Setelah menutup pintu rukonya, Kirana pun bergegas mengayuh sepedanya untuk berkeliling kota, mencari info lowongan pekerjaan.
Dari rumah makan, pabrik sampai tempat laundry yang di datangi Kirana, tak ada satupun yang membutuhkan pekerjaan.
Kirana tak mau berharap yang muluk-muluk untuk melamar kerja di kantor, mengingat dia yang hanya lulusan SMA.
Tiba-tiba Kirana melihat seorang gadis yang kerepotan membawa banyak hand buket bunga dan dia hampir jatuh
Kirana segera menghampiri dan menolong gadis itu.
"Apakah kamu tidak apa-apa?" tanya Kirana pada gadis yang kurang lebih seumurannya oada saat dia memegangi sepeda gadis itu.
"Aku tidak apa-apa. Syukurlah bunganya tidak rusak. Kalau sajabrusak, bisa-bisa gajiku di potong oleh Bocan!" jawab gadis itu sambil memeriksa buket bunga-bunga yang dibawanya.
"Mungkin saya bisa bantu bawa hand buket itu di keranjang saya!" pinta Kirana seraya mengulurkan tangannya mengambil beberapa buket untuk dipindahkan ke keranjang sepedanya.
"Oh terima kasih ya. Apa kamu nggak keberatan, jika bantu aku antar buket bunga-bunga ini?" tanya gadis itu memohon minta bantuan pada Kirana.
"Tentu tidak, saya tidak berkeberatan. Kebetulan saya juga sedang mencari kerjaan." jawab Kirana yang menata beberapa buket bunga yang tadi diletakkan di keranjangnya.
Kemudian dengan berjalan kaki, mereka menuntun sepeda menuju ke tempat para pemesan buket- buket bunga itu.
Di sepanjang jalan mereka saling tanya dan bercerita.
"Tadi aku dengar kalau kamu mau cari kerja ya?" tanya Maggie yang mengingat perkataan Kirana.
"Iya, karena usahaku yang macet dan kebutuhanku semakin meningkat. Aku butuh kerjaan" jawab Kirana seraya mensejajarkan langkahnya sama langkah gadis itu.
"Oke, nanti biar aku bilang sama si Bocan. Masak kios sedang ramai-ramainya nggak mau nambah karyawan atau karyawati sih? bisa-bisa pelanggan banyak yang kecewa karena keterlambatan mengantar pesanannya." kata gadis itu seraya menggerutu.
"Terima kasih ya!" sahut Kirana.
"Iya, sama-sama. Aku juga butuh partner kerja" ucap gadis itu.
"Oiya aku Kirana!" kata Kirana yang kemudian berhenti dan mengulurkan tangannya pada gadis itu untuk berkenalan.
Dan uluran tangan Kirana di sambut oleh gadis itu.
"Aku Maggie, sudah setahun yang lalu lulus Sekolah Menengah Atas" kata gadis itu yang menerima uluran tangan Kirana dan ternyata namanya adalah Maggie.
"Sama donk, aku juga lulus Sekolah Menengah Atas setahun kemarin." kata Kirana sambil tersenyum.
"Oya, bisa kebetulan begitu ya?" ucap Maggie dan mereka saling melempar senyum.
"Eh, kita berhenti dulu. Sepertinya di sinilah alamatnya yang kita tuju" kata Maggie yang kemudian membuka buku catatan pemesan hand buket bunga yang selalu dibawanya.
Kirana menghentikan langkahnya dan melihat ke sekitar tempat itu.
"Iya benar, kamu tunggu sebentar ya" pinta Maggie sambil mengambil satu hand buket dan sebuah buku untuk tanda terima.
Yang semuanya dibawa masuk ke halaman sebuah rumah yang tak terlalu mewah namun terlihat sangat asri.
Setelah memberikan bunga dan meminta tanda tangan si penerima hand buket, Maggie segera kembali menghampiri Kirana dan sepeda kayuhnya.
"Ayo kita jalan lagi" ajak Maggie bersemangat.
"Iya, tapi sepedanya di kayuh ya? capek kalau jalan kaki dan menuntun sepeda terus!" pinta Kirana.
"Oke, lagi pula alamat selanjutnya juga jauh. Jadi ya harus dikayuh, kalau tidak ya bisa-bisa sampai malam kita pulangnya! ha..ha..!' ucap Maggie sambil tertawa dan Kirana yang tahu maksudnya juga ikut tertawa.
Kemudian mereka berdua mengantar buket bunga itu ke tempat selanjutnya.
