BAB 15

Nisa bangun dari ranjang nya lalu berlari ke arah kamar mandi lagi. Dika ikut masuk ke dalam kamar mandi.

Dika memegangi rambut Nisa yang panjang agar tidak terkena muntahan Nisa.

Setiap selesai muntah badan Nisa kembali lemas.

"Aku nggak kuat jalan mas" Ucap Nisa lirih.

"Iya nggak papa. Aku gendong kamu ke kasur ya" Ucap Dika.

Nisa pasrah saja karena dia benar benar tidak bertenaga saat ini. Dika menggendong Nisa lalu menidurkan Nisa lagi.

Saat keluar dari kamar mandi ada Huda dan seseorang yang juga Dika kenal berada di kamar Nisa.

"Ada apa dengan Nisa?" Tanya Huda.

"Dia mual mual terus sedari tadi. Badan nya lemas setelah dia muntah" Jawab Dika.

Tak lama Dokter datang. Dika memberi ruang Dokter untuk memeriksa Nisa.

"Non Nisa tidak apa apa. Ini cukup biasa di alami ibu hamil yang usia kandungan nya masih muda. Saya akan kasih vitamin untuk nona agar tenaga nona cepat pulih. Saya juga akan membari nona obat penguat kandungan. Tapi di minum 1 kali saja sehari" Jelas Dokter.

"Iya kasih yang terbaik untul Nisa" Ucap Dika.

"Pasti tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk nona" Jawab Dokter.

Dokter beralih ke Nisa.

"Nona untul sementara jangan makan yang terlalu pedas atau asam dulu karena makanan tersebut bisa memicu anda mual mual" Jelas Dokter.

"Iya Dok" Jawab Nisa singkat.

"Baik lah nona istirahat saja dulu. Nanti siang nona bisa beraktivitas kembali seperti biasa nya" Ucap Dokter.

"Baik Dok" Jawab Nisa.

"Kalau begitu saya permisi" Pamit Dokter.

"Iya silahkan Dok" Jawab Dika.

Dika duduk ke pinggiran kasur. Dia duduk di sebelah Nisa yang terbaring lemas.

"Kalian keluar lah. Kita biacarakan nanti saja kalau Nisa sudah lebih baik" Ucap Dika.

"Baik" Jawab Huda dan seseorang tersebut bersamaan.

Nisa terus menutup mata nya agar dia tidak merasa pusing.

"Mas nggak kerja?" Tanya Nisa lirih.

"Gimana aku bisa kerja jika keadaan kamu seperti ini Nisa" Jawab Dika.

"Aku nggak papa kok. Mas siap siap kerja saja" Ucap Nisa.

"Aku bisa kerja dari rumah" Sahut Dika.

Tak berselang lama simbok masuk ke dalam kamar Nisa. Dia membawa gelas yang berisi minuman hangat untuk Nisa.

"Tuan ini saya bawakan jahe hangat untuk non Nisa biar tenaga non Nisa cepat pulih" Ucap simbok.

"Iya bik makasih" Ucap Dika.

"Saya permisi tuan" Pamit simbok dan di ngguki Dika.

Dika mengambil minuman yang di berikan simbok barusan.

"Nisa bangun dulu ya. Minum dulu" Ucap Dika.

Nisa membuka mata nya lalu dia duduk dengan bersandar ke sandaran kasur.

"Minum pelan pelan masih panas" Ucap Dika

Nisa meminum minuman nya dengan perlahan. Nisa meminum minuman nya hampir setengah gelas.

"Sudah?" Tanya Dika lembut.

Nisa mengangguk perlahan. Dia menunduk karena ada yang sedang ia pikirkan.

"Ada apa?" Tanya Dika.

"Mas. Jangan bersikap lembut pada ku. Berlaku lah sewajar nya" Ucap Nisa tertunduk.

"Kenapa? Apa aku berbuat salah dengan mu?" Tanya Dika lagi.

"Tidak. Aku hanya takut jika perasaan ku semakin besar. Aku takut jika mas membohongi ku lagi" Jawab Nisa tertunduk.

Dika tersenyum mendengar ucapan Nisa.

"Apa gadis kecil ku ini sedang mengungkapkan perasaan nya?" Guman Dika dalam hati.

Dika mengusap kepal Nisa lembut.

"Kamu nggak salah jika menyukai suami mu sendiri. Aku akan berusaha untuk tidak mengecewakan kamu lagi" Ucap Dika serius.

Nisa mendongak melihat Dika. Dika tersenyum melihat tingkah Nisa yabg menggemaskan itu.

