BAB 8

Dika duduk ke kursi roda nya lagi. Dia keluar dari kamar Huda untuk kembali ke kamar nya.

Saat Dika akan masuk ke dalam kamar. Simbok juga keluar dari kamar Nisa.

"Maaf tuan saya tidak tau kalau tuan ada di depan pintu" Ucap simbok.

"Iya nggak papa bik. Di mana Nisa?" Tanya Dika.

"Non Nisa sudah tidur tuan. Tadi bibik membersihkan kamar tuan dulu" Jawab simbok.

"Ya sudah bibik boleh kembali" Ucap Dika.

"Baik tuan. Bibik permisi " Pamit Simbok.

Simbok keluar dari kamar Nisa. Dia kembali ke kamar nya sendiri untuk istirahat.

Dika masuk ke dalam kamar nya. Dia melihat Nisa yang sudah tidur di kasur.

"Nisa Nisa" Panggil Dika.

Nisa tidak menjawab marena dia memang sudah terlelap. Dika berdiri dari kursi roda nya lalu duduk di ranjang sebelah Nisa tidur.

Dika mengusap kepala Nisa lembut.

"Siapa kamu sebenatmr nya Nisa? Apa benar kamu sebagai umpan? Apa yang harus aku lakukan jika benar kamu umpan Nisa. Apa bisa aku menyingkirkan kamu" Guman Dika dalam hati.

Banyak pikiran yang kini ada di kepala Dika. Dia takut kalau Nisa benar benar umpan yang di kirim seseorang untuk menyakiti diri nya.

Mata Dika semakin berat. Dia merebahkan diri nya di samping Nisa tidur. Dia mulai menutup mata nya dengan ke arah Nisa.

Tengah malam.

Dika lagi lagi mimpi buruk. Setiap dia punya banyak pikiran mimpi buruk itu pasti kembali lagi.

"Tidak jangan lepaskan. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon jangan" Teriak Dika mengigau.

Nisa terbangun karena mendengar teriakan Dika.

"Mas Dika" Ucap Nisa.

Nisa duduk lalu mencoba membangunkan Dika.

"Mas Dika. Mas bangun mas" Ucap Nisa menggerak gerakkan tubuh Dika.

"Tidak" Teriak Dika yang terbangun.

Dika mihat wajah Nisa tepat di depan nya.

"Nisa" Panggil Dika lirih.

"Iya ini Nisa mas" Jawab Nisa.

Dika mengatur nafas nya kembali. Nisa turun dari kasur untuk mengambilkan minum Dika.

"Minum dulu mas" Ucap Nisa menyerahkan gelas berisi air putih untuk Dika.

Dika meminum air yang di berikan Nisa pada nya.

"Makasih ya Nisa" Ucap Dika.

Nisa menaruh gelas nya ke meja lagi. Lalu Nisa kembali ke samping Dika.

"Mas Dika mimpi buruk?" Tanya Nisa khawatir.

"Iya. Ini sudah biasa bagi ku" Jawab Dika.

"Mas Dika mau tidur lagi?" Tanya Nisa dan di angguki Dika.

Nisa menyelimuti Dika lagi. Dia juga kembali tidur di sebelah Dika.

"Nisa" Panggil Dika.

"Iya" Jawab Nisa berbalik ke arah Dika.

"Boleh aku memeluk mu?" Tanya Dika.

Nisa bingung harus menjawab apa. Tapi karena mengingat Dika yang mimpi buruk akhir nya Nisa mengangguk.

Dika tersenyum lalu menepuk dada nya agar Nisa tidur di dekapan nya. Nisa merebahkan kepala nya di dada bidang Dika. Dika memeluk Nisa dan mereka mulai menutup mata kembali.

Ke esokan hari nya.

Dika bangun dari tidur nya. Dia melihat Nisa yang masih tidur dalam pelukan nya. Dika tersenyum memandangi wajah Nisa yang tenang.

Dika menekan nekan hidung mungil Nisa.

"Sampai kapan kau akan tidur" Ucap Dika.

Nisa menggelengkan kepala nya namun mata nya tetap tertutup rapat.

"Hahaha lucu nya" Ucap Dika.

Dika terus menekan nekan hidung Nisa. Nisa yang merasa terganggu memukul tangan Dika dengan keras.

Plcak.

"Auuu" Teriak Dika kesakitan

Nisa langsung terbangun mendengar Dika kesakitan. Dika malah tertawa lepas melihat Nisa yang kebingungan.

