...Budayakan follow sebelum membaca ...
...🌻🌻🌻🌻🌻...
"Apa kau tahu jika Eza memiliki apartemen di Grand Flowers?"
Deg
Ina terdiam, ia menatap mamanya. Benarkah yang mamanya katakan.
"Reaksimu sudah menunjukkan jika kau belum tahu hal ini!"
"Masuk kesana belum tentu punya apartemen disana ma, bisa saja mas Eza menemui kliennya!" sangkal Ina
"Menemui klien? Malam malam? Klien ranjang maksudmu??"
"Ma!!" sentak Inara
"Kenapa? Kau takut jika hal itu benar terjadi!!, sudah aku katakan In, rebut kembali hati suamimu!!!"
"Dengan cara apa? Bahkan Eza menolakku!!" ucap Ina sendu,
"Jika cara halus tak bisa meluluhkannya, gunakan cara lebih halus!!" seringai Sandra
"Maksud mama??"
"Kau terlalu polos jadi orang, inilah yang membuatmu tidak menarik dimata Eza!"
Ina mencerna ucapan mamanya, benarkah dia seperti itu?
"Kau hanya perlu mengikuti saranku dan pastikan jangan sampai gagal!"
Ina mengangguk, kemudian Sandra menjelaskan rencananya.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Rose membuka mata, dan yang pertama dia lihat adalah wajah tampan suaminya. Pria itu masih memegang lap kompres, itu artinya Eza semalaman merawatnya. Setelah makan dan minum obat semalam, Rose beristirahat. Tapi tengah malam demamnya kambuh. Eza dengan telaten mengompres dahinya juga mengecek suhu tubuhnya beberapa kali. Ada perasaan hangat dihati Rose mengingat perhatian Eza. Namun semua rasa itu langsung ia sangkal.
Tujuanmu menikah dengannya hanya untuk balas dendam pada wanita ular itu Rose, jangan sampai kau terbuai dengan segala perlakuannya. Kau tidak tahu dia seperti apa, bisa saja semua yang ia lakukan hanya tipuan. Bathin Rose
"Kau sudah bangun?" Eza bertanya pada Rose sambil mengecek suhu tubuh wanita itu
"Jauhkan tanganmu dari kepalaku!!"
Eza menatap Rose sejenak kemudian tersenyum
"Jika sifat judesmu sudah kembali, itu artinya kondisimu sudah membaik!" Rose melotot mendengar Eza menyebutnya judes
"Kau terlihat makin menggemaskan saat bola matamu hampir keluar!"
Rose berdecak sebal,
"Tidakkah kau mengucapkan terima kasih karena aku sudah merawatmu?"
"Terima kasih!!" ucap Rose dingin
"Aku butuh terima kasih yang lain!"
"Rupanya kau orang yang sangat pamrih ya!!" sindir Rose
"Tentu saja, tidak ada yang gratis didunia ini!!" ucap Eza menyeringai
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Irawan memijat keningnya, kondisi meubel semakin menurun. Pesanan kian berkurang membuat keuangannya semakin tipis. Dua minggu sudah ia mengalami krisis, pesanan dibatalkan, komplain kondisi barang yang tidak sesuai bahkan pengiriman keluar negeri banyak dikembalikan karena kondisi rusak saat perjalanan. Sedikit aneh memang, sebelumnya tidak pernah ada masalah seperti ini. Semua lancar tidak ada kendala. Apa mungkin ada campur tangan orang yang tidak menyukainya. Tapi siapa? Irawan bahkan tidak memiliki musuh, dengan pesaingpun ia tidak memiliki masalah karena produk mereka memiliki ciri khas yang berbeda.
*Tidak mungkin semua ini ulah Rose, dia tidak mungkin melakukan hal sejauh ini. Atau semua ini ulah Nata, aku rasa bukan. Gumam Irawan dalam hati
...🌻🌻🌻🌻🌻*...
📞 Kau sudah melakukan semuanya?
📞............
📞 Bagus, buat mereka bangkrut dan tidak memiliki apa apa.
Tut
Rose mematikan panggilannya, dia kembali menatap cermin. Mengingat kembali kegiatannya dengan Eza yang baru saja terjadi
Untung saja aku sudah mengantisipasi semuanya, aku akan pergi setelah semuanya selesai dan aku tidak mau terikat dengannya.
Rose mengambil pil putih kecil dilaci lalu meminumnya.
Dia turun kebawah untuk sarapan. Saat menuruni tangga, Rose baru menyadari jika apartemen yang Eza beli begitu mewah. Terdiri dari dua lantai dan tiga kamar tidur, ruang tamu yang cukup luas, dapur serta pantry. Semuanya di isi dengan barang barang mewah dan lengkap. Bisa Rose pastikan jika Eza merogoh kocek yang dalam untuk semua ini.
Rose tiba didapur, sudah ada nasi goreng diatas meja lengkap dengan telur ceploknya. Buatan siapa lagi kalau bukan suaminya, pria itu bahkan menyempatkan memasak sarapan sebelum berangkat kerja. Ah, memanggil Eza dengan sebutan suami rasanya menggelikan, hal itu membuat Rose tanpa sadar tersenyum. Dia mengambil sendok lalu memakannya. Jujur, masakan Eza memang enak. Pria itu sudah dua kali memasak untuknya, tidak ada salahnya jika kali ini Rose memasak untuk makan malam mereka.
Sarapan sudah masuk dalam perutnya. Rose membersihkan dapur dan mencuci peralatan yang sudah dia gunakan. Wanita itu membuka kulkas, hanya ada beberapa sayur dan buah, itupun sudah agak layu.
