Tanpa berpikir panjang Ruby pun setuju bertemu dengan Anton, di karenakan Ruby juga sangat ingin tahu kesehatan nenek nya yang selama ini dia rindukan.
Walau dari kecil Ruby tidak pernah mendapatkan kasih sayang, akan tetapi Ruby tetap cucu yang sangat mencintai neneknya itu, bisa di katakan Ruby dari kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang atau perlindungan dari keluarga nya.
Di sisi lain Brian merasa emosi terpendam karena Ruby akhir nya tetap bertemu dengan pria yang berniat jahat pada nya, hanya saja Brian tidak tinggal diam dan membiarkan Ruby pergi sendiri, tentu saja Brian bisa mengikuti nya tanpa di ketahui Ruby
Sebuah cafee
Anton yang sudah sampai duluan sedang berbicara di handphone nya.
"Wilber, aku tidak peduli kau mengunakan cara apa, yang penting besok aku tidak mau lagi melihat ada berita ku di internet, kalau tidak kau yang akan ku bunuh,"bentak Anton yang suara nya memenuhi ruangan cafea membuat orang di sekitar sana memandang ke arah nya
Sesaat kemudian Ruby tiba dan berjalan ke arahnya yang sedang duduk di sana
"Hai..adik ku, kau sudah datang, marilah duduk," ajak Anton dengan memegang pundak Ruby dan persilahkan duduk
"Kakak, bagaimana kabar nenek?"tanya Ruby dengan cepat berharap bisa segera pergi
"Ayolah. adik ku yang baik, minum dulu,"kata Anton sambil menuangkan minuman untuk Ruby
"Kakak, katakanlah bagaimana dengan Nenek?"tanya Ruby lagi
"Nenek, sangat merindukan mu, apa kau tidak ingin pulang?" tanya Anton dengan tatapan mengoda
"Kakak, aku akan pulang tapi bukan sekarang, aku baru bekerja, jadi aku belum bisa untuk saat ini," jawab Ruby yang ingin mengelak.
"Tidak apa-apa, minum dulu masalah lain akan kita bahas," kata Anton dengan mendesak Ruby minum yang di tuang kan tadi, minuman ini juga sudah di masukkan obat bius.
Saat Ruby ingin minum tiba-tiba ada suara pria yang memanggil nya. kemudian Ruby menoleh ke samping ternyata pria itu adalah Brian
"Tuan" sapa Ruby dengan berdiri, dia terkejut atasan nya bisa tiba-tiba muncul di sana.
Sontak kehadiran Brian membuat rencana Anton gagal, Anton melihat sesosok pria di depannya benar-benar tidak bisa di percaya, karena kemunculan nya niat Anton tidak akan berhasil bahkan kalau di ketahui maka nyawa Anton sendiri yang akan melayang
Kemudian Brian tidak segan duduk di antara mereka, karena dia tahu niat buruk Anton terhadap gadis pujaan nya, Anton yang tidak sadar sebenar nya Brian sudah berada di cafe sebelum Ruby datang.
"Tuan Downson, suatu kejutan bisa minum bersama Anda," ucap Anton dengan wajah pucat
"Benar kah?.Tuan Anton, anda benar-benar luar biasa, berita mu telah mengheboh kan seluruh kota, akan tetapi Anda masih bisa dengan santai nya duduk di sini bersama seketaris ku," sindir Brian dangan tatapan tajam
"Tidak, Tuan Downson, salah paham berita itu tidak benar sama sekali aku di tuduh, dan juga Ruby adalah adik ku kami sudah empat tahun tidak bertemu makanya aku sangat merindukan nya," kata Anton dengan tidak berani menatap Brian
"Oh ya, Tuan Downson, apakah anda bisa beri cuti beberapa hari untuk Ruby? karena nenek kami sangat rindu pada nya,"kata Anton yang berniat berbohong
"Hm..kalau begitu maka suruh nenek mu saja yang datang mencari Ruby, karena aku tidak akan memberi cuti kepada sekretaris ku," kata Brian dengan senyum sinis
"Nenek sudah tua, dan perjalanan jauh dari kampung ke kota memakan waktu berjam-jam aku hanya takut nenek ku tidak bisa tahan," jawab Anton dengan alasan
"Kalau begitu maka tidak usah bertemu. Anton Lien, apa kau kira aku anak tiga tahun? kau ingin aku menyerahkan Ruby pada mu maka jangan mimpi," kata Brian dengan tatapan kejam
"Ha..baiklah kalau Anda tidak izinkan maka aku tidak akan memaksa, nanti kalau sudah masa libur Ruby bisa kembali ke kampung untuk melihat nenek," ucap Anton dengan gemetar karena tatapan Brian seakan mencabik seluruh organ nya
"Tuan Anton, minum cafenya, anggap aku yang mentraktir kali ini,"dengan menyodorkan gelas Ruby yang di berikan Anton tadi
"Ti-tidak apa-apa, ini untuk Ruby"jawab Anton dengan takut karena gelas Ruby memang sudah di masukkan obat bius
"Kenapa ? apakah kau tidak memberi muka pada ku? aku tidak suka penolakan " kata Brian dengan memukul pundak Anton sebagai ancaman
"Ba-baiklah Tuan, aku minum" jawab Anton dengan gugup, Anton meminum minuman itu sampai tidak tersisa
dia tau efek dari obat itu tersebut dan ingin segera meninggalkan cafe, tapi sayang Brian tidak mudah melepaskan nya, karena niat Brian adalah ingin Ruby melihat reaksi Anton setelah menyentuh minuman itu
"Kakak, kamu baik- baik saja? kenapa tiba-tiba keringat dan merah wajah mu?"tanya Ruby dengan cemas dan mendekati Anton, akan tetapi langkah Ruby di tahan oleh bBian.
"A-aku tidak apa-apa" jawab Anton
"*G*awat efeknya sangat kuat, aku memasuk kan tiga butir obat biusnya aku akan mati jika masih di sini " batin Anton
"Aku permisi "pamit Anton sambil berdiri dan ingin melangkah menuju ke pintu keluar, akan tetapi langkahnya di tahan oleh Brian.
Keringat bercucuran, wajah memerah efek obat bius sangat lah kuat, reaksi Anton yang hampir tidak sadar diri ingin menarik Ruby ke pelukannya, tapi di hadang Brian dengan menghempaskan tubuh Anton ke lantai.
"Aarggtt ,sakit" pekikan Anton yang kesakitan
"Tuan, ada apa dengannya ?"tanya Ruby dengan cemas
Sesaat kemudian beberapa pria yang masuk ke cafe atas perintah Brian mereka membawa pergi Anton dan keluar dari sana.
"Tuan, ada apa dengan kakak ku?"tanya Ruby dengan polos yang tidak tahu niat Anton
"Ruby, bukan kah sudah ku pesan jangan pernah bertemu dengan Anton Lien, apa kau tahu di gelas mu sudah di masukkan obat bius sebanyak tiga butir?"
"lihatlah reaksinya setelah meminum minuman di gelas mu efek nya sangat kuat, dia mengunakan cara ini untuk mendapatkan mu, dan juga dia bukan kakak mu lagi," jelas Brian dengan kesal
Ruby meneteskan air mata saat mendengar penjelasan Brian dan merasa sakit hati karena niat jahat kakak terhadap dirinya
Brian yang melihat Ruby menangis merasa tidak tega dan mengusapkan air mata di pipi nya, Brian memeluk erat Ruby yang sedang merasa sedih sambil mengelus kepala dengan penuh kasih sayang
"Jangan di pikirkan lagi, percaya lah pada ku, aku tidak akan salah menilai orang, makanya aku melarang mu untuk bertemu dengan nya"
"Maaf," ucap Ruby dengan terisak
"Tidak apa apa," jawab Brian dengan lembut
Di saat itu Anton telah di bawa ke sebuah gudang kosong, dia sangat menderita dan memohon pada mereka untuk melepaskan nya, tetapi permintaan nya di abaikan, anggota Brian meninggalkan dia sendiri di gudang yang gelap tanpa lampu itu, kemudian mengunci nya dari luar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Hasnah Siti
tuh kannnnn.... jd ketahuan deh niat busuk muh...rasakannnnlahhhh
2023-04-12
0
Oi Min
Rasakno Anton
2022-06-30
0
Sari Acho
hahaha😂😂😂😂😂
2022-06-10
0