My Boss, My (Ex) Boyfriend

My Boss, My (Ex) Boyfriend

1. Aku Hamil?

"Aku hamil, dok?" Wajahnya tampak terkejut melihat hasil tes darah yang ada ditangannya.

Hamil?

Dia tidak pernah membayangkan akan datang hari dimana hal mustahil ini terjadi kepadanya dalam hidup ini.

"Ya, kamu hamil. Usia kandungan kamu sudah masuk bulan kedua." Dokter yang ada di seberang meja mengkonfirmasi tanpa ragu sedikitpun.

Dia terkejut, matanya sekali lagi melihat kertas putih yang ada ditangannya.

"Tapi.. bagaimana bisa?" Dia tahu betul bagaimana tubuhnya.

"Kamu punya rahim jadi kenapa itu tidak bisa terjadi?" Dokter bertanya dengan ekspresi yang masuk akal.

Dia memang punya rahim tapi mengapa kehamilannya baru terjadi sekarang setelah melakukan hubungan badan bertahun-tahun lamanya. Dia sejujurnya sulit mempercayai ini meskipun dia punya rahim di dalam tubuh. Dia pikir rahim itu dibuat oleh Tuhan hanya untuk menjadi pajangan selama hidup. Dia tidak menyangka bila rahim ini ternyata berfungsi suatu hari nanti.

"Tapi dok..aku adalah hermaprodhit dan kehamilan tidak seharusnya terjadi kepadaku.."

Ah, hermaprodhit.

Ini juga benar.

Dia terlahir sebagai hermaprodhit. 

Manusia yang Tuhan ciptakan dengan dua kelamin yang berbeda. Beberapa orang menganggap kelahiran ini sebagai sebuah 'kecacatan' sedangkan beberapa orang lagi menganggap kelahiran ini sebagai sebuah 'kemurahan' Sang Pencipta.

Dokter di seberang memperbaiki letak kacamatanya dengan ekspresi serius.

"Memang benar kecil kemungkinan terjadi kehamilan kepada manusia yang lahir hermaprodhit tapi bukan berarti itu tidak bisa terjadi. Dari 10 kasus kelahiran hermaprodhit 3 diantaranya berhasil mengandung dan melahirkan dengan selamat. Rein, kamu sangat beruntung menjadi salah satu diantara mereka. Ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada mu dan pasangan mu."

Rein tertegun, beberapa detik kemudian wajah terkejutnya lalu digantikan dengan sebuah senyuman yang amat sangat manis. Walaupun terkejut tapi dia juga senang mendapatkan kabar bahagia ini. Hidupnya dengan sang kekasih tidak akan kesepian lagi di masa depan karena kehadiran buah hati mereka berdua.

"Tentu dokter, aku sangat beruntung mendapatkan anak ini. Kalau begitu aku harus segera pulang sekarang sebelum dia mengomeli ku lagi." Rein ingin segera pulang dan memberitahu sang kekasih tentang kabar bahagia ini.

Dia menantikan reaksi apa yang kekasihnya berikan setelah mendengar kabar gembira ini.

"Hahaha.. reaksi mu cepat sekali berubah. Syukurlah Rein, kamu bisa menerima kelebihan ini." Dokter juga ikut berdiri.

Memberikan Rein sebuah senyuman khas seorang Ayah yang tidak pernah Rein dapatkan dalam hidup ini.

"Dokter bercanda, ini adalah kabar bahagia jadi kenapa aku harus menolaknya?" Ujar Rein bercanda.

"Aku pamit dok, selamat malam."

Setelah membayar biaya administrasi rumah sakit Rein segera keluar dari rumah sakit dan menghentikan sebuah taksi. Dia mampir dulu ke supermarket sebelum pulang ke rumah.

Untungnya supermarket tidak terlalu ramai dan banyak bahan makanan diskon besar karena sebentar lagi akan tutup. Kesempatan bagus ini Rein manfaatkan untuk membeli banyak bahan makanan untuk stok satu minggu di rumah. Dia juga secara khusus membeli bahan-bahan makanan yang disukai sang kekasih.

"Malam ini aku akan memberikannya sebuah kejutan, aku harap dia tidak pulang bekerja terlalu cepat." Gumamnya berharap diiringi sebuah senyuman manis.

Dalam waktu 30 menit dia hampir memenuhi satu troli. Jika saja dia tidak terburu-buru maka mungkin 2 atau 3 troli dapat dia penuhi malam ini. Namun karena ini adalah malam spesial Rein tidak ingin terlalu membuang waktu.

