Bab 12

Viana yang saat ini bekerja di PT. San Construction sebagai anggota staf di bagian Pemasaran, sedang meneliti berkas-berkas yang di bawanya ke rumah, saat memeriksa dokumen-dokumen tersebut Viana sudah tidak fokus lagi, maka dia membereskan dokumen-dokumen itu dan menyimpannya.

Viana terpikir Jebby yang mengatakan akan menelponnya, tetapi sejak 2 hari yang lalu mereka menikah Jebby tak kunjung menghubunginya,

Merasa memikirkan Jebby tidak ada manfaatnya Viana melihat jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 21.34. Viana merindukan putri kecilnya Asyaa, karena sibuk dengan pekerjaannya, dia jarang bertemu Asyaa di siang hari. Viana keluar dari kamarnya menuju kamar Asyaa yang berada di samping kamar Hasan dan Maya.

Saat membuka pintu kamar Asyaa, Viana melihat gadis imut itu tertidur dengan pulas sambil memeluk boneka beruang kesayangannya. Viana melangkah dengan langkah kaki yang ringan mendekati kasur Asyaa, Viana tersenyum lembut sambil membelai rambut dan wajah Asyaa, melihat putrinya tumbuh dengan baik dan juga sehat dalam hati Viana tidak menginginkan apapun lagi, setelah melihat Asyaa Viana kembali ke kamarnya.

Keesokan paginya pukul 06.00... Maya sedang sibuk di dapur, dan Hasan sedang membaca koran sambil menyeruput kopinya di ruang tamu. Tiba-tiba suara bel pintu berbunyi, Hasan bangkit dan membuka pintu.. Hasan melihat seorang pria yang sangat tampan sedang berdiri di hadapannya dengan senyum ramah, dari dalam dapur Maya yang ingin tahu siapa yang datang, langsung bergegas ke arah Hasan.

"Sayang...siapa yang datang?" Tanya Maya sambil melihat ke arah tamu tersebut.

"Cari siapa ya?.." Maya yang penasaran langsung mengajukan pertanyaannya ke Jebby yang sedang berdiri dihadapan mereka.

"Selamat pagi Ibu.. selamat pagi Ayah, perkenalkan Namaku Jebby.. apakah Viana ada di rumah?

Hasan dan Maya yang mendengar panggilan Jebby untuk mereka sebenarnya sangat terkejut dalam hati masing-masing. Karena sopan santun mereka pun membiarkannya masuk.

Di ruang tamu Hasan dan Maya duduk sambil memperhatikan Jebby yang sedang duduk di sofa di hadapan mereka..

"Kalau begitu aku akan panggilkan Viana" Maya pergi meninggalkan Jebby dan Hasan berdua di ruang tamu.

Tok..tok..tok... "Vianaaaa...., sayang...cepat bangun..... Vianaaa...ada orang yang sedang mencarimu"

"Ibuuu... Ada apa, aku masih mengantuk" Viana yang masih mengantuk enggan untuk bangun.

"Sayang ada orang yang sedang mencarimu di bawah, cepat bersihkan dirimu.. lalu turun ke bawah, ibu tunggu kamu di bawah yaa.." setelah membangunkan Viana Maya kembali ke ruang tamu.

Viana yang masih mengantuk melihat jam yang masih menunjukkan pukul 6 pagi merasa kesal

"Siapa yang sudah begitu gila.. masih pagi sudah bertamu ke rumah orang, benar-benar tidak ada sopan santun"

Meskipun kesal Viana tetap menuju kamar mandi menyikat gigi, mencuci muka, dan mengganti baju. Setelah semuanya selesai Viana turun untuk melihat tamu yang datang, betapa terkejutnya Viana melihat Jebby yang duduk diam sambil diamati oleh Hasan dan Maya.

Viana bergegas menghampiri mereka..

Jebby yang melihat Viana datang langsung tersenyum lembut... Viana mengambil tempat duduk di samping Jebby, pemandangan itu membuat Hasan dan Maya sedikit terkejut tetapi mereka tidak menampakkannya.

"Viana.. tadi ibu dan ayah sudah berkenalan dengannya, namanya Jebby tetapi dia belum mengatakan tujuannya, katanya tunggu kamu datang"

Viana menganggukkan kepala dan mulai mencoba menjelaskan kedatangan Jebby, tetapi sebelum Viana berbicara Jebby menggenggam tangannya dan memberi kode agar membiarkan Jebby saja yang menjelaskan. Viana hanya bisa mengiyakan.