MY LITTLE WIFE
Nisa Putri Surya. Seorang gadis remaja berusia 19 tahun yang sekolah dengan membiayai sendiri sekolah nya itu. Nisa tinggal bersama tante Rika dan om Bowo. Tante Rika adalah adik tiri dari mamah Nisa.
Nisa memiliki sepupu tepat nya anak dari tante Rika dan om Bowo. Dia juga berusia sepantaran dengan Nisa. Sepupu Nisa bernama Sita. Sita juga tidak kalah cantik dari Nisa namun sifat nya lah yang membuat nya terlihat buruk.
"Nisa" Teriak Sita memanggil manggil nama Nisa.
Nisa yang berada di dapur tidak mendengar panggilan Sita. Alhasil Sita sangat marah. Dia berjalan menghampiri Nisa lalu menjambak rambut Nisa dari belakang.
"Elo tuli atau apa sih. Gue sudah panggil elo berapa kali? Kenapa elo enggak jawab gue?" Ucap Sita marah.
"Aduh Sita tolong lepaskan dulu ini sakit" Pinta Nisa merintih kesakitan.
Sita menghempaskan rambut Nisa dan hampir membuat kepala Nisa terbentur meja di depan nya.
"Elo siap siap. Gue mau ajak elo pergi ke suatu tempat" Ucap Sita dengan melipat tangan nya.
"Maaf Sita tapi aku masih ada kerjaan di rumah. Aku juga masih harus mengerjakan tugas kuliah ku" Ucap Nisa.
Lagi lagi Sita menjambak rambut Nisa dan menarik nya ke belakang.
"Aaah sakit Sita tolong lepaskan" Pinta Nisa kesakitan.
"Elo mau ngebantah gue? Mau lo gue aduin ke nyokap biar elo di kasih pelajaran sama nyokap?" Ancam Sita.
"Enggak Ta. Iya iya aku akan ikut kamu" Jawab Nisa.
Sita menghempaskan kembali kepala Nisa dengan keras. Nisa terjatuh ke lantai karena dia merasa pusing dengan jambakan Sita tadi.
"Siap siap lo. Gue tunggu elo di luar" Ucap Sita.
Nisa hanya mengangguk. Jujur Nisa sudah tidak tahan dengan siksaan siksaan yang di berikan Sita dan tente nya berikan pada nya.
Nisa juga pernah kabur dari rumah itu namun lagi lagi dia tertangkap dan siksaan kembali yang dia terima.
Nisa tidak di ijinkan pergi dari rumah itu karena nama Nisa lah yang sebagai pemilik sah rumah tersebut.
Tante Rika mengincar rumah milik Nisa. Namun Nisa tidak memberikan nya karena ini lah satu satu nya peninggalan orang tua Nisa.
Nisa berjalan menuju kamar nya. Lebih tepat nya kamar pembantu karena kamar yang dia tempati dulu kini sudah beralih tangan ke Sita.
Nisa mengambil dres pink nya yang ada di lemari pakaian. Dia juga menggeraikan rambut panjang nya yang bergelombang.
Nisa keluar dari kamar nya lalu menemui Sita yang sudah menunggu nya di ruang tamu.
"Ayo" Ajak Sita ketika melihat Nisa yang sudah siap.
Nisa berjala di belakang Sita. Sudah ada mobil mewah yang menunggu mereka di depan rumah. Perasaan Nisa mulai tidak enak.
"Kita mau ke mana?" Tanya Nisa.
"Sudah elo diam saja." Sahut Sita.
Sita membukakan pintu mobil untuk Nisa. Nisa yang bimbang di dorong masuk oleh Sita dengan keras.
Sita juga masuk ke dalam mobil tersebut. Setelah Itu supir menjalankan mobil nya ke tempat yang sudah di sepakati.
Nisa terua meremasi jemari nya karena jujur Nisa saat ini sangat takut. Sita yang melihat Nisa ketakutan hanya menyeringai licik.
Sita mengambil air minum mineral yang telah dia bawa tadi dari rumah dan menyerahkan nya pada Nisa.
"Nih minum dulu biar nggak tegang. Santai aja kita cuma mau main main kok" Ucap Sita.
Tanpa pikir panjang Nisa menerima minuman yang di berikan Sita pada nya. Dia meminum minuman itu hampir separuh nya.
Baru saja selesai dia minum kepala nya terasa berat mata nya juga mulai buram suhu tubuh nya terasa sangat panas.
"Sita apa yang kamu berikan pada ku?" Tanya Nisa lemah.