Dan tak terasa mereka sudah mengantar sampai ke lima pemesan.
"Akhirnya selesai juga, ayo kita balik ke kios bunga Rose. Nanti aku kenalkan sama si BoCan." kata Maggie sambil mengkayuh sepedanya.
"BoCan, siapa itu?" tanya Kirana yang penasaran.
"Bocan adalah singkatan dari Bos Cantik, karena memang pemilik kios bunga ini memang cantik seperti namanya Rosa. Maka aku memberi julukan Bocan, dan dia suka. He..he..!" kata Maggie yang memuji bosnya.
"Jadi penasaran nih!" kata Kirana.
Dan mereka terus mengayunkan sepedanya menuju sebuah kios bunga di pinggir jalan.
Dari deretan Kios, kios bunga Rose terletak paling ujung dari deretan kios-kios itu.
Maggie mengajak Kirana menuju sebuah kios dengan papan nama KIOS BUNGA ROSE.
Setelah sampai di kios bunga Rose, keduanya pun memarkirkan sepeda mereka di samping kios bunga Rose itu.
Kirana melihat bermacam-.macam jenis bunga dihadapannya.
Ada bunga untuk ditanam untuk tanaman hias, dan ada yang papan bunga yaitu berupa ucapan dan karangan bunga atau hand buket.
"Maggie, apa kios segini besarnya, hanya kamu saja karyawatinya?" tanya Kirana yang matanya terus memandang bunga-bunga yang cantik dan indah itu.
"Iya, maka dari itu aku mau bilang sama Bocan. Kalau aku butuh oatner kerja!" ucap Maggie sambil melayani pembeli yang kebetulan sedang ramai pembeli.
"Oh" ucap Kiran yang memperhatikan cara Maggie melayani pembeli dan juga membantu mengambilkan bunga yang di inginkan si pembeli.
"Maggie ada yang tanya harga, itu orangnya ada disana" ucap Kirana sambil menunjuk pada pembeli yang letaknya agak jauh dari tempat Maggie berdiri.
"Oiya, aku kesana sebentar. Kamu pindahin bunga-bunga ini ke sebelah sana ya!" ucap Maggie seraya menunjuk tempat yang diharapkannya.
"Baik!" ucap Kirana yang kemudian melakukan apa yang diucapkan Maggie tadi.
Maggie kemudian menghampiri pembeli yang tadi ditunjukkan oleh Kirana
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Maggie dengan ramah.
"Aku mau beli bunga antorium itu, kira-kira berapa harganya ya?" tanya pembeli itu seraya menunjuk bunga yang diharapkannya.
"Harganya macam-macam dan semua sesuai masa tumbuh bunga itu, jika yang anda pilih itu yang sebelah sana, harganya sekitaran lima puluh ribu sampai seratus ribu!" jawab Maggie yang menunjukkan tanda masa tumbuh bunga.
"Oh begitu ya. Aku mau ambil empat pot bunga antorium itu" ucap si pembeli bunga itu.
"Oh, baiklah akan saya kemas bunga pesanan anda" ucap Maggie yang mengambil kantong plastik untuk mengangkut dua pot itu.
Dan pembeli itu meninggalkan Kios bunga Rose dengan membawa bunga yang diinginkannya.
"Ini si BoCan kemana sih!" kata dalam hati Maggie yang sedikit kesal sama bosnya, namun tetap menghampiri dan setiap pembeli.
Setelah minat, para pembeli kemudian bertransaksi untuk membeli beberapa bunga untuk ditanam.
Kirana pun membantu mengemas bunga-bunga yang bersama dengan potnya tersebut.
Tak berapa lama, ada seseorang yang datang menghampiri kedua gadis itu.
"Hai Maggie! siapa yang bersamamu itu?" tanya seseorang dari belakang Maggie.
...~¥~...
Yuk dukung Novel SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA, dengan memberi like/komen/♥️/⭐5/🎁 maupun vote-nya ya..
Dukung juga di novel saya yang lainnya..
*CINTA UNTUK YULIA
*GADIS TIGA KARAKTER
*LOVE IN UNDERGROUND
*JADIKAN AKU YANG KEDUA
Terima kasih.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
💯Fhashyafira✅
hai aku datang lagi membawa like semangat thor jangan lupa mamfir
2022-08-02
0
👑Nara 👩❤️💋👨 Hansen👑
semangat my bestieeee 🔥❤️
btw,,, ini aku... cuma ganti nn saja🤭
2022-07-23
1
Senajudifa
kamu kok imut sih oyen
2022-05-27
3