"Hahahaha Nisa Nisa kamu sangat menggemaskan" Ucap Dika mencubit hidung Nisa gemas.

"Sakit mas" Ucap Nisa memegangi hidung nya yang memerah.

"Habis nya kamu lucu sekali sih" Ucap Dika.

Nisa yang ngambek turun dari ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi. Dika menggelengkan kepala nya melihat tingkah Nisa yang masih kekanak kanakan.

"Sabar Dika sabar dia masih anak kecil" Guman Dika.

Dika turun dari ranjang lalu duduk di kursi roda nya. Dia menjalankan kursi roda nya ke arah pintu kamar mandi.

Tok tok tok.

"Nisa setelah kamu mandi bantu aku mandi juga" Ucap Dika dari luar pintu.

"Enggak. Sana minta tolong sama kak Huda" Tolak Nisa.

"Kamu istri ku bukan Huda" Ucap Dika.

Nisa membuka pintu kamar mandi dengan memakai handuk kimono di badan nya.

"Mandi sendiri" Ucap Nisa berlenggang meninggalkan Dika.

"Yah padahal aku hari ini ambil cuti untuk mengajak kamu jalan jalan. Tapi kamu ngambek ya sudah tidak jadi saja kalau begitu" Ucap Dika.

Nisa yang mendengar kata jalan jalan langsung berbalik ke arah Dika. Dia berlari lalu berjongkok di depan Dika.

Dika mengalihkan pandangan nya karena belahan dada Nisa yang terlihat jelas oleh Dika.

"Pakai handuk mu dengan benar" Ucap Dika.

Nisa langsung berdiri dengan membenarkan handuk kimono nya.

"Mas Dika mesum" Celetuk Nisa.

Dika berbalik menatap Nisa.

"Kamu yang memperlihat kan nya. Kenapa aku yang mesum?" Ucap Dika.

"Sudah sana mandi cepat nanti jalan jalan" Ucap Nisa mendorong kursi roda Dika ke dalam kamar mandi.

Nisa menutup pintu kamar mandi ketika Dika sudah masuk ke dalam nya.

"Cepat mas. Aku mau jalan jalan" Teriak Nisa dari depan kamar mandi.

"Iya cerewet" Ucap Dika.

Nisa tersenyum lalu mencari baju yang akan dia pakai. Namun dia lagi lagi lupa kalau dia belum memiliki baju di rumah ini.

"Mas masak aku pakai baju mas Dika lagi" Teriak Nisa yang ngambek duduk di pinggiran kasur.

Tak lama Dila sudah selesai mandi. Dika keluar dari kamar mandi dan melihat Nisa yang masih memakai kimono nya.

"Kok belum ganti baju?" Tanya Dika.

"Pakai apa?" Tanya Nisa cemberut .

Dika baru ingat kalau selama ini Nisa selalu memakai baju nya yang di jadikan nya daster.

"Ponsel ku" Pinta Dika.

Nisa merangkak ke sisi lasur yang lain. Dika merasa kepanasan ketika melihat kaki Nisa yang putih.

"Nisa jaga sikap kamu" Ucap Dika.

Nisa yang tidak paham dengan ucapan Dika tidak ingin ambil pusing. Dia menyerahkan ponsel Dika kepada pemilik nya.

"Kirim pekaian wanita ke rumah. Termasuk gaun sepatu dan tas" Ucap Dika.

"Baik tuan" Jawab seseorang dari panggilan Dika.

Dika mematikan ponsel nya lalu berbicara dengan Nisa.

"Pakai baju ku dulu. Nanti setelah baju kamu datang baru ganti" Ucap Dika.

"Nggak jadi jalan jalan?" Tanya Nisa manja.

"Jadi tapi nanti setelah baju kamu datang" Jawab Dika.

"Iya" Jawab Nisa lemas.

Tak lama orang yang Dika hubungi tadi telah sampai. Dia membawa banyak pakaian mewah ke rumah Dika.

# selamat membaca

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Biasanya orang kaya beli pakaian,Langsung satu almari,Kalo bisa toko nya di pindahkan kerumah,lengkap dgn daleman dan aksesorinya,Lha ini malah setiap kali di suruh beli,malah belinya satu- satu doang,pelit amat..🤦🤦

2024-06-09

0

Susi Ana

Susi Ana

Bukannya Nisa seorang mahasiswa. kok gak pernah disinggung soal kegiatan kuliahnya?

2021-10-03

6

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!