"Are you serious..?" Tanya Rio.
"Yes, i'm serious," jawab Ara.
"Udah lah Rio gak usah sok basa basi, loe seneng kan dengan keputusan ini," ucap Leo.
"Apaan sih loe, ini itu demi loe juga, demi kebaikan hubungan kalian," jelas Rio, sedangkan Leo hanya mencibir .
"Stop...! Kalau kalian masih mau berantem, aku pergi dari sini," teriak Ara.
Semua orang yang ada di dekat mereka pun menatap Ara keheranan. Ara tidak menyadari nya, tetapi Rio yang menyadari kalau mereka sedang menjadi pusat perhatian.
"Ara udah ya tenang, itu orang-orang pada ngeliatin kita," jelas Rio.
Ara menatap sekeliling dan terdiam.
"Oke, jadi kita deal ya, entar tinggal di bicarain aja sama orang tua kita, kapan pertunangan kita ini akan di laksanakan lagi," ucap Rio.
"Oke," jawab Ara.
Leo juga manggut-manggut.
"Ara, aku antarin kamu pulang ya," tawar Rio.
"Enggak, Ara pulang sama aku bahkan sampai rumah dan sampai ke dalam kamarnya," jelas Leo.
"Heh Leo apa yang loe banggain, loe pamer sama gue bisa berduaan sama Ara sementara menyentuh Ara aja loe gak bisa," ucap Rio pelan.
Ara yang pusing karena selalu mendengar pertengkaran antara Rio dan Leo, bergegas keluar dari Cafe Alaska.
"Ara tunggu!" Panggil Leo dan juga Rio. Ara tidak menggubris mereka dan akhirnya mereka bertiga bertemu di parkiran mobil.
"Rio terima kasih buat tawarannya, tapi aku bawa mobil, jadi gak usah repot-repot buat antarin aku," jelas Ara dan Rio hanya terdiam.
"Dengerin tuh," kata Leo dan meledek Rio.
"Diem loe," kata Rio kepada Leo.
"Dan kamu Leo, jangan ikutin aku malam ini. Kalau kamu nekat dan tiba-tiba muncul depan muka aku, aku gak mau liat muka kamu lagi selamanya," ucap Ara.
"Tapi Ra..." Ucapan Leo terputus.
"Gak ada tapi-tapian, please aku lagi pengen sendiri," kata Ara menyelah ucapan Leo begitu saja.
"Syukurin loe," ejek Rio membalas Leo.
"Terserah kalau kalian masih mau berantem di sini, aku mau pulang," ucap Ara.
Ara pergi berlalu meninggalkan Rio dan Leo.
Lalu Rio pun pulang ke rumahnya dan di ikuti oleh Leo.
Rio tidak menyadari bahwa Leo duduk di kursi belakang mobilnya. Hingga saat Rio sampai rumah dan hendak turun dari mobil, baru lah ia melihat Leo yang berbaring di dalam mobilnya itu.
"Ya ampun, loe ngapain sih malah ikutin gue..?" Tanya Rio.
"Ya terserah gue dong, gue mau kemana lagi selain ikut loe, kan cuma loe yang bisa liat dan komunikasi sama gue selain Ara," jawab Leo.
"Gak, loe jangan berani-berani ikutin gue masuk ke dalam rumah," ancam Rio.
"Loe gak akan bisa larang gue, karena gue bisa lakuin apa aja yang gue mau tanpa minta pendapat loe," ucap Leo.
"terserah loe aja," kata Rio lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.
Leo ikut masuk ke dalam kamar Rio. Leo melihat begitu banyak foto Rio dan Ara di pajang, bahkan foto mereka saat di bukit juga terpajang di kamar Rio.
"Liat apa loe....?" Tanya Rio yang baru saja selesai mandi dan ganti baju.
"Loe berdua sering banget ke bukit ini...?" Tanya Leo sambil menunjuk foto Ara dan Rio di bukit.
"Iya, setiap ke sana awalnya Ara selalu berharap ketemu lagi sama loe, karena loe gak pernah muncul ya akhirnya Ara merasa nyaman sama gue. Gue juga nyatain perasaan di sana, thanks ya berkat loe tempat itu jadi tempat favorit kita," jelas Rio memanas-manasi Leo.
