Cincin.

Hari ini Jelita kesiangan karena malam tadi matanya enggan terpejam hingga larut malam, tepat di jam 07:00 gadis itu menuruni anak tangga setelah rapi dengan busana menawan nya.

Kali ini Jelita sudah benar-benar merasa lapar seharian kemarin ia tak makan. Yah. Meskipun hidupnya amburadul tapi manusia perlu tenaga juga, ia pun memutuskan untuk mendatangi meja makan, biasanya saat bangun siang asisten rumah tangganya terpaksa memasak untuknya sebab meskipun mempunyai pelayan Brandon dan Jelita suka bergantian memasak sendiri, mereka memang pasangan sahabat yang seru.

Cekikikan tawa dan kata mesra mulai terdengar di telinga nya. Di meja makan sudah ada Shasha dan Brandon tengah asyik suap suapan penuh cinta. Acuh, Jelita mulai terbiasa dengan kehadiran orang ketiga di dalam rumah itu.

Huuuuff, Hela napas yang di buang singkat oleh Jelita mulai terdengar membuat Brandon menoleh ke arah nya "Jeje, sini makan, sarapan, aku udah bikin nasi goreng kesukaan mu loh, ayok!" Ajak nya. Sedang Shasha terlihat kecut melihat perhatian Brandon pada Jelita yang tak pernah surut meskipun selama ini laki-laki itu hanya menganggap Jelita sahabat.

"Makasih ya." Jelita tersenyum mendekat lalu duduk di kursi sebelah kiri Brandon.

Brandon lantas membalikkan piring milik Jelita lalu mengisinya dengan nasi goreng buatannya sendiri "Kamu tau, kamu wanita paling beruntung di dunia ini, karena memiliki sahabat sekaligus suami direktur yang pandai memasak." Ucapnya terkekeh.

"Iya, aku memang sangat beruntung, terimakasih ya." Jelita terus memberi senyuman manis pada suaminya meskipun hatinya teriris.

"Udah, sekarang makan, kali ini jangan berharap aku suapi, ada pacar ku." Brandon mengacak kecil puncak kepala isterinya, sayang.

"Emm.." Anggukan kecil Jelita tanpa menoleh, mata dan tangannya fokus menggulati nasi goreng miliknya.

"Mas, aku mau pulang, kamu bisa langsung antar aku kan?" Shasha tiba-tiba menyambar keasyikan sepasang suami istri itu.

Membuat Brandon menoleh lalu mengangguk "Ok, aku antar, aku ambil kunci mobil dulu, kamu siap-siap gih!" Titahnya.

Jelita tak menghiraukan percakapan mereka, gadis itu berusaha menutup telinga rapat-rapat meskipun kenyataannya tak bisa ia lakukan, tentu saja suara kecupan dari ciuman panas kedua orang itu terdengar bahkan sepertinya Shasha sengaja menunjukkan kemesraan mereka pada Jelita.

"Jangan nakal, sekarang ambil barang barang mu, tadi katanya minta di antar hum?" Desis Brandon mencubit hidung mancung Shasha gemas.

"Iya, aku ambil tas dulu di kamar." Sahut Shasha tersenyum lalu keduanya berjalan ke arah yang berbeda meninggalkan tempat itu.

Klentiiing!

Setelah kedua orang itu pergi menjauh dari meja makan Jelita melempar kecil sendok dari tangannya. Matanya terpejam menikmati rasa panas yang membuncah di dadanya. Bukan kah setiap manusia diciptakan lengkap dengan hati dan perasaan? Kenapa Brandon seolah tak memilikinya? Dia yang selalu berkoar-koar bahwa dia lah laki-laki yang paling menyayangi, tapi justru terus menerus menyakiti.

"Nyonya muda yang sabar ya." Suara damai itu berasal dari mulut seorang wanita paru baya dengan busana sederhana, dia Mina asisten rumah tangga di rumah besar itu, yang menjadi saksi hidup hubungan tak lazim majikannya.

Jelita membuang senyum irit di sudut bibirnya "Aku sangat menyedihkan ya mbok, bahkan sampai detik ini aku masih bertahan di rumah ini, dengan segala ketidak adilan yang ku alami." Lalu Mina hanya diam saja menatap iba gadis itu.

Tak ada kegiatan yang menarik karena biasanya di hari Minggu Brandon selalu mengajaknya jalan-jalan, tapi hari ini Brandon sibuk dengan kekasihnya, masih dengan raut sendu gadis itu berjalan jalan di sekitaran taman bunga miliknya, mungkin aroma serbuk sari bisa membuatnya lebih tenang.

Jelita duduk di bangku taman menghela napas panjang, menghirup udara segar di jam sembilan ini, matanya kemudian turun menatap jemari tangan yang di hiasi cincin berlian, Cinta buta? Mungkin ini yang sedang Jelita dera, dia bahkan tak bisa menunjukkan kecemburuannya meskipun selalu di rasakan, diam dan selalu diam menyimpan pedihnya sendiri.

Terlepas dari dia yang di selingkuhi sejatinya Jelita masih sangat membutuhkan kehadiran seorang Brandon, perhatian dan kasih sayang Brandon begitu menyentuhnya meskipun kenyataannya hanya sebatas sahabat.

