BAB 12

Huda melotot karena ide gila nya di setujui oleh Dika begitu saja. Padahal kerjaan Dika sangat lah banyak hari ini. Dia juga memiliki beberapa rapat yang harus dia hadiri.

"Tapi masih banyak kerjaan di kantor. Nanti juga ada rapat" Ucap Huda.

Dika menepuk bahu Huda dan tersenyum.

"Aku serahkan pada mu" Ucap Dika.

Dika duduk kembali ke kursi roda nya. Dia melajukan kursi roda nya ke arah luar. Dengan semangat dia keluar dari kantor.

Sudah ada supir yang tengah menunggu nya di depan kantor.

"Pulang ke rumah" Ucap Dika.

"Baik tuan" Jawab supir Dika.

Di rumah.

Nisa sedang menghias kue yang dia buat. Dengan bantuan simbok Nisa telah berhasil membuat beberapa kue sekaligus.

Di saat bersamaan. Dika telah sampai di rumah. Dia langsung menuju ke dapur untuk menemui Nisa.

"Bau apa ini kom harum sekali?" Tanya Dika.

Nisa tersenyum melihat kedatangan Dika. Dia menghentikan menghias kue karena dia ingin menyambut kedatangan Dika.

"Mas Dika sudah pulang?" Ucap Nisa.

"Iya. Di kantor lagi nggak ada kerjaan jadi aku pulang saja" Jawab Dika.

Huda yang melihat Dika lewat leptop Dika di kantor matah marah sendiri.

"Nggak ada kerjaan pala lu peang. Ini apa setumpuk ini? Bantal?" Ucap Huda marah.

Nisa mengajak Dika duduk di kurasi meja makan. Setelah Dika duduk Nisa mengambilkan kue bikinan nya untuk Dika cicipi.

"Coba deh mas. Ada yang kurang nggak?" Tanya Nisa berharap dengan jawaban Dika.

Dika mulai memakan kue yang ada di depan nya. Dia mengangguk karena rasa kue Nisa sangat lembut.

"Ini enak tekstur nya juga lembut manis nya juga pas. Tampilan nya juga menarik. Aku kasih nilai 99 deh" Jawab Dika jujur.

Nisa tersenyum bahagia dengan jawaban Dika. Dia bertepuk tangan dengan kegirangan seperti anak kecil yang mendapat permen.

Dika yang melihat Nisa tersenyum bahagia juga merasa senang. Dia suka sekali melihat Nisa yang selalu tersenyum tanpa beban.

"Mas boleh tidak kalau aku jualan?" Tanya Nisa lirih karena dia takut kalau Dika akan marah dengan nya.

"Memang nya kamu kekurangan apa sampai harus jualan kue segala?" Tanya Dika santai.

"Aku sih nggak kekurangan apa pun mas. Aku sudah senang hidup mewah di sini. Tapi sejak dulu aku ingin punya toko kue atau rumah makan sendiri." Jawab Nisa.

Dika berfikir sebentar dengan permintaan Nisa kali ini.

Huda yang masih di kantor mulai merasa tidak nyaman.

"Pasti gue lagi nih" Guman Huda melihaf gelagat aneh Dika.

Dan benar saja. Dika menghubungi Huda.

"Iya gue tau elo pasti minta gue buat cari toko untuk Nisa kan?" Tebak Huda.

"Pinter lo. Lakukan secepat nya" Jawab Dika.

"Iya" Sahut Huda.

Huda menghela nafas nya karena ulah Dika yang sekarang.

"Dulu dia tidak sampai seperti ini dengan Oliv. Tapi kenapa dia aneh saat bersama Nisa" Guman Huda.

Oliv adalah kekasih Dika yang akan melaksanakan pertunangan dengan Dika. Namun karena kecelakaan yang di alami Dika. Oliv di temukan meninggal sedang kan Dika terluka bagian kedua kaki nya hingga dia tidak bisa jalan.

"Yang terpenting elo tetap bahagia Dik" Ucap Huda.

Dika yang berada di rumah terus memandangi Nisa yang sedang asik membuat kue.

"Sampai kapan kamu akan membuat kue? Alu lelah menunggui kamu" Ucap Dika.

"Iya sebentar. Memang nya kenapa ada apa sih mas?" Tanya Nisa.

"Enggak ada apa apa sih. Cuma bosan saja kalau di anggurin gini" Jawab Dika cemberut.

Nisa tersenyum lalu dia menghampiri simbok.

