Pria itu hanya itu hanya tersenyum, mata tajam itu menatap Alicia.
"Alicia, jangan melihatnya! Matanya itu seperti ingin memakanmu hidup-hidup!" bisik Gwen sambil menarik sahabatnya.
"Mr. Leon Vald," Dosen pemimpin rombongan tour tiba-tiba datang menghampiri pria itu, "Terima kasih karena telah mengijinkanku membawa murid-muridku ke Kastil milikmu!" Dosen itu mengulurkan tangan pada pria tersebut.
"Sama-sama Miss Erin," Leon Vald menjabat tangan Sang Dosen, "Aku juga sangat senang ada yang berkunjung ke sini! Sudah lama sekali Kastil ini tidak pernah kedatangan tamu!" Leon Vald tersenyum.
"Eh, Kastil ini milikmu?" tanya Alicia.
"Bukan milikku! Tetapi milik keluargaku,"
"Mr. Leon, kamu terlalu merendah.. Di kota Transylvania ini, siapa yang tidak mengenal nama besarmu," Prof. Erin tersenyum.
"Terima kasih, aku permisi sebentar!" sahut Leon pada Prof. Erin, Dosen wanita itu mengangguk, Leon Vald menghampiri Alicia, "Ingin berkeliling bersamaku?" Leon Vald mengulurkan tangannya pada Alicia, Alicia mengangguk.
"Jangan! Dia sepertinya bukan orang baik-baik!" bisik Gwen pada sahabatnya itu.
"Gwen, jaga ucapanmu!" Tegur Prof. Erin pada muridnya, "Mr. Leon Vald adalah pria terhormat! Darah bangsawan mengalir di dalam tubuhnya!"
"Jangan memujiku berlebihan Miss, aku tidak sehebat itu!" elak Leon Vald, tanpa mengalihkan pandangannya dari Alicia, "Boleh aku menemanimu berkeliling?" Leon Vald mengulangi pertanyaannya lagi pada Alicia, Alicia meraih tangan pria itu.
"Dengan senang hati, kebetulan aku sangat menyukai tempat ini!" Alicia tersenyum.
"Alicia!" Gwen berusaha mencegah sahabatnya, Gwen merasa pria itu telah menghipnotis sahabat baiknya sehingga menuruti semua keinginannya.
"Gwen, ayo ikut!" ajak Alicia, Gwen menggeleng.
"Aku harus mencari Josh dan Aaron, aku takut pria ini akan melakukan hal buruk pada Alicia," bisik hati Gwen, "Pergilah! Aku akan menyusulmu nanti!" sahut Gwen sambil melemparkan pandangan bermusuhan pada Leon Vald, tetapi pria itu hanya tersenyum, lalu mengajak Alicia memasuki area dalam Kastil, setelah Alicia pergi, Gwen dengan cepat mencari Josh dan Aaron.
Di area dalam Kastil, Alicia tampak terpesona pada semua lukisan yang berada di dinding.
"Siapa mereka?" tanyanya pada Leon Vald.
"Mereka semua adalah Para Bangsawan Drakula di zamannya, mereka hidup selama ratusan bahkan ribuan tahun, tetapi mereka semua telah tiada saat ini,"
"Apakah legenda itu benar? Maksudku, mereka benar-benar Drakula?"
"Tentu, beberapa legenda itu benar! Hanya saja orang perfilman selalu melebih-lebihkan cerita tentang mereka, sehingga mereka selalu terlihat buruk!"
"Salah satu lukisan ini mirip denganmu!" sahut Alicia, gadis itu memandang lukisan dan pria yang berada di sampingnya itu bergantian, "Benar-benar mirip,"
"Apakah menurutmu ada Drakula yang setampan aku?"
"Narsis!" Alicia menjulurkan lidahnya, Leon Vald tertawa kecil, Alicia memperhatikan pria itu, "Tetapi dia benar-benar tampan," bisik hatinya.
"Jangan memandangku terlalu lama, aku takut kamu akan jatuh cinta padaku," goda Leon.
"Kamu terlalu tua untukku!" elak Alicia, sambil memalingkan wajahnya yang memerah, Leon menarik dagu gadis itu agar menatapnya.
"Perhatikan aku baik-baik! Bagian mana dari diriku yang terlihat tua?" tanya Leon, memandang mata bulat di hadapannya yang mengerjap perlahan, "Mata yang sangat indah," bisik hati Leon.
"Alicia!!" teriakan seorang pria membuat Alicia dan Leon berpaling, dari kejauhan tampak Josh, Aaron dan Gwen sedang berlari ke arahnya.
