...🌻Budayakan follow sebelum membaca🌻...
Deg
Irawan menatap Rose tak percaya. Gadis didepannya sangat berbeda dengan Rose, putrinya. Putrinya adalah wanita yang lembut, sopan dan periang. Sedangkan yang ada dihadapannya adalah gadis angkuh tak berperasaan.
"Kau seperti bukan putriku, Rose" lirih Irawan
Rose menghentikan langkahnya, ucapan Irawan kian memupuk rasa benci dihatinya. Tidakkah pria itu sadar, akibat dari perbuatannya, Rose harus kehilangan mamanya bahkan dengan kondisi yang mengenaskan.
"Aku memang bukan putrimu!!!!"
"Rose!!!" sentak Irawan
"Apa?!!" sentak Rose balik,
"Dasar anak durhaka!!, kau bahkan berani membentak papamu sendiri!!" ucap Sandra
"Tutup mulutmu, aku tidak berbicara denganmu!!!" Rose menunjuk Sandra dengan tangannya, lalu menatap Irawan. "Kau pikir setelah membunuh mamaku, aku akan tetap menganggapmu papaku, huh....bermimpilah tuan Irawan, kau bukan papaku lagi!!"
Deg
Irawan mundur beberapa langkah mendengar kalimat yang keluar dari mulut putri yang sangat dia cintai.
"Rose........."
"Kau menghianatinya, kau menduakan cintanya, kau menghancurkan hidupnya, bahkan kau memberikan hadiah aniversary terpahit dengan menikahi wanita lain, kau menjadi manusia kejam hanya karena perempuan ular ini...!!"
"Hei......"
"Sandra diamlah!!", sentak Irawan, hal itu membuat Sandra langsung bungkam
"Rose, aku masih mencintai mamamu...."
"Sekarang aku tanya, dimana kau berada saat mamaku meregang nyawa?!" potong Rose membuat Irawan terdiam
"Kenapa diam??, ah aku lupa, kalian kan sedang liburan, bersenang senang dan menghabiskan waktu romantis berdua, emm... Lebih tepatnya bersenang senang diatas kematian mamaku" sindir Rose telak, "Sekarang pergi dari rumahku dan jangan pernah menginjakkan kaki dirumah ini!!!!"
"Rose jangan lupakan jika aku adalah papa kandungmu, dalam darahmu mengalir darahku!"
"Itulah yang aku sesalkan!!, jika aku bisa memilih, aku tak mau terlahir dari benih pria penghianat sepertimu!!" Sinis Rose, "Dan satu lagi, mulai hari ini aku resmi menghapus nama Malik dibelakang namaku, karena kita sudah tak memiliki hubungan apa apa lagi!!" ucap Rose lalu masuk dan menutup pintu.
Duarr......
Jantung Irawan terasa ditikam belati tajam, inilah yang dinamakan sakit tak berdarah. Luka tak kasat mata yang sakitnya beribu kali lipat dibanding luka yang menganga. Putri yang ia besarkan sejak kecil, putri yang ia sayangi dan cintai, kini membencinya. Menyalahkan dirinya atas kematian Ratna, yang tak lain adalah istrinya sendiri. Benar, semua memang berawal dari kesalahannya. Andai saja waktu bisa diputar, Irawan akan berfikir beribu kali untuk melakukan semua ini. Benar kata orang, penyesalan memang selalu datang belakangan.
"Kau lihat, dia bahkan memutuskan hubungan denganmu, Ratna mendidiknya dengan sangat baik" sindir Sandra
"Aku sedang tak ingin berdebat, sebaiknya kita pulang sekarang!"
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Seminggu setelah kepergian Ratna, kondisi Rose terlihat jauh lebih tenang. Gadis itu mulai beraktivitas normal kembali.
Saat ini Rose berdiri didepan jendela kamarnya. Sesekali gadis itu menghela nafas kasar. Kepulangannya yang ia kira akan berujung bahagia, nyatanya menjadi neraka. Kenyataan kenyataan pahit telah menghancurkan hidupnya. Bahkan tak pernah terbayangkan jika akhirnya dia akan hidup seorang diri seperti sekarang.
Ratna, Rose merindukan wanita itu. Merindukan semua hal yang ada pada dirinya. Kini tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi berbagi cerita, masakannya, tingkah konyolnya bahkan kasih sayang dan cintanya.
