Alicia menatap Leon, ia sedikit bingung dengan ucapan pria itu.
"Leon, aku tidak mengerti apa maksudmu?!"
Leon mengangkat wajahnya dan membuka matanya.
Alicia terkejut melihat perubahan pada warna mata Leon, lebih terkejut lagi ketika Leon menyeringai padanya, kedua gigi taringnya tampak tumbuh memanjang.
"Hei Leon apa yang terjadi padamu?!" tanya Alicia cemas.
"Aku sudah tidak bisa menutupi ini darimu, sebenarnya aku... Aku adalah..."
"Pangeran Drakula?!" tebak Alicia.
Leon mengangguk perlahan.
"Aku mengerti, aku hampir menyadarinya ketika melihat lukisan sampul buku itu, tetapi sifat narsismu yang telah membuatku ragu!"
"Sudah tidak ada waktu lagi! Makhluk itu akan kembali menyiksaku!" bisik Leon ketika melihat makhluk yang berada di hadapannya meraung keras.
"Biarkan aku menghadapinya!" Alicia berusaha bangkit, tetapi Leon menahan tangannya.
"Walau kamu sangat kuat, tetapi kamu hanya manusia biasa, kamu membutuhkan bantuanku untuk menghadapinya! Hanya aku yang bisa menangkap makhluk itu!"
"Tetapi darah yang kamu butuhkan, ke mana aku harus mencarinya?" tukas Alicia panik, mata indahnya berputar dan jatuh pada pergelangan tangannya, "Sepertinya aku hanya bisa melakukan ini!" Alicia mengulurkan tangannya pada Leon, "Ini!! Gunakan darahku saja!"
Leon mendorong tangan Alicia dan menggeleng.
"Tanpa perjanjian darah, aku tidak bisa mengambil darahmu seenaknya!"
"Mengapa ini merepotkan sekali! Kalau begitu lakukan saja!!" gerutu Alicia.
"Jangan menyesali ucapanmu!!" Leon mendekati wajah Alicia, dan mencium bibir Alicia tiba-tiba, "Hari ini aku Leon Vald, Pangeran Drakula terakhir! Telah membuka perjanjian darah dengan gadis ini!!" teriak Leon, ia membuka pakaian Alicia dan menancapkan giginya di pundak Alicia, tampak cahaya putih menyelubungi Leon dan Alicia pertanda bahwa perjanjian darah kaum Drakula sedang terjadi.
Alicia meringis ketika Leon mulai menghisap darahnya.
Beberapa saat kemudian, luka-luka di tubuh Leon perlahan sembuh, Leon mengangkat wajahnya ketika merasa telah cukup.
"Maaf semua ini harus kulakukan untuk membuka perjanjian darah! Tetapi aku berjanji padamu mulai hari ini aku akan selalu menjagamu!" Leon kembali menutup pakaian Alicia yang telah di buka olehnya, "Istirahatlah!" ucapnya lembut sambil mengelus kepala Alicia, lalu mengalihkan pandangannya pada makhluk yang berada di hadapannya, "Vandren!! Selama ini aku berusaha menahan kekuatanku padamu, tetapi hari ini... Aku akan memusnahkanmu demi gadis ini!" tubuh Leon perlahan-lahan berubah, wajah tampannya terlihat sedikit menyeramkan setelah perubahan itu.
Melihat perubahan Leon, makhluk yang dipanggil Vandren oleh Leon spontan menyerangnya, pertempuran dua makhluk abadi itu pun berlangsung sengit, tak lama kemudian terdengar raungan Vandren ketika Leon mencabik-cabik tubuhnya dan memutuskan kepalanya.
Alicia menutup mata dan telinganya mendengar raungan keras Vandren.
"Hei..."
Suara lembut Leon membuatnya membuka matanya perlahan, pria di hadapannya telah kembali seperti sedia kala.
"Sudah berakhir!" Leon tersenyum.
Alicia memeluk Leon ketika melihat Leon baik-baik saja, sekujur tubuhnya tampak gemetar.
"Maaf, aku membuatmu menyaksikan hal ini! Sebagai gadis kecil melihat hal ini tentu saja sangat menakutkan! Alicia... Terima kasih!" bisik Leon, Leon memeluk erat Alicia yang masih gemetar untuk menenangkan gadis itu, "Gadis kecil ini tadi masih sangat berani, tetapi setelah melihatku membunuh Vandren, tubuhnya bahkan gemetar seperti ini! Ternyata aku telah menakutinya," bisik hati Leon, ia menyesal telah membuat Alicia melihat pertarungannya dengan Vandren, Leon mengangkat tubuh mungil itu, "Kita harus menemui para polisi itu, agar mereka bisa membantu ketiga temanmu, karena aku harus segera membawamu untuk beristirahat!" cetusnya.
Alicia mengangguk pelan dan menyandarkan kepalanya ke dada Leon.
