suaminya, seperti biasa setiap pagi sebelum berangkat kerja Brandon harus di temani sarapan.
"Boleh, sejak kapan aku melarang mu hum?" Jawab Brandon setelah meneguk minuman nya "Kebetulan, hari ini juga Shasha turun ke Indonesia, dia cuti kuliah, jadi mau langsung ke sini." Lanjutnya.
"Oh," Jelita memaksakan senyuman "Bagus dong, kamu pasti udah kangen dia." Lanjutnya.
"Banget! Sangat, sangat merindukan nya. Et. Tapi, kamu juga gak boleh lama-lama menginap di rumah Mamah, aku juga suka kangen kamu, sahabat ku!" Brandon mencubit gemas pipi isterinya.
"Gak kok, paling seminggu."
Brandon berkerut kening seolah protes "Kok lama banget? Satu hari ajah, gak boleh lebih, aku suka kesepian tidur sendiri Je."
"Kenapa harus kesepian? Biasanya kamu juga ngajak Shasha ke rumah buat nemenin kamu." Sambung Jelita dengan hati yang sudah mulai teriris, setiap hari Jelita memang sudah sangat akrab dengan yang namanya rasa pedih yang terus ia simpan sendiri.
"Tapi kan Shasha gak mungkin bisa menginap tanpa ada kamu di rumah Je, gimana kata tetangga depan nanti? Mereka pasti curiga, terus mengadukannya ke Papi sama Mami, tapi kalo di rumah ada kamu kan mereka gak curiga Je." Ujar Brandon memelas.
"Iya, apa nantinya ajah." Sambung Jelita yang pada akhirnya berucap demikian.
"Terimakasih yah, My Jeje, i love you forever." Brandon tersenyum sangat manis pada isterinya, isteri yang dia anggap teman hidup satu rumah, sayangnya yang di sebut teman hidup itu, bukan lah kata-kata diksi, melainkan benar-benar menjadi teman saja di rumah itu, hanya teman!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Novano Asih
lgsg cus kesini setelah baca Gerald Shara kisahnya Nathan juga udah aku simpan sekalian tp kok Ethan nggak nemu y kak
2024-06-30
1
Dwisur
niatnya saja SDH g bener nich dari awal Brandon
2024-05-01
0
juhaina R💫💫
whahaa baru mampir udah dibuat mewek 😭😭 Hua teriris hati ini🤧
2023-12-10
1