Bab 19

Mengetahui kemampuan Asyaa dan Daren Jebby sangat Kagum, Jebby menggendong Asyaa keluar dari ruang kerja dan masuk ke ruang tamu, Viana melihat Jebby dan Asyaa datang terkejut,

"Loh.. Asyaa, mengapa Asyaa keluar dari ruang kerjamu?"

"Asyaa tadi hanya meminjam komputer paman untuk melihat-lihat sekolah yang akan menjadi sekolah Asyaa kakak" Jelas Asyaa ke Viana.

"Oh begitu.. lalu bagaimana? Apa Asyaa suka?"

"Ya Asyaa sangat suka"

"Ya baiklah, nanti kita akan bicara pada ibu dan ayah akan mendaftarkan Asyaa ke sekolah itu ya" Asyaa hanya mengangguk dengan senang. Viana melihat Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dia harus bersiap untuk memasak makan malam,

"Kamu jaga Asyaa yah, aku akan memasak terlebih dahulu" pinta Viana kepada Jebby. Jebby duduk menemani Asyaa menonton kartun di ruang tamu, saat Viana akan ke dapur bel pintu berbunyi, Viana membukakannya, itu adalah Daren yang kembali dari rumah temannya, Daren bergabung dengan Jebby dan Asyaa yang duduk di sofa sambil menonton kartun, diam-diam Jebby melirik Daren yang sedang ikut menonton kartun, dalam hati Jebby Daren anak remaja yang tampan, kelak pasti akan menarik banyak perhatian perempuan, selain tampan Daren juga sangat cerdas. Bel pintu berbunyi lagi, Daren bangkit untuk membukakan pintu kemudian bergabung lagi dengan Jebby dan Asyaa di sofa, yang datang adalah Viko, Viko yang melihat Jebby duduk dengan Asyaa benar-benar seperti bukan CEO dari JB Grup perusahaan internasional itu, melainkan dalam pandangannya sekarang Jebby seperti seorang ayah yang sedang menemani putrinya menonton kartun. Jebby melihat kedatangan Viko langsung bangkit dari duduknya,

"Daren, jaga Asyaa yah..kakak ke ruang kerja sebentar" Daren mengiyakan dengan menganggukan kepala, Viko mengikuti Jebby ke ruang kerja.

"Boss, kantor pusat di Amerika melaporkan bahwa seminggu lagi akan meluncurkan produk baru, apakah boss akan memeriksa dahulu produknya?"

"Kamu saja yang kesana untuk pergi memeriksanya, aku masih ada hal penting di sini" dalam hati Jebby belum ingin meninggalkan Viana pergi dinas lagi.

"Boss.. aku tahu kamu hanya tidak ingin meninggalkan istrimu kan" setelah mengatakan itu Viko melihat Jebby menatapnya dengan dingin, membuat dia sedikit takut, tetapi rasa penasarannya tidak membiarkan dia takut.

"Tetapi boss, ada hal yang ingin aku tanyakan sejak lama, baru kali ini aku ingat untuk menanyakannya, adiknya Nyonya Viana yang perempuan itu, aku melihat dia memiliki kemiripan denganmu, pertama kali aku melihatnya di rumah orang tua Nyonya Viana, aku ingin menanyakannya tetapi aku takut merusak suasana saat itu, jadi aku tidak bertanya" penjelasan Viko menarik perhatian Jebby.

"Apa yang kamu bicarakan? Jelaskan dengan benar" saat Viko akan menjelaskan lebih lanjut, tiba-tiba telponnya berbunyi.

"boss ada telepon dari kantor pusat di Amerika" Viko mengangkat telponnya, setelah berbicara beberapa menit Viko menutup telponnya dan mulai menjelaskan soal telepon yang masuk tadi.