Setelah selesai memilih bahan makanan dia membawa semua belanjaannya ke kasir. Sambil menunggu sang kasir menghitung belanjaannya, Rein meluangkan waktu untuk memikirkan masakan apa yang akan dia buat malam ini. Dia juga memikirkan makanan yang cocok untuk gizi sang calon bayi agar tetap sehat di dalam kandungan. Memikirkan itu tangan kanannya tanpa sadar mengelus perutnya dengan gerakan lembut dan sayang. Gerakan ini tidak luput dari mata sang kasir perempuan.

Dia menatap Rein aneh karena melakukan gerakan lembut yang seharusnya dilakukan oleh seorang wanita. Karena dimatanya gerakan tangan Rein seolah-olah menunjukkan ada daging hidup di dalam perut datarnya itu.

Kemudian matanya menatap wajah cantik Rein yang tidak sesuai dengan citra seorang laki-laki dewasa. Wajah itu tampak terawat secara khusus melihat warna kulit yang cerah dan tampak lembut, tidak jauh berbeda dengan milik seorang wanita.

Perlahan, kasir itu mulai menyimpulkan dan mengerti dengan tingkah laku Rein yang tidak masuk akal untuk seorang laki-laki. Mulai dari berbelanja seperti wanita, wajah cantik dan kulit terawat, dan terakhir gerakan aneh yang mencuri perhatian. Kasir itu pikir bila Rein adalah salah satu bagian dari kumpulan orang-orang yang bercita-cita menjadi seorang wanita padahal faktanya mereka adalah laki-laki.

Bukankah cita-cita mereka terlalu menggelikan?

"Bagaimana bisa anak laki-laki ini bertindak tidak masuk akal?" Gumam kasir itu tanpa mengontrol volume suaranya.

Rein sontak terkejut, dia menurunkan tangannya sambil memperbaiki ekspresinya. Dia malu tentu saja, tapi bukan berarti dia bisa mengeluh. Ini sudah menjadi hukum alam di dunia ini bahwa yang aneh dan berbeda adalah minoritas. Mereka sulit diterima dalam masyarakat yang luas ini.

"Totalnya 412.000, apakah menggunakan uang cash atau tidak?" Kasir itu telah menyelesaikan semua hitungan.

Tidak seperti pertama, wanita itu sekarang tampak bersikap acuh tak acuh kepada Rein.

"Cash saja." Rein mengeluarkan 5 lembar kertas merah dari dalam dompetnya.

Dia lalu memberikannya kepada wanita itu.

Sambil menunggu uang kembalian, Rein mengambil tas belanjaannya yang sudah dipenuhi berbagai macam makanan.

"Ini kembaliannya, terimakasih sudah datang berkunjung."

Rein lalu mengambil uang itu tanpa mengatakan apa-apa dan segera keluar dari supermarket untuk memanggil taksi. Begitu masuk ke dalam taksi dia langsung menyenderkan kepalanya di kursi.

Hari ini rasanya cukup melelahkan.

Dia kemudian menghidupkan layar ponselnya sembari mengecek apakah ada pesan balasan dari sang kekasih. Namun ternyata masih belum ada balasan sama sekali.

Rein pikir mungkin sang kekasih sangat sibuk di kantor karena sudah beberapa hari ini dia jarang pulang ke rumah dan tidak punya waktu untuk menghubunginya.

Dia mengerti posisi sang kekasih tapi dia juga tidak bisa menampik betapa kesepiannya dia selama ini. Dia merindukan sang kekasih yang sudah mulai kehilangan waktu kepadanya karena alasan pekerjaan dan sebagainya.

Jujur, Rein ingin bermanja-manja lagi kepada sang kekasih.

Menghela nafas panjang, dia mengalihkan pandangannya menatap keluar jendela taksi. Memperhatikan suasana ramai diluar sana yang tidak bisa Rein nikmati meskipun dia mau.

"Pak.. berhenti!" Teriak Rein membuat solupir taksi segera mengerem mendadak.

Untungnya tidak ada kendaraan lain di belakang mereka sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

"Maaf sebelumnya..tapi apa Bapak bisa mundur ke belakang lagi?" Rein malu tapi dia tidak bisa menahan keterkejutannya.

Dia yakin orang yang dia lihat tadi bukan sang kekasih tapi tetap saja dia ingin mengkonfirmasinya.

"Tentu." Supir taksi itu tidak marah meskipun agak kesal.