Kau harus kuat Rose, buat mereka membayar semua dengan mahal, gumam Rose sambil mengusap air matanya.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Pagi ini Rose telah bersiap dengan baju kerjanya. Blous putih tulang serta rok sampai tulut terpasang pas ditubuh seksinya. Meski agak risih dengan baju yang ketat, namun Rose harus membiasakan diri. Ini hanya langkah awal yang bahkan belum seberapa baginya.
Tepat pukul 07.30, Rose berangkat. Dia mengendarai mobilnya menuju suatu tempat. Tiga puluh menit berlalu, diapun sampai disalah satu gedung bertingkat bertuliskan F&T Corporation.
Kehadirannya langsung menjadi pusat perhatian. Selain cantik, Rose memiliki tubuh seksi idaman kaum Adam. Apalagi ditunjang penampilan yang semakin memperlihatkan keseksiannya, membuat beberapa pria gagal fokus karenanya.
"Permisi, Aula dimana ya?" tanya Rose pada resepsionis
"Ah, Aula...., anda lurus kemudian belok kiri!" jawab resepsionis
"Terima kasih" ucap Rose tersenyum
Resesionis pria itu langsung terhipnotis, apalagi melihat senyuman Rose, gigi gingsul ditambah lesung pipit membuat terlihat tambah cantik.
"Bakalan betah kerja kalau lihat pemandangan ginian setiap hari!" ucapnya sendiri.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Disebuah ruangan, seorang pria tengah sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Mata lebarnya masih fokus menatap berkas berkas yang tiada habisnya. Sebagai pengusaha muda yang masih merintis usahanya, dia dituntut untuk bekerja keras.
Dia adalah Fahreza Triyoga, pria tampan berusia 28 tahun. Kharismanya tak perlu diragukan lagi, pria yang biasa di panggil Eza itu, memanglah paket sempurna idaman wanita. Banyak wanita yang menggilainya, bahkan terang terangan menggodanya, sayangnya mereka harus gigit jari karena sifat dinginnya apalagi pria itu telah memiliki istri, Inara Khoirunnisa.
"Sepuluh menit lagi wawancara pelamar akan dimulai" ucap Alif, asisten Eza
"Hmm"
Ya, begitulah Eza. Pria itu memang terkenal irit bicara.
Eza masih berkutat dengan berkas berkasnya. Tak lama dia melirik jam tangannya lalu beranjak pergi.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Di aula sudah banyak orang berkumpul. Mereka semua memiliki tujuan yang sama, yaitu melamar pekerjaan.
F&T Corporation merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan makanan instan, mulai dari mi instan, bubur instan, sosis, pasta dan banyak lagi lainnya. Walaupun termasuk perusahaan yang baru berdiri, tapi perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahaan besar lainnya. Terbukti dengan permintaan pasar yang semakin hari semakin meningkat.
Kedatangan Eza dan Alif langsung menjadi pusat perhatian, apalagi kebanyakan dari pelamar yang notabene perempuan. Ada yang langsung membetulkan penampilan, ada yang mengecek bedaknya, menambah lipstiknya dan banyak lagi yang dilakukan wanita wanita itu. Berbeda dengan Rose, gadis itu justru menampilkan ekspresi cuek dan biasa saja.
"Baik, sebelumnya terima kasih atas kehadiran kalian semua disini. Seperti yang kalian tahu posisi yang kalian lamar saat ini adalah sekertaris direktur, jadi kami akan melakukan penyeleksian dengan ketat, harap mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin" ucap Alif membuka wawancara tersebut
Satu persatu pelamar dipanggil, banyak dari mereka yang harus kecewa karena merasa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
"Rose Anastasya" Rose yang dipanggilpun berjalan kedepan, dia membungkukkan badan lalu duduk didepan Eza dan Alif
Eza dan Alif memandang Rose, entah terpesona atau bagaimana. Yang jelas dilihat dari penampilan, Rose memang menawan. Dan siapapun pasti akan terpesona.
"Lulusan terbaik California dan pernah bekerja sebagai asisten sekertaris di perusahaan X?" tanya Alif, sementara Eza hanya mengamati, karena wawancara memang diurus oleh Alif.
"Benar"
"Apa alasanmu melamar pekerjaan ini, kau tahu bukan, dengan pendidikan dan pengalaman kerjamu, kau bisa melamar pekerjaan diperusahaan besar?" tanya Alif lagi
"Menurut anda, apa alasan seseorang melamar kerja?" tanya Rose balik
Alif terdiam beberapa saat, jawaban Rose diluar dugaannya. Tanpa ada yang tahu, Eza tersenyum samar.
