Kemarahan Sandra

...Budayakan follow sebelum membaca ...

...🌻🌻🌻🌻🌻...

"Kamu selalu membuatku gila Rose!!" bisik Eza, pria itu menyusuri leher mulus istrinya,

Rose terbuai, tubuhnya seperti tersengat listrik. Sentuhan Eza benar benar memabukkan. Pria itu selalu bisa membuatnya melayang. Bahkan tangannya terus bergerilya mencari kenikmatan, pria itu seperti predator yang sudah lama tidak mendapat mangsa, buas dan liar.

"let's play honey!!"

Eza memulai permainan mereka. Lenguhan kecil keluar dari bibir masing masing. Eza memandang wajah cantik istrinya, senyum kecil terbit dibibir pria itu kala melihat betapa Rose menyukai permainannya. Eza terus menghujam dalam posisi berdiri, tangannya meremas kuat dua benda favoritnya. Membuat sang empunya mengeluh hebat.

" Oh Rose, kau sungguh nik...mat!!"

Rose meremas rambut Eza, sensasi yang pria itu berikan sungguh membuatnya lupa diri. Beberapa kali bibirnya mendesah dan menggumamkan nama suaminya.

Gerakan Eza melambat, dengan langkah kecil mereka menggeser posisinya, masih dengan tubuh yang menyatu, kini keduanya sudah berada diatas ranjang. Gerakan lambat itu berubah menjadi liar, hingga beberapa saat kemudian terdengar erangan yang menyatakan jika mereka sudah sampai.

Dengan nafas terengah engah, Eza memberikan kecupan didahi, turun ke mata, hidung, pipi dan berakhir di bibir. Namun siapa sangka, di kecupan terakhirnya , Rose justru memperdalamnya. Kini wanita itu yang bergerak liar, tangannya meraba tubuh pria tampan yang menjadi suaminya. Dia membalik posisi, tentu saja dengan senang hati Eza menerimanya. Pria itu tampak menikmati servise yang Rose berikan. Eza akui ini sangat nikmat, betapa beruntungnya dia mendapatkan gadis seperti Rose. Tak hanya cantik dan sexy, dia juga pandai dalam urusan ranjang, tentunya dia adalah gadis masa kecilnya, gadis yang dia cintai sejak umur 12 tahun.

"Faster baby...!" erang Eza

"As you wish honey!" balas Rose,

...🌻🌻🌻🌻🌻...

"Hei, kau tidak apa apa?" tanya seorang pria berpakaian ojek online pada Inara

Pria itu turun dari motornyan dan langsung menghampiri Inara, Ina sendiri tak sadar akan kehadiran pria itu.

"Kamu baik baik saja!"

Deg

Ina mendongak dan menatap pria didepannya. Wanita itu menggeleng, dia kembali menangis. Beruntung tak jauh dari sana ada bangku kosong, pria itu menuntun Ina untuk duduk disana. Menunggu wanita itu selesai menangis walau belum ada tanda tanda jika Ina akan berhenti menangis.

Setengah jam kemudian, tangis Ina sudah mereda,

"Kau merasa lebih baik?" tanyanya sambil menyodorkan sebotol air mineral yang dia ambil dari motornya

"Hm!" jawab Ina menerima air itu lalu meminumnya.

Mereka sama sama diam,

"Kalau kau tidak keberatan, kau bisa membagi lukamu dengan bercerita!"

Ina menatap pria disampingnya

"Darimana kau tahu jika aku sedang terluka?"

"Wanita lebih suka mengekspresikan lukanya dengan tangis, aku benar kan?"

Ina mengangguk,

"Aku Salim!", Ina kembali menatap pria disampingnya

"Namamu Salim?"

"Ya, apa ada yang aneh dengan namaku?"

"Tidak, hanya saja dengan tampangmu yang... Em.. Maaf, maksudku..namamu terlalu kuno!!" jujur Ina

Pria itu malah tertawa, baru kali ini ada yang menyebut namanya kuno

"Kau wanita yang jujur!"

"Karena aku lebih suka kenyataan, walau kedengarannya menyakitkan!" ucapnya sendu

"Kau benar, aku setuju prinsipmu!!", Ina tersenyum tipis dengan wajah sembabnya

"Namaku Inara!"

"Namaku Salim!!"

"Ya, aku sudah tahu!, kau sudah mengulangnya tiga kali!"

Salim terkekeh begitupun Ina, lalu keduanya kembali diam

"Kau tahu, kadang kita harus mengalami kekecewaan dan rasa sakit untuk sebuah kebahagiaan!" ucap Salim

Inara hanya tersenyum masam, ia kembali mengingat rumah tangganya yang sudah di ujung tanduk, suaminya menikah lagi, dia dimadu kemudian diceraikan. Bukankah itu menyakitkan? Terlebih, madunya adalah adik tirinya sendiri.

"Terkadang manusia merasa Tuhan tidak adil tanpa tahu bahwa akan ada kebahagiaan yang telah Dia siapkan. Percayalah, setiap manusia pasti akan bahagia. Tergantung bagaimana dia menerima dan menjalani hidupnya, tidak mengeluh dan ikhlas akan jalan takdirnya. Jika ada luka, pasti akan ada bahagia. Jika ada tangis pasti akan ada tawa. Begitulah kehidupan!" lanjut Salim

Ina terdiam, ia merenungkan kata kata Salim. Benar kata pria itu, mungkin inilah jalan terbaik untuknya dan Eza. Lagipula, dia tak bisa terus mengurung Eza dalam rumah tangga yang tidak pria itu inginkan. Seharusnya memang dari awal pernikahan ini tidak terjadi. Jika saja dia tahu semua ini ulah mamanya, tentu Ina tidak akan mau menikah dengan Eza.

"Terima kasih sudah menemaniku, maaf karenaku kau jadi kehilangan waktu orderan, bagaimana kalau kau mengantarku pulang. Aku akan membayarmu dua kali lipat!"

Salim tercengang, mencoba memahami maksud ucapan Ina

"Hei, kau mendengarku kan?" ulang Ina

"Ah...ya...em...maksudmu?"

"Antar aku pulang, bukankah kau ojek online?"

Salim terperangah, ia baru menyadari jika dia mengenakan jaket ojol. Dia menatap Ina lalu tersenyum

"Baiklah nona nangis, mari aku antar pulang!"

"Hei, namaku bukan nona nangis, namaku Inara!"

"Itu nama khusus dariku!"

Ina tersenyum dan mengangguk kemudian naik di belakang motor Salim, pria itu segera menstater motornya dan melaju kedepan.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Brak

Sandra membanting pintu rumahnya. Perasaanya dongkol, kesal dan marah semua menjadi satu.

"Kau datang marah marah, apa kau di ejek teman sosialitamu?" tanya Irawan

"Semua berantakan karena putri kesayanganmu!!, kau tahu? Putrimu menjadi pelakor dan diam diam dia menikah dengan Eza, suami putriku!!"

Irawan diam, tak ada kalimat yang keluar dari mulut pria paruh baya itu.

"Semua ini karenamu!!!" lanjut Sandra

"Kenapa kau menyalahkan aku, aku bahkan tidak melakukan apa apa!"

"Tapi putrimu menghancurkan rumah tangga putriku. Dasar wanita murahan, tidak tahu diri, dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!!"

"Sepertinya kau butuh cermin sebelum bicara!!"

Skak

Sandra menatap Irawan dengan penuh emosi

"Aku berbeda dengan putrimu yang murahan, aku wanita berkelas, punya harga diri tinggi!"

"Mana ada wanita berkelas bekerja di klub malam dan merebut suami orang!!"

Skak

Lagi lagi Sandra mati kutu sembari menahan segudang kekesalan pada sang suami. Emosinya begitu terlihat, matanya memerah dengan gigi yang digeratkan. Jika umpama macan, dia sangat siap menerkam mangsanya. Memilih pergi sambil mendengus kesal, Sandra bergerak menuju kamarnya. Sejak dulu, dia tak akan berhasil berdebat dengan Irawan.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

"Aku ingin segera memiliki anak denganmu Rose!"

Rose menatap manik mata indah itu,

"Aku tidak bisa!"

"Kenapa?"

"Karena aku mencintai pria lain!!"

Deg

Terpopuler

Comments

endut 😁😁

endut 😁😁

ayokk thor kpn ni rore nya tau karo Eza cwok masa kecilnya 😁😁😁

2021-10-18

1

mis samia

mis samia

sandra berkelas dari mananya,kelas bawah kali🤣🤣

2021-10-18

1

Yunie

Yunie

sandra ....sandra....halo ngaca donk ngaca... 🤣🤣🤣🤣

2021-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!