Dia mengikuti kemauan Rein, mundur ke belakang sampai akhirnya Rein meminta supir taksi itu berhenti tepat di depan gedung hotel ternama di kota mereka.

"Kenapa Davin bersama wanita lain?" Tanya Rein mulai merasa tidak nyaman.

Terpopuler

Comments

Dwi Marti Suryaningtyas

Dwi Marti Suryaningtyas

🎧

2022-05-07

0

Amelia Lia

Amelia Lia

nanya boleh kah thor..... si rein tu cewek apa cowok yyyy.... agak bingung thor 🙏🙏

2021-12-19

1

🍭🍬Ayli🍬🍭

🍭🍬Ayli🍬🍭

yeeeeeh ada bacaaan bagus nich....

2021-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Hamil?
2 2. Goresan Dimalam Yang Dingin
3 3. Indah?
4 4. Selamat Tinggal Cintaku
5 5. Dim, Gue Sakit!
6 6. Tio, Anak Mommy
7 7. Siapa, Ayah?
8 8. Ayah Bukan Uncle Dimas
9 9. Dimana?
10 10. Jangan dibaca, up Doble
11 11. Aku Masih Belum Cukup
12 12. Dilema Rein
13 13. Gue Gak Bisa, Dim
14 14. Rencana Dimas
15 15. Terimakasih
16 16. Rekan Kerja
17 17. Revan
18 18. Davin?
19 19. Bukan Dia
20 20. Kemalangan Tio
21 21. Sudah Saatnya?
22 22. Rein, Please Berhenti
23 23. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
24 24. He Is My Boss
25 25. Bertemu Lagi
26 26. Kenapa, Tuhan?
27 27. Kesal
28 28. Sulit Diungkapkan
29 29. Keanehan Dimas
30 30. Aku Ingin Kopi
31 31. Mempermainkan Ku?
32 32. Apa Kamu Menyesal?
33 33. Yuni
34 34. Apa Kamu Mencoba Mengenang Masa Lalu?
35 35. Tidak Berperasaan
36 36. Siapa Tio?
37 37. Sangat Menyebalkan!
38 38. Perdebatan
39 39. Perdebatan II
40 40. Seperti Davin
41 41. Solusi
42 42. Amukan Davin
43 43. Sudah Terlambat
44 44. Obat Tidur
45 45. Tio?
46 46. Banyak Pikiran
47 47. Bukan Milik Dimas
48 48. Serigala Teriak Serigala
49 49. Mengganggu
50 50. Cemburu?
51 51. Murahan
52 52. Ketulusan Tidak Bisa Dibayar
53 53. Paman Baik Hati?
54 54. Rumor
55 55. Kopian
56 56. Milikku
57 57. Keanehan Davin
58 58. Keanehan Davin (2)
59 59. Tes DNA
60 60. Ayah, Pulang?
61 61. Aku, Kamu Keberatan?
62 62. Dipecat
63 63. Tidak Dilevel yang Sama
64 64. Aku Tidak Lemah
65 65. Kejutan
66 66. Dia Tidak Akan Seperti Kamu!
67 67. Tidakkah Semua Itu Cukup?
68 68. Ego dan Nurani Seorang Ibu
69 69. Menuntut
70 70. Ancaman
71 71. Sebuah Syarat
72 72. Angka 11
73 73. Tugas Pembantu
74 74. Bukan Urusanku
75 75. Lo Tahu?
76 76. Milikku Bukan Milikmu, Paham?
77 77. Pelampiasan
78 78. Dia Kekasihku
79 79. Pilihan Untuk Sebuah Luka
80 80. Selamat Tinggal Cintaku (2)
81 81. Sebuah Kebohongan
82 82. Tidak Ada Maaf
83 83. Bikin Repot
84 84. Aku Tidak Suka
85 85. Kenapa, Mom?
86 86. Wacana Liburan
87 87. Mommy Gak Galak Kok, Dad
88 88. Sekretaris Pribadi
89 89. Aku Mau
90 90. Jauhi Dimas
91 91. Canggung
92 92. Skema
93 93. Dengarkan Aku
94 94. Maaf, Aku Tidak Bisa
95 95. Tio Yang Aneh
96 96. Adek Buat Tio?
97 97. Tio Mau Adek!
98 98. Nyonya Kami
99 99. Rein Yang Sama
100 100. Hanya Orang Asing
101 101. 28 Menit
102 102. Jurit Malam
103 103. Berani-beraninya Kamu!
104 104. Janji Apa?
105 105. Davin-nya Kembali
106 106. Aku Takut
107 107. Syarat
108 108. Arogansi
109 109. Maaf Tidak Berguna
110 110. Buruk Rupa
111 Jangan Dibaca (Khusus Promo)
112 111. Mommy?
113 112. Aska
114 113. Aska & Tio
115 114. Tidak Masalah
