Menikah

"Apa kau lupa jika hari ini kita akan menikah?"

Deg

Menikah? Hari ini? Rupanya pria didepannya ini tidak main main.

"Aku sudah mendaftarkan perceraianku, semua seperti permintaanmu, dan yang harus kau tahu, aku bukan pria tamak yang ingin memiliki dua istri!"

Eza seakan mengingatkan Rose dengan ucapannya sendiri.

Gadis itu bergeming

"Tidak ada waktu untuk mundur, kau hanya punya satu pilihan, yaitu...menikah denganku!"

Rose mematung, benarkah hari ini dia akan menikah? Apalagi dengan pria yang tidak dia cintai. Semua memang rencananya, tapi Rose tidak menyangka akan terjadi secepat ini. Dia gamang, jika bagi sebagian orang, pernikahan adalah hal yang membahagiakan. Ada dua insan yang saling mencintai, ada dua keluarga yang berbahagia, bahkan ada pesta pernikahan yang di hadiri sanak saudara. Sedangkan dirinya? Dia seorang diri, tidak ada yang akan menemaninya, mamanya sudah di surga, papanya bahkan sudah bahagia dengan istri barunya. Sungguh miris sekali nasibnya.

"Sampai kapan kau akan berdiam diri disitu!!"

Rose menatap Eza, kemudian mengikuti langkah pria itu.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

"Eh, berlian ini bagus sekali loh jeng! Keluaran terbaru dan hanya ada lima didunia, kebetulan saya baru dari luar negeri, jadi saya membelinya. Tapi ya gitu, sekarang lagi butuh duit, jadi mau saya jual!" ucap ibu ibu sosialita

"Benar jeng, bagus banget loh. Sayang kalau jeng ga beli, suami jeng Sandra kan kaya raya. Pasti mampu lah membeli ini!"

Sandra tersenyum, sejak menikah dengan Irawan, dia sering pergi dan berkumpul dengan teman teman sosialitanya. Membeli barang mewah dan mahal sudah menjadi hal biasa.

"Harganya berapa jeng?" tanya Sandra

"Murah kok, 1,5 M aja!"

Gila, mahal juga tu berlian. Kalau aku ga beli, gengsi dong. Tapi kalau beli juga dapat uang dari mana, pengiriman lagi macet, bathin Sandra

"Gimana jeng Sandra, mau kan beli berlian ini?"

"Pastilah jeng, tapi dp dulu bisa kan?"

"Ish, jeng Sandra ini. Orang kaya kan tinggal gesek kartu doang!"

"Masalahnya, kartu kredit saya yang satunya ketinggalan jeng, kalau mau, saya transfer dp sepertiganya dulu, sisanya lusa. Kalo ga mau ya, jual ke yang lain aja!"

"Tapi bener lusa kan?"

"Pasti lah jeng, apa pernah saya berbohong?"

"Ok deh, dpnya bisa di transfer dulu kan?"

"Ok"

Sandra segera mentransfer sepertiga dari harga berlian itu kepada temannya.

"Ok, udah masuk, makasih jeng Sandra. Jangan lupa lusa sisanya dibayar!" ucapnya seraya memberikan berlian itu kepada Sandra

"Pasti lah, jangan khawatir!"

Sandra kembali ngobrol dan makan bersama teman temannya, sementara di galeri meubel, Irawan begitu terkejut dengan notifikasi yang baru dia terima, pria paruh baya itu memijit hidungnya. Untuk apa Sandra menggunakan uang sebanyak itu. Padahal istrinya itu tahu jika galerinya sedang mengalami penurunan pendapatan.

...🌻🌻🌻🌻🌻...

Berbalut kebaya putih gading dipadukan bawahan batik warna hitam. Rose terlihat semakin mempersona. Wajahnya di make up flawless nan natural, ditambah lipstik merah menyala yang semakin menambah kecantikannya.

Rose termenung ditepi ranjang. Dia baru saja selesai di rias. Gadis itu melihat tampilan dirinya dicermin, ia tersenyum miris.