Leo menahan amarahnya saat itu dan pergi menghilang dari pandangan Rio. Rio yang mengetahui Leo telah pergi mengeluarkan senyum liciknya penuh kemenangan.
...
Rio mendapatkan sekretaris baru di Kantor karena sekretaris sebelumnya menikah dan berhenti.
"Selamat Pagi Pak Rio," sapa sekretaris baru Rio yang masuk kedalam ruangannya.
Rio menoleh ke arah orang yang menyapanya itu.
"Nadia.. " Ucap Rio kaget.
"Hai Rio, kenapa kaget...? Udah lupa ya sama suara aku," tanya Nadia mantan Rio.
"Kamu ngapain di sini...?" Tanya Rio balik.
"Aku di sini ya kerja lah, kenalin aku sekretaris baru kamu," ucap Nadia.
"Apa..? Gak.. Gak mungkin, aku gak mau," kata Rio.
"Loh emang kenapa Rio? Aku udah tanda tangan kontrak dan kamu gak akan bisa nolak," kata Nadia.
"Tapi papa aku juga gak akan setuju kalau tau sekretaris aku itu kamu," jelas Rio.
"Rio please, kamu tau kau kondisi keuangan keluarga aku seperti apa, aku susah-susah kerja part time agar bisa bayar kuliah, sekarang aku udah lulus dan gak gampang juga untuk bisa kerja di perusahaan ini, kamu dengan gampangnya mau pecat aku gitu aja. Tolong Yo, palingan kasih aku kesempatan buat buktiin ke papa kamu kalau kita pantas untuk bersama," Nadia memohon.
Rio terdiam sejenak mendengar ucapan dari mulut Nadia, ia kasihan melihat Nadia yang bersedih.
"Oke, oke kamu tetap bekerja. Tetapi bagaimanapun juga kita udah putus, jadi jaga jarak sama aku," perintah Rio.
"Ehm," jawab Nadia mengangguk.
"Ya udah, kamu mau ngapain lagi di sini...?" Tanya Rio.
"Oke, aku keluar sekarang ya, kalau butuh aku, kamu bisa panggil," kata Nadia.
"Oh iya, tolong jaga sikap dan bicara kamu juga, ini di kantor, panggil saya Bapak dan gak usah sok akrab, sekarang kamu keluar!" Perintah Rio.
"Iya baik Pak," ucap Nadia dengan kesalnya dan keluar dari ruangan Rio.
"Sombong banget sih, kenapa harus pura-pura gak kenal coba," gerutu Nadia.
...
"Bryan stop......!" Panggil Sarah di saat Bryan akan pergi dari rumah.
"Kamu mau apa lagi sih, udah jelas kan kalau aku mau kita pisah, aku akan urus perceraian kita, sekarang aku mau pergi, kamu tunggu aja surat dari pengadilan," kata Bryan.
"Tapi Bryan kamu mau kemana? ini kan rumah kita, jangan tinggalin aku," pinta Sarah.
"Iya anggap aja ini harta gono gini yang di tinggalkan suami untuk istrinya ketika berpisah," ucap Bryan lagi.
"Gak, sekarang ini kamu gak bisa ceraikan aku," kata Sarah yang juga menangis.
"Kenapa gak bisa...? Aku udah muak sama keegoisan kamu selama ini, aku juga udah beberapa kali kasih kamu kesempatan buat berubah, tapi apa....? Kamu cuma mementingkan diri kamu sendiri, memikirkan apa mau kamu sendiri tanpa peduli apa yang aku mau," ucap Bryan lalu berjalan ke arah pintu luar.
"Bryan tunggu!" Sarah menarik tangan Bryan dan menangis tersedu.
"Sarah lepasin aku," bentak Bryan.
"Gak, kamu gak bisa tinggalin aku apa lagi cerai. Karena aku sekarang lagi hamil anak kamu," ucap Sarah.
"Apa....?" Tanya Bryan terkejut tidak percaya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
Siti Dewi Mutmainah
Bryan,Leo,Rio 3 cowok suka SM ara
2023-03-25
1