"Boss, dari pusat meminta izin untuk memajukan peluncurkan produk 3 hari lagi, jika boss mengijinkan aku akan langsung terbang ke Amerika setelah dari sini"

"Baik.. pergilah, jangan lupa telepon aku jika ada masalah"

"Iya, aku pamit boss" Viko pergi meninggalkan apartemen Jebby. Viana yang selesai memasak memanggil Jebby, Daren dan Asyaa untuk makan, semuanya berkumpul untuk makan malam, mereka makan malam sambil sesekali tertawa karena tingkah Asyaa yang sangat menggemaskan, Jebby teringat perkataan Viko yang menyebut dirinya memiliki kemiripan dengan Asyaa, Jebby memperhatikan Asyaa dan memang benar Asyaa memiliki kemiripan dengannya seperti Mata, Alis, dan bibirnya, sedangkan Hidung Asyaa mirip dengan hidung Viana yang mungil dan tidak semancung hidung jebby, bahkan sekilas bisa melihat Viana dan Jebby sekaligus dalam diri Asyaa, tetapi pikiran Jebby tidak sampai mencurigai bahwa Asyaa adalah putrinya, seandainya Jebby ingat jelas bahwa orang tua angkat Viana tidak dapat memiliki anak, mungkin dia akan curiga kalau Asyaa adalah putrinya. Setelah makan Jebby seperti biasa mencuci piring tetapi kali ini Daren menawarkan untuk membantu Jebby mencuci piring, Daren dan Jebby sibuk mencuci piring sedangkan Viana menemani Asyaa menonton kartun, sesekali suara tawa mereka terdengar oleh dua pria tampan yang sibuk di dapur itu, Daren dan Jebby yang mendengar suara tawa mereka juga ikut tersenyum. Setelah mencuci piring Jebby seperti biasa membawakan buah yang sudah di potong dan dibersihkan ke Viana dan Asyaa, mereka memakan buah itu dengan senang sambil menonton kartun, sedangkan Jebby masuk ke ruang kerja. Waktu menunjukkan pukul 21.00 Daren pamit untuk tidur, Daren menempati kamar yang kosong, dan Viana membawa Asyaa ke kamarnya dan Jebby untuk membantunya tidur, di dalam kamar Viana menceritakan sebuah dongeng untuk Asyaa, tidak lama kemudian Asyaa tertidur setelah Asyaa tertidur Viana juga tertidur, pukul 23.00 seperti biasa Jebby selesai bekerja, Jebby membuka pintu pelan-pelan, dia melihat Viana tidur bersama Asyaa di ranjangnya, pemandangan itu begitu indah bagi Jebby, dia membayangkan Viana yang sedang tidur sambil memeluk buah hati mereka, Jebby berjalan ke arah ranjang dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, pelan-pelan dia naik ke kasur dan memperbaiki selimut untuk Viana dan Asyaa, kemudian dia berbaring pelan dan tidak butuh waktu lama Jebby pun tertidur.

Keesokan paginya Asyaa yang terbangun lebih awal menyadari bahwa dia tidur di antara Jebby dan Viana, merasakan tubuh hangat Jebby membuat Asyaa masuk ke dalam pelukan Jebby dan tidak butuh waktu lama Asyaa kembali tertidur. kemudian Viana terbangun, dia melihat Asyaa dalam pelukan Jebby tersenyum lembut pemandangan itu seperti melihat suami dan putrinya sedang tidur, tetapi lama-lama senyum itu membawa kesedihan, dalam hati Viana tidak tahu siapa ayah kandung Asyaa, seandainya dia bisa menemukan ayah kandung Asyaa, mungkin dia akan mengatakan pada Asyaa bahwa dia adalah ibunya, meskipun jika nanti dia dan Ayahnya Asyaa tidak bersama karena dia sudah menikah, dan mungkin juga Ayah kandung Asyaa sudah memiliki keluarga yang baru. Viana tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan dia bangkit pelan-pelan lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah itu keluar dari kamar dan mulai menyiapkan sarapan.

Di dalam kamar, Jebby terbangun dan merasa ada sesuatu di atas tubuhnya, dia membuka matanya dan melihat bahwa Asyaa sedang tidur di atas tubuhnya, ada perasaan bahagia dalam hati Jebby, dia merasakan kehangatan dalam hatinya yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Jebby belum ingin bangun dan tidak ingin memindahkan Asyaa dari tubuhnya, Jebby memeluk Asyaa dan menepuk pelan punggung Asyaa agar Asyaa tetap tertidur nyenyak.

Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!