"Katanya bertemu nasabah? kenapa cipika-cipiki..?" kata dalam hati Kirana.
Kirana kemudian melangkahkan kaki menghampiri kedua orang yang di kenalnya itu.
"Kirana!" panggil Nicky yang terkejut.
"Hei, kamu, masih di sini?" tanya Sharla dengan mengerutkan dahinya.
"Kalian berdua, sedang apa di sini?" tanya Kirana yang curiga.
"Kami..!" ucap Nicky dan Sharla yang bersamaan.
Nicky menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya pelan-pelan.
"Kirana, Sharla adalah nasabah ku dan juga mantan kekasihku." jelas Nicky yang menarik Kirana menjauhi Sharla.
"Mantan pacar? kenapa dulu kamu tidak bilang kalau mantan pacar kamu Sharla?" tanya Kirana yang merasakan dadanya kini sudah mulai sesak.
"Bagiku masa lalu biarlah masa lalu. Kami sekarang ini hanya dalam status pekerjaan saja kok! percaya ya sama aku!" ucap Nicky yang berusaha menutupi kebohongannya.
"Ok, aku percaya kok sama kamu! semoga sukses ya!" ucap Kirana seraya menepuk lengan Nicky dua kali dan meninggalkan Nikcky dan Sharla di restoran ayam kremes itu.
Nicky yang melihat kepergian Kirana, menarik nafasnya lega.
Dan kemudian dia kembali menemui Sharla dan melanjutkan obrolan mereka.
Sementara itu Kirana tak mau ambil pusing, dia tetap mempercayai perkataan Nicky.
"Ah sudahlah! tak mungkin Nicky akan selingkuh, dia kan kerja untuk membesarkan usaha papanya.Yang nantinya bisa untuk biaya pernikahan kita." kata dalam hati Kirana yang berusaha mengulas senyum.
Kirana mengayuh sepedanya dan melanjutkan langkahnya untuk kembali ke Ruko.
Sesampainya di ruko, Kirana langsung ke lantai dua.
Di lihatnya Oyen yang sedang berjalan tapi masih tertatih karena luka yang di deritanya.
"Oyen, jangan bergerak dulu ya sayang. Kirana bawa makanan nih. Oyen mau? Sedikit dulu ya, kalau suka nanti nambah" kata Kirana pada Oyen.
"Meow..! meow...!"
Oyen pun memakan nasi dan ayam gorengnya dengan lahapnya.
"Oyen, Kirana tadi di restoran bertemu anak pengacara mama dan papa. Katanya sih mau ketemu mantannya. Pas disana juga Kirana ketemu pacar Kirana. Kata pacar Kirana itu katanya mau ketemu Nasabahnya, ternyata dia cipika-cipiki sama anak pengacara kedua orang tuaku. Kira-kira mereka apa punya hubungan di belakangku ya?" curhatan Kirana sambil melihat pigura foto Kirana dan Nicky yang sedang makan es krim satu untuk berdua dengan saling berhadapan.
Tak terasa butir kristal bening jatuh membasahi pigura yang di pangkuannya itu.
"Meow..meow...!!"
Seolah mengerti perasaan Kirana, Oyen mendengarkan curhatan Kirana.
"Aku tahu siapa yang menabrak kamu kemarin, dia adalah Sharla anak pengacara kedua orang tuaku, yang tadi bertemu Nicky, pacar aku!" cerita Kirana dengan suara paraunya.
Oyen berusaha menghibur Kirana dengan tingkah polah lucunya.
Kirana mulai mengembangkan senyumnya saat melihat tingkah lucu si Oyen, seolah dia sudah lupa masalah yang tadi dialaminya.
"Aduh Oyen...gemes dech..!!" seru Kirana yang kemudian membopong dan mengusap si Oyen dari kepala sampai ke badannya.
"Oyen..!kamu jangan kemana-mana ya, temani Kirana. Walaupun kamu tak bisa bicara, paling tidak Kirana terhibur karena mu!" kata Kirana yang masih membelai Oyen, yang kini membuat oyen tertidur pulas.
Kirana pun meletakkan Oyen di keranjang tempat tidur Oyen.
Kemudian dia melangkahkan kaki menuruni tangga dan membuka kembali rukonya.
Dari siang sampai sore, Kirana hanya mendapat beberapa pembeli.
"Jika begini terus, modal aku akan habis untuk kebutuhanku sehari-hari. Aku harus cari penghasilan lain. Cari kerja, lulusan SMA seperti aku, kerja apa ya?" gumam dalam hati Kirana.
