Bab11

Nella pergi keruangan kerjanya setelah memastikan Rangga dan Lita pergi.

"Nih gelang punyamu"ucapnya sembari memberikan benda itu.

Mona mengambilnya, untung saja sahabatnya itu pintar dalam berakting.Ia menatap gelang yang kini berada dipergelangan tangan, gelang yang diberikan oleh Dara sejak pertemuan pertama.

"Maafin Mona,Ma"Lirihnya.

💧💧💧

Didalam Mobil,Lita masih terlihat kesal. Bukan karna Tak mendapatkan Gaun yang ia mau melainkan karna disebut oleh pelakor.

Saat berdebat dengan Nella ia tak menyadari bahwa banyak pengunjung lainnya. Lita terus saja membela dirinya dengan menjelek-jelekkan Mona. Karna omongannya itu lah berimpas pada dirinya sendiri.

"Ya walau pun gitu tetap aja kamu pelakor"Ucap salah satu pengunjung.

"Bener tu."Jawab yang lainnya.

"Mas nya juga bodoh masa mau sama wanita tak tau malu gini. Dari ucapannya aja udah tahu kalau hatinya itu busuk"Balas pengunjung lainnya.membuat Lita berdengus kesal.

Sebenarnya yang salah disini siapa? Lita yang menjadi Pelakor atau Mona sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka. Entahlah.

"Aku dah bilang,kalo wanita gembel itu yang perusak hubungan Orang. Dia yang datang pada hubungan Kami bukan aku yang merebut suaminya"Teriak Lita. Rangga terus menenangkan,Ia merasa Malu mendengar upatan para pengunjung.

Mengatakan dirinya Bodoh.

"Wanita sialan itu,Si gembel itu yang merusak semuanya. Aku yakin orang tua Rangga terhasut oleh omongan Wanita ular itu, Jika tidak mana mungkin mereka mau menjodohkan gembel dengan Anaknya. Naj*s"Ucap Lita dengan Nada tinggi.

Para pengunjung kembali berbisik bisik mungkin tak menyangka dengan ucapan wanita yang berpenampilan bak Model itu.

"Mbak Kalo ngomong jangan Asal. Mana Ada orangtua yang menginginkan Anaknya menikah dengan orang yang gak baik.Ya,mungkin istrinya memang Baik hati, Akhlaknya juga baik plus kalo ngomong gak ngehina orang lain apalagi didepan umum.Ya,karna bukan hanya mbak yang merasa Malu tapi keluarga pun akan terikut. Sebab perilaku seseorang itu adalah gambaran perilakunya terhadap keluarga.Ya bisa jadi keluarga Mbak juga sering mempermalukan didepan umum. "Kata Nella dengan tatapan sinisnya melirik Lita.

"Jika tak suka bicara pada orangnya mbak. Jangan dibelakang,'kan kasian capek capek ngomong tapi orang yang dimaksud gak tahu"Lanjut Nella lagi.

Rangga pun diam diam membenarkan ucapan Nella.Rangga Rasa Lita sudah keterlaluan,ucapannya pun bisa membuatnya terancam.

Rangga tak pernah mendengar ucapan pedas dari wanita itu saat bersama.Walau banyak mendengar cerita jika Lita memang sering merendahkan orang lain.Bahkan Vero yang memberitahukan pun Rangga tak percaya. Namun saat ini ia mendengar sendiri,Padahal ia selalu bersikap manis didepan Mona. Dan lagi Sesakit-sakitnya hati Mona ia tak pernah mempermalukan didepan Umum.

"Kamu Tadi kok gitu? "Tanya Rangga memecahkan keheningan didalam Mobil.

Lita melirik Rangga ia juga kesal padanya tak ada membela atau pun menjawab umpatan para pengunjung tadi.

Lita hanya mendiamkan Rangga hingga Telah sampai didepan Rumahnya,Lita turun tanpa mengucapkan Apa-apa. Rangga pun mengusap wajahnya kasar, melihat Tingkah Lita.

💧💧💧

Mona dan Lita pergi ke sebuah Restoran hendak makan siang bersama. setelah kejadian rusuh itu membuat perut mereka lapar.

"Kau mau apa? "Tanya Nella.

"Sama kan Saja"jawabnya.

Nella pun memanggil pelayan dan memesan makanan mereka. Sambil menunggu Nella mencetitakan hal yang terjadi pada Lita membuat Mona tersenyum simpul. 'Manis didepan'batin Mona.