"Lalu kenapa harus ada cincin? Persahabatan tidak memerlukan benda ini bukan?" Jelita melepas cincin pernikahan nya lalu menatapnya lekat-lekat.

"Kenapa? Kenapa harus aku di antara banyaknya wanita? Yang menerima nasib seperti ini?" Gumamnya.

"Miaow miaow...."

Suara lucu itu membuat Jelita menoleh ke arah nya, di lihatnya kucing cantik berbulu putih lebat menghampiri nya.

"Hai, kity, kau di sini? Siapa Tuan mu?" Jelita tersenyum mengajak kucing lucu itu berbicara.

PLAK!

Sayangnya kucing itu tak bersahabat dia justru mematuk cincin milik Jelita lalu membawanya lari keluar dari taman.

"Hai!!! Kembalikan cincin ku!" Jelita berteriak seraya mengejar binatang menggemaskan itu.

"Ya Tuhan, gimana kalo dia memakannya?" Dengan raut gusar Jelita mengikuti arah lari kucing itu hingga tanpa sadar dirinya memasuki sebuah rumah bertanah lapang yang hampir tak ada satupun bunga di halamannya.

Greek!

Derap sepatu boot terdengar gagah "Maaf Nona, anda tidak di perkenankan masuk!" Satu pria berbadan kekar mencegat jalannya.

"Kenapa? Saya tetangga sebelah, saya bukan maling atau pun pengemis, saya cuma mau mengambil cincin saya yang di bawa lari sama kucing tadi!" Jelita bersuara keras gadis itu sudah kepalang murka.

"Kucing?" Tanya pria itu lalu Jelita mengangguk.

"Kalo begitu, Nona harus bertemu dengan Bos kami lebih dulu, karena dia tidak pernah mengizinkan kucing nya di sentuh orang asing." Ucap pria itu dengan suara tegas mirip satuan pengaman.

"Bos? Lalu di mana bos kalian?" Sambung Jelita masih setia dengan gusarnya.

"Tunggu dulu saya coba bertanya pada nya." Pria itu terlihat menekan earphone di telinganya lalu bersuara.

"Di luar ada yang mau bertemu dengan mu Bos." Ucapnya tegas lalu tak lama kemudian ia mengangguk angguk kan kepalanya sepertinya sang Bos yang ia bicarakan memperbolehkan.

"Kau di izinkan masuk Nona, silahkan." Ucapnya menyusul kemudian berjalan ke arah kanan dengan langkah yang sedikit tegap.

Jelita mengangguk lalu mengikuti langkah pria itu memasuki rumah besar bercat putih dengan list gold tersebut, rumah yang selalu terlihat sepi, rumah yang tak pernah Jelita tahu bagaimana wajah pemiliknya meskipun sudah dua tahun lamanya menjadi tetangga, di setiap sudut rumah itu ada pelayan dan juga penjaga yang tampak bersiaga, membuat pikiran Jelita mulai curiga.

"Jangan bilang ni rumah punya gangster mafia? Terus aku mau di jadiin sandera, ya Tuhan tolong hamba mu!" Jelita baru merasa takut setelah menaiki anak tangga.

"Silahkan Nona, ..." Pria itu membuka pintu kamar bercat putih itu sambil berdiri di sisinya. Mempersilahkan gadis itu masuk.

"Emmh, a-aku, ..." Belum rampung ucapan Jelita yang ragu-ragu dari dalam sudah terdengar suara berat yang mengalun membuatnya sedikit penasaran.

"Masuk!"

"Silahkan Nona, Tuan kami sudah menyuruh mu masuk!" Ucap pria di sebelahnya.

"Emmh, i-iya." Jelita gemetar tapi mencoba memberanikan diri untuk masuk demi cincin pernikahan nya bersama E'den, benda cantik itu sangat berharga dalam hidupnya bukan karena bermata berlian tapi karena itu sebuah tanda yang mengikat hubungan antara dia dan suaminya. Walau harus bertaruh nyawa Jelita rela mengambilnya termasuk masuk ke dalam kandang macan sekalipun.

"Permisi Tuan." Jelita menghentikan langkah tepat di depan pintu dan pengawal langsung menutup nya kembali.

"Hmm." Pria itu memutarkan kursinya menghadap ke arah Jelita "Ada perlu apa Nona datang kemari?" Tanyanya datar.

"Emmh." Jelita senyap menatap wajah tampan pria itu untuk yang pertama kalinya, di mana jambang tipis yang menghiasi wajahnya begitu membuatnya terlihat lebih macho "Ya Tuhan, aku gak pernah liat cowok seganteng ini di sekitar sini, apa benar dia tetangga ku?" Batinnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung... Segera up lagi.

Terpopuler

Comments

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Aku bacanya kisah anak mereka dulu baru kesini, ternyata kisah bapaknya Nathan menyukai istri orang 🤣🤣🤣

2025-02-12

0

yetiku86

yetiku86

selama ini yg dilihat Jeje cuma Eden doang si 😄

2024-08-14

0

Jumiroh Miroh

Jumiroh Miroh

bang dylan OTW jadi pebinor

2023-03-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!