"Mau peluk" Ucap Nisa manja merentangkan tangan nya.

"Uhhh lucu nya" Guman Dika.

Dika berdiri lalu memeluk Nisa lembut. Dia juga mencium kening Nisa berulang kali.

"Kembali ke kamar ya?" Pinta Dika.

"Iya nanti aku kembali ke kamar" Jawab Nisa.

Setelah kembali segar Nisa dan Dika keluar dari kamar. Dika menggenggam tangan Nisa ketika mereka berjalan keluar dari kamar menemui Huda.

Di ruang tamu.

Nisa dan Dika duduk bersebelahan dengan tangan Nisa yang masih di genggam Dika. Huda melihat Dika dan Nisa yang seperti anak ABG.

"Mereka sedang kasmaran?" Guman Huda dalam hati dengan terus melijat ke arah tangan Dika.

"Kenapa?" Tanya Dika yang tidak nyaman melihat Huda terus menatap nya.

"Nggak ada apa apa" Jawab Huda.

Nisa melihat ke arah seseorang yang berdiri di belakang Huda.

"Siapa dia kak?" Tanya Nisa menunjuk seseorang itu.

"Perkenalkan diri mu" Ucap Huda.

"Baik" Jawab orang yang berdiri di belakang Huda.

Gadis itu berjalan ke depan Dika dan Nisa.

"Perkenalkan nama saya Tiara. Saya akan menjadi pendamping nona Nisa mulai sekarang" Ucap Tiara gadis yang berdiri di belakang Huda tadi.

"Kenapa aku harus di jaga?" Tanya Nisa.

"Karena kamu sedang mengandung anghota keluarga Nugraha. Jadi keselamatam kamu dan calon bayi kita lah yang di utama kan" Jawab Dika.

"Tapi aku tidak nyaman jika di ikuti kemana pun" Ucap Nisa.

"Anggap saja Tiara teman kamu. Kamu bisa jalan jalan dengan dia. Kamu bisa bersenang senang dengan dia" Jelas Dika.

"Apa boleh begitu?" Tanya Nisa lagi.

"Tentu saja sayang. Yang terpenting kamu bahagia" Ucap Dika mengusap kepala Nisa lembut.

Huda memalingkan wajah nya melihat Dika yang bermesraan dengan Nisa di depan nya. Tiara tersenyum melihat Huda karena dia tau kalau Huda tidak suka melihat hal yang seperti itu.

"Tiara. Kamu boleh bersenang sennag dengan Nisa. Tapi jangan pernah lupa kan tugas utama kamu" Ucap Dika tegas.

"Baik tuan" Jawab Tiara tegas.

"Bagus. Untuk hari ini kamu temani Husa ke kantor. Aku akan di rumah bersama Nisa hari ini" Ucap Dika.

"Baik tuan" Jawab Huda dan Tiara bersamaan.

Huda dan Tiara keluar dari rumah Dika. Mereka berangkat ke kantor bersamaan.

"Kenapa? Ada yang aneh dengan wajah ku?" Tanya Huda yang tidak nyaman Tiara yang melihati nya terus.

"Enggak sih. Aku rindu saja dengan kamu" Jawab Tiara.

"Jaga sikap kamu Tiara kita sedang jam kerja sekarang" Ucap Huda tegas.

"Aku nggak peduli. Aku cuma mau sama kamu saja kok" Jawab Tiara bergelayut manja pada lengan Huda.

Huda merasa aneh dengan ulah Tiara.

"Lepaskan Tiara aku tidak nyaman" Pinta Huda.

"Enggak. Aku rindu sama kamu. Biarkan aku seperti ini sebentar saja" Ucap Tiara.

Huda akhir nya pasra karena dia sedang fokus menyetir sekarang. Tiara merebahkan kepala nya ke bahu Huda dengan nyaman.

"Kenapa sih kamu nggak mau menerima cinta ku?" Tanya Tiara.

"Aku belum ingin memikirkan hal itu Tiara" Jawab Huda.

"Tapi aku sudah menunggu kamu selama ini. Apa aku salah jika mengingkan lebih" Ucap Tiara marah.

"Cukup Tiara. Aku meminta kamu ke sini untuk menjaga nona bukan untuk mengejar ku" Ucap Huda tegas.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Upik Yupi

Upik Yupi

Ealah ternyata tiara suka ma huda...😌😌

2021-12-13

1

pat_pat

pat_pat

lanjut mangats 🔥

mampir juga yuk ke Berbagi Cinta 🤗

2021-10-01

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!