Fajar mulai menampakkan diri nya. Nisa juga sudah bangun dari tidur lelap nya.
Nisa bangun lalu mengembalikan bantal nya ke tempat semula lalu dia ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak lama Nisa sudah selesai mandi. Karena diri nya yang tidak membawa baju ganti alhasil dia memakai baju milik Dika yang ia pakai seperti daster.
"Kak maaf aku pinjam baju kamu dulu" Bisik Nisa di sebelah Dika yang masih tidur.
"Hemm" Jawab Dika tanpa sadar.
Nisa tersenyum lalu keluar dari kamar. Dia menuju ke dapur dan tersenyum ketika melihat pembantu Dika yang sedang menyiap kan bahan makanan.
"Pagi mbok" Sapa Nisa.
Pembantu Dika terkejut dengan kedatangan Nisa ke dapur.
"Non mau apa ke sini?" Tanya pembantu Dika.
"Saya Nisa mbok. Panggil Nisa saja jangan nona nonaan aku kurang nyaman" Pinta Nisa.
"Maaf non kalau untuk itu bibik nggak bisa. Takut di marahin tuan non" Ucap Pembantu Dika.
"Ya sudah lah terserah mbok saja. Mau masak apa mbok?" Tanya Nisa.
"Mau masak cabcai non sama goreng ayam" Jawab simbok.
"Embok yang nyiapin bahan nya ya biar Nisa yang masak" Pinta Nisa.
"Jangan non nanti bibik kena marah sama tuan" Tolak simbok.
"Enggak bakal mbok. Badan Nisa sakit semua kalau cuma diam saja" Ucap Nisa.
Nisa mulai meracik bahan cabcai nya. Simbok yang bingung akhir nya membiarkan Nisa memasak.
"Oh iya. Nisa nggak papa kan kalau panggil simbok saja?" Tanya Nisa yang sedang memasak.
"Boleh non. Terserah non Nisa saja yang penting non Nisa nyaman" Jawab simbok tersenyum.
Dengan cekatan Nisa memasak makanan nya. Simbok tersenyum melihat Nisa yang seperti sudah biasa masak.
"Non Nisa suka masak ya?" Tanya simbok.
"Suka banget mbok. Cita cita Nisa malah pingin punya rumah makan sendiri" Jawab Nisa.
"Mas Dika sungguh beruntung memiliki istri seperti non Nisa" Ucap simbok.
"Saya yang beruntung mbok punya suami sebaik kak Dika" Sahut Nisa.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Dika terbangun namun dia tidak melihat keberadaan Nisa di kamar nya. Dika turun dari ranjang nya dan tak lupa dia menaiki kursi roda nya untuk keluar kamar.
Saat di luar kamar Dika tersenyum melihat Nisa yang sedang menata makanan di meja makan.
"Kejutan apa lagi yang kamu berikan pada keluarga ku Nisa" Guman Dika.
Pak Nugraha yang sudah siap dengan jas kerja nya keluar dari kamar. Dia langsung menuju meja makan untuk sarapan.
"Bik bibik" Panggil pak Nugraha.
"Iya tuan. Ada apa?" Tanya simbok.
"Tumben sekali bibik makanan nya di hias seperti ini?" Tanya pak Nugraha balik.
"Oh ini bukan saya tuan yang masak" Jawab simbok.
"Bukan kamu? Terus siapa?" Tanya pak Nugraha lagi.
Di saat bersamaan Nisa keluar dari dapur dengan membawa ayam goreng di tangan nya.
"Pagi pak. Silahkan di cicipi" Ucap Nisa sopan.
"Ini semua kamu yang masak?" Tanya pak Nugraha pada Nisa.
"Iya pak. Maaf saya lancang masak makanan tanpa ijin dengan anda. Saya tidak bisa kalau hanya diam saja di rumah" Ucap Nisa tertunduk.
"Hahahaha" Tawa pak Nugraha.
Nisa dan simbok bungung dengan tawa pak Nugraha. Mereka saling pandang karena tidak mengerti dengan arti tawa pak Nugraha.
"Ada apa sih kok senang sekali?" Tanya Dika yang sudah selesai mendi.
Nisa yang melihat Dika sudah datang menarik kursi untuk Dika duduk.
"Aku bantu duduk ya kak" Ucap Nisa.
"Tidak usah" Tolak Dika lembut.
"Huda" Teriak Dika.
Tak lama Huda datang ke ruang makan. Huda membantu Dika untuk duduk di kursi meja makan.
Nisa hanya bisa melihat saja karena tawaran nya di tolak oleh Dika.
"Kenapa berdiri saja? Sini duduk ayo kita makan sama sama" Ajak Dika pada Nisa.
Nisa tersenyum dengan ajakan Dika.
"Iya kak" Jawab Nisa.
