[Telolet]
[Selamat majikan telah menyelesaikan misi. Hadiah sudah ditransfer ke nomor rekening majikan. Menghitung pemasangan skill dokter level 1 dan mata byakugan]
[Proses pemasangan skill dokter level 1 dan mata byakugan selama 1 jam]
[Menghitung mundur mulai 3...2...1...]
Kepala Yosep seperti dimasuki pengetahuan dokter dan bayangan-bayangan pengalaman para dokter. Untung saja proses pemasangannya tidak sakit, seperti dalam novel-novel system yang lain.
[Teleloet]
[Proses pemasangan berhasil. Memulai penyatuan mata byakugan]
[0%]
[20%]
[40%]
[60%]
[80%]
[100%]
[Telolet]
[Maputi aksa adalah mata yang bisa menembus apapun, bahkan bisa melihat seluruh molekul dalam alam semesta]
"Wow mata yang sungguh hebat." Yosep melihat pupil matanya di cermin. "Tapi bagaimana nanti aku membuat alasan sama mimi ya?"
[Telolet]
[Majikan bisa menonaktifkan maputi aksa dan mengaktifkannya, cukup dengan mengatakan aktif atau tidak aktif.]
"Terima kasih jo, tumben kamu baik." Yosep terus masih berkaca di cermin, seolah tak percaya dengan apa yang terjadi dengan dirinya sekarang.
[Total pembayaran 100.000 per jawaban]
"Sial kamu jo. Aku kira tak ada bayarannya, hmm." Yosep mendengus kesal dengan Barjo System rentenir yang bikin bangkrut.
[Telolet]
[Misi : tebus ijazah
Hadiah : Motor yamaha R15 dan uang 50.000.000
Waktu : 4 jam
Hukuman : saldo dipotong 100.000.000]
[Terima/tidak]
"Terima jo."
Yosep segera izin ke Dawi untuk pergi ke sekolah untuk menebus ijazah dengan menaiki sepeda, dan mengatakan bahwa Yosep tidak jadi menjual sisa padi yang 2 karung ke haji Muhaemin. "Mi, Yos pergi dahulu!." Yosep mencium tangan Dawi untuk pamit lalu bergegas pergi mengendarai sepeda ontelnya.
Setelah satu jam berkendara sepeda, Yosep sampai di pintu gerbang sekolah. Semua mata memandang dengan tatapan yang merendahkan. Yosep memarkirkan sepeda ontelnya di depan pintu gerbang. "Hei miskin jelek! ngapain kamu kesini? Ini bukan tempat untuk orang miskin kaya kamu," cibir Kartono.
Yosep terus berjalan dengan wajah datar tidak menanggapi cibiran Kartono. Kartono menendang Sepeda ontel Yosep hingga jatuh ke tanah. "Sepeda seperti ini tak pantas berada di sekolah mewah seperti ini."
Ada rasa marah terpampang dari wajah Yosep, namun tetap bersabar menghadapi rundungan Kartono. Kartono dulunya satu kelas dengan Yosep di kejuruan teknik mesin, setelah Kartono lulus langsung di angkat menjadi direktur kejuruan teknik mesin. Karena Ayahnya adalah ketua komite sekolah dan kepala sekolah di SMKN 1 Lelea, keluarga Kartono sangat kaya dan merupakan keluarga nomor tiga terkaya di Indramayu.
Kartono dan teman-temannya sering sekali membuli Yosep. Meskipun Yosep sangat jenius dan jago bela diri, dia tidak pernah membalas bulian Kartono. Yosep berpikir kalau dibalas, takutnya beasiswanya akan dicopot oleh ayah Kartono. Jadi selama 3 tahun Yosep mendiamkannya, sekarang sifat Kartono masih sama setelah 1 tahun tidak bertemu.
Yosep dengan menghela nafas panjang kembali lagi masuk ke sekolah menuju bagian kantor administrasi untuk menebus ijazahnya. Yosep mengetuk pintu kantor Administrasi, "Permisi bu Citra."
"Oh kamu Yos. Kemana aja satu tahun ini, tumben kamu kemari. apa kamu sudah kerja?" Citra sedang merapikan dokumen-dokumen penting sekolah.
"Belum bu. Saya dirumah saja, bantu ibu saya kerja di sawah. Saya kesini mau menebus ijazah sekaligus nyari lowongan kerja bu di sekolah. Siapa tahu ada informasi lowongan kerja di sekolah?" jawab Yosep tersipu malu.
"Ah masa? Kamu kan murid paling jenius di sekolah ini. Mana mungkin belum dapat kerjaan. Silahkan duduk dulu!" Citra mempersilahkan Yosep duduk dengan melambaikan tangannya. "Ibu cari dulu ya semua dokumen kamu."
