"Tapi aku sudah menunggu kamu selama ini. Apa aku salah jika mengingkan lebih" Ucap Tiara marah.
"Cukup Tiara. Aku meminta kamu ke sini untuk menjaga nona bukan untuk mengejar ku" Ucap Huda tegas.
"Huda kamu yang cukup. Memang nya kenapa kamu selalu menolak ku. Aku melakukan semua ini untuk kamu. Aku belajar keras di bidang penjaga ini juga demi kamu. Tapi apa yng kamu lakukan sama aku." Ucap Tiara marah.
"Tiara kita bicara saja nanti" Ucap Huda sabar.
"Aku hanya ingin bersama kamu. Aku ingin menjadi pendamping kamu yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Kenapa kamu tidak pernah melihat ku sedimit pun" Ucap Tiara marah terus.
Huda yang sudah tidak tahan dengan kemarahan Tiara menepikan mobil nya. Dia membula sabuk pengaman nya lalu menarik kepala Tiara. Huda mencium bibir Tiara.
Tiara yang terkejut dengan apa yang di lakukan Huda saat ini. Tiara mulai menerima ciuman dari Huda. Dia melingkarkan tangan nya ke leher Huda.
Mereka menikmati ciuman yang telah lama ia impikan. Jantung Tiara ataupun Huda sama sama berdetak dengan kencang.
"Jangan marah marah terus. Kita bicarakan nanti di rumah" Ucap Huda lembut setelah Huda melepaskan ciuman nya.
"Iya" Jawab Tiara lembut.
Di rumah.
Dika dan Nisa sedang berada di kursi malas dekat kolam renang. Nisa selalu di peluk Dika dengan lembut. Dika juga mengusap perut Nisa yang masih rata.
"Kenapa diam saja?" Tanya Dika yang heran karena Nisa diam saja.
"Aku kepiran dengan saudara ku mas" Jawab Nisa.
Dika yang mendengar Nisa memikirkan saudara nya marah. Dia teringat kembali dengan penjelasan Huda soal keluarga Nisa yang selalu menyiksa Nisa dulu.
"Kamu tidak usah memikirkan mereka lagi. Untuk apa kamu memikirkan orang yang tidak pernah memikirkan kamu" Ucap Dika marah.
"Mas Dika kenapa? Kok marah sama aku?" Tanya Nisa takut.
"Sayang maaf aku tidak marah sama kamu. Aku hanya tidak suka jika kamu mengingat mereka lagi" Ucap Dika lembut.
"Seburuk apa mereka. Mereka tetap lah keluarga ku mas" Ucap Nisa tertunduk.
"Nisa maaf. Tapi aku tidak suka dengan mereka. Maaf karena aku sebelum nya menyelidiki kamu. Aku tau akan semua yang mereka lakukan terhadap kamu dulu. Aku sungguh tidak terima sekarang" Ucap Dika lembut.
Nisa mulai menangis. Dia tidak menyangka kalau Dika akan perhatian dengan dia. Nisa menyangka selama ini Dika bersama dengan nya hanya karena rasa bersalah telah merenggut kesucian nya. Tapi ternyata Dika perhatian dengan Nisa.
"Nisa mas harap kamu jangan memikirkan mereka lagi. Mas benar benar tidak suka itu" Ucap Dika lembut.
"Iya mas" Jawab Nisa.
Dika mengusap lembut air mata Nisa. Dika membawa Nisa ke dalam pelukan nya.
"Mas hanya ingin kamu bahagia Nisa." Ucap Dika.
"Makaksih mas" Ucap Nisa membalas pelukan Dika.
"Iya sayang" Jawab Dika.
Sore hari nya.
Huda dan Tiara sudah kembali ke rumah. Mereka masuk ke dalam rumah Dika.
"Kalian sudah pulang?" Tanya Dika yang sibuk dengan leptop nya.
Huda dan Tiara ikut duduk di sofa. Tiara merasa sangat lelah karena pekrjaan nya sangat banyak di kantor tadi.
Huda yang melihat Tiara kelelahan merasa kasihan.
"Ke kamar saja" Ucap Huda.
"Iya. Aku ke kamar dulu" Pamit Tiara.
Tiara berjalan masuk ke dalam rumah. Kamar Huda berada di bagian belakang rumah. Tiara ke kamar Huda karena dia belum memiliki kamar untuk saat ini dan itu hal biasa untuk mereka.
