"Iya, kamu di tandai siluman yang akan mengambil jiwamu untuk meningkatkan energi siluman itu..!" jelas Aaron pada Kirana yang masih tak percaya.
"Mengambil jiwaku?" tanya Kirana yang memegang dadanya yang seolah jantungnya mau melompat.
"Karena kau orang pilihan!" kata Aaron.
"Orang pilihan?" tabya Kirana yang tak pecaya.
"Iya, karena kamu gadis suci dan jiwa kamu jadi rebutan para siluman" jelas Aaron.
"Begitukah?" kata Kirana yang belum percaya dengan apa yang di dengarnya.
Tiba-tiba mata Aaron melihat sesuatu uang bergerak di luar jendela.
"Siluman!" seru Aaron yang kemudian berdiri dan kemudian melangkah ke teras atau balkon ruko.
"Siluman? memangnya ada disini?" tanya Kirana mau tak juga dijawab Aaron.
Kirana kemudian bangkit dan melihat apa yang dilakukan Aaron.
"Ada apa sih?" tanya dalam hati Kirana yang melangkahkan kaki menuju ke arah pintu yang menuju ke balkon Ruko.
Kirana melihat Aaron sedang berhadapan dengan seekor Cicak yang bentuknya tidak lazim.
"Ohw..! rupanya kau Siluman Cicak!" Seru Aaron saat melihat seekor cicak dihadapannya.
"Mengintip orang pacaran, ternyata asyik juga ya..he..he..!" ucap Siluman Cicak yang kemudian berubah wujud menjadi manusia berkepala cicak.
"Apa kau bilang!" seru Aaron geram.
Dan kemudian baku hantam pun tak terelakan.
"Hiaat...!!"
"Baghh...!!"
"Bughh...!!"
"Deshh...!!"
Kirana menyaksikan pertarungan itu dari balik pintu.
"Ya ampun..! aku seperti melihat langsung adegan eksyen Aaron Kwok dalam film laganya.,!" gumam Kirana dalam hati.
"Ck..ck...ckk! Lumayan juga kau makhluk kutukan!" gerutu siluman cicak itu saat terdesak.
Pada saat ada kesempatan Aaron menarik ekor siluman cicak itu, dan berkeinginan membantingnya.
Namun apa yang terjadi, ekor siluman itu terlepas dari tubuhnya.
Dengan media dinding sebagai batu loncatan siluman Cicak itu berbalik menyerang Aaron, tepat menghantam dada bidang Aaron.
Aaron yang tak siap menghadapi serangan itu terjatuh mundur beberapa langkah.
"Aaaagh..!"
Panglima langit itu mengerang kesakitan, di pegang dadanya yang terkena pukulan manusia cicak itu.
"Ohw tidak,Aaron!" seru Kirana dari balik pintu dan bergegas membantu Aaron berdiri.
Siluman cicak itu melihat ke arah Kirana.
"Ck..ck..ck.,..! Gadis yang di tandai! he..he..! pasti jiwamu nikmat, hingga kau sampai di tandai kepemilikan oleh siluman itu!" seru siluman cicak itu pada Kirana dengan tatapan yang tajam.
"Tak kan ku biarkan kau menyentuhnya!" seru Aaron yang kemudian berdiri di depan Kirana berusaha melindungi Kirana.
Kirana pun ketakutan di belakang Aaron saat melihat sorot mata Siluman cicak itu.
"Ciaaat...!!"
"Baghh...!!"
"Bugh..!!"
Baku hantam pun terjadi kembali. Kali ini yang menyerang lebih dulu Siluman Cicak.
Pada awalnya Aaron terkena beberapa pukulan dari siluman Cicak itu.
"Aaghh..!" Aaron mengerang keras karena pukulan dari lawannya.
"A..Aron!" jerit Kirana yang melihat Aaron tersudut dan bergegas menghampiri Aaron namun di tahan oleh Aaron.
"Mundur Kirana, jangan mendekat!" seru Aaron dan Kirana menurutinya.
Kembali Aaron melakukan serangan demi serangan.
"Hop hiiaaat...!"
"Baghh...!"
"Bugh..!"
"Baghh...!"
"Bugh..!"
Begitu Siluman Cicak itu lengah, Aaron memutar tubuhnya dan kaki menendang kepala siluman cicak itu, dan darah segar keluar dari mulut siluman cicak itu.
"Aaargh...!"
Dan sekali lagi Aaron memberikan tendangan pada siluman cicak itu.
"Aaaghh...!'
Siluman Cicak itu terpelanting tak sadarkan diri.
