"Ruby, aku ada melihat berita kakak mu kemaren, tersebar di internet dan telah menuai komentar yang tidak bagus, setelah tidak lama kemudian dia juga menghilang, di saat itu aku ingin bertanya pada mu, tapi kamu pergi dengan bos mu ," kata Shery yang duduk di sofa yang sibuk dengan santapannya
"Menghilang? maksudmu kakakku tidak di perusahaan lagi?"tanya Ruby dengan menatap Sherry
"Iya benar, berita kehilangannya mengemparkan juga, ada yang mengatakan kalau dia meghilang karena menanggung malu, bayangkan saja wajahnya di tampil dengan jelas dan dia juga di tuduh sudah memerkosa seorang wanita, hanya saja tidak ada yang tahu siapa wanita tersebut," lanjur Shery lagi
"Biar saja, lagi pula aku juga tidak mau ikut campur urusan dia lagi, mungkin saja dia pulang kampung karena perbuatan jahat nya,"seru Ruby dengan malas, dia tidak tahu kalau kakaknya itu sudah meninggal di malam kejadian itu juga akibat ulah sendiri
"Iya sudah, kita tidak perlu ungkit lagi, bagaimana denganmu, bos mu membawa mu ke luar negeri, apakah sesibuk itu diri mu?"
"Aku tidak melakukan apapun, Brian hanya mengajak ku kesana tanpa memberi tugas pada ku," kata Ruby yang sedang sibuk dengan makanannya
"Ha..tidak memberi mu tugas? jadi untuk apa dia membawa mu ke sana? dia tidak melakukan hal yang tidak-tidakkan?"tanya Shery dengan wajah khawatir
"Tidak Shery, tenang saja. selama ini dia baik pada ku, mungkin saja karyawan lain sudah salah sangka padanya! ,"kata Ruby dengan senyum
"Tidak mungkin! dia adalah pria sangat menakutkan, sudah banyak saksi yang melihatnya, bahkan kolega ku sudah merasakannya, atau mungkin dia suka pada mu,"kata Shery dengan menatap serius
"Jngan sembarangan, dia itu atasan ku dan juga temanku,"jawab Ruby sambil melempar bantal sofa ke arah Shery
"Hahahaha, kenapa kau takut untuk mencintai atau kau memang tidak mencintai?"tanya Shery seraya bercanda
"Shery, kalau kau bercanda lagi akan ku tendang kau keluar dari sini,"ucap Ruby kesal
"Baik..baik, gadis cantik ku, aku hanya senang kau betah kerja di sana dan mempunyai atasan yang baik," lanjut Shery dengan menepuk pundak Ruby
Keesokan harinya...
Perusahaan Donwson...
Seorang wanita cantik yang ingin melangkah masuk ke ruangan Brian, di depan pintu ada Sean yang baru keluar dari ruangan atasan nya
"Hai..Tuan Sean," sapa wanita itu dengan berpakaian seksi dress pendek dan ketat sehingga menampakan dua tonjolan dada nya...
"Eh..Nona Elice, apa anda mencari tuan kami?"tanya Sean dengan cuek
"Iya, apakah tuan Downson ada di ruangan?"
"Ada,"
"Apa aku boleh masuk?"
"Silakan,"
"Baiklah, terima kasih,"
Kemudian Elice masuk ke ruangan Brian yang sedang sibuk dengan komputernya
"Hai...Brian, sudah lama tidak bertemu,"sapa Elice dengan mendekat Brian
"Ada apa mencari ku?"tanya Brian cuek tidak melihat Elice sama sekali
"Sudah lama tidak bertemu sejak di pesta ulang tahun ku, kemarin aku datang kemari tetapi karyawan mu bilang kamu ke luar negeri maka nya aku datang hari ni," kata Elice yang memeluk Brian dari belakang
"Heii awas ," teriak Brian dengan menyingkirkan tangan Elice
"Brian, kenapa kamu kasar pada ku? kita bukan baru kenalan?"tanya Elice dengan wajah kaget
"Nona Elice, apa tujuan mu kemari hanya untuk mengoda ku?" tanya Brian sambil berdiri dan mendekati Elice dengan tatapan membunuh
"Brian, jangan membenci ku, kau tahu kalau aku sangat menyukai mu? kenapa kita tidak coba menjalani nya?"kata Elice dengan tangan melingkar ke leher Brian
",Mencoba menjalaninya ? Nona Elice, apa yang kau ingin coba dengan ku? apa kau tahu kau akan menyesal jika kau bersama ku,"ucap Brian dengan melangkah maju dengan pandangan yang ingin membunuh wanita di depannya
"Kenapa aku harus menyesal? kau adalah pria idaman ku selama ini, bisa bersama mu aku sangat senang,"ujar Elice dengan memegang erat leher Brian
"Hm..benarkah ?aku akan membuat mu mati ketakutan, apa kau mau mencobanya?" kata Brian dengan tangan kanan nya yang memegang leher Elice dengan bermaksud ingin mengcengkram leher wanita yang membuat dia jijik ini
Brian melangkah maju membuat Elice mundur yang kemudian terbaring di meja yang posisi nya pas di belakang Elice, yang biasa di gunakan Brian untuk menaroh dokumen dokumen tersebut...
