Saling Membantu

" Ara kayak nya aku ada ide deh" ucap Rio.

"ide.......? ide apa.....?" tanya Ara.

"gimana kalau di depan Orang tua aku dan orang tua kamu kita pura-pura mau di jodohkan, kita bisa saling membantu satu sama lain" jawab Rio.

"maksud nya saling membantu gimana..?" tanya Ara lagi.

"gini lho, setau Orang tua kita, kita berdua pacaran, tapi di saat kita atur waktu untuk keluar bareng, di disitu lah yang di bilang saling membantu, aku bisa ketemu sama pacar aku, kamu juga bisa kan ketemu sama pacar kamu, bahkan aku bisa kok sekali-sekali pinjamin tubuh aku buat Leo, supaya kamu bisa bersentuhan dengan Leo lansung" jelas Rio.

"kamu yakin.... ? tapi sekarang aja aku gak tau Leo dimana dan apa yang sedang terjadi sama Leo" ucap Ara sedih.

"iya aku yakin,kamu jangan sedih dan jangan khawatir ya, aku janji akan bantuin kamu gimana cara nya supaya bisa ketemu sama Leo lagi " ucap Rio.

"makasih ya Rio"kamu satu-satu nya orang yang percaya sama aku bahkan mau bantuin aku buat cari Leo" ucap Ara tersenyum.

"iya sama-sama" balas Rio dan tersenyum juga.

"oya aku nanya deh, kenapa pertama liat aku tadi, kamu panggil aku Leo...?" tanya Rio.

"ohhh itu, jujur aja kamu mirip dikit sama Leo, aku juga lagi kepikiran dia terus, maka nya jadi kebawa, maaf ya " jawab Ara.

"ohhhh... no problem,ya udah sekarang kita masuk dan berpura-pura sesuai rencana kita" ajak Rio.

Ara mengangguk dan tersenyum, mereka berdua pun masuk ke dalam rumah dan mulai menjalankan rencana mereka.

"Ma, Pa, Om, tante... " panggil Rio.

Semua mata menatap ke arah Rio dan Ara.

"ada apa sayang....?"tanya Mama Rio.

"ada yang mau kita sampaikan sama kalian semua"jawab Leo.

"iya udah di sampaikan aja Rio" ucap Mami Ara.

"jadi gini, kita berdua tadi udah ngobrol-ngobrol di luar, rasa nya nyambung aja dan kita cocok" ucap Rio.

"terus intinya...?" tanya Papi Ara.

"intinya kita berdua mau di jodohin, asal jangan Buru-buru suruh nikah, Ara masih 20 tahun masih kuliah, sementara Rio juga baru 25 tahun dan baru memulai karier nya kan, jadi biarin kira saling mengenal satu sama lain dulu" jelas Ara.

"goods idea,Om setuju banget Ara " ucap Papa Rio.

"ya Papi juga setuju" sambung Papi Ara.

Mami Ara dan Mama nya Rio pun ikut tertawa bahagia.

Keesokan pagi nya di rumah Rio..

Rio yang baru keluar dari kamar nya di ajak Mama untuk sarapan.

"sayang ayo sarapan " ajak Mama Rio.

"gak sempet lagi Ma,Ara hari ini ada kuliah Pagi.Jadi Rio mau jemput Ara sekalian ke kantor" jawab Rio.

"ohhhh...semangat banget anak Mama,ya udah kamu berangkat jangan lupa ya sarapan di kantor" kata Mama dan tersenyum

Rio berpamitan dan mencium tangan Mama nya.

Setiba nya di rumah Ara, Ara sudah menunggu Rio di depan rumah dan langsung saja mobil Rio melaju.

"Papi kamu tadi pagi berangkat bareng Papi aku kan ke singapore. ..?" tanya Rio.

"iya Rio " jawab Ara.

"terus Mami kamu kemana..? " tanya Rio lagi.

"Mami pagi-pagi juga udah berangkat ke butik, dia bakalan pulang ke rumah terus sekarang" jelas Ara.

"ya bagus dong, jadi kamu gak kesepian lagi" ucap Rio.

"Bagus gimana Rio...? Mami selalu merhatiin gerak gerik aku terus sekarang" jelas Ara.

"iya deh,gini aja entar pulang kuliah aku jemput kamu ya,kita pergi ke bukit yang kamu ceritain itu,tempat kamu sama Leo habisin waktu bareng" ajak Rio.

"tapi Rio, emang nya gak apa kamu kan harus kerja" tanya Ara.

"Ara,aku ini bukan karyawan.Hari ini aku cuma ada meeting pagi,setelah itu aku bisa pergi,kalau ada urusan lain ada asisten aku kok yang urus" jelas Rio.

"huuu sombong" ejek Ara.

"biarin, hahahaha" jawab Leo tertawa.

Ara pun tiba di kampus. Rio melanjutkan perjalanan nya ke kantor.

Tepat jam 11.30 siang Ara sudah selesai kuliah, sementara Rio sedang dalam perjalanan menjemput Ara.

"Ara kamu harus dengerin aku, aku udah pisah sama Sarah, aku mohon kamu mau kasih aku kesempatan sekali lagi" ucap Bryan yang tiba-tiba datang dan menarik tangan Ara.

"apaan sih lepasin Bryan, kenapa sih kamu itu maksa banget, aku udah gak mau lagi sama kamu, aku udah punya pacar" jawab Ara.

"gak mungkin, gak mungkin kamu bisa lupain aku secepat itu" ucap Bryan.

"kenapa gak bisa....? kamu itu cuma sampah yang gak ada guna nya, kamu juga bukan pangeran sempurna, jadi apa susahnya buat aku move on dari kamu" ucap Ara dengan amarah nya.

"pokok nya aku harus bisa dapetin kamu lagi, ayo ikut aku" ucap Bryan dan menarik paksa tangan Ara untuk masuk ke dalam mobil nya.

Rio baru saja sampai, ia melihat Ara sedang di perlakukan kasar langsung menghampiri mereka dan menghajar Bryan.

"eh sialan siapa loe ? ngapain ikut campur urusan kita" tanya Bryan.

"jelas lah ikut campur, loe udah kurang ajar sama cewek gue" jawab Rio.

Ara yang mendengar ucapan Rio mengerti bahwa Rio sedang menolong nya.

"iya ini Rio pacar aku, bahkan kita mau tunangan, kalau gak percaya langsung tanya aja sama orang tua aku." jelas Ara kepada Bryan.

"kurang ajar" ucap Bryan tidak terima dan memukul wajah Rio.

"Rio..." teriak Ara.

"Ara, kamu menyingkir dulu ya " perintah Rio dan Ara mengikuti nya.

Rio dan Bryan berkelahi sampai akhirnya di pisahkan oleh security.Bryan babak belur,sedangkan Rio hanya mengalami cedera kecil di pipi dan bibir nya akibat dari tonjokan Bryan.