Ara melepaskan ciumannya dari Leo.
"Hantu, eh Leo... Beneran ini kamu kan? Kamu kemana aja sih...?" Tanya Ara sambil memegang pipi Leo.
Tetapi di saat Ara akan memeluk Leo, lagi-lagi mereka tidak bisa bersentuhan karena Ara sudah tidak dalam bahaya lagi.
Ara dan Leo berdiri dan saling bertatapan.
"Leo aku mau minta maaf sama kamu karena ucapan aku udah keterlaluan waktu itu, maafin aku ya," ucap Ara menyesal.
"Ara, aku gak apa-apa kok, kamu gak salah jadi gak perlu minta maaf, aku yang harusnya minta maaf karena udah selalu gangguin kamu, aku yang salah," Leo pun ikut meminta maaf.
"Gak kok, kamu gak salah, kamu kemana aja dalam satu bulan ini, kok ngilang....?" Tanya Ara.
"Kenapa? kangen ya...?" Tanya Leo menggoda.
"Ih apaan sih, males banget kangenin hantu," jawab Ara menyindir Leo.
"Tapi aku kan hantu baik dan tampan," ucap Leo tersenyum.
"Serius deh jawabnya," kata Ara yang merasa kesal.
"Iya iya, sebenarnya aku gak ngilang kok, aku selalu jagain kamu dari kejauhan, aku gak mau aja entar kamu marah lagi kalau aku muncul di depan muka kamu," jawab Leo.
"Tapi katanya kamu akan selalu bantuin aku, kenapa kamu gak muncul waktu itu...?" Tanya Ara lagi.
"Kapan...? Oh ya, waktu kamu pura-pura mau bunuh diri dan memanggil Frans buat mencekik leher kamu itu ya?" Kata Leo yang mengetahui semuanya.
"Kok kamu tau sih aku pura-pura...?“ Tanya Ara penasaran.
"Tau lah, Ara kamu tuh lucu banget sih," Leo tersenyum meledek Ara .
"Nyebelin banget sih," ucap Ara mengerucutkan bibirnya.
"Tapi aku mau nanya deh, kata kamu Frans bakalan ngincar dan ganggu aku, tapi kok dia gak nongol lagi?" Tanya Ara.
"Kata siapa? jadi sebenarnya waktu itu dia sering mau gangguin kamu, tapi aku kan udah bilang selalu jagain kamu dari kejauhan," jawab Leo.
"Oh gitu, makasih ya udah selalu melindungi aku dan udah bantuin aku tadi. Waduh aku udah hampir telat nih mau kuliah, kamu mau ikut gak...?" Kata Ara.
"Jadi sekarang aku udah boleh ikut kamu nih kemana-mana..?" Tanya Leo .
"Gak usah banyak tanya Leo kalau mau ikut," kata Ara.
"Jawab dulu Ra," pinta Leo.
"Iya boleh, kamu boleh ikut aku kemana aja kecuali di saat aku lagi mandi, ke toilet buang air atau lagi ganti baju," jawab Ara.
"Iya, meskipun hantu aku juga tau diri kok," kata Leo.
"Dan mulai sekarang, aku mau jadi teman kamu," ucap Ara dan tersenyum.
"Beneran? Makasih ya Ara," ucap Leo senang dan membalas senyuman Ara.
"Iya sama-sama, beneran lah Leo," jawab Ara.
Ara masuk ke dalam mobilnya dan di ikuti Leo yang duduk di sebelah Ara.
"Mobil baru...? Mau aku yang setirin gak...?" Tanya Leo.
"Iya Papi baru beliin, emang kamu bisa nyetir mobil? lagian entar kalau kamu yang nyetir terus orang ngeliat ini mobil bisa jalan tanpa ada orang yang nyetir, bisa pada pingsan tau gak, ha..ha..ha.." Tawa Ara dan Leo juga ikut tertawa.
Dalam perjalanan menuju ke Kampus, Ara dan Leo terus bersenda gurau hingga tidak terasa mereka telah tiba di kampus. Bahkan saat di kampus pun Ara sering tidak sengaja berbicara dan tertawa dengan Leo, sehingga membuat orang di sekitarnya merasa Ara mengerikan atau gila.
