Yosep masih diam di dalam mobil Rany, kini Rany sendiri yang mengendarai mobilnya. "Kenapa Yos?" panggil Rany, Yosep masih diam dan asik dalam lamunanya.
"Yos, Yos, Yosep!" panggil Rany dengan berteriak.
"Ah maaf, maaf, ya ada apa?"
"Kamu kenapa diam saja dari tadi, ada masalah? Curhat saja ke aku kalau ada masalah!"
"Tidak ada apa-apa. Hanya lagi pengen diam saja." Balas Yosep datar.
"Tentu saja masalahnya adalah perasaanku suka ke kamu dan Zahra," batin Yosep.
Rany mengemudikan mobil Mercedes Benz CLK 500 miliknya dengan kecepatan sedang. Dalam 20 menit sampai di depan pintu gerbang Universitas Wiralodra yang sudah terkunci, ada securiti yang berjaga.
Rany dan Yosep turun dari mobil, "Ran ini sudah malam. kamu boleh pulang. Makasih sudah menghantarkanku! Hati-hati di jalan" ucap Yosep dengan muka datar.
"Sama-sama, aku pulang dulu ya." Rany izin pamit dan masuk ke mobilnya. Lalu pergi dengan cepat, lalu hilang dari pandangan Yosep dan securiti yang sedang berjaga di pos securiti.
"Sampai berjumpa lagi." Yosep melambaikan tangan. "Pak saya mau ambil motor saya yang ketinggalan. Saya Yosep temannya Zahra yang tadi tertusuk!"
"Oh, mari mas Yosep silahkan. Tapi hati-hati diparkiran banyak hantunya mas, saya sering melihatnya. Makanya kalau jam segini sampai jam 2, saya tidak berani patroli ke sana!" jelas Security Universitas Wiralodra bernama pak Kasmad lalu membuka pintu gerbang Universitas.
"Ya mas, makanya kami berdua, kalau jaga malam, soalnya takut dan seram!" timpal pak Gusno teman securiti pak Kasmad.
"Ya pak, terima kasih," ucap Yosep dengan tersenyum lalu menuju tempat parkiran.
Keadaan tempat parkiran terang tapi hawa energi negatifnya pekat dan cukup menyeramkan. Yosep dengan hati yang teguh mengambil motornya. Suara tawa ckikikan perempuan terdengar jelas di telinga Yosep, namun keteguhan hati Yosep tak berubah. Yosep membacakan ajian qulhu sungsang
Yosep menarik nafas dan menghentakan kakinya tiga kali. Lampu disekitar parkiran meletup. Tak ada lagi penerangan jalan dan halaman parkir yang hidup semuanya mati. Suara tawa yang melengking membuat bulu kuduku itu hilang diganti aura hangat di sekitar halaman parkir.
[Telolet]
[Status]
[Nama : Yosep Firmansyah
Umur : 19 tahun
Skill : Dokter lv max. Direktur lv max. Paranormal lv2. Pialang saham lv max
Property : Sawah 10 hektar, ruko 2 lantai]
[Skill experience : Dokter level max (10.000/10.000)
Direktur level max (10.000/10.000)
Pialang saham level max (10.000/10.000)
Paranormal level 2 (5/100]
[Level majikan : menengah (42.500.000/1.000.000.000).]
[Saldo : 4.007.024.000]
[Level konversi pemula setiap kali berkedip di hargai 50 rupiah]
[Cara menaikan level dengan menghabiskan uang. Semakin tinggi level semakin tinggi nilai konversi]
[Selamat menghabiskan uang majikan]
"Ternyata kalau berhasil mengalahkan makhluk halus poin pengalamannya bertambah ya, tapi kecil hanya 5 poin." Gumam Yosep dalam batinnya.
[Telolet]
[Poin pengalaman dibagi atas jenis makhluk halus yang dikalahkan atau dilenyapkan]
[Tuyul : 1 poin
Jerangkong : 3 poin
Kuntilanak : 5 poin
Hantu Banyu : 6 poin
Kuntilanak merah : 8 poin
Buto ijo : 10 poin
Genderuwo : 15 poin]
"Oh begitu makasih jo, atas informasinya!"
Pak Kasmad dan pak Gusno berlari dengan tergesa-gesa ke arah halaman parkir setelah mendengar letupan lampu. "Huff-huff ... ada apa mas? Seperti lampunya meletup?" tanya Kasmad melihat lampu di atas tiang mati dengan kondisi pecah.
"Tidak ada apa-apa pak. Mungkin konsleting listrik, saya pulang dulu ya pak," ucap Yosep lalu mengendarai motor Yamaha R15.
"Hati-hati di jalan mas," ucap serentak Kasmad dan Gusno.
"Gus! kamu tidak takut? biasanya kamu takut kalau ke tempat ini!" tanya Kasmad heran.
"Gak kas. Aneh juga ya udaranya sekarang hangat dan sejuk. Tidak seperti biasanya panas dan mencekam!" jawab Gunso.
"Ya gus, aku juga sama perasaannya hangat dan sejuk. Jangan-jangan mas Yosep itu paranormal bisa netralin tempat ini. Syujurlah, kita jadi gak takut lagi, kalau begitu!" ucap Kasmad dengan wajah sumringah.
"Ya kali Kas. Mungkin mas Yosep paranormal, coba saja mas Yosep kuliah disini pasti universitas ini aman dan gak banyak gangguan. Tadi saja si Randy di tendang kepalanya sama Mas Yosep sampai pingsan," puji Gusno.
Sementara itu Yosep sudah sampai di gang menuju rumahnya sekitar pukul 00.10 WIB. Dari kejauhan ada kobaran api membumbung tinggi menerangi gelapnya malam. "Aku firasat buruk tentang ini. Byakugan aktif!" Yosep memberhentikan motornya di depan gang lalu mengedarkan persepsinya dengan byakugan.
Mata Yosep terbelalak dan mulai panik lalu meneteskan air mata. Yosep segera menaiki motornya dan menarik gas sekencang-kencangnya sampai motor Yosep agak berdiri.
"Mimi! mimi! mimi!" teriak Yosep memanggil-manggil ibunya sambil mengendarai motor.
Yosep mengerem motornya mendadak sampai bagian belakang motor berdiri. Yosep melihat gubuknya sudah terbakar hebat, apinya membumbung tinggi.
Beberapa tetangga coba memadamkan kobaran api, tapi sayang gubuk Yosep tidak bisa diselamatkan karena bahan bangunan gubuknya terbuat dari atap jerami dan dinding anyaman bambu. Jadi gubuk Yosep mudah sekali terbakar.
"Mi! mimi!" Panggil Yosep dan ingin memaksa mau masuk gubuk tapi ditahan oleh pak Awi. "Jangan Yos bahaya, tenang saja ibu kamu sudah ada di rumah bapak!"
Yosep yang masih syok dituntun ke rumah pak Awi.
Yosep dan Dawi saling berpelukan dan menangis. "Mi maafkan Yosep mi. Kalau Yosep pulang dari tadi gubuk kita pasti masih bisa di selamatkan dan mungkin tidak akan terbakar."
Dawi melepaskan pelukan dan mengelus lembut kepala Yosep. "Sudah Yos! Ini sudah takdir, kita harus ikhlas menerimanya mungkin tuhan sudah menyiapkan rencana terbaik untuk keluarga kita."
"Ya mi!" Yosep menyeka air matanya.
"Ya Yos jangan bersedih!" Ucap bu Karti istri Pak Awi. "Untuk sementara Ibu kamu dan Kamu boleh tinggal disini!"
"Makasih bu Karti, tapi maaf kami gak mau ngrepotin keluarga ibu Karti dan bapak Awi!" sergah Yosep.
"Ini yos laptop dan sertifikat sawah serta sertifikat gubuk, syukurlah mimi masih bisa selamatkan!" Dawi memberikan laptop pada Yosep.
"Makasih mi. Di dalam laptop ini banyak file penting, tentang rencana produksi sawah kita dan juga file desain Raimu Cafe and Resto. Untuk sementara kita akan tinggal di ruko yang berada di pusat kota Indramayu. Sampai kita bangun kembali rumah kita!" Balas Yosep sambil menerima laptop dan sertifikat tanah.
Rumah Yosep sudah habis terbakar menjadi abu, lambat laun api mulai padam. Yosep coba menghubungi Rany namun tidak diangkat, akhirnya menghubungi Zahra dan diangkat lalu menceritakan semua kejadian sama Zahra. Bu Mala mempersilahkan Yosep dan Dawi untuk tinggal dirumahnya sementara.
"Ha-ha-ha-ha, bagus Din, bagus. Kerjamu sangat bagus ini bayaran kamu. Akhirnya si miskin akan pergi karena rumahnya kamu sudah bakar. Tak ada saksi mata kan?" tanya Sudrajat menyeringai jahat.
"Tenang saja juragan, aman!" jawab udin sambil mengacungkan jempolnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 381 Episodes
Comments
Adi top Adi
raimu
2023-10-25
0
RISKI
thor kenapa gak di beli ajsih rumah nya. anjg dah lah uang banyak malah beli ruko gak jelas
2023-07-31
0
Yose KenX
Neji kyuga is you 😂😂
2023-04-13
0