116 Jangan Dibaca (Promo Terakhir )
117 115. Modus
118 116. Aku Mencintaimu
119 117. Menjijikkan, Bukan?
120 118. Suka, Hem?
121 119. Nikahi Aku Dulu!
122 120. Davin Yang Teraniaya
123 121. Milikku Rumahku
124 122. Pengasuh
125 123. Mencurigakan
126 124. Keanehan Aska
127 125. Gaji Dan Bonus!
128 126. Video Call
129 127. Obat Tidur
130 128. Jangan Ikut Campur
131 129. Sebatas Pengamat
132 130. Salah Satu Korban
133 131. Masa Lalu Dokter Adit
134 132. Kejahatan Dibalas Kebaikan (?)
135 133. Tetap Bersama
136 134. Undangan Dari Keluarga Dirgantara
137 135. Identitas Revan
138 Kegabutan Author, Jangan Dibaca (Nanti Nyesel)
139 136. Rubah Tua
140 137. Anak Haram
141 138. Penderitaan Adit
142 139. Hati-hati
143 140. Tidak Masalah
144 141. 11 November
145 142. Terekspos
146 143. Wanita Yang Menyedihkan
147 144. Siapa Yang Kamu Panggil Istri?
148 145. Provokasi
149 146. Kekasih Revan?
150 147. Tunangan
151 148. Tamu Tak Diundang
152 149
153 150
154 151
155 152
156 153
157 154
158 155
159 156
160 157
161 158
162 159
163 160
164 161
165 162
166 163
167 164
168 165
169 166
170 167
171 168
172 169
173 170
174 171
175 172
176 173
177 174
178 175
179 176
180 177
181 178
182 179
183 180
184 181
185 182
186 183
187 184
188 185
189 186
190 187
191 188
192 189
193 190
194 191
195 192
196 193
197 194
198 195
199 196
200 197
201 198
202 199
203 200
204 201
205 202
206 203
207 204
208 205
209 206
210 207
211 208
212 209
213 210
214 211
215 212
216 213
217 214
218 215
219 216
220 217
221 218
222 219
223 220
224 221
225 222
226 223
227 224
228 225
229 226
230 227
231 228
232 229. 1
233 230. 2
234 231. 3
235 232. 4
236 233. 5
237 234. 6
238 235. 7
239 236. 8
240 237. 9
241 238. 10
242 239. 11
243 240. 12
244 241. 13
245 242. 14
246 243. 15
247 244. 16
248 245. 17
249 246. 18
250 247. 19
251 248. 20
252 249. 21
253 250. 23
254 251. 23 (End)
255 1. (1)
256 2. (2)
257 3. (3)
258 4. (4)
259 5. (5)
260 6. (6)
261 7. (7)
262 8. (8)
263 9. (9)
264 10. (10)
265 11. (11)
266 12. (12)
267 13. (13)
268 14. (14)
269 15. (15)
270 16. (16)
271 17. (17)
272 18. (18)
273 19. (19)
274 20. (20)
275 21. (21)
276 22. (22)
277 23. (23)
278 24. (24)
279 25. (25)
280 26. (26)
281 27. (27)
282 28. (28)
283 29. (29)
284 30. (30)
285 31. (31)
286 32. (32)
287 33. (33)
288 34. (34)
289 00
290 35. (35)
291 36. (36)
292 37. (37)
293 38. (38)
294 39. (39)
295 40. (40)
296 41. (41)
297 42. (42)
298 43. (43)
299 44. (44)
300 45. (45)
301 Hallo
302 46. (46)
303 47. (47)
304 48. (48)
305 49. (49)
306 50. (50)
307 51. (51)
308 52. (52)
309 53. (53)
310 54. (54)
311 55. (55)
312 56. (56)
313 57. (57)
314 58. (58)
315 59. (59)
316 60. (60)
317 61. (61)
318 62. (62)
319 63. (63)
320 64. (64)
321 65. (65)
322 66. (66)
323 6
324 7
325 67. (67)
326 yy
327 68. (68)
328 8
329 69. (69)
330 9
331 70
332 70 (70)
333 70. 70 (2)
334 70. 70 (3)
335 hshsh
336 70 (4)
337 70 (5)
338 70 (6)
339 70 (7)
340 70 (8)
341 70 (9)
342 70 (10)
343 1. Side Story
344 2. Side Story
345 3. Side Story
346 4. Side Story
347 5. Side Story
348 6. Side Story
349 7. Side Story
350 8. Side Story
351 9. Side Story
352 10. Side Story
Episodes