Sita tidak menjawab pertanyaan Nisa. Dia terua ter senyum menyeringai puas melihat Nisa yang sudah tak berdaya.
Tak lama mereka telah sampai di hotel Xx. Sita membawa Nisa turun dari mobil untuk bertemu dengan orang yang akan membayar Nisa dengan mahal. Karena orang tersebut meminta Sita untuk membawa gadis yang masih perawan.
"Malam om" Sapa Sita ketika dia telah menidurkan Nisa ke kasur super jumbo di hotel tersebut.
Orang yang Sita sapa melihat ke arah Nisa yang mulai tidak sadarkan diri.
"Kerja bagus. Dia cukup menarik" Ucap orang tersebut.
"Tentu saja om. Om bisa andalkan saya jika menginginkan hal lebih" Ucap Sita dengan menghamburkan diri nya pada pria paruh baya itu.
Pria itu mendorong Sita dan memberikan uang pada Sita.
"Pergi dari sini" Ucap pria itu.
Sita yang kecewa akhir nya mengambil uang tersebut lalu keluar dari kamar hotel tersebut.
"Huda" Teriak pria itu tegas.
Dengan cepat pria yang bernama Huta itu masuk ke dalam kamar hotel tersebut.
"Pak Nugraha memanggil saya?" Tanya Huda sopan.
"Bawa Dokter kemari. Suruh periksa gadis itu" Pinta pak Nugraha.
"Baik pak" Jawab Huda.
Pak Nugraha duduk di sofa sedangkan Nisa masih bekum sadarkan diri di ranjang hotel.
Tak lama Dokter wanita yang Huda panggil sudah datang.
"Periksa gadis itu" Ucap pak Nugraha.
"Baik pak" Jawab Dokter wanita itu.
Dokter mulai masuk ke dalam kamar hotel dia memeriksa setiap tiuh Nisa. Setelah pemeriksaan selesai dia kelua untuk melaporkan hasil pemeriksaan nya pada pak Nugraha.
"Semua hasil nya bagus pak. Dan dia juga masih perawan" Jelas Dokter.
Pak Nugraha mengangguk lalu melambaikan tangan nya agar Dokter tersebut meninggalkan hotel.
"Bawa gadis ini pada Dika. Kasih mereka obat agar Dika memiliki keturunan. Untuk gadis ini kita lihat saja bagaimana dia bersikap. Kalau dia macam macam saya sendiri yang akan menyingkirkan nya" Ucap pak Nugraha.
"Baik pak" Jawab Huda.
Huda memanggil beberapa anak buah nya untuk membawa Nisa ke kamar sebelah. Di saat bersamaan Dika telah sampai di hotel seperti permintaan papah nya yaitu pak Nugraha.
Dika seorang pria berusia 30 tahun yang duduk di kursi roda akibat kecelakaan yang dia alami 10 tahun silam. Namun karena kepintaran nya dia kini sudah memiliki perusahaan terbesar di negara nya.
"Papah kenapa sih ngajak ketemuan di sini?" Guman Dika.
Dika yang di bantu supir nya masuk ke dalam lift. Dia tidak tau akan rencana papah nya itu. Dia mengira kalau papah nya hanya ingin berdiskusi hal yang rahasia dengan nya.
Dika telah sampai di depan kamar hotel yang di maksud sang papah.
"Ini kamar nya" Ucap Dika.
"Iya tuan ini tempat nya" Jawab supir.
"Ya sudah kamu boleh kembali. Biar saya masuk sendiri ke dalam" Ucap Dika.
"Baik tuan. Saya permisi" Pamit supir Dika.
Dika masuk ke dalam kamar tersebut. Dia melihat papah nya yang sedang duduk di sofa.
"Papah mau membicarakan apa?" Tanya Dika.
"Bukan hal yang penting " Jawab pak Nugraha dengan menaruh minuman di meja depan Dika.
"Lalu untuk apa papah meminta ku ke sini?" Tanya Dika lagi.
"Papah hanya ingin berbincang santai dengan kamu. Ayo minum dulu" Ucap pak Nugraha.
#selamat membaca
#terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga,Tapi peran Nisa nya cewek LEMAH..lanjut baca..😁
2024-06-09
0
Qaisaa Nazarudin
Dimana2 adek beradek tiri pasti gini ya kelakuan nya..Baru awal baca udah bikin greget aja si outhor 😄😄😄
2024-06-09
0
Eka Lestarina
baru mampir nih thorr
semangat thor
2022-03-01
1