Bab 11

"Aku masih ada urusan aku akan meminta seseorang untuk mengantarmu" Jebby menelpon asistennya Viko untuk menjemputnya.

"Tiga hari lagi aku akan datang ke rumahmu untuk menjemputmu dan juga untuk berkenalan dengan orang tuamu"

Viana hanya diam saja sambil memperhatikan Jebby bicara. Saat mereka sedang berdiri dua buah mobil datang, Jebby langsung menarik tangan Viana mengantarnya dan membukakan pintu mobil untuknya. "Hati-hati aku akan menelponmu nanti"

Viana hanya menganggukkan kepalanya sedikit,dia masih tidak bisa berpikir, mengapa ada orang yang begitu cepat mengajak menikah, bahkan mereka terhitung orang asing, yang membuat dia tidak habis pikir Viana tidak bisa menolaknya.

dua buah mobil itu pergi ke arah yang berbeda..

Sesampai di rumah.. Asyaa yang sedang bermain di ruang tamu mendengar suara pintu di dorong terbuka, merasa gembira melihat Kakak Viananya pulang. Asyaa langsung bangkit berlari ke arah Viana, dan melemparkan tubuh kecilnya dalam pelukan Viana,

"Asyaa..mengapa hanya bermain sendiri? Yang lain mana?" Tanya Viana sambil menggendong Asyaa

"Ibu ada di dapur sedang memasak, ayah belum pulang, sedangkan kakak Daren sedang berlatih bela diri"

"Jadi apakah kamu sedih"

"Tidak..Asyaa tidak sedih, karena Asyaa tahu nanti juga akan ada yang menemani Asyaa bermain lagi"

"Sayang kamu sudah pulang?" Maya masuk ke ruang tamu mendengar Viana sudah pulang,

Viana tersenyum mengangguk..

"Pertemuannya..."

"Pertemuannya lancar kok bu,dia mengatakan nanti akan mengunjungi ibu dan ayah" Viana menyela perkataan Maya, Viana belum mengatakan mereka sudah mengambil surat nikah, dia ingin mengatakannya saat Jebby datang nanti.

Maya yang dihubungi oleh temannya sebelumnya, bahwa anak temannya itu tidak jadi datang karena ada urusan, merasa bersalah kepada Viana, tetapi mendengar penjelasan Viana, Maya mengira kalau Viana tidak ingin dia khawatir, sehingga mengatakan kebohongan hanya untuk menenangkannya. Maya juga tidak ingin membongkarnya, takut Viana kecewa, itu semua juga salahnya

"Asyaa... Sini ibu yang gendong, kakak Viana baru pulang biarkan kakak istirahat dahulu ya" Maya mengambil Asyaa dari pelukan Viana.

"Kamu pergi mandi saja, setelah itu turunlah untuk makan"

"Tidak ibu.. aku belum ingin makan, nanti ketika ayah dan Daren pulang baru kita makan bersama.

Di sebuah jalan....

sebuah mobil melaju dengan kecepatan normal..

Viko sedang menyetir melihat bossnya dari kaca spion yang berada di dalam mobil, tampak di wajah Jebby terukir sebuah senyuman tipis. Hal tersebut membuat Viko merinding.

Tiba-tiba Jebby mengatakan..

"Viko... Aku sudah menikah" sontak Viko yang mendengarnya kaget dan langsung menginjak rem mobil, membuat mobil berhenti mendadak, untung saja jalanan sedang sepi.

"Ma.. ma.. maafkan sa saya bo.. boss, saya kaget"

"Jalankan mobilnya" ucap Jebby dengan dingin.

Viko hanya bisa mematuhi bossnya itu, tetapi rasa kepo dalam diri Viko tidak bisa menghentikannya. Sambil menyetir Viko mulai bertanya..

"Boss wanita mana yang sudah kamu tipu untuk menikahimu?" ekhem ekhem"maksud saya.. wanita mana yang beruntung dapat menikahi mu?"

"Tentu saja Viana yang kita cari sejak tiga tahun yang lalu"

"Apaaa" Viko berteriak sekali lagi karena dibuat terkejut untuk kedua kalinya oleh perkataan Jebby.

"Kita mencarinya di negara C tetapi dia malah berada di negara B yang sama dengan kita, benar-benar tidak bisa dibayangkan, bahkan kamu hampir mengirimku ke afrika boss hanya karena wanita itu"

"Panggil Nyonya... Siapa yang menyuruhmu memanggil istriku dengan sebutan wanita itu?"

"Baik..baik.. aku salah. Nyonya itu benar-benar merepotkanku" setelah berbicara Viko di tatap dengan tatapan membunuh oleh Jebby, Viko langsung menutup mulutnya dan tidak berani berbicara lagi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Bab 10

Episode berikutnya

Bab 12



Terpopuler

Comments