Setelah Alicia tersadar, dan mendapat pemeriksaan ulang dari Dokter yang bertugas saat itu, James dan Checille membawa putrinya kembali karena keadaan Alicia baik-baik saja.
***
Pagi harinya Alicia menjalani kehidupannya seperti biasa, itu berlangsung beberapa hari, hingga suatu ketika Caitlin dan teman-temannya yang berusia 8 tahun mengganggu Alicia dan Josh yang sedang menikmati makannya di taman, saat teman-teman Caitlin yang lebih tua mengganggu gadis kecil itu, Josh maju untuk membelanya tetapi anak-anak berusia 8 tahun itu mendorong Josh ke kursi taman, membuat kepalanya terluka karena terbentur kursi taman, hal ini spontan membuat Alicia marah dan menyerang teman-teman Caitlin, Alicia kecil melempar anak-anak itu seperti melempar kerikil ke dalam kolam, Josh terpaku melihat kekuatan Alicia kecil, karena hal ini siang harinya James terpaksa menggantikan Checille untuk bertemu Kepala Sekolah putrinya.
"Profesor James, maaf.. Aku terpaksa mengeluarkan Alicia dari sekolah! Karena banyak anak-anak yang takut padanya!" sahut Kepala Sekolah akhirnya setelah menjelaskan semua yang terjadi, James melirik putrinya yang duduk di sampingnya.
"Serum itu berhasil?" bisik hati James.
"Profesor?" lamunan James buyar saat mendengar suara Kepala Sekolah.
"Iya Kepala Sekolah, tidak apa-apa, aku mengerti akan hal itu, tetapi aku mohon kepada Kepala Sekolah untuk tidak menyebar luaskan berita ini, karena hal ini akan berdampak besar pada putriku!" Kepala Sekolah mengangguk mendengar permintaan James yang sopan.
"Baiklah, aku akan menuliskan surat rekomendasi untuk Alicia agar bisa pindah ke sekolah lain,"
"Terima kasih atas kebaikan Kepala Sekolah pada putriku," James menjabat tangan Kepala Sekolah.
Setelah keluar dari kantor Kepala Sekolah, beberapa teman Alicia tampak memanggil gadis kecil itu dengan sebutan anak aneh, James menggenggam tangan putrinya yang berjalan sambil menunduk.
"Alicia!" Josh yang melihat Alicia akan meninggalkan sekolah bersama ayahnya menghampiri gadis kecil itu, "Hei, ini untukmu! Aku membuatnya sendiri, tadinya aku akan memberikannya padamu kemarin, tetapi aku lupa," Josh menyerahkan sebuah gelang yang terbuat dari anyaman benang, ada hiasan siput kecil di satu sisinya, Alicia menatap Josh, Josh mengangguk, "Ambillah!" Josh menarik tangan Alicia dan memberikan gelang itu padanya.
"Terima kasih," Alicia menunduk, "Mengapa baik padaku, apakah kamu tidak takut padaku?" tanya Alicia pelan, Josh menggeleng.
"Aku tidak takut padamu! Kamu adalah temanku! Teman?" Josh mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Alicia, Alicia tersenyum.
"Teman, terima kasih Josh!"
"Alicia, cepatlah! Ayah harus kembali ke lab!" sahut James yang telah memasuki mobilnya, Alicia menarik tangannya dari Josh.
"Bye Josh, sampai bertemu lagi," Alicia melambaikan tangannya pada Josh, lalu berlari menghampiri ayahnya dan masuk ke dalam mobil.
"Bye Alicia, semoga bertemu lagi, jangan lupakan aku!!" teriak Josh sambil mengejar mobil Alicia yang bergerak perlahan, Alicia mengangguk dan tersenyum.
"Temanmu itu, anak yang baik," sahut James pada putrinya, Alicia menatap gelang yang telah diberikan Josh padanya, "Oh ya, Alicia temani ayah ke lab, ayah harus memeriksa tubuhmu!"
"Baik ayah," jawab Alicia pelan.
Setibanya di lab, Profesor membawa putrinya kepada Dokter lab dan bawahannya yang bertugas, untuk memeriksa putrinya itu.
"Ada apa Profesor? Apakah serum itu menunjukkan hasilnya?" tanya Adam, bawahannya yang saat itu menemukan Alicia bersamanya.
"Aku belum mengetahui hal itu secara pasti, tetapi menurut Kepala Sekolah putriku, Alicia melempar semua teman-temannya yang lebih tua darinya dengan sangat mudah," James tampak berpikir, "Serum di tabung yang telah diminum oleh putriku saat itu bukankah 50cc?" tanyanya pada bawahannya, Adam mengangguk, "Jika 50cc saja bisa membuat seorang gadis kecil menjadi sekuat ini, Bagaimana dengan seorang Prajurit?! Kita harus menurunkan dosisnya jika ini benar-benar berhasil!"
