BAB 19

Dika tersenyum puas mendapat jawaban dari Huda.

"Elo yang terbaik Da" Ucap Dika tersenyum.

"Hem" Sahut Huda.

Dika mengambil ponsel nya. Dia menghubungi Tiara untuk mengajak Nisa ke salon.

"Tia bawa Nisa ke salon sekarang. Nanti malam gue jemput di rumah" Ucap Dika.

"Memang nya ada acara apa?" Tanya Tiara.

"Ulang tahun Nisa" Jawab Dika.

"Oh ok." Jawab Tiara singkat.

Dika mematikan ponsel nya. Lalu dia kembali fokus dengan pekerjaannya agar lebih cepat selesai.

Tiara menghampiri Nisa di dekat kolam renang. Namun dia terhenti ketika mengingat mobil asing yang tadi di depan rumah.

"Aku bawa saja salon nya ke sini. Nisa akan jauh lebih aman kalau di rumah" Guman Tiara.

Tiara mengambil ponsel ny yang ada di saku nya. Dia mengubungi salon langganannya untuk datang ke rumah Dika. Tiara juga mengirim alamat Dika ke salon yang ia hubungi tadi.

"Ok beres semua" Ucap Tiara puas dengan pekerjaan nya.

Malam hari nya.

Dika sudah bersiap siap untuk menjemput Nisa di rumah. Dia juga sudah berganti pakaian untuk membuat Nisa terkesan malam ini.

"Sudah siap?" Tanya Huda yang menghampiri Dika.

"Sudah. Ayo berangkat" Ucap Dika.

Huda mengangguk. Dika duduk kembali ke kursi roda nya. Huda mendorong Dika keluar dari kantor.

Dika terlihat tidak sabar untul bertemu Nisa. Dia sudah membayangkan Nisa yang sangat cantik dengan senyuman nya yang merekah.

Dalam perjalanan ke rumah. Dika melihat toko bunga yang masih buka.

"Berhenti Huda. Beli bunga dulu untuk Nisa" Ucap Dika.

Huda menepikan mobil nya untuk memutar arah. Setelah sampai di toko bunga. Huda turun untuk membelikan bunga pesanan Dika.

"Nih bunga nya" Ucap Huda memberikan bunga pada Dika.

Dika tersenyum puas dengan bunga yang Huda belikan.

"Bonus lo akan gue tambah" Ucap Dika.

"Jelas lah. Awas saja kalau elo nggak tambah berkali kali lipat" Ucap Huda.

"Hahaha baik lah mobil impian lo" Ucap Dika.

"Setuju" Jawab Huda tersenyum puas.

Di rumah. Nisa menunggu kedatangan Dika di ruang tamu. Dia sudah siap dengan dres polos putih nya.

"Mau makan sesuatu?" Tanya Tiara.

"Enggak kak makasih" Jawab Nisa.

Tiara duduk di sebelah Nisa. Tiara tersenyum melihat Nisa yang terlihat cantik dan dewasa.

"Bersenang senang lah malam ini" Ucap Tiara.

"Iya kak. Makasih ya kak" Ucap Nisa.

Tak lama Dika telah sampai di rumah. Huda mendorong kursi roda Dika untuk masuk ke dalam rumah.

Nisa dan Tiara berdiri dari duduk nya ketika melihat Dika dan Huda yang sudah sampai di rumah.

"Selamat ulang tahun sayang" Ucap Dika menyerahkan bunga yang ia bawa ke Nisa.

Nisa tersenyum dengan ucapan yang di berikan Dika pada nya secara tulus. Nisa menghampiri Dika dan menerima bunga dari Dika.

"Makasih mas" Ucap Nisa menangis terharu.

"Selamat ya Nisa. Dengan bertambah nya umur kamu semoga kamu menjadi istri dan calon ibu yang baik untuk suami dan calon anak kalian" Ucap Huda.

"Makasih kak Huda" Ucap Nisa.

Tiara menghampiri Nisa. Dia merangkul Nisa dengan lembut.

"Happy birth day my little mom" Ucap Tiara lembut.

"Thank you kak Tia" Ucap Nisa.

Dika meraih tangan Nisa. Dia mengajak Nisa keluar dari rumah untuk menuju ke tempat yang sudah di persiap kan Huda.

Huda yang mendorong kursi roda Dika. Sedangkan Tiara jalan berdampingan dengan Huda.

Di restoran.

