Setelah kepergian Checille dari sekolah putrinya, Kepala Sekolah memanggil beberapa murid perempuan dan menghukum mereka berdiri di depan kantornya hingga jam sekolah berakhir.
Siang harinya Checille mengutus Asistennya untuk menjemput putrinya, saat putrinya tiba di Butik miliknya Checille yang duduk di balik meja kerjanya memperhatikan putri kecilnya itu.
"Bagaimana anak-anak nakal itu hari ini? Apakah mereka masih mengganggumu?" tanyanya, Alicia menggeleng.
"Kepala Sekolah menghukum mereka hari ini, aku bahkan bisa menghabiskan makan siangku ibu, lihatlah!" gadis kecil itu menunjukkan kotak makan siangnya yang telah kosong.
"Baguslah," Checille tersenyum pada putrinya, "Jika mereka masih mengganggumu kelak, kamu harus mengatakannya pada ibu!" sahutnya sambil menatap wajah putrinya, gadis kecil itu mengangguk.
"Ibu, apakah aku boleh pindah sekolah?" tanya Alicia pada ibunya yang tampak sibuk, Checille menghentikan gerakan tangannya yang sedang menggambar sebuah Design lalu menatap putrinya.
"Alicia, sekolah di manapun sama saja akan selalu ada anak nakal seperti teman-temanmu itu, kamu tidak perlu takut pada mereka! Ibu akan selalu melindungimu, kamu hanya perlu belajar dengan baik, carilah seorang teman untuk bermain denganmu!"
"Tidak ada seorangpun yang ingin bermain denganku ibu," gadis kecil itu menunduk dengan wajah sedih, Checille mendekati putrinya.
"Sayang, pasti ada seseorang yang ingin berteman denganmu, kamu hanya perlu mencarinya!" sahut Checille sambil memegang bahu putrinya.
"Bagaimana caraku mencarinya ibu? Aku takut untuk mendekati teman-temanku," bisik Alicia lirih.
"Alicia.." Checille memeluk putrinya dengan wajah sedih.
***
Malam harinya saat suaminya pulang, Checille kembali menunggunya di depan pintu.
"Apa lagi yang terjadi hari ini?" tanya James saat melihat wajah cemberut istrinya.
"James, luangkan sedikit waktumu untuk putrimu! Alicia membutuhkan perhatianmu! Hari ini bahkan dia bertanya padaku, bagaimana caranya untuk bergaul dengan teman-temannya! Kamu mengetahui hal ini lebih baik dariku!"
"Alicia masih kecil, suatu hari nanti dia akan mengetahuinya sendiri!" James meletakkan tas kerjanya di atas sofa.
"Alicia ingin pindah sekolah! Teman-temannya telah membuat putriku tidak nyaman berada di sekolahnya yang sekarang!"
"Bukankah semua sekolah sama saja?" James menatap istrinya.
"Aku telah mengatakan itu padanya," Checille menghela nafas.
"Anak itu hanya perlu mengubah sikapnya! Alicia terlalu tertutup! Mungkin sebaiknya kita menyewa seorang Pengasuh untuknya, seorang gadis muda mungkin, agar bisa menjadi temannya," James mendekati istrinya dan memeluknya, "Bagaimana jika meminta bantuan sharon untuk memperkenalkan seorang Pengasuh untuk Alicia?" tanyanya, Checille mengangguk.
"Aku akan bertanya pada Sharon besok!" sahut Checille, James tersenyum.
"Bagus, kalau begitu sudah tidak ada masalahkan? Aku mau mandi dulu," James melepaskan pelukannya dan meninggalkan istrinya menuju kamarnya.
***
Pagi hari, setelah ibunya meninggalkannya di gerbang sekolah, Alicia berlari kecil menuju gedung sekolah, saat melewati teman-temannya, salah seorang temannya mendorongnya dengan sengaja, membuat gadis kecil itu terjatuh.
"Dasar anak lemah tukang ngadu!" sahut temannya itu sambil tertawa lalu pergi meninggalkannya, gadis kecil itu berdiri perlahan dan membersihkan pakaiannya, kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelasnya, menghampiri kursinya, "Lihatlah! Si tukang ngadu sudah datang!" teriak temannya yang mendorongnya tadi, Alicia hanya diam, meletakkan tas sekolahnya dan duduk di kursinya, "Heh, tukang ngadu! Bisu ya?!" bentak temannya, Alicia tetap diam, membuka tasnya dan mengambil buku pelajaran miliknya, temannya merebut buku yang dipegangnya dan membuangnya ke lantai, "Ayo ambil buku itu!" ledek temannya, Alicia turun dari kursinya dan mengambil bukunya, lalu kembali duduk.
"Dia benar-benar mengambilnya?" bisik salah seorang temannya yang duduk bersama gadis kecil yang telah mengganggunya.
