BAB 14

Huda mengambil ponsel nya lalu menghubungi seseorang yang dia percaya untuk menjaga Nisa.

"Besuk pagi datang ke rumah Dika. Akan ada tugas untuk kamu" Ucap Huda.

"Baik" Jawab seseorang yang Huda hubungi.

Huda mematikan panggilan nya lalu kembali bersantai karena malam ini dia akan tenang.

"Malam ini pasti akan tenang kalau si pembuat masalah itu selalu di kamar nya" Guman Huda.

Di kamar Dika.

Nisa duduk di sofa dengan tenang namun dia masih menatap Dika dengan tajam.

"Nisa sudah dong. Aku tau aku salah tolong maaf kan aku" Ucap Dika memohon.

"Aku bisa maafin mas. Tapi aku tidak bisa percaya sepenuh nya seperti dulu" Jawab Nisa tegas.

Dika berjalan menghampiri Nisa. Nisa membuang muka ketika Dika mendekati nya.

"Nisa aku tau aku salah. Maaf karena aku masih bekum bisa jujur sama kamu. Ini semua aku lakukan untuk kebaikan kamu. Aku harap kamu mengerti" Ucap Dika lembut.

"Aku ingin tidur" Ucap Nisa mengalihkan pembicaraan.

Nisa berdiri dari duduk nya untuk istirahat. Namun aneh nya Nisa tidak ke arah ranjang. Dia malah ke arah pintu keluar kamar.

"Mau ke mana?" Tanya Dika lembut.

"Aku mau tidur di kamar sebelah. Aku masih belum bisa bersama mas. Karena aku akan selalu marah jika melihat mas" Jawab Nisa tanpa melihat Dika.

Dia keluar dari kamar lalu berjalan ke arah kamar lain. Nisa memilih untuk tidur di kamar sebelah dari pasa harus sekamar dengan Dika.

Dika frustsi karena tingkah Nisa yang kekanak kanakan. Dia bingung harus bagaimana menghadapi Nisa.

Dika memilih keluar kamar untuk mencari udara segar. Dia berencana ke teras untuk menenangkan fikiran nya.

Namun dia melihat Huda yang bersantai di ruang tamu. Huda yang mihat kedatangan Dika mulai mengeluh.

"Musnah sudah ketenangan ku" Guman Huda.

Dika duduk di sofa ruang tamu bersama Huda. Huda pura pura tidak tau akan kedatangan Dika.

"Sampai kapan elo mau pura pura nggak tau?" Tanya Dika.

Huda menghela nafas panjang nya. Dia menaruh ponsel nya ke atas meja.

"Kenapa?" Tanya Huda.

"Gue di tinggalin" Jawab Dika.

"Kenapa di tinggalin?" Tanya Huda lagi.

"Soal gue bohongin dia" Jawab Dika.

"Biarkan saja nanti juga baikan sendiri" Sahut Huda kembali mengambil ponsel nya.

"Tapi gue nggak bisa tidur" Ucap Dika.

"Tidur gampang tinggal elo berdiri lalu jalan ke kamar elo. Elo tidur di kasur elo yang super empuk itu. Nah habis itu elo tutup mata. Gue yakin elo bakalan tidur" Ucap Huda.

"Nggak ada yang gue peluk" Ucap Dika manja.

Huda merinding mendengar ucapan Dika.

"Elo sadar umur nggak sih. Umur lo saja udah kepala 3 dan elo masih belagak kayak anak ABG. Gue geli denger nya" Ucap Huda berdiri dari duduk nya. Dia masuk ke dalam kamar nya dan mengunci nya rapat agar Dika tidak masuk ke dalam kamar nya.

"Gue punya kunci cadangan nya. Nggak usah lo kunci kunci segala" Teriak Dika pada Huda.

Dia memandangi langit langin atap yang terlihat warna putih saja. Sekilas tergambar wajah Nisa yang tersenyum di langit atap yang ia lihat.

"Kenapa wajah kamu ada di setiap padangan ku Nisa" Guman Dika dalam hati.

Dika yang menayadari apa yang telah ia fikirkan seketika terduduk.

