Tak berapa lama, Kirana keluar dan kedua gadis itu kemudian berjalan beriringan mencari makanan untuk makan siang mereka.
"Kita cari yang dekat saja, mengingat waktu yang diberikan bocan cuma sebentar!" kata Maggie saat mereka melangkah kan kaki.
"Terserah kamu saja, aku tak tahu daerah disini!" kata Kirana yang mensejajarkan langkah kakinya sama Maggie.
"Kita beli mie ayam saja ya, sisanya nanti bisa kita belikan martabak!" usul Maggie dengan mengulas senyumnya.
"Aku setuju aja, yang penting kenyang. he..he..!" sahut Kirana sambil tersenyum dan mereka mempercepat langkah untuk menuju ke lapak mie ayam.
Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di lapak mie ayam.
"Pak, Mie ayam dua dan es tehnya dua!" pesan Maggie pada penjual mie Ayam.
"Baik Non" jawab penjual mie ayam dan segera membuatkan pesanan mereka.
Kedua gadis itu kemudian mencari tempat duduk, dan mulai bercerita.
"Kirana, kamu punya saudara tidak?" tanya Maggie saat mereka sudah duduk di kursi plastik yang sudah disediakan oleh penjual mie ayam.
"Aku punya seorang adik laki-laki dan dia masih sekolah." jawab Kirana.
"Kalau aku adik perempuan juga masih sekolah" ucap Maggie.
"Semoga saja kedua adik kita bisa berjodoh ya!" seru Kirana sambil mengulas senyumnya.
"Eh iya, bisa sepasang ya! ha..ha..!" seru Maggie seraya tertawa dan diikuti oleh Kirana.
Tak berapa lama es teh pesanan mereka telah dihidangkan oleh isteri warung mie ayam itu.
"Ini es tehnya nona!" ucap isteri penjual mie ayam itu.
"Terima kasih ya!" balas Maggie dan Kirana secara bersamaan.
"Eh, tahu nggak ..!" seru Maggie sambil menggeser es teh yang di sudah di hidangkan isteri penjual mie ayam.
"Enggak! kan kamu belum ngomong!" sahut Kirana sambil meminum es tehnya.
"Oiya..ya aku belum ngomong ya, he..he.." kata Maggie sambil tertawa kecil.
"Maggie..Maggie...! ternyata kamu lucu juga ya! he...he...!" kata Kirana setelah meminum es tehnya.
"Biar nggak cepat tua, haa..ha..!" celoteh Maggie.
Tak berapa lama, penjual mie ayam menghidangkan dua mangkok mie ayam pesanan Maggie dan Kirana.
"Ini mie ayamnya nona!' ucap penjual mie ayam itu.
"Terima kasih!" ucap Maggie yang menggeser mangkok yang berisi mie ayam itu ke arah Kirana.
Dan Kirana menerimanya dengan senag hati.
"Kamu tadi mau cerita apa sih..?" tanya Kirana saat menerima mangkok yang berisi mie ayam yang di berikan oleh pedagang mie ayam.
"Makan dulu ya" jawab Maggie yang mendekatkan mangkok yang berisi mie ayam itu tepat di hadapannya.
"Oke!" jawab Kirana dan mereka pun makan mie ayam seperti sedang balapan makan mie ayam entah karena lapar atau Kirana ingin cepat mendengar cerita Maggie yang sepertinya serius.
Tak berapa lama, mereka pun selesai makan mie ayamnya.
Setelah minum es tehnya, Maggie bercerita sambil berbisik.
"Tahu nggak, selama aku kerja di kios bunga Rose, sama sekali belum pernah melihat BoCan makan." kata Maggie berbisik.
"Mungkin waktu kamu tinggal seperti ini beliau sedang makan!" pendapat Kirana.
"Ah, kamu belum tahu sih! BoCan itu makannya kelopak bunga!" kata Maggie sambil berbisik takut ada yang mendengarkan.
"A..apa!" seru Kirana dengan keras yang membuat semua pelanggan mie ayam termasuk pedagangnya pun menoleh.
Kirana pun menutup mulutnya sambil menunduk.
"Nah lho!" goda Maggie sambil tersenyum.
"Kamu sih!" sahut Kirana yang kemudian menelangkupkan tangannya meminta maaf bila mengganggu.
Setelah menghabiskan es teh mereka, maggie pun membayar mie ayam dan es teh mereka.
Sambil berjalan, Maggie menceritakan semua yang dia ketahui.