"Tolong jangan selalu mengganggunya!" celetuk seorang anak laki-laki yang duduk di kursi belakang.
"Josh si gendut membela Alicia si bisu!" ledek gadis kecil itu lagi, teman-temannya tampak tertawa.
"Aku memang gendut lalu kenapa?! Aku tidak minta makan darimu!!" teriak anak laki-laki yang dipanggil Josh tersebut, "Aku juga tidak pernah mengganggu siapapun sepertimu putri Caitlin and the gank," sahut Josh sinis.
"Cait, Pak Guru," bisik seorang temannya, Caitlin segera duduk di kursinya sambil melemparkan tatapan mengancam pada Josh.
***
Saat jam istirahat tiba, Alicia membawa kotak makan siangnya menuju taman, tempat biasa ia makan siang, ketika telah sampai di kursi taman, tampak seorang anak laki-laki duduk di sana sambil makan siang, Alicia menghampirinya perlahan.
"Terima kasih," sahutnya pada anak laki-laki itu dengan suara pelan, Josh mengangkat wajahnya, mulutnya tampak penuh dengan makanan, Alicia berusaha menahan senyumnya.
"Tidak apa-apa, mau makan bersama?" tanya Josh, Alicia mengangguk lalu duduk di samping Josh, membuka kotak makan siangnya dan mengambil sepotong roti yang dibawanya, "Rotimu kelihatan enak, boleh aku mencobanya?" Josh melirik roti yang berada di tangan Alicia.
"Ini ambillah! Aku bawa dua hari ini," Alicia memberikan roti yang dibawanya, Josh mengambilnya dan memakannya dengan cepat, Alicia tertawa kecil saat melihat mulut Josh yang penuh dengan makanan.
"Namaku Josh," sahut Josh sambil mengunyah makanannya.
"Alicia, namaku Alicia Stone Heart," Alicia mengambil roti dari kotak makannya, lalu mulai makan.
"Aku tahu, mereka sering menyebut namamu,"
"Iya, mereka mengejekku Alicia si gadis bisu,"
"Kamu tidak bisu! Mengapa tidak membalas perbuatan mereka padamu?" sahut Josh kesal.
"Aku tidak mau bertengkar, kata ayah bertengkar itu tidak baik!" Alicia tersenyum dengan wajah polosnya.
"Ayahku justru berkata jika ada teman yang menggangguku, aku harus membalasnya! Ayahku seorang prajurit, dia jarang berada di rumah!" Josh menutup kotak makan siangnya yang telah kosong, "Mulai hari ini aku akan menjagamu dari mereka, teman?" Josh mengulurkan tangannya pada Alicia.
"Teman," Alicia menjabat tangan Josh dan tersenyum.
"Boleh minta Rotimu lagi besok?" bisik Josh, Alicia tertawa kecil dan mengangguk, "Terima kasih rotinya, aku duluan ke kelas!" Josh melambaikan tangannya dan berlari.
"Aku punya teman?" bisik hati Alicia senang.
***
Malam hari, ketika ayahnya pulang kerja, Alicia menunggunya dan menceritakan pada ayahnya jika ia telah memiliki seorang teman.
"Teman pertamamu seorang bocah laki-laki?" tanya James pada putrinya, Alicia mengangguk dengan wajah senang.
"Bocah itu membelanya saat Alicia diganggu oleh anak-anak nakal itu!" Checille membela putrinya, "Dan putriku ini memujinya seperti seorang pahlawan!" Checille tersenyum.
"Itu bagus untukmu!" James mengelus kepala putrinya, "Besok ayah akan menjemputmu di sekolah, apakah Alicia mau mengunjungi lab tempat ayah bekerja?" tanya James lagi, putri kecilnya itu mengangguk cepat, Checille tersenyum melihat wajah bahagia putrinya, "Oh ya, bagaimana dengan pengasuh itu?" James menatap istrinya
"Aku baru mengatakannya pada Sharon hari ini, Sharon akan menghubungiku jika telah menemukan seseorang yang cocok untuk pekerjaan ini,"
"Baiklah kalau begitu," James melirik putrinya, "Gadis kecil, sudah waktunya pergi tidur!" sahutnya.
"Baik ayah," Alicia mencium pipi ayahnya dan ibunya yang duduk bersamanya, "Selamat malam ayah, selamat malam ibu!" teriaknya sambil berlari kecil menuju kamarnya.
"Selamat malam Alicia!" sahut Checille dan James bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
R⃟ ⓂᎬ🚫ᎳsHß HÎÀŢ
wow.. alicia dan josh.. 😍😍
2021-10-26
3
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
amanah
2021-10-26
3
👘Azumi Sang👘
Hajar aja josh aku mendukungmu
2021-10-24
4