...
Kini hari-hari Ara lebih terasa berwarna semenjak adanya Leo. Dia juga tidak peduli terkadang di anggap tidak waras karena sering tidak sengaja berbicara dengan Leo di depan umum yang menganggapnya berbicara sendiri.
Ara sudah tidak merasakan sakit hati lagi, tidak merasa kesepian lagi, karena Leo selalu menemani dimana pun dan selalu ada untuknya kapan pun itu.
Sampai pada malam hari pun ketika akan tidur, Ara dan Leo juga masih suka mengobrol dan bersenda gurau .
"Leo aku boleh gak tanya sesuatu sama kamu?" Kata Ara.
"Tanya aja," kata Leo singkat.
"Kamu kenapa bisa meninggal? Karena apa? terus kenapa masih ada di sini...?" Tanya Ara.
"Sebenarnya aku masih punya urusan disini, tapi aku belum bisa cerita sama kamu sekarang," jawab Leo dengan tenangnya.
"Hmmm... Iya deh, tapi lain kali cerita ya sama aku, kan sekarang kita udah jadi temen," kata Ara tersenyum.
"Baik lah tuan putri Ara, yuk tidur," ajak Leo.
" Hmmm.... Iya pangeran hantu, selamat malam," ucap Ara tersenyum.
"Selamat malam juga," balas Leo dan juga tersenyum.
Saat malam hari Leo menemani Ara dengan tidur di sofa kamar Ara, Ara tidak merasa takut Leo akan macam-macam karena Leo tidak bisa menyentuhnya, malah Leo selalu menjaga Ara di setiap tidur malamnya.
Keesokan hari, seperti biasa Ara menjalani aktivitas dengan di temani oleh Leo, ia tidak peduli jika orang lain tidak dapat melihat Leo.
"kamu tuh jahil banget sih mau colek-colek," kata Ara.
"tapi kan gak kecolek, gak kena tuh," jawab Leo.
Bi Sri yang melihat Ara semakin hari kelakuannya semakin aneh merasa ada yang tidak beres dengan Ara. Bahkan semua pembantu melihat Ara suka tertawa seperti sedang bercanda dengan seseorang.
Akhirnya Bi Sri memutuskan untuk menceritakan keadaan Ara kepada kedua Orang tuanya.
...
Saat baru saja tiba di kampus dan memarkirkan mobilnya, tiba-tiba saja tangan Ara ditarik oleh Bryan dengan kasar.
"Ara, ada yang mau aku omongin sama kamu," ucap Bryan.
"Lepasin... Aku gak sudi ngomong sama suami orang," kata Ara kesal.
"Gak, aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu dengerin aku, aku gak bahagia sama Sarah, aku tertekan sama Sarah, aku cintanya sama kamu Ra, aku mau cerai sama Sarah dan memilih menunggu kamu, kita mulai dari awal lagi ya," jelas Bryan.
"Lepasin..... Enak aja ya kamu ngomong gitu setelah apa yang udah kamu lakuin ke aku, aku udah gak ada rasa cinta lagi sama kamu," Ara berteriak sambil menarik tangannya.
"Kasih aku kesempatan sekali lagi Ra,"pinta Bryan.
"Bryan tangan aku sakit, kamu gak mikir ya sama perasaan istri kamu, gak boleh mainin pernikahan kayak gitu," teriak Ara lagi sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Bryan.
Leo yang sangat marah menyaksikan itu belum bisa berbuat apa-apa, ia belum bisa menyentuh Ara, tapi dengan sekuat tenaganya ia menggerakkan batu dengan kekuatan matanya hingga mengenai kepala Bryan.
"Akh sakit," rintih Bryan memegangi kepalanya dan reflek melepas tangan Ara.
Ara berlari menjauh dari Bryan dan di ikutin oleh Leo.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
Ig: @putriaayu_98
bisa menyentuh bibir tapi nggak bisa peluk ya 😀
2022-09-14
0
Nita Anjani
rasain kmu Brayen akhirnya kena karmanya sendiri kan dah nyakiti ara
2021-11-21
0