"Sejak kapan elo selembut itu sama Tiara?" Tanya Dika tanpa mengalihkan pandangan nya dari leptop yang ia pangku.
"Kenapa memang nya?" Tanya Huda balik.
"Enggak. Gue cuma kaget saja dengan sikap lembut elo. Elo baikan sama dia?" Tanya Dika lagi.
"Iya bisa di bilang begitu" Jawab Huda.
Dika menutup leptop nya. Dia bebicara serius dengan Huda sekarang.
"Jika memang elo serius sama Tiara. Elo nikahi dia. Dia bukan tempat pelarian elo ketika elo butuh" Ucap Dika.
"Gue tau apa yang gue lakukan" Ucap Huda.
"Kalau dia hamil apa yang akan elo lakuin?" Tanya Dika lagi.
Huda terdiam dengan pertanyaan Dika. Dia tidak pernah memikirkan hal itu sebelum nya. Awal nya Dia tidur dengan Tiara hanya untuk bersenang senang.
Jika dulu pertanyaa itu di tanyakan ke dia mungkin dia akan jawab untuk menggugurkan nya. Namun tidak untuk sekarang. Ada perasaan aneh yang berada di dalam hati nya.
"Kenapa gue begini?" Guman Huda memegangi dada nya.
"Kenapa?" Tanya Dika.
"Gue nggak tau. Ada yang aneh dengan jantung gue" Ucap Huda.
"Elo sudah ada rasa kan sama Tiara?" Tanya Dika.
"Gue nggak tau. Gue nggak tau jawaban dari semua pertanyaan elo." Ucap Huda
Huda berdiri dari duduk nya lalu berjalan ke arah kamar nya.
"Elo sekarang merasakan apa itu cinta Huda" Ucap Dika ketika melihat Huda menjauh.
Huda berhenti di depan kamar nya. Jantung nya semakin berdetak kencang ketika mengingat Tiara yang tersenyum cantik kearah nya.
"Kenapa gue begini?" Guman Huda.
Selama ini Huda tidak pernah merasakan cinta. Yang dia tau mereka melakukan hubungan terlarang hanya untuk bersenang senang. Tapi kali ini dia benar benar merasa aneh.
"Gue perlu menyegarkan diri sekarang" Ucap Huda.
Huda masuk ke dalam kamar nya. Dia melihat Tiara yang sedang mengeringkan rambut nya yang basah. Tiara hanya memakai kemeja Huda tanpa memakai dalaman.
Huda berjalan menghampiri Tiara. Tiara tersenyum melihat kedatangan Huda.
"Kenapa kamu selalu menampilkan senyuman itu?" Tanya Huda.
"Memang nya kenapa? Apa aku tidak boleh tersenyum?" Tanya Tiara melingkarkan tangan nya ke leher Huda.
Huda menggendong Tiara ke arah ranjang. Dia menidurkan Tiara lalu mencium bibir Tiara lembut.
"Apa kamu akan melakukan nya lagi?" Tanya Tiara lembut.
"Apa kamu takut?" Tanya balik Huda.
"Jujur saja aku sangat takut" Jawab Tiara.
"Bagaimana jika kamu hamil?" Tanya Huda.
"Aku tidak masalah jika aku mengandung anak mu. Walaupun kamu tidak mengakui nya. Aku akan tetap menyayangi nya" Jawab Tiara.
Huda tersentuh dengan jawaban yang tulus dari Tiara. Huda terus memandang mata Tiara.
"Aku akan bertanggung jawab " Ucap Huda.
Tiara tersenyum mendengar jawaban Huda. Namun dia tidak ingin terlalu berharap pada Huda. Karena dia selalu tersakiti ketika berharap dengan Huda.
Huda kembali mencium bibir Tiara lembut. Tangan nya juga mulai menjelajahi setiap sudut tubuh Tiara. Mereka kembali melakukan hubungan yang terlarang itu.
Namun kali ini berbeda. Huda merasakan perasaan yang berbeda ketika bersama Tiara.
"Aku akan bertanggung jawab Tiara. Aku akan menikahi kamu" Guman Huda dalam hati.
Cukup lama mereka melakukan hubungan itu. Tiara yang kelelahan sudah tertidur dalam pelukan Huda saat ini.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Upik Yupi
ngk nyangka,huda ternyata orangnya kayak gtu
2021-12-13
2
ruwseewoon
hamidun berjama'ah nich ceritanya
2021-10-21
1