"Ma'af kan Kirana ma, Kirana ingin menenangkan diri di ruko. Karena Kirana bosan ma, kalian selalu bertengkar! tak ada yang mau mengalah!" seru Kirana yang kecewa.
"Tahu apa kamu, sana pergi! paling dua hari lagi kamu kembali karena kelaparan. Ha..ha..!" seru Dona tertawa sinisnya.
"Mama, apakah tak ada sedikit pun kasih sayangmu untuk Kirana dan Jimmy? Kami tak butuh makan enak, harta yang melimpah. Kami hanya butuh kasih sayang mama papa.!" kata Kirana yang mulai berkaca-kaca.
Tiba-tiba....
"Plaaaakkk...!!"
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Kirana, dan darah segar menghias di sudut bibir gadis itu.
Bi IYem yang melihat itu tersentak kaget, gadis yang dirawatnya sejak bayi itu di sakiti ibunya sendiri.
"Apa kau kira mama tak sayang! mama kumpulkan harta ini untuk kalian! agar kelak kalian tak kekurangan!" seru Dona geram.
"Kalau mau pergi, pergi saja kalian semuanya! biarkan mama sendirian. Akan mama nikmati harta ini sendirian! ha..ha..!" ucap Dona seraya merentangkan kedua tangannya dan tertawa lepas.
"Mama Jahaat....!!"seru Kirana yang kini air matanya mengalir deras di pipinya.
"Salah sendiri diatur tak mau. Kalau kamu Kuliah di luar negeri dan pulang-pulang menduduki menggantikan mama kan enak. Bukannya malah mengikuti jejak papanya yang miskin sok tanggung jawab itu!"gerutu Dona.
"Kirana ingin belajar dari nol ma, agar tahu rasanya berjuang dengan usaha Kirana sendiri!" jelas Kirana agar mamanya mau memahaminya.
"Berjuang dengan usaha sendiri? Bullsheet!! Pergi dan jangan kembali kalau tak kau buktikan ucapanmu itu!" gertak Dona dengan mendorong tubuh putrinya itu.
"Brughhh..!!" dan Kirana jatuh terduduk.
"Auw..! sakit ma..!!" ucap Kirana yang mengerang kesakitan .
"Sakit ya, kasihan. Makanya jadi anak jangan durhaka pada mamanya!" ucap Dona seraya melangkah masuk ke ruang makan.
"Bukan maksud Kirana durhaka Ma, tapi mama mengertilah dengan keinginan Kirana!" seru Kirana yang tak henti-hentinya meracau.
"Peduli amat!" seru Dona yang duduk di kursi depan meja makan.
Melihat putri majikannya yang terjatuh, bi Iyem segera menghampiri Kirana.
"Non Kirana tak apa-apa?" tanya Bi Iyem saat sudah berada di samping Kirana dan membantu gadis itu untuk berdiri.
"Kirana tidak apa-apa Bi" jawab Kirana yang sudah bangkit dari jatuh terduduknya.
"Bi IYem ngapain bantu Kirana segala?" tanya Dona yang melihat pembantunya yang sudah menolong Kirana.
"Non Kirana kan butuh bantuan nyonya..!" jawab Bi Iyem yang gugup.
"Jangan bantu Kirana lagi atau mau kerja tiga bulan tanpa gaji?!" ancam Dona yang membuat Bu Iyem tersentak kaget.
"Ja..jangan nyonya, saya butuh uang untuk bayar sekolah anak saya..!" kata bi IYem yang ketakutan.
"Sana buatkan saya sarapanyang lezat, selera makanku berkurang gara-gara kejadian ini!" seru Dona sambil seraya mengupas jeruk dan membaca surat kabar terbaru yang terletak di atas meja makan.
"Maafkan saya ya Non!" ucap Bu IYem yang merasa bersalah karena tak bisa membantu anak majikannya itu.
""Iya Bi, Kirana maklumi semua" ucap kirana seraya mengangguk dan dengan tertatih dia mencoba berdiri.
Kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah mewah itu dengan mengendarai sepeda kesayangannya, yaitu sepeda kayuh.
Kirana mengkayuh sepedanya, dengan air mata yang terus mengalir.
Tak henti-hentinya gadis itu menyeka air matanya
Banyak pengguna jalan yang sempat berpapasan dengan gadis itu, melihatnya dengan heran.
"Pagi-pagi nangis, kenapa ya?" tanya seorang Ibu-ibu yang hendak membeli sayur keliling pada pembeli lainnya.
"Jangan-jangan dia hamil dan diusir sama mamanya, kan mamanya gengsinya gede!" ucap pembeli sayur kedua.
"Atau jangan-jangan di jodohkan tapi dia tidak mau,makanya diusir dari rumah!!" kata pembeli ketiga sambil mengambil dua ikat kangkung.
"Eh ibu-ibu pagi-pagi dah gosip!" kata penjual sayur sambil membenarkan topinya.
"Aduh Abang sayur ini, gosip kan digosok makin sip! ha .ha..!" ucap pembeli ke dua sambil tertawa.
"He..eh..!!" sahut pembeli satu dan ketiga kompak
"Terserahlah dasar emak-emak, yang penting jangan ngutang ya. Pamali kalau pagi-pagi ngutang! he..he..!" celetuk si tukang sayur.
"Aku kali ini bayar kok bang, tapi separonya, kan suamiku belum gajian!" kata pembeli ketiga memelas.
"Hadeuh..! sama aja ngutang!" sahut penjual sayur sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kalau aku, nggak ngutang bang. Cuma, gabungkan saja sama yang kemarin!" kata pembeli ke satu lirih.
"Aduh Bu, itu sama aja ngutang! parah nih emak-emak!" gerutu tukang sayur itu sambil memegang dahinya.
"He..he..kalau nggak boleh ngutang, besok kami nggak belanja ya!" ancam pembeli kedua. Dan itulah jurus pamungkas si emak-emak itu.
Tapi janji besok harus lunas ya, ibu-ibu! atau nanti aku bilangin sama suaminya masing-masing Lho!" ancam si penjual sayur.
"Eh, Abang penjual sayur sudah berani mengancam nih!" seru pembeli sayur satu
"Ya itu kan karena belajar dari kalian semuanya!" ucap penjual sayur yang merasa di atas awan.
"Iya-iya deh! janji besok kami akan lunasin. Asal jangan di beritahukan sama suami-suami kita! iya kan ibu-ibu!" ucap pembeli sayur dua seraya menatap teman-teman yang sudah memilih sayuran.
...~¥~...
"Eh...! kok nglantur sampai pedagang sayur sih? he...he..🙏😍
Yuk dukung novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA, dengan memberi like/komen/♥️/⭐5/🎁 maupun Vote-nya ya.
Mampir juga ke sini ya:
* GADIS TIGA KARAKTER
* CINTA UNTUK YULIA
*LOVE IN UNDERGROUND
*JADIKAN AKU YANG KEDUA.
Terima kasih.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Senajudifa
ibu macam apa itu
2022-05-26
1
DEBU KAKI
teruskan
2022-03-01
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
ish kok pny mama songong gtu ya g sayang ama anaknya kali ya kejam apakah dia ibu tiri kirana huuhuuuhuuu... kasian kirana
semangat kirana kmu pasti bisa membuktikan klo kmu mampu berdiri sendiri walau tanpa bantuan ibu mu.
2022-02-23
4