Nisa duduk di sebelah Dika. Dika membalikkan piring nya untuk mulai makan. Namun dengan cekatan Nisa berdiri lalu mengambil piring milik Dika untuk ia isi dengan nasi.
"Apa segini cukup?" Tanya Nisa.
"Iy....iya cukup" Jawab Dika terkejut dengan perlakuan Nisa.
Nisa menaruh piring ke depan Dika kembali. Dia juga mengambilkan sayur dan ayam goreng yang dia masak tadi.
"Bapak mau saya ambilkan juga?" Tanya Nisa.
"Boleh" Jawab pak Nugraha mengangguk.
Nisa keluar dari kursi nya. Dia berdiri di tengah tengah Dika dan pak Nugraha. Dia mulai mengambilkan makanan untuk pak Nugraha juga.
"Sudah sudah cukup" Ucap pak Nugraha.
Nisa menaruh kembali piring pak Nugraha ke depan pak Nugraha. Dika menatap papah nya dengan senyuman yang sulit untuk di artikan.
Nisa kembali ke kursi nya. Mereka sarapan pagi dengan tenang untuk menikmati makanan yang di masak oleh Nisa.
"Huda" Panggil Dika.
Dengn sigap Huda membantu Dika kembali ke kursi roda nya. Lagi lagi Nisa hanya mampu melihat suami nya di rawat oleh orang lain.
"Bantu saya untuk berganti pakaian. Saya mau ke kantor" Ucap Dika.
Belum Huda menjawab Nisa langsung menyahut nya.
"Biar aku saja" Ucap Nisa mendorong kursi roda Dika ke kamar nya.
"Nisa tidak perlu biar Huda saja yang membantu ku" Ucap Dika.
"Aku yang istri mu kak" Ucap Nisa tegas.
Jujur saja Nisa masih kaku untuk melayani Dika. Namun dia selalu mengingat ajaran mamah nya
"Walaupun kamu tidak mencintai suami mu. Kamu harus tetap melayani nya dengan sepenuh hati" pesan mamah Nisa.
Walaupun Nisa masih malu malu dengan Dika tapi Dika suami nya Dika juga yang sudah membawa keluar dari rumah ya g terasa seperti neraka itu.
Nisa mendorong Dika masuk ke dalam kamar. Dia berjalan ke arah lemari pakaian untuk mengambil jas yang akan Dika kenakan ke kantor.
"Nisa biar Huda saja yang membantu ku. Kamu pasti akan kesusahan karena belum terbiasa" Ucap Dika.
Nisa diam saja tidak menjawab Dika. Nisa mengambil jas Dika lalu membawa nya ke depan Dika.
"Aku buka baju kakak" Ucap Nisa.
Tangan Nisa gemetar karena ini pertama kali nya dia berdua dengan seorang laki laki. Dia sangat gerogi dan malu.
Dika meraih tangan Nisa lalu menggenggam nya. Nisa menatap Dika ketika Dika menggenggam tangan nya.
"Biar aku sendiri yang buka. Kamu siapkan saja kemeja ku" Ucap Dika.
Dengan cepat Nisa menarik tangan nya.
"Iya kak" Jawab Nisa tertunduk
Nisa berdiri lalu mulai menyiapkan kemeja milik Dika. Nisa membantu Dika memakai kemeja nya. Namun Dika sendiri yang mengancingkan kemeja nya.
"Jas nya" Pinta Dika.
Nisa mengambilkan jas yang dia ambil tadi dan menyerahkan nya pada Dika.
"Ambilkan dasi ku di dalam lemari sebelah kanan" Pinta Dika.
Nisa berjalan ke arah lemari lalu mengmbil dasi yang senada dengan kemeja yang di pakai Dika.
"Pakaikan. Kamu bisa kan memakaikan dasi?" Tanya Dika.
"Bisa kak" Jawab Nisa.
Nisa mulai memakaikan Dasi pada Dika. Setelah nya Nisa mengambil sepatu Dika dan memakaikan nya juga.
"Aku pasti bisa dengan cepat menyukai kamu Nisa. Kamu gadis yang baik dan telaten. Tapi aku pantas mendapat kan cinta kamu. Kita saja terpaut 10 tahun lebih. Aku lebih pantas menjadi om kamu dari pada suami kamu" Guman Dika dalam hati dengan terus memandang Nisa yang memakaikan sepatu nya.
Setelah Dika siap. Nisa kembali mendorong kursi roda Dika keluar kamar. Nisa mendorong Dika sampai keluar rumah.
# selamat membaca
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Irwan
aku makin suka novel kaya gini
2021-11-16
5
@vhal€€na_va$ha"
aku baca dinovel lain malah terpaut 20thn
2021-11-01
1
Death angel
lanjut
2021-10-21
1