Bab 17

Bingung dengan apa yang harus dia lakukan Viana bangkit dari sofa dan masuk ke kamarnya untuk tidur.

di dalam ruang kerja Jebby yang sedang berusaha memfokuskan dirinya pada pekerjaan tetapi tidak bisa karena terganggu dengan perkataan Viana.

"Apaaaa... Dia bilang selagi tidak ada cinta di antara kita? Heh.. wanita itu benar-benar..., bagaimana mungkin aku menikahinya jika aku tidak mencintainya? Aku harus memikirkan cara agar aku bisa setiap hari bersamanya." Jebby pun langsung mengambil ponselnya dan menelpon Viko.

Pagi harinya seperti biasa, saat bangun Jebby sudah tidak ada di samping Viana, Viana bergegas untuk bersiap-siap ke kantor, dan sekali lagi ada Roti lapis dan segelas susu di atas meja dengan catatan kecil yang berbunyi "jangan lupa sarapan" tentu saja Jebby yang menyiapkannya,Viana tersenyum dan memakan Roti Lapis itu dengan senang.

Sesampai di kantor Viana melihat orang-orang sedang membahas sesuatu, seolah ada hal besar yang terjadi, sehingga dia bertanya pada teman kerja yang sangat dekat dengannya yaitu Anet,

"Anet ada apa? Apa yang terjadi?"

"Viana... kamu baru sampai? Kamu belum cek grup kantor ya?

"Belum.. emang ada apa?

"Pak Anto memberitahukan di grup bahwa perusahaan kita sudah di akuisisi oleh perusahaan internasional, dan perusahaan itu sudah membuka cabang di Negara kita 4 tahun lalu, tetapi baru kali ini mereka mengakuisisi sebuah perusahaan, pak Anto sangat senang karena perusahaan kita sudah menjadi anak perusahaan internasional itu."

"Emang perusahaan internasional yang mana yang mengakuisisi perusahaan kita"

"Pak Anto belum memberitahu kita, itu masih dirahasiakan, katanya pak Anto akan segera di pindahkan ke kantor pusatnya perusahaan internasional itu, dan kita akan kedatangan direktur baru, nanti direktur baru yang akan menjelaskan semuanya"

"Ooohh...jadi itu yang dibahas oleh semua karyawan?"

"Iyaaa, dan juga tidak ada yang mengetahui siapa direktur baru yang akan menggantikan pak Anto, ada gosip beredar bahwa direktur baru itu sangat menakutkan"

Disaat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba bu Riska atasannya Viana dan Anet langsung buru-buru menghampiri mereka.

"Viana, Cepat direktur kita yang baru akan segera sampai, tolong kamu yang mendampingi dan mengarahkannya ya"

"Loh.. kok saya bu?"

"Iya Viana, kalau bukan kamu siapa lagi? Atau Anet saja bagaimana?"

"Jangan aku dong bu, aku takut... bagaimana jika aku berbuat kesalahan dan kemudian direktur baru itu langsung memecatku? Kasihanilah aku dong bu"

Viana yang melihat temannya itu sedang berpura-pura menyedihkan hanya memutar matanya.

"Cindy tadi gak mau, skarang Anet juga gak mau, kalau begitu ibu tunjuk Viana saja titik gak pake koma, ya sudah Viana kamu siap-siap saja, sebentar lagi direktur yang baru akan datang"

Viana hanya bisa pasrah dan hanya bisa berusaha melakukan yang terbaik.

Beberapa menit kemudian bu Riska sudah mendapatkan info bahwa direktur baru itu sudah dalam perjalanan dan 10 menit lagi akan sampai.

"Cepat-cepat berbarislah dengan rapi di depan pintu kantor" bu Riska sebagai satu-satunya manajer perempuan dipercayakan untuk mengurus semuanya, dia sudah mengumpulkan karyawan dan menyuruh mereka berbaris di depan pintu dengan rapi untuk menyambut direktur baru, Sedangkan Viana harus berada di samping bu Riska.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil bentley hitam diikuti oleh 2 buah mobil berhenti di depan kantor, sang sopir langsung bergegas keluar dan membukakan pintu mobil untuk seseorang yang berada di kursi penumpang, seorang pria yang memakai setelan jas hitam dengan kombinasi kemeja putih dan Dasi berwarna hitam turun dari mobil bentley yang berada di depan, diikuti oleh beberapa orang yang berpakaian serba hitam, semua karyawan berusaha menyambut dengan sebaik mungkin.

Saat Viana melihat direktur baru itu datang, dia sangat syok dan spontan mengucapkan nama

"Jebby...?"

yang lain tidak mendengar suara Viana karena hanya fokus memberi hormat kepada direktur perusahaan mereka yang baru. Jebby yang mendengar suara itu hanya melirik Viana dan melanjutkan langkahnya, Viana merasa sangat kesal melihat Jebby yang seolah tidak mengenalinya.

"Heh..kamu berpura-pura tidak mengenaliku?, Baiklah aku juga mulai sekarang tidak mengenalimu" bisik Viana sambil menarik nafasnya dengan panjang.

Tiba-tiba Viana langsung di senggol oleh bu Riska.

"Viana yang fokus dong, kamu akan ketinggalan oleh pak direktur, cepat kejar"

"Baik bu" Viana bergegas mengikuti rombongan itu ke aula pertemuan.