Tak lama kemudian muncullah mutiara hitam yang bercahaya muncul dari mulut siluman cicak itu.
Dengan cepat Aaron mengambilnya dan menelannya.
Dan jasad Siluman Cicak itu berubah menjadi abu dan tersapu angin.
"Aaron...!" panggil Kirana yang memegang lengan Aaron dari belakang.
Aaron pun berbalik dan menepuk bahu Kirana yang sedang mematung, terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Sudah beres, ayo masuk!"seru Aaron sambil tangannya mengarah ke pintu untuk masuk kembali ke Ruko.
Kirana pun menurut masuk ke dalam ruko dengan perasaan yang campur aduk yang belum percaya dengan apa yang terjadi baru saja.
Setelah menutup dan mengunci pintu, Aaron menuntun Kirana untuk duduk di pinggir tempat tidur yang kemudian dia mengambil air minum dari dispenser yang tersedia di ruangan itu.
Dua gelas air minum yang dia ambil, satu dia berikan pada Kirana dan satu untuk dia minum.
"Minumlah agar hatimu lebih tenang!" kata Aaron saat dia telah meminum air putihnya dan Kirana yang masih terdiam memegang gelas yang masih berisi air putih itu.
Perlahan Kirana meminumnya dan menghabiskan air minum itu.
Aaron kemudian mengambil gelas itu dan mengembalikan ketempat semula.
"Hiks...!"
Terdengar isakan dari gadis yang duduk di tepi tempat tidur itu.
"Ka..kamu menangis?" tanya Aaron yang kemudian duduk di samping Kirana.
Di usapnya air mata gadis di sampingnya itu dengan kedua ibu jarinya di pipi sebelah kanan dan kiri gadis yang ada di hadapannya itu.
"Aaron....!" panggil Kirana pelan namun masih bisa di dengar oleh Aaron.
"Ada apa? katakanlah, mungkin aku bisa membantumu!" balas Aaron yang masih mengusap air mata Kirana.
"A..aku...!!" kata Kirana terbata-bata.
"Kamu kenapa? katakanlah jangan buat aku semakin bingung!" ucap Aaron yang penasaran dengan apa yang akan dikatakan Kirana.
Aaron....!!" panggil Kirana pelan namun masih bisa di dengar oleh Aaron.
"Ada apa..? katakanlah, mungkin aku bisa membantumu...!!" balas Aaron yang mengusap air mata Kirana.
"A..aku...!!" kata Kirana terbata-bata.
"Ada apa?" tanya Aaron yang meminta gelas yang tadi buat minum Kirana kemudian duduk di samping Kirana.
"Aku ditandai itu maksudnya apa?" tanya Kirana yang belum paham.
"Kamu sudah di tandai oleh siluman yang sepertinya bekerja sama dengan keluargamu dan mereka mengorbankan mu." jelas Aaron.
"I..itu berarti ada siluman dirumahku?" tanya Kirana.
"Bisa jadi" jawab Aaron yang masih memandang Kirana.
"Ya Tuhan, apa siluman itu yang membuat hubungan papa dan mamaku kurang harmonis?" tanya Kirana yang kemudian kembali berlinang kembali air matanya.
Papa mama kamu kenapa?" tanya Aaron.
"Mereka sering bertengkar dan sekarang mereka berpisah. Dan tak tahu dimana keberadaan papa sekarang." kata Kirana seraya menyeka air matanya.
"Nona, ingin rasanya aku memelukmu, namun aku takut kamu akan mendengar detak jantungku yang mau copot pada saat ini." kata dalam hati Aaron yang terus memandang Kirana.
"Nona, ajaklah aku kemanapun kamu pergi.Walaupun aku menjadi Oyen. Aku berjanji akan melindungi dan menjagamu" kata Aaron dengan pasti, membuat Kirana merasa tenang dan nyaman pada saat dirinya yang sedang rapuh saat ini.
Dengan reflek Kirana memeluk Aaron. Dan Aaron tak bisa menghindari pelukan Kirana.
...~¥~...
Yuk dukung Novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA, dengan memberi like/komen/♥️/⭐5/🎁 maupun vote-nya ya.
Dukung juga di novel saya yang lainnya.
*CINTA UNTUK YULIA
*GADIS TIGA KARAKTER
*LOVE IN UNDERGROUND
Terima kasih.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Sebutir Debu
Maaf kak aku ngotorin pagi2 🙈🙈🙈 jadi jatuh cinta Ama oyen
2022-06-07
1
Sebutir Debu
So sweet oyen
2022-06-07
1
Sebutir Debu
apa sih Nana
2022-06-07
1