Updated 352 Episodes

1
1. Aku Hamil?
2
2. Goresan Dimalam Yang Dingin
3
3. Indah?
4
4. Selamat Tinggal Cintaku
5
5. Dim, Gue Sakit!
6
6. Tio, Anak Mommy
7
7. Siapa, Ayah?
8
8. Ayah Bukan Uncle Dimas
9
9. Dimana?
10
10. Jangan dibaca, up Doble
11
11. Aku Masih Belum Cukup
12
12. Dilema Rein
13
13. Gue Gak Bisa, Dim
14
14. Rencana Dimas
15
15. Terimakasih
16
16. Rekan Kerja
17
17. Revan
18
18. Davin?
19
19. Bukan Dia
20
20. Kemalangan Tio
21
21. Sudah Saatnya?
22
22. Rein, Please Berhenti
23
23. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri
24
24. He Is My Boss
25
25. Bertemu Lagi
26
26. Kenapa, Tuhan?
27
27. Kesal
28
28. Sulit Diungkapkan
29
29. Keanehan Dimas
30
30. Aku Ingin Kopi
31
31. Mempermainkan Ku?
32
32. Apa Kamu Menyesal?
33
33. Yuni
34
34. Apa Kamu Mencoba Mengenang Masa Lalu?
35
35. Tidak Berperasaan
36
36. Siapa Tio?
37
37. Sangat Menyebalkan!
38
38. Perdebatan
39
39. Perdebatan II
40
40. Seperti Davin
41
41. Solusi
42
42. Amukan Davin
43
43. Sudah Terlambat
44
44. Obat Tidur
45
45. Tio?
46
46. Banyak Pikiran
47
47. Bukan Milik Dimas
48
48. Serigala Teriak Serigala
49
49. Mengganggu
50
50. Cemburu?
51
51. Murahan
52
52. Ketulusan Tidak Bisa Dibayar
53
53. Paman Baik Hati?
54
54. Rumor
55
55. Kopian
56
56. Milikku
57
57. Keanehan Davin
58
58. Keanehan Davin (2)
59
59. Tes DNA
60
60. Ayah, Pulang?
61
61. Aku, Kamu Keberatan?
62
62. Dipecat
63
63. Tidak Dilevel yang Sama
64
64. Aku Tidak Lemah
65
65. Kejutan
66
66. Dia Tidak Akan Seperti Kamu!
67
67. Tidakkah Semua Itu Cukup?
68
68. Ego dan Nurani Seorang Ibu
69
69. Menuntut
70
70. Ancaman
71
71. Sebuah Syarat
72
72. Angka 11
73
73. Tugas Pembantu
74
74. Bukan Urusanku
75
75. Lo Tahu?
76
76. Milikku Bukan Milikmu, Paham?
77
77. Pelampiasan
78
78. Dia Kekasihku
79
79. Pilihan Untuk Sebuah Luka
80
80. Selamat Tinggal Cintaku (2)
81
81. Sebuah Kebohongan
82
82. Tidak Ada Maaf
83
83. Bikin Repot
84
84. Aku Tidak Suka
85
85. Kenapa, Mom?
86
86. Wacana Liburan
87
87. Mommy Gak Galak Kok, Dad
88
88. Sekretaris Pribadi
89
89. Aku Mau
90
90. Jauhi Dimas
91
91. Canggung
92
92. Skema
93
93. Dengarkan Aku
94
94. Maaf, Aku Tidak Bisa
95
95. Tio Yang Aneh
96
96. Adek Buat Tio?
97
97. Tio Mau Adek!
98
98. Nyonya Kami
99
99. Rein Yang Sama
100
100. Hanya Orang Asing
101
101. 28 Menit
102
102. Jurit Malam
103
103. Berani-beraninya Kamu!
104
104. Janji Apa?
105
105. Davin-nya Kembali
106
106. Aku Takut
107
107. Syarat
108
108. Arogansi
109
109. Maaf Tidak Berguna
110
110. Buruk Rupa
111
Jangan Dibaca (Khusus Promo)
112
111. Mommy?
113
112. Aska
114
113. Aska & Tio
115
114. Tidak Masalah
116
Jangan Dibaca (Promo Terakhir )
117
115. Modus
118
116. Aku Mencintaimu
119
117. Menjijikkan, Bukan?
120
118. Suka, Hem?
121
119. Nikahi Aku Dulu!
122
120. Davin Yang Teraniaya
123
121. Milikku Rumahku
124
122. Pengasuh
125
123. Mencurigakan
126
124. Keanehan Aska
127