"Suatu hari di pagi hari, aku pernah di suruh mengumpulkan bunga-bunga yang mau rontok. Pertama aku kita BoCan mau ziarah. Ternyata dugaanku salah" kata Maggie saat melangkahkan kaki meninggalkan warung mie ayam.
"Trus?" tanya kirana penasaran.
"Ya itu tadi, kelopak bunga itu di kumpulkan oleh Bocan dan dia memakannya saat jam makan siang" jawab Maggie.
"Apa kamu benar-benar melihatnya?" tanya Kirana penasaran.
"Iya, nanti akan aku tunjukkan!" jawab Maggie yang mempercepat langkahnya dan Kirana dengan terpaksa mengikutinya.
Tak berapa lama mereka telah sampai disamping kios bunga Rose.
Maggie menaruh jari telunjuk di depan mulutnya dan mengajak Kirana untuk mengendap-endap, diantara rimbunan bunga-bunga.
Sampailah mereka dihalaman belakang kios bunga rose.
Di halaman itu terdapat sebuah taman kecil yang begitu indah, karena banyak bunga yang bermekaran dan terdapat air terjun mini yang terdapat jembatan melengkung di depannya.
Terdapat Ikan yang berkejar-kejaran di dalam kolam yang ada depannya.
Terlihat BoCan dari belakang sedang mengambil sesuatu berwarna merah dari sampingnya lalu memasukkannya dalam mulutnya sambil memandang sebuah lukisan.
"Apa yang di makan BoCan itu?" tanya Kirana yang berbisik di telinga kiri Maggie.
Maggie pun membalas dengan bisikan di telinga kanan Kirana.
"Kelopak bunga mawar!" balas bisikan Maggie.
Kirana melebarkan kedua matanya karena kaget dan barulah dia percaya apa yang dikatakan oleh Maggie.
"Kelopak bunga mawar?" bisik Kirana yang penasaran.
Tak berapa lama, mereka melihat Rosa menangis saat memandangi lukisan yang ada dihadapannya.
"Eh lihat, BoCan menangis" bisik Maggie yang juga penasaran.
"Sebetulnya ada apa dengan lukisan itu?" tanya Kirana yang semakin penasaran.
"Entahlah, aku juga tidak tahu!'' jawab Maggie yang terus memperhatikan apa yang dilakukan Bocan.
Ternyata kedatangan mereka telah di ketahui oleh Rosa atau Bocan.
"Kalian sudah makan siang ya? Cepat sekali, pasti beli mie ayam ya?" kata Rosa sambil menoleh dengan cantik ke arah dimana Maggie dan Kirana bersembunyi.
"Hah..!" Maggie dan Kirana yang terkejut dan keduanya saling pandang.
"Ba..bagaimana Bocan tahu kalau kita makan mie ayam?"'tanya Kirana yang penasaran.
"Aku sendiri juga tidak tahu, Bocan yang Aneh!" jawab Maggie yang kemudian keluar dari persembunyiannya dan diikuti oleh Kirana.
Keduanya kemudian melangkahkan kaki menghampiri Bocan yang masih duduk di tempat semula dengan memeluk sebuah pigora sebuah lukisan.
"Bocan, kami minta ma'af. Bukan maksud kami jahat mengintip Bocan. Itu karena kami penasaran dengan apa yang Bocan lakukan." ucap Maggie yang memberi penjelasan sebelum Bocan bertanya.
"Aku tahu, tapi jangan diulangi lagi ya!" balas Bocan yang mengulas senyumnya.
"Tadi menangis, kok masih bisa tersenyum ya?' tanya dalam hati Kirana yang penasaran.
"Baik Bocan!" jawab Kirana dan Maggie kompak.
...~¥~...
Yuk dukung Novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA, dengan memberi like/komen/♥️/⭐5/🎁 maupun vote-nya ya..
Dukung juga di novel saya yang lainnya..
*CINTA UNTUK YULIA
*GADIS TIGA KARAKTER
*LOVE IN UNDERGROUND
*JADIKAN AKU YANG KEDUA
Terima kasih.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Kastini
apa salahnya makan bunga ak saja kalau nyium bau kemenyan di pertunjukan kuda lumping pasti nyarinya bunga melati biar nggak keterusan pusing
2022-08-25
0
Senajudifa
kangen oyen😊😊
2022-05-30
0
Your name
Duh gara-gara mereka jadi ngidam makan Mie ayam nih Malem-malem.
2022-02-28
2