...Bunga akan tumbuh kembali, bahkan setelah di injak....
...Bersemangat lah karena esok akan ada hal yang lebih baik🌹🌹...
"Aku juga tahu niat kamu Maggie, kamua pulang kerja mau beli martabak bukan
"Sebaiknya kalian jangan cari tahu karena kalian tidak boleh tahu. Cepat kalian kembali ke depan, kerja yang benar, sebelum saya berubah pikiran!" seru Rosa sambil tersenyum.
Maggie menarik tangan Kirana untuk kembali ke depan kios.
Sementara mata Kirana memandang Rosa dari atas sampai kebawah, ada perasaan yang janggal. Hingga pandangannya tertuju pada sebuah kelopak mawar merah yang jatuh ke tanah tepat di depan kaki BoCan.
"Berarti benar yang dikatakan Maggie, yang dimakan BoCan itu kelopak mawar. Apa BoCan melakukan ritual pesugihan atau yang lainnya? trus kenapa dia tadi menangis? apa yang membuatnya sedih?" tanya dalam hati Kirana.
"Ah, sudahlah..! asalkan jangan aku dan Maggie yang jadi tumbal.' kata dalam hati Kirana yang sudah berada di depan kios bunga rose.
"Kamu merasa aneh nggak? kok BoCan bisa tahu ya?" tanya Maggie sambil berbisik.
"Iya sih, tapi benar kata kamu. yang di makan BoCan tadi memang kelopak mawar!' bisik Kirana pada Maggie.
"Benarkan apa yang aku bilang, aneh bukan ?" tanya Maggie.
"Iya, tapi sudahlah. Itu ada pembeli yang sedang lihat-lihat bunga!" seru Kirana yang melihat beberapa orang di depan Kios bunga Rose.
"Aku akan layani mereka!" ucap Maggie.
Dan keduanya melayani para pembeli yang mulai ramai.
Tak berapa lama, Rosa menghampiri kedua karyawannya yang sedang melayani beberapa pembeli.
"Maggie, kamu antarkan bunga Anthurium Ungu kerdil yang sudah aku sendirikan itu ke alamat ini ya!" perintah BoCan sambil menyodorkan secarik kertas alamat yang di tuju pada Maggie untuk mengantarkan pesanan pelanggan.
"Oiya, sama Anthurium Holland yang di sana ke alamat ini. Ingat jangan sampai ketukar ya!" perintah BoCan yang kemudian dia masuk ke ruangannya seraya
"Baik BoCan..!" jawab Maggie yang kemudian mengambil sepedanya dan di berinya keranjang untuk mengangkut bunga pesanan tersebut.
Dan Rosa pun melayani pembeli sambil mengajari Kirana.
Setelah sepi dari pembeli, Rosa mengatakan sesuatu pada Kirana.
"Tetaplah semangat walaupun dan bagaimanapun keadaanmu. Kamu gadis yang sudah di tandai hawa kehidupanmu, namun aku melihat ada yang melindungimu." kata Rosa.
"Apa maksud anda?" tanya Kirana semakin heran.
Rosa tidak menjawab pertanyaan Kirana. Tapi menyuruh Kirana untuk mencabuti rumput kembali.
"Oya kamu cabuti rumput yang mengganggu. Biar para pembeli tertarik jika bunganya kelihatan bersih dan cantik! Setelah itu kamu sirami ya!" perintah BoCan sambil berjalan kembali ke ruangannya.
"Baik BoCan!" balas Kirana yang kemudian mencabuti rumput liar yang mengganggu tanaman.
"BoCan yang aneh, kenapa tak menjawab pertanyaanku? Tuh kan..! semakin banyak tanda tanya di otakku ini." keluh dalam hati Kirana.
Selang berapa lama, Kirana pun menyiram bunga dan Maggie telah kembali dari mengantar pesanan.
Pukul 16.30 tiba waktunya mereka untuk pulang dari kerja.
"Kirana, kita beli martabak dulu ya" kata Maggie.
"Iya!"balas Kirana, dan mereka pun mampir ke penjual martabak yang sudah buka sore itu.
"Mang martabaknya dua ya, yang biasa saja"pesan Maggie pada penjual martabak itu.
"Baik neng!" balas si penjual martabak itu yang kemudian membuatkan pesanan Maggie.
Sambil menunggu pesanan mereka dibuatkan, mereka bercerita tentang keadaan mereka.
"Kira-kira kamu betah nggak kerja sama BoCan?" tanya Maggie disaat menunggu martabak pesanan mereka yang sedang di masak oleh penjual martabak itu.
"Sepertinya betah deh, lagi pula tidak terlalu berat pekerjaannya!" jawab Kirana seraya mengulas senyumnya.