"Mbok itu tinggal di oven. Saya mau keluar sebentar sama mas Dika" Ucap Nisa.

"Iya non kalau soal ngoven saja simbok juga bisa" Jawab Simbok.

"Makasih ya mbok" Ucap Nisa.

"Iya non" Jawab simbok.

Nisa mencuci tangan nya lalu dia menghampiri Dika yang sedang memainkan krim kue yang ada di depan nya.

Nisa mendorong kursi roda Dika dan itu mampu membuat Dika terkejut.

"Mau ke mana?" Tanya Dika.

"Kata nya bosan?" Tanya Nisa.

Nisa mendorong kursi roda Dika keluar dari rumah menuju ke taman.

"Aku kan mau ke kamar bukan nya ke taman" Celetuk Dika

Nisa yang mendengar celetukan Dika terkejut.

"Mau apa?" Tanya Nisa terkejut.

"Mau ke kamar" Jawab Dika cemberut.

Nisa duduk di kursi taman berhadapan dengan Dika.

"Memang nya di kamar nggak bosan juga? Enakan di sini bisa jalan jalan santai" Ucap Nisa.

"Enggak. Kalau di kamar aku bisa puas peluk kamu. Kalau di sini mau ngapain? Tambah bosan" Sahut Dika.

Dika menjalankan kursi roda nya. Dia ingin masuk ke dalam rumah.

"Mau ke mana mas?" Tanya Nisa.

"Masuk" Jawab Dika singkat.

Dika terus saja menjalankan kursi roda nya ke arah dalam rumah. Nisa akhir nya menyerah. Dia akan mengikuti Dika. Namun saat dia berdiri dari duduk nya. Kepala nya terasa berat pandangan nya juga mulai buram.

"Mas Dika" Panggil Nisa memegangi kepala nya.

Dika menoleh ke arah Nisa. Mata terbelalak letika melihat Nisa yang susah pingsan di atas tanah.

"Nisa" Teriak Dika khawatir.

Dika langsung berdiri dari kursi roda nya. Dia berlari menghampiri Nisa.

"Nisa kamu kenapa?" Tanya Dika khawatir.

"Mas Dika bisa berjalan" Ucap Nisa lirih manun sedetik kemudian dia pingsan dalam pelulan Dika.

"Nisa bangun Nisa" Ucap Dika tegas.

Tanpa pikir panjang Dika menggendong Nisa masuk ke dalam rumah. Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan Nisa sekarang ini.

"Bik bibik panggil Dokter sekarang juga" Teriak Dika pada simbok.

"Ada apa tuan. Non Nisa kenapa?" Tanya simbok khawatir.

"Sudah cepat panggil Dokter sekarang juga" Ucap Dika.

"Iya iya tuan. Bibi telfon Dokter" Jawab simbok.

Dika membawa Nisa masuk ke dalam kamar nya. Seetlah sampai di kamar, Dia mengusap lembut lepala Nisa.

"Nisa kamu kenapa? Kenapa kamu pingsan seperti ini?" Ucap Dika khawatir.

Di saat bersamaan Huda kembali ke rumah Dika. Dia melihat kursi roda milik Dika berada di taman.

"Dika" Ucap Huda khawatir.

Huda lari ke dalam rumah langsung menuju ke kamar Dika.

Brack.

Huda membuka pintu kamar Dika keras. Dia bernafas lega karena Dika baik baik saja namun dia melihat Nisa yang terbaring di kasur.

"Apa yang terjadi?" Tanya Huda mengatur nafas nya.

"Nisa tiba tiba pingsan. Gue nggak tau dia kenapa" Jawab Dika lirih.

"Elo sudah panggil Dokter?" Tanya Huda.

"Bibil sudah telfon Dokter tadi" Jawab Dika.

"Elo yang tenang. Nisa pasti baik baik saja" Ucap Huda menyemangati Dika.

"Iya" Jawab Dika.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan2 Nisa hamidun nih..

2024-06-09

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apa benaran Oliv meninggal?? Takutnya nanti saat Dika udah bahagia dgn Nisa,Oliv malah nongol,Dan Dika menerima Oliv kembali,Kasian Nisanya,Aku pernah baca Alurnya yg kek gini,Tapi aku lupa judulnya apa...

2024-06-09

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahh seenak jidatnya ngomong gitu,Padahal kerjaannya numpuk,Malah Huda yg harus mengerjakan nya..😂😂😂

2024-06-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!