Di luar Huda menghampiri Dika dan mengambil alih Dika dari Nisa. Nisa terus mengikuti Dika dan Huda. Dika di bantu Huda masuk ke dalam mobil.
"Ada apa?" Tanya Dika yang melihat Nisa beridir di samping mobil.
"Tidak ada. Aku hanya mau salaman sama kakak" Jawab Nisa.
Dika tersenyum mendengar ucapan Nisa. Dika membuka kembali pintu mobil nya lalu Nisa mulai menyalami tangan Dika.
"Hati hati di jalan" Ucap Nisa.
"Ke mari" Pinta Dika.
Nisa mendekat ke Dika. Dika meraih kepala Nisa lalu mencium kening Nisa lembut.
"Di rumah baik baik. Jangan pergi tanpa seijin ku" Ucap Dika.
"Iya " Jawab Nisa mengangguk.
Dika kembali menutup pintu mobil nya setelah nya Huda mulai melajukan mobil nya keluar dari rumah mewah Dika.
Nisa terus melihat kepergian Dika. Setelah mobil Dika tak terlihat lagi baru lah dia masuk ke dalam rumah.
Simbok yang mihat Nisa tersenyum bangga.
"Saya tidak kenal dengan anda saya juga tidak pernah melihat anda. Tapi jika melihat non Nisa anda pasti mamah yang baik seperti non Nisa saat ini" Guman simbok dalam hati.
"Semoga mas Dika bisa membuka hati nya untuk non Nisa. Non Nisa istri terbaik untuk mas Dika" Ucap simbok.
Simbok kembali mengerjakan tugas nya. Nisa yang merasa bosan mulai mencari cari pekerjaan agar dia tidak bosan.
Nisa mulai menyapu lantai dan juga membersihkan debu pada pajangan pajangan yang ada di dalam rumah.
"Kalau ada kerjaan gini kan enak" Guman Nisa.
Nisa yang asik dengan pekerjaan nya tidak sadar kalau sudah tengah hari dan waktu nya makan siang.
Saat sedang membersihkan hiasan di ruang tamu. Nisa mendnegar dering telfon rumah yang terdengar keras. Nisa berjalan ke arah telfon lalu mengangkat nya.
"Halo selamat siang" Ucap Nisa sopan.
"Nisa ini aku kak Dika. Huda sedang perjalanan ke rumah untuk menjemput kamu. Kamu siap siap saja" Ucap Dika.
"Tapi kak....." Ucapan Nisa terhenti.
"Nggak ada tapi tapian. Cepat siap siap" Sahut Dika.
Belum juga Nisa menjawab Dika sudah mematilan telfon nya.
"Kak aku cuma mau bilang kalau aku nggak ada baju di sini. Terus aku harus pakai apa sekarang?" Ucap Nisa pada telfon rumah yang sudah dia tutup.
Nisa berjalan ke arah kamar. Dia mencari cari baju milik Dika yang mungkin saja bisa ia pakai.
Untung saja di dalam lemari pakaian Dika masih ada celana yang bisa ia pakai.
"Kak Dika maaf aku pakai baju kamu lagi" Ucap Nisa.
Nisa memakai celana bahan dengan kemeja milik Dika. Namun karena kemeja nya yang terlalu besar. Nisa mengakali nya dengan membuka satu kancing atas nya lalu menali bagian bawah nya.
"Gini saja bagus nggak ya?" Guman Nisa di depan kaca.
"Semoga saja bagus" Ucap Nisa.
Tok tok tok.
Terdengar suara ketukan pintu kamar Nisa.
"Non sudah di tunggu mas Huda" Ucap Simbok.
"Iya mbok. Nisa sebentar lagi keluar" Jawab Nisa.
Nisa memakai sepatu nya lalu keluar dari kamar. Di luar rumah Nisa melihat Huda yang sudah menunggu di samping mobil.
"Silahkan masuk nona" Ucap Huda sopan.
"Makasih kak" Ucap Nisa sopan.
Huda mengangguk lalu menutup lintu mobil dia sedikit berlari untuk masuk ke dalam mobil. Huda melajukan mobil nya ke arah kantor.
Di kantor Dika.
Nisa telah sampai di kantor Dika. Ketika turun dari mobil dia kagum dengan kantor milik Dika yang terlihat mewah dan elegan.
"Mari nona ikut saya" Ucap Huda.
Nisa mengikuti Huda dari belakang. Nisa yang memakai pakaian Dika terlihat trendy. Setiap melewati karyawan Dika. Nisa menjadi pusat perhatian.
Nisa sedikit tidak pede dengan penampilan nya namun berbeda dengan yang orang lain lihat. Banyak orang yang menyanjung penampilan Nisa saat ini.
