Setelah pulang kantor, Viana pergi ke rumah orang tua angkatnya Hasan dan Maya, dia ingin bertemu mereka semua, terutama putri kecilnya. Setelah sampai Viana membunyikan bel rumah, Daren yang sedang menemani Asyaa bermain mendengar bel pintu berbunyi langsung pergi membukanya, saat dia melihat Viana yang berdiri di hadapannya, Daren langsung memeluknya, Asyaa yang melihat kedatangan Viana juga langsung berlari dengan kaki kecilnya dan masuk ke dalam pelukan Viana.
Viana membawa Daren dan Asyaa masuk, Maya yang keluar dari kamarnya langsung menyapa Viana.
"Sayaaang... Kamu datang sendiri? mana suamimu?"
"Jebby sedang dinas di luar kota selama 3 hari, ibu bolehkah aku tidur di sini?
"Sayaang kamu boleh tidur di sini kapan pun kamu mau, tetapi bagaimana jika suamimu kembali tiba-tiba dan kamu tidak di rumah? Kasian kan jika dia khawatir"
"Baiklah...nanti malam aku kembali"
"Tetapi sayang suamimu kerja apa"
Mendengar pertanyaan ibunya Viana terkejut dalam hatinya..
"Bukankah ibu pernah bilang kalau dia hanya pengacara kecil tanpa nama?"
"Apaa" Maya kaget dan langsung melihat ke arah Viana. "Ibu memang pernah meminta kamu bertemu dengan anak teman ibu, anak teman ibu itu seorang pengacara di daerah tempat tinggal mereka, dan ibu sudah bertemu dengannya, dan saat kalian akan bertemu, anak teman ibu itu tidak bisa datang karena mendadak ada urusan yang tidak boleh dia tinggalkan, kemudian ibunya menelpon ibu untuk memberitahukan hal itu, tetapi saat ibu akan menelpon untuk memberitahumu, kamu sudah sampai di rumah, dan ketika ibu akan mengatakan soal pertemuan kalian yang dibatalkan, kamu langsung menyela ibu, kamu bilang pertemuannya lancar dan nanti dia akan menemui ayah dan ibu, ibu pikir kamu hanya membohongi ibu karena tidak mau ibu khawatir, jadi ibu tidak mengatakannya"
Viana yang mendengar penjelasan Maya dalam hatinya benar-benar terkejut dan merasa ada yang salah.
"Ada apa sayang? Apa ada masalah?"
Viana menggelengkan kepala, dia tidak ingin Maya khawatir, dia harus memastikannya terlebih dahulu dengan Jebby apa yang terjadi.
Setelah bermain dengan Asyaa, Viana melihat jam sudah menunjukkan pukul 20.31, Viana membawa Asyaa ke kamarnya untuk membantu menidurkannya. Setelah Asyaa tertidur Viana berpamitan kepada Maya dan Hasan yang sedang duduk di ruang tamu, sedangkan Daren sudah pergi masuk ke kamarnya karena besok harus sekolah.
Setelah sampai apartemen Viana membersihkan dirinya dan saat dia akan berbaring dia terpikir kata-kata Maya tadi siang, jika Jebby bukan orang yang ingin dia temui, lalu mengapa Jebby datang kepadanya saat itu?
"Apa jangan-jangan Jebby juga sebenarnya ingin bertemu seseorang yang belum pernah dia temui? Sehingga salah mengira bahwa orang yang akan dia temui adalah aku?" Memikirkan kemungkinan ini Viana merasa bersalah pada Jebby.
"Lalu bagaimana dengan pernikahan kami?, Apa Jebby akan menceraikan aku jika dia tahu hal ini?, Kasian dia..jika bukan karena salah mengenali orang, mungkin dia sudah menikahi gadis yang lebih baik dari aku, nanti jika dia kembali aku akan mendiskusikan ini dengannya, aku harus siap apapun keputusannya, kami harus mengakhirinya sebelum makin jauh melangkah, sebelum di antara kami ada yang jatuh cinta agar tidak ada yang sakit hati ketika kami berpisah" setelah memikirkan solusinya Viana tidur dengan tenang.
Keesokan paginya Viana bangun, melakukan aktivitasnya seperti biasa, kemudian berangkat ke kantor.
Di kantor...
Viana mempelajari tugas yang baru saja diberikan oleh manajernya bu Riska pagi tadi untuk presentasi proyek yang sedang mereka kerjakan setelah makan siang.
Di ruang rapat semuanya sudah berkumpul untuk mendengarkan presentasi proyek yang akan dipaparkan oleh bagian pemasaran, saat bu Riska mempersilahkan Viana untuk memaparkan, Viana terlihat panik karena file yang diberikan bu Riska tidak ada di laptopnya, Cindy yang melihat wajah panik Viana tersenyum penuh kemenangan, karena saat jam makan siang tadi, Cindy telah menghapus file itu sampai bersih, Cindy ingin mempermalukan Viana di depan orang-orang, di saat semuanya sedang menunggu Viana memaparkan, Viana mengatakan.