Gadis itu kemudian menutup rukonya dan melangkahkan kakinya ke lantai atas ruko, dimana oyen berada.
"Oyen, malam ini kamu di sini ya? kalau membawamu pulang, aku harus ijin dulu sama Nyonya besar!" ucap Kirana seraya membelai lembut tumbuh Oyen.
"Nggak apa-apa ya? ini ada biskuit dan susu untuk kamu makan malam nanti. Daa.. Oyen!" pamit Kirana pada Oyen seraya memberikan makanan untuk Oyen.
Kirana kembali menuruni tangga dan meninggalkan Oyen sendiri di dalam ruko.
Kirana mengayuh sepedanya perlahan-lahan dan akhirnya sampai di depan pagar rumahnya.
Kirana melihat Adiknya Jimmy meninggalkan rumah dengan membawa tas ransel dan mengendarai sepeda motor Sportnya.
"Jimmy.....!!" panggil Kirana, mungkin karena memakai helm Jimmy tak mendengar panggilan Kirana.
"Jimmy, kakak kangen kamu..!" keluh Kirana yang kemudian dia masuk ke halaman rumah.
Sesampainya di teras rumah, terdengar kembali pertengkaran papa dan mamanya.
"Ya Tuhan, apakah akan seperti ini terus keluargaku? pantas saja Jimmy tidak betah di rumah" gumam dalam hati Kirana.
"Kirana pulang...!" ucap Kirana saat masuk ke rumah.
Dan lagi-lagi mereka diam sejenak, seperti biasa Nikholas menanyakan kabar Kirana.
Sedangkan Dona ke kamar tidurnya.
"Kirana, apa kabar kamu?" tanya Nikholas yang duduk di sofa ruang tamu.
"Kirana baik-baik saja pa. Papa bagaimana?" tanya Kirana.
"Ya beginilah. Oiya, besok papa mau ke rumah Nenek, Kamu habiskan saja stok jualan kamu. Jangan ambil lagi, karena papa sudah mengurangi karyawan papa." kata Nikholas pelan.
"Maksud papa?" tanya Kirana penasaran.
"Papa pailit,bangkrut! hutang perusahaan menumpuk, sedangkan pemasukannya pun tak ada. Belum bayar karyawan, listrik dan lain-lainnya!" jelas Nikholas.
"Apa papa tidak minta bantuan mama?" tanya Kirana mencoba mencarikan solusi untuk papanya.
"Sudah, papa sudah minta bantuan pada Mama kamu. Tapi hinaan yang papa dapatkan. Hal itu di dengar oleh adikmu, sekarang adikmu pergi dari rumah dengan membawa pakaiannya." kata Nikholas yang tak terasa matanya berkaca-kaca.
"Papa...! Yang kuat ya pa. Semoga keluarga kita kembali seperti dulu." kata Kirana sambil memeluk Papanya.
"Iya sayang, Papa akan mulai dari nol lagi. Kalau penjualan sepi sebaiknya kamu punya usaha sampingan atau kamu cari kerja yang layak ya!" pesan Nikholas seraya menepuk punggung tangan putrinya.
"Iya pa, Kirana juga berencana mencari kerja besok. Doakan ya Pa agar Kirana dapat pekerjaan yang layak..!" kata Kirana sedikit mengulas senyum.
"Pasti putriku, jika besok papa jadi ke rumah nenek, Papa minta kamu cari dan jaga adikmu ya" pinta Nikholas.
"Iya pa .!" jawab Kirana dan Nikholas pun mencium kening Kirana.
"Selamat malam Kirana" salam Nikholas
"Selamat malam Pa" salam Kirana.
Kirana melangkahkan kaki menuju ke kamarnya.
Setelah meletakkan tas dan membersihkan diri, Kirana merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya yang empuk.
Seperti biasa, dia tidak bisa untuk langsung tidur namun gadis itu berusaha untuk memejamkan kedua matanya.
Kirana membayangkan masa kecilnya yang bahagia, dan akhirnya dia terlelap dalam mimpinya.
...~¥~...
*Mohon maaf, banyak typo dan ada yang di revisi.
...Terima kasih untuk para semuanya, terutama yang telah memberikan dukungan berupa like/komen/favorite/rate 5/gift maupun votenya pada novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA ini....
...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan...
...Allah Subhana Wa Ta'alla.....
...Aamiin Ya Robbal alaamiin...
...Terima Kasih...
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Julianso
like
2022-07-18
1
Emak Femes
namanya unik, sharla 👍👍
2022-07-18
0
Naba rumi
Semangat
2022-07-17
0