Saat mereka sampai di restoran yang Huda siapkan. Terlihat cahaya lampu yang remang remang ketika di lihat dari luar. Namun saat mereka masuk mata merwka di manjakan dengan interior unik yang romantis di dalam restoran tersebut.

"Ini indah sekali mas" Ucap Nisa.

Dika berdiri dari kursi roda nya. Dia menghampiri Nisa yang sudah berdiri di tengah tengah restoran.

"My little wife Happy birth day." Ucap Dika lembut.

Dika mencium kening Nisa lembut. Nisa menutup mata nya merasakan kehangatan yang di berikan Dika pada nya.

"Terima kasih sayang. Terima kasih karena kamu sudah berada di samping ku. Terima kasih karena kamu telah mau menerima ku yang tidak sempurna ini. Terima kasih pula karena kamu sudah mau mengandung anak kita. Dan masih banyak hal lagi yang ingin aku ucapkan terima kasih sama kamu. Tapi yang terpenting terima kasih atas cinta yang melimpah kamu berikan pada ku" Ucap Dika.

"Mas Dika. Sejak kapan kamu semanis ini?" Tanya Nisa menangis.

Dia terharu dengan ucapan Dika. Dia tidak menyangka kalau Dika bisa semanis ini. Karena Dika biasa nya hanya datar tanpa ada romatis romantis nya sama sekali.

Dika tersenyum mendengar pertanyaan Nisa.

"Mulai sekarang giliran aku yang akan menghujani cinta pada mu Nisa. Ijinkan aku untuk mulai mencintai mu. Karena entah sejak kapan hati ku sudah twerukir nama kamu hanya kamu" Ucap Dika.

"Cukup mas. Jangan gombal lagi nanti aku bisa terbang" Ucap Nisa menangis tapi juga tertawa.

Tiara dan Huda menutup telinga mereka karena ini pertama kali nya mereka mendengar kata kata manis yang keluar dari mulut Dika.

"Ini sangat menggelikan" Ucap Tiara.

"Ini belum seberapa. Dia bisa lebih parah dari ini kalau soal Nisa" Sahut Huda.

"Tapi sejak kapan dia seperti ini?" Tanya Tiara.

"Sejak dia tau kalau Nisa hamil. Tingkah nya berubah total. Dia sering senyum senyum sendiri di kantor dengan memandangi foto Nisa" Jawab Huda.

"Uhhh itu sangat aneh" Ucap Tiara.

Dika dan Nisa kini sedang berdansa. Dika meminta musik yang pelan karena Nisa yang sedang hamil besar sekarang.

"Kamu sangat cantik malam ini" Ucap Dika.

"Memang nya selama ini aku nggak cantik?" Tanya Nisa balik.

"Kamu selalu cantik sayang. Hanya saja malam ini lebih cantik. Kamu juga terlihat lebih dewasa" Ucap Dika.

"Iya aku masih anak kecil yang harus menikah dengan om om kaya ini" Ucap Nisa tersenyum.

"Jelas. Om om ini lah yang bisa menghamili kamu" Celetuk Dika.

Nisa tersenyum bahagia. Nisa menyenderkan kepala nya ke dada bidang Dika. Mereka masih berdansa dengan alunan musik yang mengiring mereka.

Setelah berdansa mereka makan malam dengan tenang. Nisa terlihat sangat bahagia dengan kejutan yang di berikan Dika malam ini pada nya.

Setelah makan malam mereka keluar dari restoran tersebut. Nisa yang lelah tidur di pangkuan Dika ketika berada di dalam mobil.

"Sudah terlalu malam. Apa tidak sebaik nya kita ke tempat itu besuk saja? Nisa juga kelelahan" Ucap Huda.

"Tidak apa apa. Kita sekalian menginap saja di sana. Sebentar lagi juga Nisa akan pindah ke san juga kan" Ucap Dika.

"Jadi Nisa akan tinggal di sana? Sendirian?" Tanya Tiara.

"Dengan kamu Tia sama bibik juga. Aku dan Huda akan melakukan hal itu. Untuk keselamatan Nisa aku harap kamu jangan pernah sedetik pun meninggalkan Nisa" Pinta Dika.

"Baik lah aku janji akan menjaga Nisa dengan baik. Aku harap rencana kalian berjakan dengan lancar. Agar kalian bisa segera berkumpul kembali" Ucap Tia.

"Iya. Aku juga berharap begitu" Ucap Dika lirih.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!