Para karyawan toko memilih gaun yang termahal untuk di pakai Ruby ke pesta.
Sesaat kemudian Ruby melangkah keluar ke arah Brian yang sedang menunggu nya di ruangan.
"Tuan," suara panggilan Ruby dengan sopan dan cemas
Mendengar panggilan Ruby, Brian yang sedang melihat ponsel nya kemudian menoleh ke arah Ruby..
Brian terpesona melihat Ruby yang tampil elegan dengan gaun panjang belah samping yang berwarna merah, di hiasi manik-manik di bagian depan.
Tatapan Brian terhadap Ruby tidak beralih sehingga membuat Ruby sangat segan dan malu.
"Tuan, apa kah ini sangat tidak cocok?" tanya Ruby dengan cemas karena tatapan Brian
"Bagus, untuk mu ini sangat cocok" ujar Brian baru tersadar dengan beralih pandangan ke arah lain
Kemudian mereka hadir di acara Elice...
Pesta tersebut di hadiri orang-orang yang berada, ketika Brian di temani Ruby dengan gandengan tangan sontak membuat semua para tetamu merasa penasaran, di karenakan selama ini Brian tidak pernah membawa wanita untuk ke acara pesta.
"Sapa gadis itu cantik sekali," kata tamu A
"Iya, apakah pacar Tuan Downson ," kata tamu B
"Aku sangat iri pada gadis itu,"kata tamu C
Seorang wanita yang berdiri di sana sedang melihat ke arah Brian dan Ruby, wajah wanita tersebut berubah menjadi cemburu tidak senang. dia adalah Elice wanita cantik yang di sukai banyak pria.
Brian mengandeng erat tangan Ruby dan berjalan ke arah Elice
"Selamat ulang tahun, Nona Elice,"ucapan Brian dengan cuek
"Terima kasih! sudah hadir. Tuan Downson," ucap Elice dengan senyum memaksa
"Nona ini adalah?"tanya Elice merendah
"Nona Ruby adalah sekretaris pribadi ku" jawab Brian dengan menatap Ruby
"Apa kabar Nona Elice?" ucap Ruby dengan mengulurkan tangan
Mereka bersalaman, akan tetapi tatapan Elice terhadap Ruby sangat tidak senang, tentu saja ini membuat Ruby terasa sangat tidak nyaman
"*A*neh mengapa tiba-tiba saja Brian mempunyai sekretaris pribadi? apakah mereka sangat dekat? siapa wanita ini berani sekali dia gandengan dengan Brian," batin Elice
Sepanjang pesta Brian memegang erat tangan Ruby. di sisi lain Elice cemburu dengan menatap Ruby dengan tatapan penuh kebencian
Di satu sisi ada seorang pria yang menatap tajam ke arah Ruby, dia ingin mendekati Ruby akan tetapi dia urungkan niat nya karena melihat Brian Downson berada di sisinya..
Tidak bisa di pungkiri bahwa Brian Downson adalah pengusaha yang di segani dengan sikap nya yang tidak pernah beri kesempatan kepada lawan mana pun.
Ruby yang tidak suka keramaian akhirnya memilih sendirian di ruangan lain nya, di saat yang sama Brian berkumpul bersama pengusaha lain
Di saat Ruby sendirian pria yang tadi mendekati nya.
"Hebat sekali sekarang kau, Ruby Lien" seru pria yang berjas hitam melangkah mendekati Ruby
"Ka-kau, kenapa bisa ada di sini?"tanya Ruby dengan reaksi cemas
"Kenapa? apakah sudah berhasil mengoda pria kaya? apa kau kira pria seperti Brian Downson bisa di usik?jangan bodoh. Ruby, dia tidak akan mencintai wanita termasuk kamu,"ucap pria tu dengan tatapan kejam
"Jangan sembarangan. Tuan Downson hanya atasan ku,"jawab Ruby ingin berjalan keluar tetapi langkahnya di hentikan oleh pria itu
"Atasan? jangan bercanda apa kau tahu Brian Downson tidak pernah membawa wanita mana pun untuk ke pesta, bahkan dia adalah pria pematah hati wanita, tidak terkecuali Elice, jadi mana mungkin dia menyukai gadis desa seperti mu," kata pria itu dengan ejekan
"Kakak, apakah segitunya terhadap adik mu sendiri? kita adalah kakak beradik kandung kenapa kamu membenci ku?"