"Profesor, ini hasil pemeriksaan putrimu!" seorang Dokter lab menyerahkan sebuah map pada James, James membuka dan membacanya.
"Selain pergerakan dan pertumbuhan selnya, semua terlihat normal, apakah ini akan menimbulkan efek samping pada putriku?" James menatap Dokter lab.
"Untuk tubuhnya kemungkinan tidak akan ada masalah, tetapi untuk teman sebayanya.. Kekuatan Alicia saat ini akan membuatnya dianggap anak aneh jika tersebar!" Dokter lab menjelaskan, James dan Adam mengangguk setuju.
"Aku akan membawanya ke sekolah minoritas saja untuk sementara waktu, sampai Alicia bisa mengendalikan kekuatannya!" sahut James.
Akhirnya, James memindahkan putrinya ke sebuah sekolah yang hanya memiliki sedikit murid, dan selalu mengawasi serta mengingatkan putrinya itu setiap saat, untuk tidak terlibat perkelahian, selain kehidupan sekolahnya, Alicia lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, hal ini dilakukan James dan Checille agar putrinya tidak terlalu banyak bergaul dan kekuatannya bisa tertutupi dengan baik, Alicia menjalani hal ini selama 11 tahun di bawah pengawasan kedua orang tuanya, hingga tiba saatnya Alicia harus memulai kehidupan barunya di sebuah Universitas sebagai seorang Mahasiswi.
"Ayah, ibu, aku harus pergi.. Hari ini kelas pertamaku dimulai!" Alicia mencium pipi ayah dan ibunya, meminum jusnya dan membawa pergi sepotong roti yang telah disiapkan ibunya untuknya.
"Ayah akan mengantarmu," James meraih tas kerjanya dan mencium pipi istrinya, "Aku pergi dulu," bisik James pada istrinya, Checille mengangguk, mengantar sang suami dan anaknya sampai ke mobil, dan melambaikan tangannya saat mobil mulai bergerak.
***
Di dalam kelas sejarah, tampak seorang Profesor menjelaskan tentang sebuah Legenda yang beredar di Romania.
"Hei Josh, apakah telah melihat semua Mahasiswi di kelas kita hari ini?" seorang pemuda yang duduk di kursi belakang, berbicara pada temannya yang tidur di sebelahnya, pemuda yang dipanggil Josh tersebut membuka matanya.
"Sudah 3 tahun kita berada di kelas yang sama, bahkan sampai di universitas juga kamu masih mengikutiku, apakah tidak bosan setiap kali kenaikan kelas pembahasanmu hanya tentang wanita saja!" bisik Josh dengan wajah kesal.
"Ini berbeda teman, hari ini aku melihat seorang gadis yang memiliki wajah yang sangat sexy! Rambut hitam dan wajah latinnya itu.. Apalagi tubuhnya.." pemuda itu tersenyum.
"Aaron.. Sebelum memuji seorang gadis lebih baik perbaiki dulu otakmu!" Josh memukul kepala temannya.
"Aku mengatakan yang sebenarnya, aku akan menunjukkan gadis itu padamu nanti," Aaron mengelus kepalanya yang telah dipukul Josh, "Oh ya, bukankah hari ini kita ada pertandingan basket dengan senior?" Aaron menatap sahabatnya, Josh mengangguk, "Sepertinya kali ini kamu akan kembali menjadi Bintang Idola," Aaron menghela nafas, "Selama di sekolah menengah atas kamu 3 tahun menempati posisi Bintang Idola Klub Basket sekolah, wajahmu dan permainanmu di lapangan benar-benar membuat para gadis tergila-gila padamu! Tetapi mengapa sampai saat ini kamu masih tidak memiliki seorang pacar?" Aaron menatap sahabatnya dengan wajah bingung.
"Itu karena.. Aku sedang menunggu seseorang, gadis itu adalah sahabat baikku saat aku kecil dulu," Josh tersenyum.
"Lalu di mana gadis itu sekarang?" tanya Aaron, Josh mengangkat bahunya.
"Pertemuan terakhirku dengannya saat masih di kelas 1 sekolah dasar," bisik Josh.
Sementara itu di kursi barisan depan, tampak Alicia mengikuti perkuliahan dengan serius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Gadis pemimpi
hai kak aku mampir
2021-11-16
5
👘Azumi Sang👘
Semangat josh! Aku mendukungmu💪💪
2021-10-28
4
🌺🌺Aika🌺🌺
Gak sabar nunggu alicia dan josh ketemu
2021-10-28
5