Sebaiknya aku belanja, lagipula mengurung diri juga membosankan.
Setelah selesai bersiap, Rose keluar dari apartemen menuju sebuah mall terdekat. Dia memesan taksi online karena belum ada kendaraan, mobilnya masih ada dirumah dan belum sempat dia ambil.
Taksi online turun tepat didepan rumahnya. Rose sengaja pulang lebih dulu untuk mengambil beberapa barang dan mobilnya.
Setelah mengambil beberapa barang, ia melajukan mobilnya menuju mall yang hanya membutuhkan waktu 45 menit perjalanan. Dengan langkah anggun, Rose memasuki mall. Tujuan pertamanya adalah butik. Dia perlu beberapa pakaian dan sepatu untuk bekerja juga untuk dirumah.
Memasuki butik terkenal, Rose langsung disambut oleh karyawan. Dia memilih beberapa pakaian kantor juga dress santai, sepatu dan dua tas.
"Tolong dibawa kekasir dulu, saya masih ingin memilih beberapa barang!"
"Tentu nona!" ucap pelayan itu ramah
"Jadi si Sandra ga jadi beli berlian itu? Dia mengembalikannya dan minta balik dp nya juga?" heboh ibu ibu dengan gaya sosialita membuat Rose mau tak mau mendengar ucapan mereka
"Iya, bahkan dia datang sama si Irawan. Dia kelihatan malu banget, jelas lah malu, udah beli kok dikembalikan, katanya suaminya kaya raya, masa beli berlian gitu aja ga mampu!!"
"Bener sih jeng, Irawan kan pengusaha terkenal, masa beli berlian aja ga mampu, padahal jeng tahu sendiri gimana Sandra selalu membanggakan dirinya yang katanya istri kesayangan!!"
"Iya juga ya, tapi Sandra beruntung bisa menikah dengan Irawan. Dia kan kaya!"
"Kalian tidak tahu kan jika orang yang kalian bicarakan adalah pelakor!" dua wanita itu menoleh pada Rose
"Maksudmu Sandra? Istrinya Irawan?"
"Tentu saja!"
"Haha, mana mungkin. Mereka kan menikah setelah istri Irawan meninggal!"
Rose mencengkram erat tasnya, rupanya Sandra itu pintar memutar fakta dan licik
"Mereka menikah sebelum ibu Ratna meninggal, dan perlu kalian tahu, kematian ibu Ratna disebabkan oleh mereka berdua! Ini bukti pernikahan mereka!" Rose memberikan bukti foto nikah Irawan dan Sandra juga video prosesi pernikahan mereka
"Mereka menikah bulan juni, wah ini jauh sebelum ibu Ratna meninggal, ga nyangka ya jika Sandra itu pelakor!"
"Iya, kita harus kasih tau anggota yang lain. Jangan sampai salah satu dari kita jadi korban!!"
Rose tersenyum sinis, ini hanya bagian kecil dari semuanya.
Setelah membayar belanjaannya, Rose melanjutkan perjalanannya ke supermarket. Dia mengambil troli dan mulai membeli beberapa kebutuhan dapur.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
"Mas!!" Inara menyapa Eza, dia sengaja datang ke kantor dan membawakan suaminya makan siang.
"Kau datang?"
"Iya, aku sengaja datang dan membawakan makan siang untukmu!"
Ina melihat sekelilingnya, hanya ada Alif yang sibuk dengan pekerjaannya. Sementara orang yang dia cari tidak ada. Alif seperti mengerti situasi, dia pamit untuk makan siang dan tinggallah Eza dan Ina disana.
"Rose tidak masuk?" tanya Ina basa basi
"Dia sakit!", Ina hanya ber oh ria
"Makanlah dulu, bukankah waktu makan siang sudah hampir selesai!"
Tak mau berdebat, Eza segera memakan makan siang dari Ina. Wanita itu memilih duduk disofa sambil mengamati suaminya makan.
Maafkan aku Za, alu terpaksa melakukan ini.
Eza merasakan tubuhnya berbeda, pria itu memang sangat peka. Dan dia tahu apa yang tengah dia alami,
****, Aku harus segera pergi. Bathin Eza
"Mau kemana mas, bukankah makananmu belum habis!"
"Aku mau ke toilet!" jawab Eza asal
"Itu tolietnya" tunjuk Inar pada toliet yang ada diruangan suaminya
"Klosetnya$ rusak!!" Eza segera keluar dari ruangannya, dia bergegas mengambil mobil dan pulang ke apartemen
Sementara Ina merasa aneh dengan tingkah Eza, dia segera keluar untuk mencari suaminya. Eza tidak ada ditoilet, dia segera menuju parkiran. Dan benar, mobil suaminya tidak ada disana. Ina langsung mengendarai mobilnya, berharap masih bisa mengikuti jejak Eza.
Sebenarnya apa yang kamu rahasiakan dariku mas, apa benar dugaanku jika kau sudah berpaling pada wanita lain.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Rose baru tiba di apartemen, dia meletakkan barang belanjaannya dikamar kemudian turun ke dapur untuk menata bahan bahan dikulkas.
Wanita itu masih asyik dengan kegiatannya, dia bahkan tidak menyadari kedatangan Eza.
Grep
"Aku membutuhkanmu Rose, layani aku!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Umi Ningsih Mujung
❤️
2021-10-14
1
Umi Ningsih Mujung
😍
2021-10-14
0
💜LAVENDER💜
Next...
2021-10-14
0