"Baik bu." Yosep pun duduk sambil *******-***** jarinya karena grogi. Meskipun di sekolah Yosep selalu dihina, dicaci dan dibuli oleh para murid lain, tapi bagi semua guru Yosep adalah anugrah karena murid yang sangat jenius. Setiap kali sekolah mengikuti lomba pasti menjadi juara satu atau dapat medali emas karena menyertakan Yosep.
Namun kehidupannya berbanding terbalik kejeniusannya tak bisa mengubah kemiskinannya. "Ini dokumen kamu." Citra memberikan semua dokumen penting Yosep dari sekolah termasuk ijazah.
"Berapa bu yang saya harus bayar untuk menebus semua dokumen ini? Terakhir kali saya ingat sebelum lulus sekolah biaya pembayarannya 400.000," tanya Yosep.
"Tidak perlu semua dokumen itu sudah di lunasi teman kamu Rany."
"Rany siapa bu? perasaan teman satu kelas angkatan saya, tak ada yang perempuan," tanya Yosep sambil berpikir.
"Ah kamu pura-pura tidak tahu saja. Rany, siswi paling cantik di sekolah ini. Masa kamu tidak tahu, siswa paling jenius ko tidak tahu." Ucap Citra.
Deg!
Jantung Yosep berdetak kencang setele teringat akan Rany Citra Pratama. Bagiamana tidak, Rany adalah cewek yang Yosep sukai sampai sekarang. Namun Yosep sadar diri kalau dirinya orang miskin tak pantas dengan Rany dari keluarga terkaya nomor satu di Indramayu.
"Kenapa ya dia membayar semua tunggakanku?" batin Yosep penuh tanda tanya.
"Terima kasih bu, saya permisi ya bu." Yosep bangkit dan akan meninggalkan ruang TU sekolah namun langkahnya terhenti.
"Oh ya, Rany juga mencarimu. Dia sering kemari mencari informasi tentang kamu, dia bilang sudah mencari ke alamat rumahmu tapi tidak menemukanmu disana," ucap Citra.
"Ya bu. Itu rumah bibi saya, sekarang saya pindah ke rumah saya di desa Mundakjaya. Ngomong-ngomong kenapa Rany membayar semua tunggakanku dan mencariku ya bu?" yanya Yosep.
"Ibu kurang paham, tapi Rany memberi nomornya ke ibu. Jika suatu saat kamu datang ke sekolah, Rany meminta kamu untuk menghubunginya. Ini nomornya tolong dicatat." Citra memberikan nomor Rany dari smartphone miliknya.
"Makasih bu tidak usah. Bukannya saya menolak, tapi saya tidak punya hp bu untuk menghubunginya," tolak Yosep.
"Ya sudah ibu minta alamat kamu yang sekarang saja, bisa kan?" Pinta Citra.
"Bisa bu, saya tuliskan ya." Yosep menuliskan alamatnya pada secarik kertas. "Saya izin pamit ya bu."
"Ya silahkan!" Ucap Citra dengan tersenyum ramah.
"Malang sekali kamu Yos, murid sejenius kamu harus hidup miskin padahal kamu sudah banyak berjasa untuk sekolah ini," batin Citra dengan raut wajah yang sedih.
Yosep keluar dari kantor administrasi sekolah dan pergi ke bagian informasi untuk mencari lowongan kerja.
[Telolet]
[Misi : menebus ijazah.
Status : berhasil.
Hadiah sudah ditransfer ke nomor rekening majikan. Motor Yamaha R15 sudah terparkir di parkiran sekolah dan surat-surat lengkap berada di rumah majikan. Kunci motor berada di saku Majikan]
Telolet]
[Level : pemula (0/1.000.000)]
[Saldo : Rp 57.900.000]]
[Selamat berjuang menghabiskan uang majikan]
"Alhamdulillah misinya ternyata berhasil, makasih jo"
[Sama-sama majikan]
Yosep merogoh sakunya, tenyata kunci motor yamaha R15 sudah berada di dalam saku. Yosep melihat-lihat di majalah dinding untuk mencari informasi lowongan kerja, namun tidak ada satu pun lowongan yang terpampang di sana.
Yosep kembali keluar sekolah untuk melihat sepedanya, ternyata sepedanya sudah dipotong jadi dua. Dan tentu saja Kartono yang melalukannya, bukannya malah marah Yosep malah tertawa. "Hahahaha, semut berganti gajah."
Sepedanya rusak sekarang malah punya motor yang keren. Kartono yang melihatnya menjadi sangat kesal, Kartono berharap Yosep akan kesal dan memukul dirinya. Jadi punya alasan untuk memenjarakan Yosep.
Yosep kembali masuk menuju parkiran motor sekolah, untuk mengambil motornya. Tak ada satupun orang disana yang melihatnya, motor sport berwarna hitam dengan helm hitam sudah berada di tanki motor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
Izhar Assakar
besar pasak daripda tiang klo gini mah,,,
2023-11-24
0
Adi top Adi
kok dari 3000 tinggal 1000?
2023-10-23
0
Sylius
menjebak
2023-04-10
0