"Adik ? jangan lupa kau hanya lah anak dari wanita pengoda yang tidak tahu malu, masih berani kau ingin aku mengakui mu, dan ada lagi Nenek mencari mu dan kau jangan berharap bisa kabur untuk kali ini," ancam pria itu dengan menarik tangan Ruby
"Aku tidak mau ikut, lepaskan tangan ku,"kata Ruby dengan meronta
Sesaat kemudian Elice menuju ke ruangan tersebut
dia mengenal kakak Ruby sudah cukup lama karena di antara mereka ada hubungan bisnis
"Hai Anton, ada apa dengan mu? jangan kau bilang kau ingin membawa nya pergi?kata Elice sambil menunjuk ke Ruby
"Ini bukan tempat nya, maka aku ingin membawa dia pulang ke desa dan nikahkan dia sama juragan buah," kata Anton sambil menarek tangan Ruby
"Apa? Anton, apakah dia adik mu yang kabur itu?" tanya Elice dengan heran
"Iya, siapa lagi kalau bukan dia? maka aku ingin bawa dia pergi"
"Nona Ruby, anda sangat luar biasa, sudah ada calon suami, tapi masih mengoda pria kaya di sini," sindiran Elice
"Nona Elice, Kakak, kalian jangan keterlaluan,"kata Ruby dengan meronta ronta tangan nya di pegang kuat oleh Anton
"Jangan melawan, jangan memaksa ku untuk memukuli mu, tidak ada yang bisa membantu mu apa kau tau?" gertak Anton dengan tatapan tajam
Anton membawa paksa Ruby di saat mereka mau melangkah keluar, sementara di luar sudah ada yang menghalanginya
"Apa yang kau lakukan pada sekretaris ku, Tuan Anton Lien?" tanya Brian dengan tatapan kejam
"Tuan Downson, Ruby adalah adik ku, aku hanya ingin membawa nya pulang, sudah sekian lama dia kabur nenek kami sangat rindu pada nya," kata Anton dengan cemas dan penuh kebohongan
"Brian, mereka adalah kakak dan adik biar lah dia bawa Nona Ruby pulang, bukankah itu bagus jika sekeluarga bisa kumpul bersama," kata Elice sambil mendekati Brian
"Ruby adalah sekretaris pribadi ku, jika ingin membawanya pergi seharusnya ada izin dari ku. Tuan Lien, apa kau tahu konsekuensi yang akan kau terima kalau kau bawa orang ku pergi tanpa izin dari ku?"ancaman Brian dengan tegas
"Aku tidak suka barang milikku di bawa pergi apa kau tahu," lanjut Brian dengan tatapan mematikan
"Ruby, apa kau ingin pulang ke desa?" tanya Brian dengan suara pelan
"Tidak Tuan, aku tidak mau pulang" Jawab Ruby dengan memaksakan lepas dari pengangan Anton
Anton yang gemetaran melihat tatapan Brian dia sadar kalau Brian bisa melakukan apa pun terhadap orang yang menentangnya, dan dia hanya bisa pasrah saat itu, dan melepaskan tangan Ruby yang sudah merah akibat genggaman kuat dari nya..
Mata Ruby memerah karena harus menahan sakit yang di buat kakak nya, Brian yang melihat reaksi Ruby sangat membuatnya emosi terhadap Anton Lien.
"Anton Lien, apa yang kau lakukan hari ni aku tidak akan berdiam diri, aku tidak suka wanita ku di sakiti" ancaman Brian dengan berbisik di telinga Anton
Kemudian Brian memegang tangan Ruby meninggalkan pesta itu
Anton yang mendengar ancaman Brian sangatlah ketakutan. karena dia tahu Brian akan melakukan apa saja untuk menghukum musuh-musuh nya .
Sementara Elice yang melihat Brian begitu peduli pada Ruby membuat dia sangat cemburu dan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
jgn blg elice jalang lg 😒
2023-01-17
0
M4w4r
karya nya bgus2 semua thor
2022-08-14
0
Sari Acho
hukum sja it anton sma elice brian jgn ksih ampun jdi org jahat bget lidahnya setajam silet😂😂😂😂
2022-06-10
0