"Apa pakaian ku aneh?" Guman Nisa dalam hati.
"Silahkan masuk" Ucap Huda membukakan pintu ruangan Dika.
Nisa masuk ke dalam ruangan Dika perlahan. Dia kagum dengan interior yang unik dalam ruangan Dika.
Dika yang sedang sibuk dengan leptop nya tidak menyadari kedatangan Nisa.
"Tuan nona Nisa sudah sampai" Ucap Huda.
"Oh iya duduk saja dulu. Saya mau menyelesaikan ini dulu" Ucap Dika.
"Baik tuan" Jawab Huda.
Huda mendekati Nisa yang masih berdiri tegak di depan pintu.
"Silahkan duduk nona. Nona mau saya buatkan minum?" Tanya Huda.
"Tidak usah kak terima kasih" Tolak Nisa halus.
Nisa duduk di sofa menunggu Dika yang masih bekerja. Nisa membaca majalah yang ada di meja agar tidak bosan.
Cukup lama Nisa menunggu karena lelah Nisa menaruh majalah nya ke atas meja. Sedangkan diri nya memangku kepala nya menggunakan satu tangan nya.
Dika sudah selesai dengan pekerjaan nya. Dia menutup leptop nya lalu melihat ke arah Nisa. Dia terkejut ketika belahan dada Nisa terlihat jelas di depan mata nya.
"Nisa duduk yang benar" Ucap Dika memalingkan pandangan nya.
Nisa menengok ke arah Dika. Lalu dia duduk dengan benar kembali. Dika menjalankan kursi roda nya ke arah Nisa.
"Kamu sudah makan?" Tanya Dika.
"Belum tadi belum sempat" Jawab Nisa.
"Ya sudah kita makan di luar saja kalau begitu" Ucap Dika.
Nisa berdiri dari duduk nya. Dika melihat kemeja yang di kenakan Nisa sedikit memperlihatkan perut nya yang rata.
"Nisa kamu pakai baju apa sih sebenar nya? Kenapa semua hya terlihat jelas" Ucap Dika marah.
Nisa mihat ke kemeja nya. Nisa menganggap Dika marah karena dia memakai kemeja milik Dika.
"Maaf kak. Aku tidak punya baju di rumah kakak. Jadi aku ambil celana sama kemeja kakak. Maaf kak" Ucap Nisa menunduk.
Dika terkejut dengan jawaban Nisa. Pantas saja baju yang di kenakan Nisa kebesaran karena yang Nisa pakai adalah baju milik nya.
Dika mendekatkan diri ke Nisa. Dia melepas tali baju Nisa.
"Diam di sini dulu. Kancingkan baju nya dengan benar" Ucap Dika.
Nisa mengancingkan kancing atas nya. Dia kembali duduk seperti permintaan Dika tadi.
Dika mengambil ponsel yang ada di saku nya.
"Huda carikan gaun untuk Nisa sekarang" Pinta Dika.
"Baik tuan" Jawab Huda.
Setelah mendapat jawaban dari Huda. Dika mematikan ponsel nya. Dia kembali fokus pada Nisa yang masih tertunduk.
"Nisa aku bukan nya marah karena kamu memakai baju ku. Aku tidak masalah jika kamu memakai baju ku tapi boleh kalau di rumah saja" Ucap Dika lembut.
"Kalau kamu butuh apapun kamu bisa minta ke Huda. Kalau kamu tidak nyaman kamu juga bisa bilang ke bibik. Biar bibik yang minta ke Huda" Jelas Dika.
"Iya kak maaf" Ucap Nisa.
Dika mengusap kepala Nisa lembut.
"Kamu nggak salah. Aku yang salah karena tidak memperhatikan kamu. Seharus nya aku tau apa yang kamu butuh kan" Ucap Dika.
"Ya sudah kita tunggu Huda sebentar. Setelah itu kita pergi cari makan" Imbuh Dika.
"Iya kak" Jawab Nisa.
Dika tersenyum melihat Nisa yang negitu patuh.
"Apa bisa aku menjaga kamu Nisa. Dengan setatus kamu yang sekarang mungkin banyak orang yang mengincar nyawa kamu" Guman Dika dalam hati.
"Tidak. Aku harus bisa melindungi milik ku sendiri. Aku yakin aku tidak akan kehilangan kamu seperti aku kehilangan dia" Guman Dika dalam hati lagi.
# selamat membaca
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Upik Yupi
mampir dulu thorr
2021-12-12
2
nichic
sampai sini ceritanya ok, susunan bahasanya jg ok. enak dibaca
2021-12-09
1
ardiana dian
mampir
2021-12-08
1