"Mereka teman-temanku," Alicia menyingkirkan tangan Leon perlahan dari wajahnya, kemudian menghampiri ketiga sahabatnya itu.
"Siapa pria itu?!" tanya Josh, menatap Leon dengan wajah cemburu.
"Dia Pemilik Kastil ini!" sahut Gwen menjelaskan, Alicia mengangguk membenarkan ucapan Gwen, "Tetapi mengapa pria itu menyentuh wajahmu?! Tadi ketika di restoran pria itu juga menyentuh kepalamu, bukankah dia terlalu berani?!"
"Apa?!" teriak Aaron dan Josh bersamaan, Josh memperhatikan Leon dengan wajah kesal.
"Hei, jauhi Alicia!!" teriak Aaron.
"Mengapa aku harus melakukannya? Apakah gadis itu milikmu?!" tanya Leon dingin.
"Alicia adalah sahabatku, seharusnya alasan ini cukup untuk membuatmu menjauhinya!"
"Dia bukan milikmu! Aku tidak akan menjauhinya hanya karena permintaanmu," Leon menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menatap Alicia, "Apakah aku boleh bertemu lagi denganmu?" tanyanya pada Alicia, Alicia mengangguk pelan.
"Alicia!! Kamu tidak mengenalnya, mengapa kamu sangat mempercayai pria itu?!" bisik Gwen.
"Dia baik, aku percaya padanya!" Alicia tersenyum pada Leon vald, Josh memperhatikan hal itu dan merasa sangat kesal karenanya, "Josh, sebaiknya kita pergi dari sini!" ajak Gwen, Josh mengangguk.
"Aaron, ayo pergi!" Josh menarik tangan sahabatnya.
"Bye Leon, senang bertemu denganmu!!" teriak Alicia ketika Gwen menyeretnya menjauhi pria itu, Leon melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Alicia kita akan bertemu lagi secepatnya!" bisik Leon Vald dalam hati sambil menatap Alicia yang bergerak menjauh.
***
Sore hari Mahasiswa dan Mahasiswi yang mengikuti tour kembali ke rumah yang telah di sewa untuk mereka.
"Alicia, aku mohon jangan temui lagi pria itu!" sahut Gwen ketika telah berada di kamar.
"Mengapa? Dia sangat baik padaku, bukankah wajahnya juga cukup tampan?" Alicia tersenyum sambil mengingat kembali wajah Leon yang sedang tersenyum.
"Benar, wajahnya memang sangat tampan, tetapi pria itu terlalu dewasa untukmu! Semua yang dilakukannya padamu sangat mencurigakan! Dan tangannya itu sangat terampil dalam menyentuhmu! Dua kali bertemu dengannya, dan dua kali ia telah menyentuhmu! Pria itu bukan pria baik-baik, aku lebih menyukai Josh dari pada dirinya!" Alicia tersenyum mendengar ucapan Gwen.
"Tentu saja kamu akan lebih memilih Josh, karena kamu telah menyukainya dari pertama kali bertemu, perasaanku pada Leon sama sepertimu ketika melihat Josh, aku menyukai senyumnya, sikapnya yang hangat dan ramah padaku, Leon juga sangat sopan walau sedikit narsis tapi menurutku dia sangat baik! Ini pertama kalinya aku merasakan perasaan ini pada seorang pria,"
"Tapi Alicia.."
"Gwen, ayolah.." Alicia merangkul tangan sahabatnya dengan manja, "Aku sangat ingin mengenalnya lebih dekat! Jika Leon bukan pria yang baik seperti ucapanmu, aku janji akan segera meninggalkannya!" Alicia mengangkat dua jarinya, menatap sahabatnya dengan wajah memohon, "Please.."
Gwen menghela nafas melihat sahabatnya yang keras kepala itu, tetapi ucapan sahabatnya itu memang benar, Alicia tidak pernah menunjukkan ketertarikannya pada pria manapun termasuk Josh, gadis itu selalu merasa lebih nyaman bersamanya dari pada bersama Aaron dan Josh, ini pertama kalinya Gwen melihat sahabatnya itu sangat menyukai seseorang selain dirinya.
"Baiklah, tetapi pegang janjimu! Jika pria itu bukan orang baik maka segera tinggalkan dia! Setuju?!"
"Aku setuju! Terima kasih Gwen," Alicia merangkul sahabatnya itu dengan bahagia.
"Aku masih berpikir pria itu bukan orang baik, biarlah pengalaman yang akan mengajarkanmu yang polos ini agar bisa mengenal seseorang dengan baik!" bisik hati Gwen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments