

SYSTEM KEKAYAAN BERKEDIP

 

System Kekayaan Berkedip - 10 Menolong SPG Cantik

Status]

[Nama : Yosep Firmansyah

Umur : 19 tahun

Skill : Dokter lv max. Direktur lv max. Paranormal lv 1.

Property : Sawah 10 hektar]

[Level majikan : menengah (5.000.000/1.000.000.000).]

[Saldo : 2.036.644.000]

[Level konversi pemula setiap kali berkedip di hargai 50 rupiah]

[Cara menaikan level dengan menghabiskan uang. Semakin tinggi level semakin tinggi nilai konversi]

[Selamat berjuang menghabiskan uang majikan].

"Sebentar mi!" Yosep masuk ke dalam kamarnya untuk mengecek sertifikat tanah sawah, hadiah dari misi tersembunyi memberikan uang pada Pak Darman.

"Oh ternyata ada sertifikat atas namaku sendiri. Luasnya 100.000 meter persegi? Gila, sungguh gilaa! Mi lihatlah mi, ini hadiahnya!" teriak Yosep dari dalam kamarnya lalu keluar tergesa-gesa dengan mata berbinar-binar.

"Ada apa yos, ada apa?" tanya Dawi dengan muka bingung.

"Ini mi! sertifikat tanah sawah kakek haji Rasim sudah dipindah tangankan atas namaku!" Yosep memberikan sertifikat tanah pada Dawi.

"Ya Yos bener!" Dawi mengangguk kepalanya dengan mata terbelalak, dan bersujud syukur bersama Yosep.

Mereka lalu berdiri kembali dan duduk di kursi yang sudah lapuk. "Mi kalau kita punya tanah seluas itu, kita berdua takan sanggup mengelolanya sendiri. Menurut mimi bagaimana?" tanya Yosep.

"Kita harus membayar orang lain Yos! tapi apakah mereka mau bekerja pada kita. Kita ini orang susah, modal darimana mengelola sawah seluas itu?"

"Tenang saja mi, jika uang 2 milyar ini kurang, aku akan cari pekerjaan agar bisa mengelola sawah itu. Itu adalah tanah warisan kakek, jangan sampai kita jual karena itu kan amanah dari kakek yang harus kita pertahankan," jawab Yosep.

"Memangnya kamu sudah dapat pekerjaan?"

"Belum mi. Sebenarnya uang 1 milyar itu uang diberikan oleh temanku Rany."

"Jadi kamu berhutang sebanyak itu. Kamu kan tahu Yos kita hanya orang miskin, darimana mimi bisa balikin uang sebesar itu!" Dawi dengan raut muka sedikit kesal.

"Aku tidak berhutang mi. Tapi Rany memberikannya padaku sebagai hadiah karena berhasil menyelamatkan rumah sakitnya yang mau bangkrut karena diretas sama penjahat," jelas Yosep dengan wajah serius.

"Oh begitu! bukankah kamu jurusan sekolahnya teknik mesin ko bisa komputer. Setahu mimi kan hacker-hacker itu pakai komputer, hehehehe." Dawi tersenyum lalu terkekeh.

"Ayahnya Rany juganmengundangku, untuk ke rumah sakit besok. Rany sudah memberiku pekerjaan mi, jadi wakil direktur IT and Program di rumah sakitnya, tapi aku minta izin dulu sama mimi boleh apa tidak?" tanya Yosep.

"Boleh, Yos!" ucap Dawi sambil mengelus rambut Yosep dengan lembut.

Sementara orang diluar rumah begitu ramai, melihat-lihat motor baru Yosep. Tetangga Yosep kaget, bahkan kebanyakan nyinyir tiba-tiba Yosep punya motor sport yang keren.

"Jeng Karsini lihat Yosep beli motor baru pasti dari jual diri, mana mungkin orang semiskin itu mampu jual motor!" cibir Wastini.

"Ya juga ya jeng, pasti dapetin duitnya gak bener!" kata Karsini. "Atau jangan-jangan Dawi itu ikut pesugihan kaya juragan Darwin. Secara kan Dawi nyewa sawah juragan Darwin."

"Bisa jadi Jeng karsini, nanti juga dia kena batunya, kaya juragan Darwin, sekarang bangkrut!" cibir Tirah.

Karena kemiskinannya keluarga Yosep selalu dibenci dan dihina, kadang-kadang sampai di pukul padahal tak punya salah sedikitpun.

"Selamat siang pak! bu! Ramai banget ini ada apa? aoh ya saya besok mau ngadain syukuran bapak dan ibu saya minta doanya ya untuk datang." Yosep tersenyum lalu membuka tasnya, dan membagi-bagikan pecahan 100.000 kepada tetangga Yosep yang berkumpul di depan gubuknya, total tetangganya 15 orang

"Alah uang dapat pesugihan saja bangga, cuih!" umpat Sarna sambil meludah ke arah Yosep.

Yosep menahan amarah dengan menghela nafas panjang. "Saya berani bersumpah, ini uang halal. kalau memang kurang bilang saja, tak usah sungkan."

Yosep memberikan uang 500.000 pada Sarna lalu meninggalkan semua orang di sana dan menaiki motornya. "Permisi! Semuanya!"

Tak ada satupun yang menjawab, semuanya terdiam tanpa berkata apa-apa. Ada rasa penyesalan dari dalam hati mereka yang pernah mencaci maki keluarga Yosep dan ada pula tambah panas hatinya menerima perlakuan baik Yosep.

Setelah satu jam Yosep mengendarai motor yamaha R15, Yosep akhirnya sampai di sekitar pasar Jatibarang. ada seorang perempuan cantik, kulit putih, rambut hitam lurus sepunggung, memakai baju putih spg koyota dan rok mini tengah di todong oleh soerang preman.

[Telolet]

[Misi : menyelamatkan seorang wanita spg

Hadiah : skill pialang saham lv max.

Hukuman : Majikan kehilangan keperjakaan.

Batas Waktu : 30 menit]

[Misi tidak dapat ditolak]

[Selamat berjuang menyelesaikan misi]

"Lagi-lagi Barjo lu gila ya!" umpat Yosep

"Hai nona cantik serahkan tasmu! kalau tidak golok ini yang akan menjilat kulit mulusmu!" ancam Preman dengan menodongkan golok ke leher spg koyota.

"Ampun bang jago! A-a-ampun. Ba-ba-ik ini bang tasnya, jangan sakiti saya!" ucap spg koyota dengan nada terbata-bata dan wajah pucat pasi karena ketakutan.

Yosep segera memarkirkan motornya, lalu melempar preman itu dengan uang pecahan Rp.100.000 yang sudah diikat totalnya 50.

"Plak!

Prang!

Uang yang dilempar mengenai kepala preman dan golok yang ditodongkan ke leher spg koyota jatuh. "Apa uang segitu cukup bang!" teriak Yosep dengan tersenyum ramah. Spg Koyota langsung berlari dan bersembunyi di belakang Yosep

"Siapa kamu? Mau cari mati ya!" teriak preman kesal. "Rasakan ini!" Preman langsung mengarahkan pukulan ke muka Yosep namun Yosep menahan pukulan preman dengan meremas

Krak!

Bunyi tangan preman diremas kuat oleh Yosep. "Ko malah ingin nambah, dikasih enak, minta yang ga enak, bang! bang! dasar lu bambang!"

"A-ampun bang! a-ampun! Sudah cukup bang, cukup!" ucap preman menahan rasa sakit tangannya dengan nada terbata-bata.

Yosep melepaskan tangan preman. "Bang cari rizki yang halal, jangan yang haram. Sebanyak apapun uang yang di dapat dengan cara haram itu ga berkah. Nanti dapat azab kaya di tv-tv."

"Ya bang maaf bang!" Preman mengambil uang yang terjatuh ke tanah. "Makasih bang makasih, anak saya lagi sakit parah bang, untuk berobat ga punya biaya. Jadi terpaksa menodong bang!"

"Ya sudah terima saja uang dari saya itu. Kalau kurang dan ada apa-apa hubungi saya ya! Ini nomor saya, catet di handphone abang namanya Yosep!" Yosep memberikan kertas yang sudah ditulis nomor smartphonenya.

"Makasih banyak ya bang!" ucap Preman.

"Sama-sama!" balas Yosep.

Preman itu pun pergi meninggalkan Yosep dan spg Koyota. "Mba tidak apa-apa?" tanya Yosep.

"Gak apa-apa mas Yosep. Terima kasih mas Yosep telah menyelamatkan saya. Perkenalkan mas, saya Zahra." Zahra menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.