"Maafkan saya, filenya tidak ada di laptop saya, saya akan menyalinnya terlebih dahulu" Viana mengeluarkan ponselnya dan menyalin file dari ponselnya ke laptop, untung saja saat Viana akan pergi makan siang, dia menyalin file itu karena dia ingin mempelajarinya sambil makan. Dia tidak menyangka hal itu membantunya menyelesaikan pemaparannya, Cindy yang melihat rencananya mempermalukan Viana gagal membuatnya makin ingin menjatuhkan Viana lain kali.
Setelah pulang kantor Viana sudah lapar dan malas untuk memasak, dia singgah di sebuah restoran untuk makan, setelah makan dia meminta pelayan membungkus 1 porsi makanan dibawa pulang untuk makan malamnya, karena dia hanya sendiri jadi malas untuk memasak, Jebby juga akan pulang nanti lusa jadi dia tidak perlu memasak.
Sesampainya di apartemen, Viana membuka pintu dan masuk dia terkejut melihat Jebby sedang membaca buku di sofa ruang tamu.
"Bukankah kamu bilang akan dinas selama 3 hari? mengapa sudah pulang"
Jebby yang mendengar pertanyaan Viana sedikit kesal dalam hatinya dan berpikir.. apa istrinya ini tidak senang melihat dia pulang cepat? Dia bahkan tidak istirahat karena ingin cepat-cepat bertemu istrinya, tetapi istrinya justru bertanya mengapa begitu cepat sudah pulang? Benar-benar tidak bisa dibayangkan.
"Pekerjaanku sudah selesai, makanya sudah cepat pulang"
"Oh... " Viana menganggukkan kepala tanda bahwa dia sudah mengerti.
"Apa kamu sudah makan? Aku pikir kamu belum kembali, jadi aku sudah singgah di restoran untuk makan, ini masih ada seporsi yang aku bungkus tadi, apa kamu mau?"
"Iya..aku mau"
"Baik... aku akan ganti baju sebentar lalu menyiapkannya untukmu"
"Tidak perlu.. berikan padaku, kamu pergi mandi saja agar segar dan lelahmu hilang"
"Baiklah" Viana pergi membersihkan diri, beberapa menit kemudian dia keluar dan datang ke dapur. Viana melihat Jebby baru saja selesai makan.
"Setelah kamu selesai bolehkah kita bicara sebentar?"
"Mm... Aku cuci piring sebentar tunggulah di ruang tamu"
Setelah Jebby selesai mencuci piring dia membawakan satu piring buah yang sudah dipotong dan dibersihkan untuk Viana, ada apel, stroberi, dan anggur. Viana yang melihat Jebby membawakan buah yang sudah di potong dan dibersihkan itu berpikir, wanita yang akan ditemui Jebby saat itu benar-benar beruntung.
"Hal apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Begini... pertama maafkan aku, saat kita bertemu di cafe, aku kira kamu adalah pria yang ingin aku temui saat itu, aku benar-benar tidak tahu, karena ibunya dan ibuku yang mengaturnya, maafkan aku.. kamu mungkin ingin bertemu seseorang yang belum pernah kamu temui juga di cafe itu, jadi kamu salah mengenali orang"
Jebby mendengar perkataan Viana hanya diam saja, tampak seulas senyum tipis di bibirnya yang tidak disadari oleh Viana yang sedang berusaha menjelaskan kemungkinan ada kesalah pahaman di antara mereka.
Viana yang tidak mendengar sepatah katapun dari Jebby mengira bahwa Jebby sudah berusaha menahan amarahnya.
"Maafkan aku, jika kamu bersedia.. kita bisa memutuskan untuk bercerai selagi pernikahan kita belum ada yang tahu, dan selagi belum ada cinta di antara kita.
Mendengar Viana mengatakan belum ada cinta di antara mereka, membuat Jebby menahan amarahnya dan berkata.
"Salah paham atau tidak, bagiku pernikahan adalah hal yang suci dan tidak akan ada pernikahan yang kedua kalinya untukku, jadi aku tidak akan pernah memikirkan untuk berpisah denganmu"
Setelah itu Jebby pergi ke ruang kerjanya meninggalkan Viana di ruang tamu.
Viana merasa Jebby sangat marah, dia mengira bahwa Jebby marah karena tidak bisa berpisah dengannya, dan juga tidak bisa menikahi wanita yang ingin di temuinya, Viana jadi bingung harus berbuat apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Aqiyu
hhhh🤔🤔🤔🤔
2021-12-07
0