"Kau tahu, perusahaan ini masih berkembang. Akan banyak sekali pekerjaan berat yang harus dilakukan, bahkan kemungkinan lembur akan sering terjadi, apa kau..... " pertanyaan Alif menggantung, ia tidak terlalu yakin saat melihat penampilan Rose walau disertai bukti pendidikan dan pengalaman kerjanya yang bagus.
"Anda tidak bisa menilai seseorang dari tampilan luarnya saja pak, penjahat bisa saja berkedok alim ulama" jawaban Rose membuat Alif terperangah, Alif yakin jika Rose tahu kalau dia meragukannya, "Human Relationship, skedule pertemuan, mengatur berkas, notulen rapat, personalia, bahkan makan siang atasan menjadi tanggung jawab sekertaris!, dan yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan dokumen perusahaan" Alif mengangguk dengan jawaban Rose,
"Berapa gaji yang kau inginkan?"
"Berapa perusahaan bisa menggaji saya?" tantang Rose, Eza sedikit terperangah dan reflek menatap Rose,
Dia wanita yang angkuh, tapi menarik. Bathin Eza
"Baiklah, saya rasa cukup untuk wawancara kali ini, nanti kami akan memberi kabar selanjutnya"
"Terima kasih" pamit Rose seraya membungkukkan badan
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Rose melajukan mobilnya menuju tempat kerja. Setelah wawancara dua hari yang lalu, dia mendapat panggilan yang menyatakan jika dirinya terpilih menjadi sekertaris di F&T Corporation.
Dengan langkah anggun, Rose berjalan memasuki lobi. Tak sedikit karyawan yang memperhatikannya, apalagi dengan penampilannya yang begitu menarik. Jika banyak kaum Adam yang memujinya, maka tidak dengan para wanita. Mereka bahkan terang terangan mencibir wanita itu.
"Dia pikir, dengan berpenampilan seksi akan menarik perhatian bos, cih..bahkan untuk meliriknya saja tidak mungkin, lihat penampilannya yang berlebihan itu"
"Kau benar, mau secantik bidadaripun, pak Eza tidak akan berpaling dari bu Inara"
Rose berbalik, dan menatap dua wanita dibelakangnya. Hal itu membuat mereka terkejut.
"Lebih baik gunakan mulut kalian untuk bicara hal yang penting, atau sebelum mencibir orang lain, berkacalah terlebih dahulu" Rose menatap mereka dari atas ke bawah, lalu berjalan mendekati salah satu dari mereka kemudian berbisik, "penyumpal dadamu miring!!" wanita itu langsung gelagapan dan membenahinya. Wajahnya terlihat begitu panik,
"Bekerjalah dengan serius, bergosip hanya akan mengurangi kredibilitas kerjamu" ucap Rose melangkah pergi.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
Rose sudah berada didepan ruangan Eza.
"Kau sudah datang?" sapa Alif yang baru tiba dengan Eza
"Ya pak"
"Ikut aku, aku akan menunjukkan meja kerjamu"
Rose mengikuti Alif masuk ke ruangan Eza. Eza langsung duduk dikursinya, sementara dia mengikuti Alif menuju sudut ruangan. Disana terdapat dua meja dan kursi yang disekat pembatas kaca, dan Rose yakin itu meja kerjanya.
"Ini meja kerjamu, dan disebelahmu adalah meja kerjaku" jelas Alif
"Baik pak"
"Ini adalah berkas yang harus kau kerjakan, aku yakin tanpa dijelaskanpun kau sudah paham dengan tugasmu" ucap Alif sambil meletakkan setumpuk berkas dimeja Rose
"Tentu saja pak, kalaupun ada yang tidak saya pahami, saya akan langsung bertanya kepada Anda"
Tanpa mereka sadari, Eza dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka.
"Tentu, kau bisa bertanya apapun padaku. Dan maaf jika pekerjaanmu sudah banyak dihari pertama kerja"
"Tidak masalah, semua ini memang tugasku. Jika tugasku hanya duduk manis disini, bukankah sebaiknya aku menjadi istri direktur??" ucap Rose melirik Eza yang tertangkap basah tengah meliriknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Airhujan
Semangat up ka💪 Mampir iya😊
2022-11-29
0
Deandra🕊🌻
nyesal baru tau ada novel sekeren ini..
2022-09-19
1
mis samia
balas dendam akan d mulai
2021-10-06
0