Semua karyawan yang tadi berbaris rapi di depan kantor sudah duduk di aula pertemuan, Viana yang duduk di samping Jebby hanya diam saja bahkan malas melihat ke arah Jebby, Jebby yang menyadari hal itu sudut bibirnya sedikit terangkat. Tiba-tiba Jebby menjatuhkan Pena, Viana yang duduk di dekatnya bergerak untuk membantu mengambilnya, lalu sebuah suara berbisik terdengar di telinganya, "sampai jumpa nanti di rumah"

Viana terdiam beberapa detik dia melirik Jebby kemudian memberikan pena itu kembali, Cindy melihat situasi itu mengira Viana mulai mencoba merayu direktur yang baru.

MC meminta Jebby naik ke panggung untuk memperkenalkan dirinya. Jebby bangkit dan berjalan ke podium lalu mulai berbicara.

"Selamat siang semuanya.. saya direktur baru yang menggantikan pak Anto, nama saya Jebby Arya Putra dan saya ingin menyampaikan bahwa mulai hari ini PT. San Construction telah menjadi anak perusahaan JB Grup.

Para karyawan yang mendengar hal itu sangat terkejut sampai-sampai mereka hampir lupa untuk menutup mulut mereka,

"Apakah perusahaan JB Grup internasional yang peringkat 2 dunia dan peringkat 1 di Asia?"

"JB Grup adalah perusahaan internasional yang bergerak di hampir semua Industri dan berbagai sektor, aku tidak menyangka bahwa kita menjadi karyawan dari JB Grup.

"Ya..itu artinya kehidupan kita sebentar lagi akan sejahtera"

Berbagai diskusi samar-samar terdengar.

"Saya mohon bantuan rekan-rekan semua untuk bersama-sama memajukan PT. San Construction ke arah yang lebih baik lagi, dan karena PT. San Contruction sudah menjadi anak perusahaan JB Grup maka Gaji karyawan akan diubah menjadi 3 kali lipat dari yang sekarang, jadi mari kita bekerja keras, Terima kasih" sambutan dari Jebby mendapat tepuk tangan yang meriah.

Setelah memberikan sambutan Jebby turun dari panggung dan langsung pergi meninggalkan aula pertemuan.

Waktunya pulang kantor, Viana memilih untuk naik Bus, dari kantor dia harus jalan kaki 5 menit untuk sampai ke halte Bus, menunggu beberapa menit Bus sudah sampai.

setelah turun dari Bus Viana singgah di sebuah Mini market, membeli beberapa bahan makanan untuk nanti dimasak, setelah membeli bahan untuk dimasak Viana berjalan ke apartemen tempat tinggalnya, saat sedang menunggu lift, Jebby datang, dia langsung mengambil barang belanjaan Viana dan membantu membawanya, Lift terbuka dan mereka masuk. Viana melirik Jebby.. baru kali ini dia melihat Jebby menggunakan kacamata, kacamata berbingkai emas itu menambah ketampanannya, dalam hati Viana tuhan benar-benar sangat menyayangi Jebby.

"Maafkan aku.. aku kira kamu akan pulang nanti malam, lain kali aku akan berusaha pulang lebih cepat agar bisa langsung memasak sampai di rumah"

Jebby hanya melihat Viana sekilas dan tidak menanggapi sedikit pun. Viana merasa kesal dalam hatinya, lift berbunyi dan mereka sampai di lantai tempat mereka tinggal, setelah masuk ke rumah, Jebby menaruh tas dan membuka jasnya kemudian menggulung kemeja putihnya sampai siku, sedangkan Viana sudah memakai celemeknya dan sedang mengikat rambutnya bersiap untuk memasak, tiba-tiba dari belakang Viana, Jebby ingin mengambil sebuah celemek yang tergantung di tempat Viana berdiri, dada Jebby menyentuh belakang Viana membuat jarak di antara mereka begitu dekat. Karena gerakan itu membuat jantung Viana bedegup kencang dan wajahnya sedikit merona karena malu, melihat Viana yang seperti anak kecil Jebby tersenyum jahil.

"Aku akan membantumu memasak" ucap Jebby

"Mm" Viana hanya menganggukkan kepala dan mulai membersihkan sayur, sedangkan Jebby mulai memotong daging, mereka bekerja sama dengan baik. Beberapa menit kemudian beberapa hidangan sudah tertata di meja makan. Jebby mengambil peralatan makan dan mereka mulai makan dalam keheningan, tetapi keheningan itu adalah keheningan yang damai, setelah makan seperti biasa Jebby mencuci piring sedangkan Viana menonton TV di ruang tamu. Viana sering mencuri-curi pandang ke arah Jebby yang sedang sibuk mencuci piring di dapur, dalam pikiran Viana.. pria ini begitu tampan dan sangat berkarisma, tetapi dia tidak tahu banyak soal Jebby.

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

❤❤❤❤❤

2021-12-07

0

ewin eky

ewin eky

terima kasih atas pendapatnya, silakan lanjut baca untuk mengetahui kisah selanjutnya ya, 🥰🙏

2021-11-27

1

Ummi Salsabila

Ummi Salsabila

ini kan critanya jebby pengusaha kaya raya. masa tidk punya ART. Tinggal di apartemen biasanya orang kaya tinggal di rumah mewah.

2021-11-27

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!