"Kenapa gue membayangkan Nisa? Enggak enggak Dika elo nggak boleh suka dengan Nisa. Nisa akan dalam bahaya kalau elo suka sama dia" Guman Dika menepuk nepuk pipi nya.

Dika berdiri dari duduk nya. Dia ingin kembali ke kamar namun dia mendengar suara dari arah dapur.

Dika berjalan perlahan ke arah dapur. Ketika sampai di dapur dia melihat Nisa yang sedang memasak di dapur sendirian.

"Nisa. Dia sedang masak apa?" Guman Dika.

Dika lebih mendekat ke arah dapur. Dia duduk di kursi meja makan dengan terus memandangi Nisa yang memasak.

Nisa yang telah selesai memasak mengambil piring untuk menaruh makanan nya di atas nya.

"Sudah siap" Ucap Nisa tersenyum melihat hasil masakan nya.

Nisa berbalik dan terkejut dengan kedatangan Dika yang sudah duduk di kursi.

"Mas ngapain di situ?" Tanya Nisa berjalan ke arah meja makan.

"Lihatin kamu masak" Jawab Dika.

Nisa duduk di kursi meja makan. Dia tidak menghiraukan Dika yang terus menatap nya.

"Kamu tega membiarkan aku hanya melihat kamu makan?" Tanya Dika.

Nisa berdiri lalu mengambil piring untul Dika. Dia menaruh separuh makanan nya ke piring kosong lalu memberikan nya pada Dika.

"Apa ini?" Tanya Dika.

"Nasi goreng udang" Jawab Nisa.

Dika mulai mencicipi masakan Nisa. Dengan lahap dia makan masakan Nisa.

"Besuk buat ini lagi. Ini enak sekali" Ucap Dika.

"Iya kalau aku nggak malas" Jawab Nisa.

Nisa tersenyum melihat Dika yang lahap makan makanan yang dia buat. Mereka makan dengan lahap dan tenang.

Ke esokan hari nya.

Nisa yang bangun tidur merasakan perut nya yang aneh. Dia berlari ke dalam kamar mandi dan benar saja kalau dia muntah muntah dalam kamar mandi tersebut.

Dika yang ingin membangun kan Nisa mendengar suara Nisa yang muntah di kamar mandi. Dengan cepat Dika masuk ke dalam kamar Nisa.

"Nisa Nisa kamu di mana?" Tanya Dika.

"Mas" Panggil Nisa.

Dika berlari ke arah kamar mandi. Dia melihat Nisa yang lemas di samping kloset.

"Nisa. Kamu kenapa?" Tanya Dika khawatir.

"Badan ku lemas mas" Jawab Nisa lirih.

Simbok yang mendengar keributan dari kamar Nisa ikut masuk ke dalam kamar. Dia melihat Nisa yang di gendong oleh Dika.

"Non Nisa kenapa?" Tanya Simbok.

"Nisa muntah muntah bik kata mya badan nya juga lemas" Jawab Dika.

"Oh itu hal wajar tuan. Kalau hamil muda memang begitu" Jelas Simbok.

"Tapi Nisa seperti kesakitan bik. Bagaimana yang wajar sih" Ucap Dika marah.

"Itu memang wajar tuan. Non Nisa akan mengalami muntah di pagi hari sampai usia kandungan non Nisa 4 bulan." Ucap simbok.

"Sampai kandungan Nisa 4 bulan? Kenapa bisa begitu? Cepat panggil Dokter sekarang" Ucap Dika marah.

"Baik tuan" Jawab simbok.

Simbok keluar dari kamar Nisa. Dia mulai menghubungi Dokter yang memeriksa Nisa kemarin.

Dika mengusap kepala Nisa menggunakan tisu karena Nisa yang berkeringat di bagian kening nya.

"Masih mual?" Tanya Dika lembut.

"Masih mas. Aku ingin muntah lagi" Ucap Nisa.

Nisa bangun dari ranjang nya lalu berlari ke arah kamar mandi lagi. Dika ikut masuk ke dalam kamar mandi.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

ruwseewoon

ruwseewoon

wuiiih sekali masuk gawang langsung hamil..👏👏👏👏👏

2021-10-21

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!