Bisa saja Kirana besok mengundurkan diri dari tempat kerjanya itu, namun tidak dia lakukan karena dia penasaran dengan keanehan Bos cantiknya itu.
Setelah mendapatkan martabaknya, mereka pulang dengan mengendarai sepeda kayuhnya dan mereka berpisah di persimpangan jalan.
"Daa Kirana! jangan lupa besok jam tujuh masuk kerjanya" seru Maggie sambil melambaikan tangannya.
"Iya, daaa Maggie!" balas Kirana yang tetap mengkayuh sepedanya menuju ruko yang kini menjadi tempat tinggalnya itu.
Tak berapa lama Kirana telah sampai di depan ruko.
Kirana membuka pintu dan memasukkan sepedanya, sekalian dia mengunci pintu ruko dari dalam.
"Akhirnya, sampai juga di ruko, home sweet home for me!" kata Kirana saat sudah mengunci pintu dan membalikkan tubuhnya dan melangkah menuju dapur untuk mengambil minum.
Setelah minum, Kirana bergegas kelantai atas.
"Aku rindu sekali sama Oyen, dia sedang mengerjakan apa ya?" gumam dalam hati Kirana yang terus melangkahkan kakinya ke tangga dan menuju ke ruangan atas ruko
Setelah sampai di kamar atas, Kirana segera mencari Oyen.
"Oyen...! hei kamu lagi ngapain?" tanya Kirana saat melihat aksi Oyen yang menggemaskan.
"Meoww...!" Oyen mengeong.
"Kamu pasti lapar ya? makan biskuit dulu ya, Kirana mau mandi dulu. Hmmm... bau acem! he..he..!" kata Kirana sambil mencium area ketiaknya. Seketika tercium aroma cuka.
"Meoww...!" Oyen mengikuti setiap langkah Kirana.
"Kirana mandi dulu, Oyen tetap di sini ya" ujar Kirana seraya mengambil handuk dan baju gantinya.
Oyen mengerti maksud Kirana, dan dia duduk tepat di depan kamar mandi.
Menunggu Kirana menyelesaikan ritual mandi dan ganti bajunya.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Kirana pun keluar dari kamar mandi dengan dress pendeknya.
"Pakai ini saja, lagi pula aku sudah tidak kemana-mana. Rumahku kan di sini!' gumam Kirana yang kemudian keluar dari kamar mandi dan meneruskan ritual meriasnya wajahnya dengan tipis.
Setelah selesai dengan ritual berhiasnya, Kirana kemudian meraih martabak yang tadi di beli ya bersama Maggie.
"Oyen apa kamu mau martabak?" tanya Kirana saat Oyen si kucing oranye itu menghampirinya.
"Meow...meowww...!"
"Mau ya?" tanya Kirana.
"Meoww.. meowww...!"
"Ok setengah untuk Oyen dan setengah untuk Kirana ya" kata Kirana yang kemudian membaginya menjadi dua.
Dan keduanya makan dengan lahapnya.
"Oyen, kamu disini sebentar ya, Kirana mau buka ruko sebentar. Siapa tahu masih ada yang datang untuk membeli. Uangnya lumayan buat beli makan esok hari." ucap Kirana.
"Meoww.... meoww.....!" ucap Oyen yang seolah tahu apa yang diucapkan gadis dihadapannya.
"Kamu mengerti ya maksud Kirana? makasih ya!" ucap Kirana yang membelai Oyen dengan tangan kirinya karena tangan kanannya dia gunakan untuk memasak.
Setelah makan martabaknya, Kirana kemudian pergi ke bawah.
"Buka sebentar saja rukonya, sampai jam sembilan, kalau ada satu atau dua pembeli kan lumayan!" batin Kirana yang langsung membuka pintu rukonya.
Sementara itu Oyen merasakan sesuatu yang aneh, seperti hawa siluman.
Kucing itu berjalan keteras atas ruko dengan hati-hati.
Dan benar ada penampakan yang tidak biasa di rumah dekat ruko dimana Oyen tinggal
...~¥~...
Yuk dukung Novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA, dengan memberi like/komen/fav/rate 5/gift dan juga Vote-nya ya.
Dan dukung novel author yang lainya ya:
* GADIS TIGA KARAKTER.
*CINTA UNTUK YULIA
*LOVE IN UNDERGROUND
*JADIKAN AKU YANG KEDUA
Terima kasih.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Aku mampir kak...
☺️☺️
2022-03-28
1
Your name
BoCan semakin membuat Kirana penasaran aja.
Pulang-pulang mandi, makan martabak, terus rebahan. Hmm, enaknya...
2022-03-04
1
DEBU KAKI
teruskan
2022-03-01
1