125. Gaji Dan Bonus!
128
126. Video Call
129
127. Obat Tidur
130
128. Jangan Ikut Campur
131
129. Sebatas Pengamat
132
130. Salah Satu Korban
133
131. Masa Lalu Dokter Adit
134
132. Kejahatan Dibalas Kebaikan (?)
135
133. Tetap Bersama
136
134. Undangan Dari Keluarga Dirgantara
137
135. Identitas Revan
138
Kegabutan Author, Jangan Dibaca (Nanti Nyesel)
139
136. Rubah Tua
140
137. Anak Haram
141
138. Penderitaan Adit
142
139. Hati-hati
143
140. Tidak Masalah
144
141. 11 November
145
142. Terekspos
146
143. Wanita Yang Menyedihkan
147
144. Siapa Yang Kamu Panggil Istri?
148
145. Provokasi
149
146. Kekasih Revan?
150
147. Tunangan
151
148. Tamu Tak Diundang
152
149
153
150
154
151
155
152
156
153
157
154
158
155
159
156
160
157
161
158
162
159
163
160
164
161
165
162
166
163
167
164
168
165
169
166
170
167
171
168
172
169
173
170
174
171
175
172
176
173
177
174
178
175
179
176
180
177
181
178
182
179
183
180
184
181
185
182
186
183
187
184
188
185
189
186
190
187
191
188
192
189
193
190
194
191
195
192
196
193
197
194
198
195
199
196
200
197
201
198
202
199
203
200
204
201
205
202
206
203
207
204
208
205
209
206
210
207
211
208
212
209
213
210
214
211
215
212
216
213
217
214
218
215
219
216
220
217
221
218
222
219
223
220
224
221
225
222
226
223
227
224
228
225
229
226
230
227
231
228
232
229. 1
233
230. 2
234
231. 3
235
232. 4
236
233. 5
237
234. 6
238
235. 7
239
236. 8
240
237. 9
241
238. 10
242
239. 11
243
240. 12
244
241. 13
245
242. 14
246
243. 15
247
244. 16
248
245. 17
249
246. 18
250
247. 19
251
248. 20
252
249. 21
253
250. 23
254
251. 23 (End)
255
1. (1)
256
2. (2)
257
3. (3)
258
4. (4)
259
5. (5)
260
6. (6)
261
7. (7)
262
8. (8)
263
9. (9)
264
10. (10)
265
11. (11)
266
12. (12)
267
13. (13)
268
14. (14)
269
15. (15)
270
16. (16)
271
17. (17)
272
18. (18)
273
19. (19)
274
20. (20)
275
21. (21)
276
22. (22)
277
23. (23)
278
24. (24)
279
25. (25)
280
26. (26)
281
27. (27)
282
28. (28)
283
29. (29)
284
30. (30)
285
31. (31)
286
32. (32)
287
33. (33)
288
34. (34)
289
00
290
35. (35)
291
36. (36)
292
37. (37)
293
38. (38)
294
39. (39)
295
40. (40)
296
41. (41)
297
42. (42)
298
43. (43)
299
44. (44)
300
45. (45)
301
Hallo
302
46. (46)
303
47. (47)
304
48. (48)
305
49. (49)
306
50. (50)
307
51. (51)
308
52. (52)
309
53. (53)
310
54. (54)
311
55. (55)
312
56. (56)
313
57. (57)
314
58. (58)
315
59. (59)
316
60. (60)
317
61. (61)
318
62. (62)
319
63. (63)
320
64. (64)
321
65. (65)
322
66. (66)
323
6
324
7
325
67. (67)
326
yy
327
68. (68)
328
8
329
69. (69)
330
9
331
70
332
70 (70)
333
70. 70 (2)
334
70. 70 (3)
335
hshsh
336
70 (4)
337
70 (5)
338
70 (6)
339
70 (7)
340
70 (8)
341
70 (9)
342
70 (10)
343
1. Side Story
344
2. Side Story
345
3. Side Story
346
4. Side Story
347
5. Side Story
348
6. Side Story
349
7. Side Story
350
8. Side Story
351
9. Side Story
352
10. Side Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!