Di restoran tempat di mana Brian bertemu dengan klien jepang.
Mereka menandatangani file kerja sama mereka..
"Tuan Downson, senang bekerjasama dengan anda," seru klien tersebut dengan manjabat tangan
"Harap kerjasama sama kita semakin lancar ke depan nya,"ucap Brian yang sedang salaman dengan klien
Sesaat kemudian mereka pun meninggalkan restoran nya dan kembali ke kediamannya.
Kediaman Downson
Ruby berada di taman bunga yang luas dan di temani William, taman tersebut di hiasi dengan beberapa jenis bunga berwarna warni, mengeluarkan aroma yang sangat harum
"William, apakah semua kediaman tuan memiliki taman bunga yang indah seperti ini? tanya Ruby dengan senyum manis nya
"I..iya" jawab William yang terbata yang deg-deg an melihat senyuman gadis itu
"Ada apa dengan mu ?kenapa wajah mu memerah apa kamu demam?" tanya Ruby yang menghampiri William
"Tidak! hanya saja cuaca terasa panas," jawab William dengan melihat ke arah lain, padahal cuaca di saat itu mendung dan tidak ada matahari
"Cuaca panas?" ucap Ruby dengan melihat ke awan, cuaca mendung tapi di bilang panas tentu saja Ruby merasa heran
"Nona, aku masih ada urusan lain, aku masuk dulu, ingat jangan keluar dari batas pagar rumah ini kalau tidak tuan tidak akan segan segan menghukum mu,"kata William yang melangkah masuk ke dalam
"Ada apa dengan nya? sama seperti tuan kadang lembut kadang aneh," gumam Ruby
"Apa aku sudah gila, memang Ruby cantik dari awal, tapi kenapa sekarang perasaan ku tiba-tiba aneh. dan denyutan jantung ku juga tiba berdebar kencang.senyuman wanita ini sangat bisa membunuh 1000 tahun vampir seperti ku, pantas saja ketua begitu sayang padanya, tolong lah jangan senyum lagi di depan ku, kalau tidak aku benar-benar bisa mati di tangan ketua,"batin William
William yang di kenal kejam atas siksaan tanpa ampun memang tidak pernah dekat dengan wanita mana pun, seluruh hidup nya hanya mengabdi kepada Brian.
Brian dan Sean akhirnya kembali.
"William, di mana Ruby?"tanya Brian dengan cepat
"Taman belakang ketua," jawab William dengan menunduk
Brian pun berjalan menuju ke taman, di sana dia melihat Ruby yang lagi duduk di kursi yang sedang menikmati bunga bunga di sana.
"Ruby"
"Iya Tuan, Anda kembali,"sapa Ruby sambil berdiri
"Bagaimana apa kamu suka tempat ini?"tanya Brian dengan mendekati Ruby
"Suka, sini sangat indah," jawab Ruby dengan senyuman manis di wajahnya
"Baguslah kalau kamu suka, kamu bisa tinggal selama nya di sini jika kamu tidak keberatan," kata Brian dengan mengelus rambut Ruby
"Tuan, kamu bercanda, kita harus kembali saat urusan tuan sudah selesai," kata Ruby yang canggung saat di elus Brian
"Oh ya, kata William kau ingin kerumah lama mu?"
"Iya, apa aku bisa?"
"Tentu saja bisa"
Sesaat kemudian mereka pun pergi ke tempat tinggal lama Ruby, mengunakan mobil mewah Brian yang memang sudah ada di kediaman ini.
Sean dan William hanya tinggal di kediaman
"William, ada apa dengan mu ? kenapa wajah mu memerah apa kamu kelebihan darah?" tanya Sean yang sedang merasa aneh dengan William
"Tidak apa-apa, hanya cuaca panas" jawab William dengan segera ke lantai atas karena takut di curigai Sean
"Cuaca panas?yang benar saja" gumam Sean
Akhirnya Brian dan Ruby pun tiba di rumah sewa lamanya
Sebuah bangunan tinggi di sekeliling dan jalan juga tidak ramai.
Niat Ruby mendatangi rumah lama adalah ingin bertemu bibi tetangga ny yang dulu sangat prihatian padanya, di saat Ruby kabur tiada tempat tinggal karena baru datang ke california dan masih asing dia bertemu dengan bibi tetangga nya tersebut
Di saat itu hubungan mereka menjadi lebih dekat.
Namun sayang bibi tersebut sudah menjual rumah nya setahun yang lalu, alhasil Ruby sangat kecewa yang awal nya ingin melihat tapi tidak kesampaian
"Aku tidak menyangka kalau bibi akan jual rumah nya"ucap Ruby dengan wajah kecewa
"Kalau kamu ingin mencarinya aku akan membantu mu" ucap Brian dengan menatap dalam ke arah Ruby
Bibi tersebut juga membantu Ruby menjaga blBrian saat tiga tahun lalu, tentu saja Brian akan mencarinya karena masih ingat jasa baiknya
"Apa mungkin bisa? aku tidak memiliki foto nya," ujar Ruby dengan pelan
"Aku mengenal nya jadi aku yakin bisa menemukannya"kata Brian
"Mengenalnya?apa maksud tuan pernah melihatnya?"
"Iya. Ruby, aku tanya pada mu, saat kamu tinggal di sini apa kah kamu ada bertemu dengan orang asing selain tetangga sini?"tanya Brian dengan menatap Ruby
"Orang asing? ada, tiga tahun lalu aku ada melihat seorang pria yang terluka parah, tapi apa hubungannya dengan bibi tuan?"
"Ruby, apakah kau tidak mengenal pria itu?"tanya Brian dengan senyuman dalam
"Sudah lama sekali dan juga di saat itu pria itu terluka di bagian mata nya,"
"Apakah kau tidak ingin tahu kondisi pria itu?" tanya Brian dengan penasaran
"Aku berharap dia baik-baik saja, kenapa tuan seperti nya sangat penasaran dengan masalah dia?"
"Ruby, apa kau tau di saat kau menyelamatkan nya. kau telah menyelamatkan seluruh hidup nya dan dia juga tidak bisa melupakan mu semenjak itu, selama tiga tahun dia mencari mu kemana mana, dia tidak pernah putus asa hanya karena ingin bertemu dengan mu," jelas Brian yang panjang lebar dengan menghampiri Ruby
"Tuan, apa kamu mengenal nya?"
"Hm, aku adalah pria itu, Ruby. kau telah menyelamatku, di saat aku di khianati sahabat ku dengan meracuni mata ku, dan di saat itu kau menolong ku tanpa ragu,"kata Brian yang langsung memeluk Ruby dengan mengelus kepalanya
Ruby yang di peluk secara tiba-tiba jadi termenung dengan tingkah atasan nya..
"Tu..tuan, apa benar pria itu adalah Anda?" tanya Ruby dengan terbata dan segan yang masih dalam pelukan Brian
"Iya, aku sudah mencari mu selama ini, dan akhirnya kau datang sendiri ke perusahaan ku, maka di situ lah aku mengenal mu," jawab Brian yang memeluk tubuh Ruby dengan erat
"Tuan, apa bisa lepaskan aku dulu?" pinta Ruby yang merasa malu
"Maaf, aku hanya senang bisa melihat mu lagi," ucap Brian dengan tatapan dalam nya
"Bagaimana Anda bisa mengenal ku? saat itu kan mata tuan terluka jadi tidak bisa melihat wajah ku,"tanya Ruby dengan penasaran
"Aku tidak mengenal wajah mu. tapi aroma tubuh mu membuat ku bisa mengenal mu,"kata Brian dengan pandangan yang masih ke Ruby
"Aroma? Tuan, anda punya indera penciuman yang tajam," jawab Ruby merasa canggung
"Tentu saja aroma mu sangat special maka aku bisa mengingatnya, dan juga aku bisa mengenal suara mu," lanjut Brian lagi
"Tuan, kamu sangat luar biasa, bahkan sudah lama masih bisa ingat suara ku," kata Ruby mengelak rasa canggung
"Ruby, apa kau bisa memanggil ku nama, jangan memanggil ku tuan,"
"Tapi?"
"Kita adalah teman bukan atasan atau bawahan"
"Tapi memang kamu adalah atasan ku,"
"Ruby, kau adalah penyelamat ku dan orang yang sangat penting bagi ku jadi jangan merasa segan pada ku," kata Brian dengan memegang pundak Ruby
"Baiklah, Tu..eh..Brian" jawab Ruby
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Jgn diteruskan William..klo kamu ada perasaan lain ke Ruby cukup mencintainya dalam diam saja..
2022-10-30
0
Ummi_ Qiadina
iy ingt nick jdix.
2022-07-06
1
Oi Min
Kok aq ikut malu kek Ruby y.....
William semoga kmu berbesar hati kek Nick y.....
2022-06-30
0