Ma, hari ini aku akan menikah. Bukan dengan pangeran kecilku, tapi dengan pria lain, pria yang ku kurebut dari istrinya, pria yang tidak aku cintai, juga pria yang aku sendiri tak tahu dia seperti apa. Doakan aku ma, setelah semuanya selesai. Aku akan memulai hidup baru yang damai. Bathin Rose

"Panghulunya sudah datang, ayo keluar!" ucap Eza,

Rose berjalan mengikuti Eza.

Kini mereka tengah berada di apartemen milik Eza. Diruang tamu sudah ada dua pria yang akan menjadi saksi pernikahan mereka, juga ada penghulu.

"Bagaimana, apa bisa kita mulai sekarang?" tanya penghulu

"Bisa pak!" jawab Eza tegas

"Baik, kalau begitu jabat tangan saya!"

Eza langsung berjabat tangan dengan pak penghulu, tidak seperti Rose yang kelihatan sedikit gugup. Eza terlihat santai dan biasa saja, mungkin karena bukan yang pertama kali, jadi pria itu bisa setenang ini.

"Saudara Fahreza Triyoga Bin Ganendra Triyoga, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Rose Anastasya Malik bin Irawan Malik dengan mas kawin perhiasan berlian seberat 50 gram dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Rose Anastasya Malik dengan mas kawin tersebut tunai!!"

Suara Eza terdengar tegas dan jelas, bahkan dia mengucapkannya dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana saksi??"

"Sah!!!"

Rose memandang pria yang baru saja menjadi suaminya. Dituntun oleh penghulu, mereka menandatangani buku nikah, kemudian menyematkan cincin dijari masing masing pasangannya. Rose mencium tangan suaminya begitupun dengan Eza yang mencium kening istrinya.

Setengah jam berlalu, penghulu dan saksi pun meninggalkan apartemen, menyisakan dua insan yang sudah resmi menikah tersebut.

"Kau sudah resmi menjadi istriku, aku minta mulai sekarang tinggallah disini!"

"Aku tidak mau!!" tolak Rose

"Bukankah seorang istri harus mengikuti dimanapun suaminya berada? Lagipula aku membeli apartemen ini atas namamu, jadi aku harap kau mau tinggal disini, setidaknya sampai masalahku selesai!"

"Masalahmu bukan urusanku, lagipula tinggal disini membuatku seperti seorang simpanan!!"

"Bukankah kau memang simpananku!!" Rose menatap Eza tajam mendengar ucapan pria yang setengah jam lalu menjadi suaminya

"Hahah, jangan marah. Kau bukan wanita simpanan, tapi istri sah Fahreza Triyoga!!" lanjut Eza, Rose berjalan menuju kamar tempatnya di rias tadi, namun Eza segera mencegahnya.

"Kamar kita ada dilantai atas!"

"Kamar kita?"

"Tentu saja, bukankah suami istri akan tidur satu kamar!!"

Rose kembali menatap Eza, dia harus terbiasa dengan situasi ini, sekarang. Akhirnya dia mengikuti Eza naik kelantai dua menuju kamar mereka.

Rose kembali menatap Eza tajam saat melihat kamar mereka. Taburan kelopak bunga mawar, lilin aroma terapi disepanjang jalan menuju ranjang. Bahkan hanya ada penerangan dari lampu tidur, gorden dan lampu utama tidak dinyalakan membuat suasana terlihat seperti malam hari.

"Kau suka dengan kamar kita?"

Rose tersenyum sinis,

"Kau berfikir kita akan melakukan hal seperti pasangan pengantin baru lainnya?!!"

"Tentu saja, bukankah kita suami istri!" Eza mendekati Rose, "Kita sudah sah dimata agama dan negara!!"

Deg

*****

Maaf baru up, sebenarnya udah dari kemarin. Aku nulis sedikit hot, dan ternyata ga lulus review. Jadi bab ini aku rombak ulang

Terpopuler

Comments

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😘

2021-10-12

0

Yunie

Yunie

waaaww...
meuni langsung 🤭🤭🤭

👏👏👏👏🥳🥳🥳🥳
selamat rose .....😘😘😘


lanjut ya thor

2021-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!