Saat istirahat, Alicia menghampiri Gwen dengan membawa nampan yang berisi makanan, tetapi Gwen tampak memalingkan wajahnya, Alicia sedih melihat sikap sahabatnya.
"Alicia, di sini ada kursi kosong!" panggil Aaron.
"Ayo!" Josh yang telah berada di belakangnya, mengajaknya bergabung di meja Aaron, Alicia mengikuti Josh dengan sungkan.
"Ada apa dengan Gwen?" tanya Aaron saat Alicia telah duduk di hadapannya.
"Gwen salah paham padaku," bisik Alicia sedih.
"Aku pikir ini ada hubungannya denganmu!" sahut Aaron pada sahabatnya.
"Aku?! Apa yang telah kulakukan?!" tanya Josh bingung.
"Tadi pagi, aku dan Gwen melihatmu bergandengan tangan dengan Alicia, bukankah Gwen tertarik padamu?!" Aaron menatap sahabatnya.
"Apakah Gwen marah padamu karena aku menarik tanganmu tadi pagi?" Alicia hanya diam, ia tidak ingin menjawab pertanyaan Josh padanya, "Alicia Stone Heart!" gadis itu mengangkat wajahnya ketika mendengar Josh memanggil nama lengkapnya.
"Sudah lama aku tidak pernah mendengar orang memanggil namaku ini," bisik hatinya.
"Alicia, apakah kamu tidak mengenalku?! Aku adalah Josh Harnet sahabat kecilmu,"
"Josh?" Alicia hampir tak percaya pada apa yang telah didengarnya, Josh mengangguk.
"Aku adalah Josh yang telah memberimu gelang di hari kepergianmu dari sekolah!"
"Tidak mungkin!!" Alicia menggeleng, "Kalian berdua begitu berbeda,"
"Alicia," Josh meraih tangan gadis yang duduk di sampingnya itu, "Aku adalah orang yang sama, yang selalu meminta rotimu," bisiknya.
"Tetapi.. Kamu terlihat berbeda dengannya! Josh sahabatku itu, dia.. Sangat lucu dan baik," Alicia tersenyum saat mengingat wajah Josh yang sedang makan.
"Saat itu aku masih sangat kecil, dan ibuku selalu memberiku banyak makanan, tentu saja tubuhku tampak seperti itu, sekarang.. Aku selalu menjaga pola makanku agar bisa bermain basket dengan mudah, percayalah padaku!" Josh menggenggam tangan Alicia.
"Hei Josh, hentikan itu! Kamu membuat Gwen semakin marah!" sahut Aaron dengan suara pelan.
"Gwen?" Alicia menarik tangannya dan melihat ke arah meja di mana sahabatnya itu duduk tadi, tetapi meja itu telah kosong, "Dia pasti sangat membenciku saat ini!" bisik Alicia sedih.
"Jangan khawatir! Aku akan membantumu menjelaskan tentang kejadian tadi pagi padanya!"
"Tidak perlu, aku akan menjelaskannya sendiri!" Alicia berdiri dan meninggalkan makanannya.
"Hei teman, mengapa tidak mengejarnya?" Aaron menatap sahabatnya.
"Alicia tidak ingin aku membantunya, menurutmu apa yang harus kulakukan?!"
"Ini bukan seperti ucapan Josh yang aku kenal, mencintai dan menunggunya begitu lama, apakah kamu hanya akan melihatnya bersedih begitu saja?!" ucapan Aaron membuat Josh berpikir.
Di dalam kelas, tampak Gwen membawa tasnya ke meja belakang dan meletakkannya di sana, Alicia semakin sedih melihat sikap sahabatnya, Alicia menghampiri kursinya dan duduk sambil menundukkan wajahnya, Josh dan Aaron yang melihat wajah sedihnya menghampiri gadis itu.
"Hei, serahkan masalah Gwen padaku!" bisik Josh, saat melewati meja Alicia, gadis itu mengangkat wajahnya.
"Josh bisa melakukannya!" sahut Aaron sambil tersenyum, "Yang perlu kamu lakukan hanya percaya padanya,"
"Tetapi.."
"Masalah ini berawal darinya, beri kesempatan padanya untuk menyelesaikannya!" sahut Aaron lagi, Alicia menatap Josh, Josh menganggukkan kepalanya.
"Baiklah,"
"Karena telah menyetujuinya, bagaimana jika mengubah ekspresi wajahmu terlebih dahulu? Wajahmu saat ini benar-benar tidak enak untuk dilihat!" bisik Aaron.
"Eh," Alicia menatap Aaron dengan wajah bingung.
"Maksudku ini!" Aaron menunjuk bibirnya, "Smile!" Alicia tersenyum mendengar ucapan Aaron padanya.
"Terima kasih," sahut Alicia pada kedua pria yang berada di hadapannya, Josh dan Aaron mengangguk.
"Aku dan Josh kembali ke sana dulu!" tunjuk Aaron pada mejanya.
"Iya," Alicia mengangguk, Josh dan Aaron meninggalkan Alicia menuju mejanya, ketika melewati Gwen, Josh tampak berbisik pada gadis itu, Gwen menganggukkan kepalanya.