Di saat Elice terbaring di meja dengan tangan nya melingkar leher Brian, dan di saat yang sama tangan kanan Brian tetap memegang leher Elice bermaksud untuk menyakiti wanita itu sebagai pelajaran.
"Apakah menurut mu ini sangat nyaman?" tanya Brian dengan tatapan kejam
"Brian, apa pun yang kau inginkan akan aku turuti termasuk diriku,"kata Elice yang berharap Brian akan melakukan hal yang lebih intim dengan nya.
"Tuan, ini pesanan..?" kata ruby yang tiba-tiba masuk dengan membawa dokumen di tangan nya, Ruby kaget melihat Brian dengan seorang wanita seksi yang sangat dekat jaraknya.
Panggilan ruby membuat Elice dan Brian melihat ke arah nya.
"Ma..maaf, aku permisi. aku akan kembali nanti,"ucap Ruby yang terguncang dengan melihat posisi mereka dan segera keluar dari ruangan Brian
"Heiiii..Ruby,"teriak Brian yang melihat Ruby pergi dari ruangannya.
"Tuan Brian, sekretaris anda sangat tidak sopan, bisa saja masuk tanpa permisi aku akan membantu mu menegurnya,"kata Elice dengan penuh yakin
"Hm..Elice, kalau kau menyentuhnya kau tahu akibat nya," kata Brian dengan pegangan erat di leher Elice
"Aaaarrgghhh. brian, a...apa yang kau lakukan ?sakit ,"kata elice yang merasakan sakit di leher akibat di cengkram oleh Brian
"Nona Elice, kau tahu akibat nya kalau mendekati ku? sudah ku ingatkan tadi, aku tidak suka kau mendekati ku, maka mulai hari ni jangan pernah muncul di depan ku ,"peringatan Brian yang menghempas Elice ke lantai
"Aaaarrgghh, Brian, kenapa kau begitu kasar padaku?"tanya Elice ketakutan
"Kalau kau datang lagi maka aku bukan saja kasar, aku juga akan membuat mu menjadi makanan bin**ang peliharaan ku , dan membuat darah mu kering di seluruh tubuh mu,"ancam Brian dengan wajah menakutkan
Elice yang ketakutan melihat wajah Brian yang berubah menjadi menakutkan langsung segera berlari meninggalkan ruangan nya.
Saat lari terburu-buru keluar dari ruangan Brian, dia tertabrak dengan Sean yang sedang berdiri di luar..
"Aaaarrggghhh,"teriak Elice
"Nona Elice, ada apa dengan mu?"
"Ti..tidak apa-apa ,"kata Elice yang memucat seperti orang kehabisan darah, dan kemudian pergi dan abaikan Sean
"*H*m..jangan-jangan di takuti ketua, pasti dia ingin menggoda ketua karena ketua tidak suka ada wanita yang mengoda nya, masih beruntung dirimu tidak kena hisap darah sama teman klan ," batin Sean sambil geleng-geleng kepala
Tok tok tok...
Sean masuk ke dalam ruangan Brian
"Ketua, ada apa dengan nona elElice? wajah nya pucat sekali?" tanya Sean dengan pelan
"Biarkan saja, lain kali jangan biarkan dia datang kemari," kata Brian yang kemudian duduk kembali di kursi besar nya
"Baik ketua,"jawab Sean dengan menunduk"
"Sean, apa kamu melihat Ruby?"tanya Brian
"Tadi aku melihat dia masuk ke ruangan nya dengan membawa dokumen, bukankah dokumen itu harus serahkan ke Ketua?"tapi mengapa dia membawa kembali apakah ada salah dengan isi nya?"tanya Sean dengan penasarannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
rositasaleh ros
mampus kau elice
2023-05-13
0
dasar jalang lu elice jablay gtau mlu gtau diri 😏
2023-01-17
1
murahan si elice 😒😏
2023-01-17
0