***
Setelah menemui para polisi dan menjelaskan bahwa makhluk itu telah mati kepada para polisi juga meminta para polisi untuk menyelamatkan beberapa tawanan di ruang lain gua, Leon pun pergi membawa Alicia.
Di kastil miliknya, Leon meletakkan Alicia yang tertidur ke atas tempat tidurnya, ia tersenyum menatap wajah cantik yang tampak pulas di hadapannya.
"Hei gadis kecil, maaf aku telah menipumu! Aku takut jika tidak melakukan hal ini, kamu akan pergi meninggalkanku begitu saja!" Leon menyentuh bibir Alicia dengan jarinya, "Gadis bodoh ini berani melakukan perjanjian darah denganku tanpa mengetahui akibat dari perjanjian ini! Dia memang pantas untuk menjadi Pengantinku! Hei Alicia... Aku tidak akan pernah melepaskanmu!!" bisiknya.
***
Pagi hari di dalam Kastil milik Leon, Alicia yang berada di dalam salah satu kamar membuka matanya perlahan, ketika ia mencoba bangkit, sebuah tangan kekar tampak menahan tubuhnya, melihat hal itu Alicia spontan membalikkan tubuhnya, di sampingnya saat ini Leon tampak tertidur nyenyak.
"Aarrrgghht!!" jeritan Alicia membuat Leon membuka matanya, "Mengapa kamu berada di kamarku?!" tanya Alicia cemas.
"Ini kamarku!" jawab Leon singkat, tangan kekarnya menarik tubuh Alicia lalu memeluknya.
"Leon, lepaskan!!" Alicia mencoba mendorong tubuh Leon.
"Aku hanya ingin memelukmu, tidurlah sebentar lagi! Aku lelah sekali!" gumam Leon, kembali menutup matanya.
"Aku tidak ingin tidur bersamamu! Bagaimana jika kamu lapar di saat tidur?! Aku takut darahku akan kering karenamu!"
"Aku tidak akan melakukan hal itu! Aku tidak mungkin membunuh Calon Pengantinku!"
"Apa?!" ucapan yang diucapkan Leon dengan mata terpejam itu membuat Alicia tertegun, "Calon Pengantin?? Hei Leon!! Jelaskan padaku apa maksudmu?!" hardik Alicia.
Leon membuka matanya dan menatap Alicia.
"Manusia yang melakukan perjanjian darah dengan seorang Drakula, maka telah mengikat dirinya untuk menjadi Pengantin Drakula! Mulai semalam dan seterusnya kamu tidak akan bisa hidup berjauhan denganku, atau meninggalkanku!"
"Leon, apakah kamu sengaja melakukan ini padaku?!!" teriak Alicia kesal, "Mengapa tidak menjelaskan hal ini padaku?!"
"Bukankah semalam aku telah mengatakan agar kamu tidak menyesali keputusanmu ini?!" Leon bangkit perlahan dan duduk di samping Alicia.
"Aku tidak tahu jika masalahnya akan seperti ini?!" protes Alicia, "Bagaimana jika kita batalkan saja perjanjian ini?!" usul Alicia sambil menatap Leon.
"Gadis bodoh!" Leon menjentik jidat Alicia, "Sekali terbuka, Perjanjian Darah ini tidak bisa dibatalkan hingga salah seorang dari kita mati!"
"Apa??" Alicia terpaku, "Lalu apa yang akan terjadi padaku?!"
"Tenanglah! Aku akan selalu menjagamu! Tidak akan terjadi apapun padamu, kamu akan segera menjadi Pengantinku!"
"Hei... Siapa yang telah menyetujui untuk menikah denganmu! Aku ini seorang gadis manusia!! Sementara kamu..." Alicia menggantungkan kalimatnya.
"Lidahmu ini masih sama tajamnya! Karena aku telah menyelesaikan masalah temanmu yang hilang, seperti janjimu... Aku ingin sedikit mencicipi lidah itu!" Leon mengangkat dagu Alicia dan mendekatkan wajahnya.
"Hei Leon, apa yang akan kamu lakukan?!" Alicia menatap Leon dengan wajah khawatir.
"Keluarkan lidahmu! Jika tidak aku akan menghisapmu sampai kering!" ancam Leon.
Alicia mengeluarkan lidahnya takut-takut.
Melihat hal itu Leon dengan cepat mencium Alicia dan memainkan lidah gadis itu yang tertegun karena tidak sempat menghindari ciuman yang tiba-tiba itu.
Alicia hampir kehabisan nafasnya ketika Leon melakukan hal itu dalam waktu yang cukup lama padanya.
Leon mengangkat wajahnya ketika melihat wajah Alicia memerah di hadapannya.
"Ternyata gadis ini masih polos, aku hanya melakukan ini dan dia hampir kehabisan nafasnya, bagaimana mungkin gadis secantik dirinya bahkan tidak pernah berciuman sama sekali?!" bisik hati Leon bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments