...Budayakan follow sebelum membaca...
...🌻🌻🌻🌻🌻...
"Bukankah itu mobil Eza, untuk apa dia ke apartemen ini?" tanya Sandra dalam hati
"Apa yang kau lihat?" tanya Irawan,
Sandra hanya diam, dia masih marah pada suaminya.
"Sudahlah, jangan terlalu berlebihan, kau bisa membelinya lagi setelah keuangan kita stabil!!"
"Tentu saja aku akan membelinya kembali, tapi bukan itu masalahnya, sebentar lagi mereka pasti menggunjingku, dan semua ini karena salahmu!!!,? Mau ditaruh dimana mukaku!!"
Irawan hanya diam. Ya, mereka baru saja kerumah teman Sandra. Bukan untuk bertamu, melainkan mengembalikan dan membatalkan pembelian berlian yang Sandra beli tadi pagi. Dengan terpaksa, Sandra meminta temannya mengembalikan dp yang sudah dia kirimkan. Dengan omelan, teman Sandra mengembalikan uangnya, tapi dia minta kompensasi sebesar lima puluh juta. Dengan berat hati, akhirnya Sandra mengikhlaskan uang lima puluh jutanya hilang.
Mereka akhirnya tiba dirumah mewah dua lantai.
"Bukankah itu Inara?" tanya Irawan
Sandra segera turun dan menemui putrinya
"Kau datang In?"
"Iya ma!"
"Ayo masuk!!"
Mereka masuk lalu duduk diruang tamu.
"Kau datang sendirian?" tanya Irawan
"Iya pa, mas Eza mendadak harus kantor. Jadi aku kemari!!" Irawan hanya diam, lalu pamit ke kamarnya.
Sandra masih memikirkan kejadian tadi. Jika benar Eza ke kantor, lalu siapa pria yang masuk apartemen mewah itu.
"Ma!!"
"Ah, ya apa??"
"Mama melamun dan tidak mendengar ucapanku??"
"Maaf, apa yang kau katakan tadi??"
"Aku boleh kan menginap disini??"
"Tentu saja, ini juga rumahmu. Sebaiknya kau istirahat sekarang!"
"Baiklah ma, selamat malam!"
Setelah Ina masuk kedalam kamarnya. Sandra kembali melamun, pikirannya tertuju pada sosok sang menantu. Sandra bertanya tanya untuk apa Eza ke apartemen itu. Bukankah disana adalah kawasan apartemen elit dengan harga yang cukup fantastis. Atau jangan jangan....
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Eza terburu buru memasuki apartemen. Tadi Rose menelponnya dan mengatakan jika dia demam. Tentu hal itu membuatnya cemas. Dengan segera ia melajukan mobilnya pulang. Setelah membuka pintu, Eza langsung menuju kamar mereka. Dia melihat Rose meringkuk dibawah selimut tebal.
"Rose!!"
Eza memeriksa suhu tubuh Rose, lalu menghubungi dokter keluarganya. Sambil menunggu kedatangan dokter, Eza mengompres dahi istrinya.
Tak berselang lama dokter datang.
"Lama tidak berjumpa Za, orang tuamu sehat?"
"Sehat tante!"
Wanita yang Eza panggil tante itu tersenyum, dia adalah dr Melani. Sahabat orang tua Eza sekaligus dokter keluarganya.
"Sudah lama kau tinggal disini?"
"Aku baru pindah kemari tante!"
"Oh, pasti Inara kelelahan karena kalian baru pindahan!"
Eza hanya tersenyum dan terus berjalan menuju kamarnya.
"Aku akan memeriksanya dulu!" dr Melani membuka selimut dan dia terkejut karena wanita itu bukan Inara, perempuan paruh baya itu menatap Eza dengan penuh tanda tanya.
"Dia Rose tante, istriku!" Melani tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya. Setahunya, Eza belum bercerai. Itu artinya, pria yang ia anggap seperti anaknya sendiri telah melakukan poligami.
Tak mau bertanya lebih banyak, Melani segera memeriksa kondisi Rose, kemudian kembali menatap pada Eza.
"Dia demam karena kelelahan dan efek tubuhnya yang baru menyesuaikan diri dengan benda asing, tante akan memberikan obat demam juga vitamin agar dia segera pulih!"
"Terima kasih tante!" jawab Eza sungkan, Rose pasti kelelahan karena ulahnya.
"Sama sama!"
Eza mengantarkan dr Melani hingga kedepan pintu.
"Tante tidak mau ikut campur urusanmu, tapi sebaiknya kau jujur pada Inara juga orang tuamu, mereka berhak tahu. Tante harap kau bisa adil dan tak menyakiti salah satunya!"
"Tentu tante"
"Kalau begitu, tante pulang dulu!!"
Setelah kepergian dr Melani, Eza kembali ke kamar untuk melihat keadaan Rose. Perempuan itu masih terlelap, jadi Eza memutuskan untuk kedapur membuat bubur. Kegiatannya berhenti saat bel apartemennya berbunyi
Siapa yang datang? Bukankah tidak ada yang tahu tentang tempat ini? Bathin Eza
Dia berjalan menuju pintu kemudian melihat siapa yang datang.
Ceklek
"Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu bos??" sapa Alif dengan senyumannya
Eza berjalan masuk diikuti Alif dibelakangnya. Selain asisten pribadi, Alif adalah sahabat Eza sejak SMA.
"Darimana kau tahu tempat ini??"
"Kau lupa aku siapa?"
"Hm, aku tidak lupa!!"
Hening sesaat
"Kau menikahi Rose, dan akan menceraikan Inara?"
"Itu lebih baik!"
"Kau lupa siapa ibunya?"
Eza terdiam, Tentu saja dia tidak lupa siapa mertuanya. Wanita yang membuatnya terpaksa menikahi Inara.
Setahun Lalu
Eza baru pulang dari kantor. Hari sudah malam dan suasana sudah sepi. Entah kesialan apa, ban mobilnya pecah. Ia terpaksa berhenti untuk mengganti ban. Namun telinganya tak sengaja mendengar suara jeritan perempuan. Ia mencari asal suara, dan melihat seorang pria hendak memperkosa perempuan.
Eza langsung menolongnya, dan yang membuatnya terkejut, gadis itu adalah Inara, teman SMA nya dulu. Eza berhasil membuat pria itu tak berdaya, kemudian menghampiri Inara. Sayangnya Sandra tiba tiba datang dan menuduh Eza mencoba memperkosa putrinya.
Eza menyangkal semuanya, dia meminta Inara menceritakan yang sebenarnya. Sayangnya gadis itu mengalami trauma dan tak mau berbicara. Bahkan pria yang akan menodai Inara sudah raib entah kemana. Dalam situasi itulah, Sandra semakin menyudutkan Eza, dia memintanya menikahi Inara. Wanita itu juga mengancam akan mencemarkan nama baik keluarga Triyoga jika Eza tidak bersedia menikahi putrinya. Ayah Eza yang memiliki sikap tegas dan bertanggung jawab, langsung meminta putranya menikahi Ina. Novi awalnya tidak setuju, selain yakin jika putranya tidak bersalah, ia juga kurang menyukai Sandra karena rumor yang mengatakan jika Sandra adalah pelakor.
Namun semua tidak bisa dihindari, akhirnya Eza terpaksa menikahi Inara, walau sebenarnya dia masih berharap akan menikah dengan gadis kecilnya. Perlahan trauma Ina hilang, dia juga mulai bekerja kembali. Sikap Inara yang baik dan perhatian membuat Eza luluh, akhirnya ia belajar menerima Inara sebagai istrinya. Eza begitu bahagia saat Inara hamil. Sayangnya, karena sikap keras kepala gadis itu membuat mereka harus kehilangan calon bayinya. Eza begitu kecewa karena kehilangan calon bayinya begitupun orang tuanya. Dari situ Eza menyadari satu hal, jika Ina tidak mencintainya. Dia hanya terobsesi pada Ezam
Flash Back Off
"Bukankah kau mengatakan tidak akan menyukai Rose, kenapa menikahinya?"
"Dialah orang yang kucari selama ini!"
Alif terdiam, Eza memang pernah bercerita tentang gadis kecil yang pernah menolongnya, bahkan mengajaknya menikah.
"Rose tahu jika kau pangeran tampannya?"
"Tidak"
"Kau tidak mau memberi tahunya?"
"Belum waktunya, lagipula akan berbahaya bagi Rose jika Sandra tahu hal ini!" Eza menghela nafas
"Kau benar, lalu bagaimana jika Ina menolak gugatan ceraimu?"
Eza menatap Alif malas,
"Kau sudah seperti wartawan gosip!!" cibir Eza
"Oh ayolah, aku ini temanmu. Jangan ada rahasia di antara kita!"
Eza tak menanggapi ucapan sahabatnya. Dia fokus pada buburnya.
"Beberapa hari yang lalu Ina mencarimu di perusahaan B!" ucapan Alif membuat Eza menoleh kearahnya, "Dia berkata takut kehilanganmu, sepertinya dia begitu mencintaimu Za!"
"Awalnya aku berfikir demikian. Tapi setelah Ina keguguran, aku sadar jika selama ini aku hanya kasihan padanya. Begitupun dengan Ina, dia hanya terobsesi padaku, sikap ingin memiliki dan bersama selamanya, hanya itu yang aku lihat darinya. Jika dia mencintaiku, dia akan menurut padaku dan kami tidak akan kehilangan calon anak kami"
"Kisah cinta kalian begitu rumit, itu sebabnya aku lebih suka menjomblo!"
"Jadilah jomblo abadi seperti impianmu!" ucap Eza sambil menuang bubur kedalam mangkok
"Baiklah, aku akan pulang. Aku tidak mau menggangu malam kedua pengantin baru!"
Setelah kepulangan Alif, Eza membawa semangkuk bubur dan segelas air menuju kamarnya. Ia melihat Rose sudah bangun, wanita itu duduk ditepi ranjang.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Sudah lebih baik!"
"Makanlah dulu, setelah itu minum obatnya!"
Rose menurut, dia memakan bubur buatan Eza lalu meminum obatnya. Setelah itu kembali istirahat karena kondisinya masih lemah.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
"In, bagaimana hubunganmu dengan Eza?"
"Masih sama!"
"Jadi kau masih belum bertindak?"
Ina bergeming
"Jangan jadi wanita bodoh In, bukankah aku sudah bilang, rebut kembali hati suamimu. Kau mau Eza berpaling pada perempuan lain?"
"Itu tidak akan terjadi!" jawab Ina ragu
"Kau yakin? Apa kau tahu jika Eza memiliki apartemen di Grand Flowers?!!"
Deg
*****
Mana like dan komennya nih, kok sepi ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
watieeeee_✨
lanjut thor.....
2021-10-13
0
عبد المناب
lnjut thor seruuuu bngt smht upx💪💪💪
2021-10-13
0
Umi Ningsih Mujung
😘
2021-10-13
0