Keesokan hari nya di bandara Downson
Brian memiliki pesawat pribadi di bandara Downson tentu saja karena Brian yang kaya raya mampu membeli bandara yang sudah di namakan Downson. dan juga memiliki beberapa pesawat untuk keluar negeri..
Brian yang di kenal sebagai pengusaha super sibuk sering keluar dalam negeri karena urusan bisnis atau pun urusan mafia...
Status nya sebagai ketua mafia dan ceo tentu saja sangat di sibuk kan dengan jadwal padat..
Brian, Ruby, William dan Sean ikut bersama. sebenarnya Ruby merasa canggung karena harus ikut padahal urusan luar negeri bukan bagian kerja nya, akan tetapi dia hanya bisa menurut, sementara Sean dan William sudah tahu niat ketua nya yang hanya tidak ingin pisah dengan gadis pujaannya
Ruby yang saat itu merasa heran karena bandara ini juga menjadi milik atasan nya. dan juga ada beberapa pesawat yang parkir di bandara tersebut.
Setelah itu mereka semua duduk di kursi dengan santai, Brian yang tidak bisa jauh dari Ruby memilih duduk di samping nya.
"Tuan"
"Iya"
Kenapa aku harus ikut ke california?"" tanya Ruby sambil menoleh ke samping
"Kenapa? bukan kah dulu kamu tinggal di sana juga? apa tidak ingin kembali melihat rumah lama mu?" tanya Brian dengan menatap mata Ruby
"Aku di sana hanya setahun,"jawab Ruby dengan bersandar di kursi nya
"Apakah ada sesuatu yang membuat mu tidak bisa di lupakan?" tanya Brian dengan penasaran, niat Brian adalah ingin mendengar Ruby mengatakan kalau 3 tahun lalu dia menyelamatkan seorang pria.
"Sesuatu? banyak yang terjadi saat itu," kata Ruby dengan melihat arah keluar jendela
"Apa kamu merasa berat kembali ke sana?."
"Tidak,"
"Apa yang membuat mu senang saat di sana?"tanya Brian dengan penasaran
"Aku hanya melalui hari biasa tidak ada yang istimewa," jawab Ruby yang mengingat kejadian 3 thn lalu iaitu di kejar orang suruhan neneknya
"Kelihatannya kamu tidak bahagia di california ?"
"Saat itu aku tinggal di rumah sewa awalny ku mengira lebih bagus karena tidak ada yang mengenal ku, tapi setelah setahun kemudian nenek ku menyuruh beberapa orang untuk mengincar ku. aku takut dan aku lari, maka nya aku tinggalkan california, dan sampai sekarang aku tidak ke sana lagi," jawab Ruby dengan sedih mengingat perlakuan neneknya
"Sekarang kamu tidak usah takut, aku adalah atasan mu tentu saja aku tidak akan membiarkan siapa pun yang membawa mu pergi termasuk nenek mu," kata Brian dengan senyuman
"Terima kasih,Tuan. atas perhatian nya"
"Pakai ini,"kata Brian yang memasukkan sebuah gelang ke tangan Ruby
Gelang tersebut berwarna coklat hitam dan mewah, ada tombol kecil di bagian atas,sangat unik tentu saja gelang ini bukan gelang biasa melainkan gelang yang bisa melacak lokasi pemilik nya. gelang ini adalah gelang khusus yang di ciptakan Brian untuk Ruby, tombol yang berwarna merah dan jika pemilik nya dalam bahaya maka akan berbunyi, di saat berbunyi maka bisa di ketahui melalui kalung yang juga sudah di ciptakan khusus, kalung tersebut di kenakan Brian sendiri..
Gelang dan kalung adalah sepasang, yang di ciptakan oleh Brian sendiri, untuk melindungi gadis kesayangan nya.jadi kemana pun Ruby pergi Brian bisa mengetahui nya
"Tuan ini ?"tanya Ruby dengan heran
"Pakai gelang ini, ingat lihat tombol merah ini, kalau saja kamu dalam bahaya ingat tekan tombol nya," pesan Brian sambil pegang tangan Ruby
"Tuan, ni sangat mahal kenapa memberikan pada ku?"
"Kau adalah seketaris ku jadi pakai saja jangan membantah, ingat jangan pernah melepaskan nya," perintah Brian dengan tegas
"Baiklah, terima kasih Tuan"
"Tidurlah dulu, penerbangan ini memakan waktu cukup lama,"kata Brian dengan bersandar di kursi nya
Tidak lama kemudian Ruby pun tertidur pulas, sementara Brian masih dalam keadaan sadar.
Dia memerhatikan gadis itu dan menutupi tubuhnya dengan selimut
"*Ru*by, apakah kau sudah lupa pria yang pernah kamu selamat kan? dan pria itu sekarang ada sisi mu. dan sangat melindungi mu, tidak apa kalau kamu sudah lupa pada ku. yang penting aku sudah menemukan mu,"batin Brian sambil menatap Ruby yang ketiduran
Pesawat telah tiba di california
Bandara yang tidak jauh dari sebuah kediaman yang mewah. kediaman tersebut milik blBrian Downson
Rumah mewah ini membuka mata Ruby, tentu saja dia juga merasa heran, Brian yang memiliki bandara dan juga pesawat pribadi sehingga rumah mewah di luar negeri, kekayaan yang di miliki oleh Brian sudah tidak terhitungkan..
(Wajar saja brian kan vampir yang berusia 3.000 tahun jadi mana bisa lagi hitung kan🤣🤣🤣🤣)
"Tuan ,"sambut serentak para pelayan yang berbaris menyambut kedatangan Brian
"Ini adalah nona Ruby kalian siapkan semua keperluannya," kata Brian kepada ketua pelayan rumah
"Baik Tuan," jawab ketua pelayan dengan menunduk
"Nona, nama ku Kelvin adalah ketua pelayan di sini,"kata Kevin dengan menunduk
"Tuan Kelvin, jangan segan panggil saja nama ku Ruby,"jawab Ruby dengan segan dan tak biasa dengan sikap pelayan
"Tidak, Nona, bisa memanggil ku Kelvin,
Nona adalah tamu kami, maka katakan saja permintaan nlNona akan ku laksanakan," kata Kelvin dengan menunduk
"I..iya, eh..akan ku katakan jika aku butuh sesuatu. tapi jangan menunduk padaku" kata Ruby yang salah tingkah karena canggung
Brian tersenyum dengan sifat Ruby yang sangat sopan pada pelayan nya, sementara William dan Sean juga kagum pada Ruby yang bersifat rendah hati
"Nona, mari ku tunjukan kamar anda"
"Baiklah, terima kasih"
Setelah menjalani perjalanan jauh Ruby pun kelelahan dan tepar di kasur nya.
Di sisi lain Brian, William dan Sean masih di kamar sebelah
"Ketua, ini adalah dokumen yang telah di sediakan," ucap Sean dengan menyodorkan dokumen
"Hm..bagus," jawab singkat Brian
"Ketua, klien jepang ini sangat gembira bisa bekerjasama dengan kita, setelah mereka tahu kita akan ke mari mereka sangat tidak sabar untuk menandatangani kontrak kerjasama tersebut" ujar Sean lagi
"Besok kita akan bertemu dengan mereka, dan William kamu tinggal di sini temani Ruby" perintah Brian yang sedang fokus dengan dokumen tersebut
"Baik Ketua" jawab William dengan menunduk
Keesokan harinya
"Selamat pagi, William." ucap Ruby yang turun dari lantai dua
"Selamat pagi, Nona Ruby" sahut William yang sedang santap sarapan nya
"Selamat pagi, Nona, silahkan sarapan,"ucap pelayan dengan menyajikan sarapan dan minuman
"Selamat pagi Bibi, terima kasih" ucap Ruby dengan sopan
"William, kemana tuan Brian?"
"Tuan dan Sean pergi jumpa klien"
"Jumpa klien? William apa kamu tahu kenapa tuan membawa ku kemari?sedangkan bisnis nya juga bukan bagian ku?" tanya Ruby dengan penasaran
"Aku tidak tahu, bila tuan sudah memberi perintah kami di larang bertanya," kata William yang sedang sibuk dengan sarapan nya
"Anggap aja liburan," sambung William
"Hm....iya, hanya saja?"
"Kenapa ?"
"Tidak,"
"Jadi kenapa kamu tidak ikut?"
"Sean saja yang temani tuan sudah cukup," jawab William dengan alasan. karena William tinggal untuk melindungi Ruby hanya saja tidak bisa dia katakan
"Wlliam, nanti aku mau ke tempat tinggal lama ku, aku ingin melihat bibi yang tetangga ku dulu, apa bisa aku kesana?"tanya Ruby dengan sopan
"Bisa! tapi aku yang akan mengantar mu ke sana"
"Tidak perlu, aku tahu jalan ke sana, lagian nanti kalau tuan kembali pasti mencari mu"
"Tidak apa apa, Sean kan ada di sisi tuan, jadi aku bisa kemana saja yang ku inginkan"
"Baiklah, kalau begitu"
Kring kring kring.
handphone milik William berbunyi.
"Hallo, ketua?"
"William, apakah Ruby sudah sarapan?"tanya Brian yang di seberang sana
"Nona Ruby sedang sarapan, ketua nona Ruby ingin keluar aku akan mengantar nya" kata William
"Tunggu aku kembali"kata Brian yang di seberang sana
"Baik ketua,"
"William, apa tuan mengizinkan ku keluar?"
"Kata tuan tunggu dia pulang" jawab William yang sedang menikmati sarapannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Jvly B
posesif 🤣
2024-01-21
0
@m1R@
mampir
2023-01-24
0
Rahman Hartomo
ceritanya kyk yg difilm vampir mencintai gadis manusia
2022-10-24
0