***
Malam hari, Josh menjemput Gwen di rumahnya, Gwen terlihat ceria saat Josh mengajaknya ke luar dengan sepeda motornya, Josh berhenti di sebuah kafe, memesan dua buah capuchino dan dua puding.
"Gwen, ada sesuatu yang harus kukatakan padamu," Josh membuka percakapan, Gwen melirik Josh dengan wajah curiga.
"Jika ini tentangmu dan Alicia aku tidak ingin mendengarnya!" Gwen berdiri, Josh menarik tangan gadis itu.
"Duduklah! Aku akan menceritakan sebuah cerita tentangku dan sahabatku, aku ingin meminta pendapatmu tentang ini," sahut Josh dengan wajah sedikit memohon, Gwen duduk kembali dengan bingung, "Semua ini terjadi 11 tahun yang lalu, saat itu aku kelas satu sekolah dasar, tubuhku dulu bahkan tidak seperti saat ini," Josh tertawa kecil, Gwen tersenyum, "Apakah aku boleh melanjutkannya?" tanya Josh, Gwen mengangguk, "Aku dulu sangat gendut, teman-teman memanggilku Josh si gendut! Tetapi keadaanku masih lebih baik darinya, dia.. Seorang gadis kecil di kelasku, sekelompok anak perempuan sering menindasnya, gadis ini tidak pernah membalasnya, aku pernah melihatnya beberapa kali terluka karena didorong oleh mereka, suatu hari karena tidak tahan melihat perlakuan mereka padanya, aku membelanya! Sejak saat itu, aku dan gadis kecil itu berteman baik, dia sering membawakan roti buatan ibunya untukku, aku menyukai roti itu, dan dia selalu tersenyum ketika melihatku, senyum polosnya itu.. Aku masih mengingatnya hingga saat ini, beberapa hari kemudian aku membawa gelang yang kubuat sendiri ke sekolah, aku ingin memberikan gelang itu padanya, tetapi sesuatu terjadi saat itu," Josh menghela nafas.
"Apa yang terjadi?" tanya Gwen penasaran.
"Gadis itu ditindas oleh beberapa anak yang lebih besar darinya, sebagai sahabatnya aku tentu saja harus membelanya bukan?" tanya Josh, Gwen mengangguk, "Di hari itulah aku mendapatkan luka ini!" Josh memperlihatkan bekas luka di kepalanya.
"Mengapa?"
"Anak-anak nakal itu mendorongku hingga membentur kursi taman, dan menyebabkan kepalaku terluka, gadis kecil itu marah melihat perlakuan mereka padaku, dan dia menyerang anak-anak nakal itu hingga membuat mereka lari ketakutan, tetapi karena hal itu juga, sehingga dia dipaksa untuk meninggalkan sekolahku, sebelum kepergiannya aku memberikannya gelang yang telah kupersiapkan untuknya, aku membuatnya dari anyaman benang dengan sebuah siput kecil sebagai hiasannya, lalu gadis kecil itu menghilang dari kehidupanku selama 11 tahun,"
"Lalu apakah kalian tidak pernah bertemu lagi?" Gwen menatap Josh.
"Tadinya aku hampir putus asa, aku mencarinya selama 11 tahun, jujur dia adalah cinta pertamaku!" sahut Josh, "Gadis kecil itu, dia sangat baik, jarang berbicara tetapi sangat manis saat tersenyum," Josh mengingat wajah Alicia kecil yang tersenyum padanya, "Hari ini, aku kembali bertemu dengannya,"
"Bertemu dengannya?" tanya Gwen, Josh mengangguk.
"Aku mencarinya sangat lama, aku bahkan tidak menyadari bahwa dia berada di kampus yang sama denganku, hingga hari ini,"
"Apakah maksudmu Alicia adalah sahabat kecilmu itu, cinta pertamamu?" tanya Gwen dengan wajah tak percaya.
"Benar, Gadis itu Alicia!"
"Mengapa kamu sangat yakin padanya?!"
"Gelang itu, dia masih menyimpan gelang yang kuberikan padanya, Alicia juga mengatakan gelang itu dari sahabatnya, dan saat aku menyebut nama sahabat kecilku itu, Alicia menatapku, hal ini membuatku semakin yakin jika dia adalah gadis kecil itu,"
"Lalu apa yang ingin kamu tanyakan padaku?! Bukankah kamu telah menemukannya?"
"Itu.. Aku sedikit bingung saat berhadapan dengannya, karena kebingungan ini, aku menariknya tadi pagi, hal ini yang telah membuatmu salah paham padanya bukan?" Josh menatap Gwen, Gwen tampak canggung, "Dia tidak menggodaku! Alicia bahkan tidak percaya padaku! Menurutmu apakah semua yang kulakukan padanya salah? Jika ini kesalahanku, aku ingin memintamu untuk tidak marah padanya! Gadis itu selalu bersedih saat kecil, aku tidak ingin melihatnya bersedih lagi sekarang!" sahut Josh, Gwen diam, benaknya dipenuhi rasa bersalah pada sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments