Bab7

Sambil menunggu makan malam kini Mona hanyut didunia sosmed. Bertukar pesan dengan teman-teman dunia Maya.

Ting.notifikasi dari aplikasi berwarna hijau, tampak nama Nella tertampil disana.

[gimana urusanmu sama pria itu?]pesannya tentu saja yang ia maksud adalah Rangga.

'Aku sudah memutuskan untuk pergi.'jawab Mona.

[baguslah itu yang terbaik. Cukup kau menderita kau pantas bahagia walau bukan dengannya.]

'Iya,Nel Bisakah kau membantuku? '

[Tentu. Katakanlah!]

'Adakah kontrakan sekitar tempat tinggalmu? Aku ingin menyewanya'

[Astaga,mon kau bisa tinggal denganku. Tak perlu mencari kontrakan!]

'Aku tak mau merepotkan mu'

[kau sudah ku anggap sebagai Adik, mon tak perlu berkata begitu. Pintu Rumahku selalu terbuka untukmu]

'Terimaksih.aku akan membalas kebaikanmu'Mona tersenyum. Ia sangat bahagia mendapatkan sahabat seperti Nella.

[Terserah kau saja. Yang jelas aku tak mengharapkan itu]

'Iya. Terimakasih sekali lagi'

Beruntung sekali. Disaat orang lain membuat luka ada yang lain untuk menegarkan.

Nella adalah orang yang tak mengenal harta atau pun jabatan. Ia orang yang berhati baik bagi orang yang baik Namun hatinya akan sangat kejam bila berurusan dengan seorang yang menyakiti orang lain. Apalagi itu orang yang ia sayang.

Mona meletakan ponselnya diatas nakas.ia hendak menyiapkan semua pakaiannya. Tekadnya untuk meninggalkan rumah ini sangat lah bulat.

Ting.

Langkah Mona terhenti saat ponselnya berbunyi. Ia mengernyitkan dahi menatap layar ponsel yang menampilkan nomor tak bernama.

Gegas ia mengambil ponselnya dan membuka pesan itu.

[Mona, eh mbak Mona ini Lita]

'Lita,mau apa dia? 'gumam Mona.

[Mbak Rangganya kemana ya? Kok telponku gak diangkat,]pesannya lagi.

"Astaga manusia tak tahu malu"Kesal Mona Melihat pesan Lita. Bisa-bisanya menanyakan Rangga pada istrinya.

Mona sadar bahwa dia Datang dalam hubungan mereka. Tapi setidaknya hargailah perasaannya.Bagaimana pun juga seharusnya ia Masih berstatus istri.

[Mbak balas dong!]Pesan Lita lagi dengan emoticon marah.Mona tetap tak membalasnya. Apa pedulinya pada hubungan mereka.

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar mona diketuk dengan pelan.

'Siapa?'ia menuju pintu dan membuka.

"Ada apa? "Tanya Mona pada pria yang tengah berdiri diambang pintu.

Tanpa menjawab pertanyaan Mona. Lelaki itu masuk dan duduk disofa kamar. Dengan tatapan dinginnya,siapa lagi jika bukan Rangga.

"Tutup!"perintah Rangga pada Mona.

"Aku mau bicara! "Lanjutnya lagi. Mona tampak bingung ia pun akhirnya menjatuhkan bobot tubuhnya di pinggir ranjang. Ia tak mau duduk bersebelahan dengan Rangga, sedangkan Rangga menarik nafas dalam melihat Mona.

💧💧💧

Lita kini sedang menatap ponselnya. Ia harus bicara pada Rangga tapi lelaki itu tak kunjung menerima panggilannya, pesannya pun tak ada yang dibaca.

"Rangga mana sih jangan bilang kalo dia lagi asik sama perempuan gemb*l itu,"Gumam Lita sambil memainkan ponselnya.

Sejak kepulangan Rangga tadi siang ia tak menghubungi Lita. Padahal mereka harus mengurus persiapan pernikah. Tapi Lita tak menerima satu pesan pun dari kekasihnya itu.

Pada akhirnya ia mencari nama Mona. Nomor yang ia dapatkan dari Rangga. Sengaja ia meminta nomor Mona untuk sekedar memberitahu tentang pernikahannya. Sekaligus memanas-manasi.

"Astaga perempuan ini ngeselin banget dah. "Ia bergumam karna tak ada satu balasan Pesan pun yang ia terima.

"Atau jangan-jangan mereka beneran..ih gak boleh aku harus buat Mona pergi dari Rumah itu"Monolog Lita. Ia menyengir menatap Ponselnya, ia mempunyai Rencana.

💧💧💧

Dara dan hans telah berada diruang makan. Lama mereka menunggu kehadiran anak dan menantunya namun tak ada tanda-tanda kehadiran mereka.

"Pah,Mama panggil mereka dulu"Dara beranjak meninggalkan Hans.menuju kamar Rangga.

Samar-samar ia mendengar suara Rangga dan mona. Namun ia tak tahu jelas apa yang mereka bicarakan.

Tanpa pikir panjang lagi Dara pun mengetuk pintu kamar. Mona dan Rangga langsung terdiam mendengar ketukan dan Suara Dara.

Rangga membuka pintu,Ia tersenyum menatap Dara. Mona pun bangkit dan berdiri disisi suaminya.

"Mama"ucap Rangga.

"Kalian sedang membicarakan apa? Apakah mama mengganggu? "Tanya Dara. Mona dan Rangga saling pandang mereka terlihat sangat gugup.namun mereka berusaha agar tetap tenang.

"Hanya cerita biasa,Ma"jawab Rangga yang diangguki oleh Mona.

"Ya sudah.yok turun kita makan Malam.sudah lama mama tak merasakan masakan Menantu mama"Ajak Dara.Rangga dan Mona tersenyum Lalu mengikuti Dara.

Rangga mengenggam tangan Mona.tentu saja ia lakukan karna terpaksa. Mona yang tau dengan maksud Rangga pun hanya pasrah.

Meski terpaksa ada Desiran didalam Hati Rangga mungkinkah itu desiran cinta atau hanya perasaanya saja.

Terpopuler

Comments

Tabrani Murtado

Tabrani Murtado

ah dasar bego

2022-07-06

1

Liya Paragah

Liya Paragah

terussss

2022-06-12

0

Eva Pramita

Eva Pramita

malas banget liat laki² modelan begitu

2022-05-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!